Anda di halaman 1dari 14

 

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI


PADAT

FORMULASI PEMBUATAN SALEP ASAM SALISILAT 200mg SEBANYAK 


25gram

Dosen Pengampu :

Puspita Septie Dianita, M.P.H, Apt

Disusun Oleh :

Nama : Farida

NPM : 18.0605.0024

PROGRAM STUDI FARMASI S-1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

Jl. Mayjen bambang Sugeng Mertoyudan Km.5 Magelang 56172


Telp. (0293) 326945 Fax. (0293) 325554

Tahun. 2020
 

A. Tuju
Tujuanan Prak
Praktitiku
kum
m
1. Membuat
Membuat salep salisilat
salisilat dengan
dengan basis
basis larut
larut air
air dan basis berlemak.
berlemak.
2. Melaku
Melakukan
kan penguj
pengujian
ian terh
terhada
adap
p salep.
salep.
B. Dasa
Dasarr Teor
Teorii
Asam salisilat merupakan zat anti jerawat sekaligus
sekaligus keratolitik
keratolitik yang
lazi
lazim
m dibe
diberi
rika
kann se
seca
cara
ra topi
topika
kal.
l. Tuju
Tujuanan pepene
neli
liti
tian
an in
inii ad
adal
alah
ah ununtu
tuk 

mengetahui kadar asam salisilat pada krim anti jerawat yang beredar di pasar 
tradisional, swalayan, dan skin care Kota Bandung, dan membandingkan
kadar asam salisilat dalam sampel dengan batas kandungan asam salisilat
maksimum yang ditentukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) yaitu < 2%. Analisis kualitatif menggunakan metode kromatografi
lapis tipis (KLT) dengan fase gerak toluen : asam asetat (4:1) dan uji warna
menggunakan pereaksi FeCl3. Sedangkan analisis kuantitatif asam salisilat
 pada krim anti jerawat menggunakan pelarut etanol dan diukur dengan
spektrofotometer UV. Validasi metode dilakukan untuk membuktikan bahwa
metode yang digunakan telah memenuhi persyaratan. Kadar asam salisilat
dalam sampel G adalah 2,33% , C 1,54 %, B 0,71%, R 0,85 %, dan I 0,82%.
Sampel C, B , R dan I memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yaitu tidak lebih dari 2%,
sedang
sedangkan
kan sampel
sampel G tidak
tidak memenu
memenuhi hi persyar
persyarata
atan
n yang
yang tel
telah
ah ditetap
ditetapkan
kan
karena kadarnya lebih dari 2%.
Asam salisilat (Salicylic
(Salicylic acid) dengan nama turunan BHA atau Beta
Hydr
Hy drox
oxyy Acid
Acid.. Bi
Biasa
asany
nyaa terd
terdap
apat
at papada
da pr
prod
oduk
uk peperl
rlen
engk
gkap
apan
an ununtu
tuk 

mencegah dan mengobati jerawat dan pada obat antiaging. Penggunaan pada
dosis
dos is tinggi
tinggi bisa
bisa menyeb
menyebabkabkan
an bayi
bayi pendar
pendaraha
ahan,
n, bisu
bisu dan tuli.
tuli. Hal ini
disebabkan karena struktur kulit bayi yang masih tipis, sehingga menjadi
rentan terhadap iritasi maupun infeksi (Anonim, 2015).
Menurut
Menur ut FI Edisi IV, Salep adalah sediaan setengah
setengah padat ditujukan
ditujukan
untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput ledir. Salep tidak boleh

 berbau tengik. Kecuali ditanyakan lain kadar bahan obat dalam salep yang
mengandung obat keras atau narkotika adalah 10%.
Penggolongan salep
1. Unguenta
Adalah
Adalah salep
salep yang
yang mempun
mempunyai
yai konsist
konsistensi
ensi seperti
seperti menteg
mentega,
a, tidak 
tidak 
mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioles tanpa memakai tenaga.
2. Cream
Adalah
Adalah salep
salep yang
yang banyak
banyak mengan
mengandun
dung
g air, mudah
mudah diserap
diserap kulit.
kulit.
Suatu tipe yang dapat dicuci dengan air.
3. Pasta
 

