OLEH :
Tingkat perubahan iklim sekarang melebihi semua variasi alami dalam 1000
tahun terakhir. Debat tentang iklim perubahan telah sekarang mencapai suatu langkah
dimana kebanyakan ilmuwan menerima bahwa, emisi gas rumah kaca
mengakibatkan perubahan iklim yang berdampak berbagai sendi-sendi kehidupan.
Salah satu sendi kehidupan yang vital dan terancam oleh adanya perubahan iklim ini
adalah keanekaragaman hayati (biodiversitas) dan ekosistem. Biodiversitas sangat
berkaitan erat dengan perubahan iklim. Perubahan iklim berpengaruh terhadap
perubahan keanekaragaman hayati dan ekosistem baik langsung maupun tidak
langsung.
Dampak langsung perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati sebagai berikut:
1. Spesies ranges (cakupan jenis) : Perubahan Iklim berdampak pada pada
temperatur dan curah hujan. Hal ini mengakibatkan beberapa spesies tidak
dapat menyesuaikan diri, terutama spesies yang mempunyai kisaran toleransi
yang rendah terhadap fluktuasi suhu.
2. Perubahan interaksi antar spesies : Dampak yang iklim perubahan akan
berakibat pada interaksi antar spesies semakin kompleks (predation,
kompetisi, penyerbukan dan penyakit). Hal itu membuat ekosistem tidak
berfungsi secara ideal.
3. Akibat dari perubahan iklim yang ekstrim Efek perubahan iklim akan
menimbulkan peristiwa ekstrim seperti meledaknya hama dan penyakit,
musim kering yang berkepanjangan, El Niño, musim penghujan yang relatif
pendek, namun curah hujan cukup tinggi, sehingga timbul dampak banjir dan
tanah longsor. Peristiwa yang ekstrim ini akan mempengaruhi organisma,
populasi dan ekosistem.
2.3 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Satwa Liar
Pada daerah tropis sendiri para ilmuwan, ahli biologi dan para pelestari alam
telah mengkaji tentang dampak perubahan iklim saat ini dan memprediksi
perkembangannya di masa depan terhadap kehidupan satwa liar dan ekosistem. Saat
ini suhu rata-rata global sekitar 14,3°C sedangkan satu abad yang lalu suhu bumi
sekitar 13,7°C. Suhu yang tinggi pada daerah tropis menyebabkan adanya pola
penggunaan dan sirkulasi air yang sangat dinamis. Di beberapa hutan hujan tropis, air
akan cepat menguap bahkan sebelum mencapai permukaan tanah. Namun di suatu
waktu bumi juga mengalami penurunan suhu secara drastis. Hal ini akan
memengaruhi kelembapan yang berpengaruh secara signifikan bagi ekosistem alam.
Akibat dari keadaan alam yang tak menentu, satwa-satwa yang ada di bumi
juga harus melakukan adaptasi. Poin yang menjadi permasalahan adalah bahwa saat
ini perubahan yang terjadi terhadap bumi kita berlangsung sangat cepat, sehingga
satwa-satwa di sekitar kita harus melakukan adaptasi yang cepat pula. Bagi satwa
sendiri, dalam beradaptasi dapat dengan berganti habitat, atau bergantung dengan
perubahan genetika. Selama beberapa dekade terakhir satwa-satwa yang ada di bumi
ini tidak cukup cepat untuk mengimbangi perubahan iklim, para satwa mengalami
perubahan kondisi tubuh dan perilaku. Sehingga waktu reproduksi dan migrasi
satwapun ikut berubah. Satwa yang biasanya berkembang biak lebih awal saat iklim
menghangat, belakangan ini karena pergantian musim terjadi lebih cepat membuat
satwa kesulitan beradaptasi. Hal ini jika dibiarkan terus-menurus akan berdampak
pada menurunnya jumlah spesies hingga kepunahan suatu spesies.
DAFTAR PUSTAKA
https://nationalgeographic.grid.id/read/131796972/ilmuwan-hewan-di-bumi-sulit-
beradaptasi-dengan-perubahan-iklim
https://forestation.fkt.ugm.ac.id/2019/08/10/bagaimana-dampak-perubahan-iklim-
terhadap-satwa-di-sekitar-kita/
https://www.harapanrakyat.com/2020/01/dampak-perubahan-iklim-terhadap-hewan/