Adalah suatu salep yang mengandung lebih dari lebih dari 50% zat
 padat(serbuk). Suatu salep tebal karena merupakan penutup atau
 pelindung bagian kulit yang dioles.
4. Cerata
Adalah suatu salep berlemak yang mengandung persentase tinggi lilin
(waxes), sehingga konsistensinya lebih keras.
5. Gelo
Gelone
ness Spu
Spuma
maee ((Jel
Jelly
ly))
Adalah suatu salep yang lebih halus. Umumnya cair dan mengandung
sedikit atau tanpa lilin digunakan terutama pada membran mukosa
sebagaii pelicin
sebaga pelicin atau basis. Biasanya terdiri dari campuran sederhana
sederhana
minyak dan lemak dengan titik lebur
le bur yang rendah.
Setiap salep obat menggunakan salah satu dasar salep. Menurut FI Edisi
IV,, da
IV dasa
sarr salep
salep ya
yang
ng digu
diguna
naka
kan
n se
seba
baga
gaii pe
pemb
mbaw
awaa di
diba
bagi
gi da
dala
lam
m 4
kelompok, yaitu :
1. Dasar
Dasar Salep
Salep Hidr
Hidrok
okar
arbo
bon
n
Dasar
Dasar salep
salep ini dikena
dikenall sebaga
sebagaii dasar
dasar salep
salep berlem
berlemak,
ak, antara
antara lai
lain
n
vaselin putih dan salep putih. Dasar salep hidrokarbon digunakan
terutama sebagai emolien, sukar dicuci, tidak mengering dan tidak 
tampak berubah dalam waktu lama.
2. Dasa
Dasarr Sa
Sale
lep
p Se
Sera
rap
p
Dasar salep serap ini dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama
terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk 
emulsi air dalam minyak (parafin hidrofilik dan lanolin anhidrat), dan
kelom
kelompok
pok kedua
kedua terdir
terdirii atas
atas emulsi
emulsi air dalam
dalam minyak
minyak yang
yang dpat
dpat
 bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (lanolin). Dasar 
salep ini juga berfungsi sebagai emolien.
3. Dasar Salep yang dapat dicuci dengan air  
Dasar salep ini adalah emulsi miyak dalam air, antara lain salep
hidrofilik(krim). Dasar salep ini dinyatakan juga sebagai dapat dicuci
dengan air, karena mudah dicuci dari kulit atau dilap basah sehingga
lebih dapat diterima untuk dasar kosmetika.
4. Dasar
Dasar Salep
Salep Laru
Larutt Dala
Dalam
m Air 
Air 
Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari
konstituen larut air. Dasar salep ini lebih tepat disebut gel.
 

Ketentuan dalam pembuatan salep :


1. Perat
Peratur
uran
an salep
salep pe
pert
rtam
amaa
Zat-
Zat- za
zatt ya
yang
ng da
dapa
patt larut
larut da
dala
lam
m ca
camp
mpur
uran
an le
lema
mak
k di
dila
laru
rutk
tkan
an
kedalamnya, jika perlu dengan pemanasan.
2. Perat
Peratur
uran
an salep
salep ke
kedu
duaa
Bahan-bahan yang dapat larut dalam air, jika tidak ada peraturan-
 peraturan lain dilarutkan lebih dahulu dalam air, asalkan
as alkan air yang
digunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep. Jumlah air 
yang dipakai dikurangi dari basis.
3. Perat
Peratur
uran
an Sale
Salep
pKKet
etig
igaa
Bahan- bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam
lemak
lemak dan air,
air, harus
harus diserb
diserbuk
uk lebih
lebih dahulu
dahulu kemud
kemudian
ian diayak 
diayak 
dengan pengayak B40.
4. Perat
Peratur
uran
an Sale
Salep
pKKee
eemp
mpat
at
Salep- salep yang dibuat dengan jalan mencairkan, campurannya
harus digerus sampai dingin.
Keterangan Bahan
1. Asam Sali
Salisil
silat
at (Acidu
(Acidum
m Salicyl
Salicylicu
icum)
m) FI IV hal
hal 51
Pemeri
Pemerian
an : hablur
hablur putih
putih biasan
biasanya
ya berben
berbentuk
tuk hablur
hablur halus
halus atau
atau
serbuk
serbuk hablur
hablur,, halus
halus putih,
putih, rasa agak manis,
manis, taja
tajam
m dan stabil
diudara. Bentuk sintesis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat
dari metil salisilat alami dapat berwarna kekuningan atau merah
 jambu dan berbau lemah mirip menthol.
Kelarutan : sukar larut dalam air dan dalam benzana, mudah larut
dalam etanol dan dalam eter, larut dalam air mendidih, agak sukar 
larut dalam kloroform.
Khasiat : keratolitik 
2. Cera
Cera Alba
Alba (Malam
(Malam Putih)
Putih) FI IV
IV hal
hal 186
186
Pemeri
Pemerian
an : padatan
padatan putih
putih kekun
kekuning
ingan
an , sediki
sedikitt tembus
tembus cahaya
cahaya
da
dala
lam
m ke
kead
adaa
aan
n lapi
lapisa
san
n tipi
tipis,
s, ba
bau
u kh
khas
as le
lema
mah
h da
dan
n be
beba
bass ba
bau
u
tengik. Bobot jenis lebih kurang dari 0,95.
Kelarutan : tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol.
Khasiat : basis salep
 

3. Vasel
Vaselin
in Alb
Album
um (FI
(FI IV
IV hal
hal 822)
822)
Peme
Pemeri
rian
an : pu
puti
tih
h atau
atau ke
keku
kuni
ning
ngan
an pu
puca
cat,
t, massa
massa be
berm
rmin
inya
yak 

transparan dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0 0.
Kelarutan : tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol dingin
atau panas.
Khasiat : Bahan tambahan
C. FORMULA
Salep basis hidrokarbon
 NAMA BAHAN FORMULA 2 KHASIAT
Asam salisilat 3% Keratolitik  
Cera Alba 2% Basis salep
Vaselin album Ad 100% Basis salep
 Dibuat salep asam salisilat 15 gram

D. ALAT
ALAT DAN
DAN BAH
BAHAN
AN
a. Alat
Alat : Mortie
Mortierr + stamper,
stamper, Cawan
Cawan porsel
porselen,
en, Erlenm
Erlenmaye
ayer,
r, Sendok
Sendok sungu,
sungu,
Pipet,
Pipet, Batang
Batang pengad
pengaduk,
uk, Water bath,
bath, Kotak
Kotak kaca,
kaca, Alat
Alat uji daya
daya lekat,
lekat,
Kertas saring.
 b. Bahan : Asam salisilat, Cera alba, Vaselin putih, Emolien (gliserin)
 
E. PERH
PERHIT
ITUN
UNGA
GAN
N BAH
BAHAN
AN
 NO NAMA FORMULA FUNGSI
BAHAN
1 Asam salisilat 3% x 30 g : 0,9 ~ 0,903 Keratolitik 

g
2 Cera alba 2% x 30 g : 0,6 ~ 0,607 Basis salep
g
3 Vaselin album 30g-(0,9+0,6g+0,6G) = Basis salep
27,9 ~ 27,923 g
4 Emolien 2% x 30 g : 0,6 g ~ 20 Emolien
(gliserol) tetes

F. PROSE
PROSEDUR
DUR PEMB
PEMBUAT
UATAN
AN DAN
DAN PENGUJ
PENGUJIAN
IAN
 

a. SKEMA
SKEMA CARA
CARA KERJA
KERJA PEMBUA
PEMBUATAN
TAN SALEP
SALEP
 

Disiapkan alat dan bahan

Lelehkan cera alba dan vaselin dalam cawan,


aduk sampai homogen, dinginkan kira- kira
sampai suhu 500 c

Dimbang asam salisilat→ morer


hangat,tambahkan
hangat,tambahkan spiritus foros beberapa
tetes, gerus halus

ditambahkan sds campuran di cawan, mbang


ditambahkan
gliserin, masukkan morer, aduk sampai
homogen

Hasil sediaan dimasukkan


eket dan dalam
label pot salep, beri

Dilakukan pengujian terhadap sediaan salep


melipu : uji oraganoleps, uji homogenitas, uji
daya sebar, uji kemampuan proteksi, uji daya
lekat salep, uji PH.

 b. SKEMA PENGUJIAN


 

UJI ORGANOLEPTIS : Dibau → dirasakan→dilihat warna dan bau

UJI HOMOGENITAS : Oleskan salep secukupnya pada objek glass


→ amati susunan partikel (homogen / tidak  homogen)
 homogen)

UJI DAYA SEBAR : timbang 0,5 g salep, letakkan di tengah kaca


 bulat → timbang dahulu kaca yang satunya,
satunya, letakkan kaca tersebut
diatas massa salep dan biarkan selama 1 menit→ ukurlah diameter 
salep yang menyebar (dengan mengambil panjang rata- rata diameter 
dari beberapa sisi)→ tambahkan 50 g beban tambahan, diamkan
selama 1 menit dan catat diameter salep yang menyebar seperti
sebelumnya→ teruslah dengan menambah beban tiap kali dengan
 beban tambahan 50g sampai 200g,
200g, dan catat diameter salep yang
menyebar setelah 1 menit→ gambarkan grafik hubungan antara beban
dan luas salep yang menyebar→ ulangi masing2 3 kali untuk salep
 

UJI KEMAMPUAN PROTEKSI : ambil sepotong kertas saring s aring


(10cm x 10cm), basahi dengan larutan fenolftalein untuk indikator,
setelah itu kertas dikeringkan→oles kertas dengan salep yang akan
dicoba, seperti lazimnya orang menggunakan salep→ sementara itu
 pada kertas saring yang lain, buatlah suatu areal (2,5cm x 2,5cm)
 

UJI DAYA LEKAT SALEP : Letakkan salep(secukupnya) diatas


objek glass yang telah ditentukan luasnya→ letakkan objek glass yang
lain diatas salep tersebut, tekanlah dengan beban 1 kg selama 1
menit→pasang objek glass pada alat tes→lepaskan beban seberat 80g

dan catat waktunya hingga kedua objek glass tersebut terlepas→

UJI PH : Timbang 5 g salep, diencerkan dengan aquadest


5ml→celupakn PH stik selama 1 menit→ lihat perubahan angka di
PH meter.

G. DATA
DATA EVAL
EVALUA
UASI
SI
 

A. UJI
UJI ORGAN
ORGANOL
OLEP
EPTI
TIS
S
Warna : putih susu
Bau : tidak berbau
B. UJI
UJI HOMO
HOMOGE
GENIT
NITAS
AS
Sediaan homogen (tidak ada butiran kasar atau gumpalan pada
sediaan salep )
C. UJI PH
PH dapar : 7,58
PH air : 7,71
PH sediaan : 3,16
D. KEMAMP
KEMAMPUAN
UAN PROTE
PROTEKSI
KSI
Diperoleh hasil : pada kertas saring yang telah diperlakukan
diperoleh terdapat noda merah pada kertas, jadi salep yang dibuat
memiliki daya proteksi.
E. UJI
UJI DAY
DAYA
A LEK
LEKAT
AT
I. 01.13.17 = 73,17 detik  
II. 01. 09. 18 = 69,18 detik  
III. 01.10. 24 = 70,24 detik 
Rata2 : 10,86 detik 
F. UJI
UJI DAY
DAYA
A SEB
SEBAR
AR
Data Pengamatan Daya Sebar 
BEBAN Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
+ kaca 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3,5
+ 50g 3 3 3 3 3 3 3 3,2 3,
3 ,2 3 3 3,5
+100g 3 3 3 3 3 3 3,2 3,3 3,2 3 ,5 3,0 3,5
+150g 3 3,2 3,2 3,2 3,2 3 ,2 3,2 3,5 3,3 3 ,5 3,2 3,6
+200g 3,2 3,3 3,3 3,4 3,3 3 ,4 3,5 3,5 3,5 3 ,5 3,6 3,8

Berat kaca
I : 96,127
II : 97,585
III : 95,547

BEBAN Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 XLO


 

xd Xr L Xd xr L xd xr L
+ kaca 3 1,5 7,065 3 1 ,5 7,065 3,12 1,5652 7,69 7,27
5
+ 50g 3 1,5 7,065 3 1 ,5 7,065 3,17 1,5857 7,91 7,35
5
+100g 3 1,5 7,065 3,175 1,5875 7,913 3,3 1,65 8,55 7,84
+150g 3,15 1,575 7,789 3,3 1,65 8,548 3,4 1,7 9,07 8,47
+200g 3 ,3 1,65 8,548 3,424 1,715 9,21 3,6 1,8 10,17 9,31

Grafik hubungan antara beban dan luas area

10
9
8
7
6
 
5
Series 2
4 Series 3
3
2
1
0
96.42 146.42 96.42 246.42 296.42

H. PEMB
PEMBAH
AHAS
ASAN
AN
Pad
adaa pra
rak
ktik
tikum kali
kali in
inii fo
form
rmu
ula yang
yang ki
kita
ta bu
buat
at ung
ngue
uen
ntu
tum
m
(salep)
(salep).Sa
.Salep
lep adalah
adalah sediaa
sediaan
n setenga
setengah
h padat
padat yang
yang mudah
mudah diolesk
dioleskan
an dan

digunakan sebagai obat luar, bahan obatnya harus/terdispersi homogen dalam


 bahan dasar salep yang cocok. Salep tidak boleh tengik, kecuali dinyatakan
lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau narkotik 
adalah 10%.(FI III hal 33 ).
Dalam pembuatan salep kali ini menggunakan basis yang dapat tercuci
oleh air, yaitu emulsi minyak dalam air , antara lain salep hidrofilik. Dasar 
salep ini dapat juga
juga dinyatakan juga
juga sebagai dapat dicuci dengan air ,karena
mudah dicuci dari kulit/dilap basah sehingga lebih dapat diterima untuk dasar 
kosmetika. Pada pembuatan salep kali ini basis salep ( na lauryl sulfa, nipaso,

nipagin,
nipagin, propil
propileng
englik
liko,
o, stearyl
stearyl alcoho
alcoho,, vaseli
vaselin
n album
album ) dilebu
dileburr terlebi
terlebih
h
dahulu dalam cawan porselen diatas penangas air sampai cair sambil diaduk.
 

Sambil menunggu hasil peleburan kita menyiapkan mortar panas, kemudian


dalam morthir lain kita buat campuran eutektikum camphora dan mentholu.
Setelah peleburan cair kita masukkan dalam morthir panas sambil kita aduk 
hingga homogeny basis salep kemudian kita masukkan
mas ukkan eutektikum camphora
dan mentholum aduk ad homogen, lalu ditambahkan eugenol aduk adkan
dengan aqua dan aduk lagi sampai
s ampai homoge, setelah itu dilakukan pengujian.
Pada pengujian salep kali ini yang diuji adalah :
1. Uji organoleptis ( warna dan bau )
2. Uji homogenitas
3. Uji Ph
4. Uji kemampuan proteksi
5. Uji daya lekat salep
6. Uji daya sebar  
Untuk uji organoleptis formula III ,IV ,V ,VI mempunyai bau yang
sama yaitu bau cengkeh ,sedangkan formula I dan II mempunyai bau agak 
asam karena
karena formula
formula tersebut
tersebut tidak menggunakan
menggunakan eugenol. Untuk warna
formula I, II,V,VI ,mempunyai warna yang sama yaitu putih susu ,sedangkan
formula III putih ,dan formula IV putih tulang . Untuk uji homogenitas
form
formul
ulaa I s/
s/d
d VI memp
mempun
unya
yaii ha
hasi
sill ya
yang
ng sa
sama
ma ya
yait
itu
u ho
homo
moge
gen.
n. Untu
Untuk 

 pengujian pH didapatkan hasil formula I ( pH dapar 7,8, pH salep 3,77 ),
formula II ( pH dapar 7,58 , pH salep 3,16 ) , formula III ( Ph dapar 7,73, pH
salep 7,30), formula IV (pH dapar 7,58 , Ph salep 7,71) , formula V (pH
dapar 7,32 , Ph salep 7,42), formula VI (pH dapar 7,29 ,Ph salep 7,49).
7,49).
Untuk uji kemamp
kemampuan
uan protek
proteksi
si formula
formula I s/d VI mempun
mempunyai
yai hasil
hasil
yang sama yaitu tidak mempunyai kemampuan proteksi karena pada hasil
 pengujian menimbulkan noda merah pada kertas saring.Untuk uji daya lekat
salep masing – masing didapat hasil yang berbeda, untuk formula I daya
lekatnya pada menit ke 5 dan sangat lekat sekali, formula II pada detik 10,86
formula III pada detik 6,52 formula IV pada detik 10,72 formula V pada
detik 5 sedangkan
sedangkan untuk
untuk formula VI pada detik 4,68.
4,68. Untuk uji daya sebar 
masing – masing formula mempunyai hasil yang berbeda, mungkin karena
 bahan dasar salepnya berbeda, dan cara pembuatannya berbeda, semakin
ditambah bebannya akan semakin bertambah lebar diameternya .
 

I. KESIMPULAN
1. Berdas
Berdasark
arkan
an prakti
praktikum
kum kali ini sediaan
sediaan salep
salep yang
yang dibuat
dibuat dengan
dengan dasar 
dasar 
salep yang dapat dicuci dengan air yaitu emulsi minyak dalam air, antara
lain salep hidrofilik ( krim ). Dasar salep ini dinyatakan juga sebagai dapat
dicu
dicuci
ci de
deng
ngan
an air,
air, ka
kare
rena
na muda
mudah
h di
dicu
cuci
ci da
dari
ri ku
kuli
litt at
atau
au di
dilap
lap ba
basah
sah,,
sehingga lebih dapat diterima untuk dasar kosmetika.
2. Pengujian
Pengujian salep dapat
dapat dilakukan
dilakukan dengan uji organolept
organoleptis
is (warna dan bau),
uji homogenitas, uji Ph, uji kemampuan proteksi, uji daya lekat salep, dan
uji daya sebar .
3. Tu
Tuju
juan
an pe
pemb
mbua
uata
tan
n salep
salep an
anta
tara
ra la
lain
in sebag
sebagai
ai pe
peng
ngob
obat
atan
an pa
pada
da ku
kuli
lit,
t,
melindungi kulit (pada luka luar agar tidak terinfeksi) serta melembabkan.
4. Salep
Salep adalah bentuk
bentuk sediaa
sediaan
n setenga
setengah
h padat
padat yang mudah
mudah diolesk
dioleskan
an dan
digunakan sebagai obat luar.
5. Uji pH semakin
semakin asam pH salep
salep maka dapat
dapat terjadi iritasi
iritasi pada kulit,
kulit, begitu
begitu
 juga dengan PH basa, maka pH salep harus netral, sehingga salep dapat
diabsorbsi pada kulit yang diolesi salep.
6. Pada
Pada uji
uji ke
kema
mamp
mpua
uan
n pr
prot
otek
eksi
si,, salep
salep ya
yang
ng,m
,men
engg
ggun
unak
akan
an ba
basi
siss salep
salep
hidrok
hidrokarb
arbon
on harus
harus mempun
mempunyai
yai kemamp
kemampuan
uan protek
proteksi
si sehing
sehingga
ga dapat
dapat
melindung
melindungii kulit dari pengaruh luar, bila salep diloeskan
diloeskan pada kulit yang
sakit .
7. Dalam
Dalam prakti
praktikum
kum kali ini perbandin
perbandingan
gan dengan
dengan formula
formula terbai
terbaik
k yaitu
yaitu
formula II dengan hasil agak berbeda yaitu pada uji daya lekat salep, pada
formula II daya lekat salep 10,86 detik sedangkan pada formula V 5 detik.
Untuk formula II berbeda karena basis yang dipakai paraffin padat dan
vaselin alba, sehingga pada uji daya lekat salep lebih lama dibanding
dengan formula V.

J. DAFT
DAFTAR
AR PUS
PUSTAKA
TAKA
Anif , Moh. 1998. Ilmu
1998. Ilmu Meracik Obat cetakan ke 6 . Gadjah Mada
University Press
Anonim . 1949. Farmakope
1949. Farmakope Indonesia ed III. DEPKES
III. DEPKES RI
Anonim. 1995. Farmakope
1995. Farmakope Indonesia ed IV.
IV. DEPKES RI
 

Anonim. 2007. Obat- Obat Penting. PT. Alex Media Computindo


Anonim. 2009. Handbook
2009. Handbook Pharmaceutical
Pharmaceutical of Exipients. Pharmaceutical
Pres

Anda mungkin juga menyukai