Anda di halaman 1dari 5

1. Jelaskan peran factor pembatas terhadap dinamika populasi tumbuhan, kaitannya dengan toleransi ! Jawab : Factor-faktor pembatas: 1.

Temperature Organisme dapat hidup pada temperature antara -2000C (spora dan biji) sampai 1000C (bakteri, ganggang air panas), akan tetapi kebanyakan dapat hidup pada kisaran temperatur yang lebih sempit. Umumnya batas atas lebih kritis daripada batas bawah. Variasi temperature lebih kurang pada ekosistem perairan oleh karena itu umumnya organisme air daerah toleransinya lebih sempit dari*ada organisme darat yang ekuivalen, misalnya ganggang air dan darat, invertebrate air dan darat. 2. Radiasi cahaya Cahaya merupakan factor vital sekaligus factor pembatas bagi kehidupan organisme. Dari segi ekologi yang penting adalah kualitas cahaya (panjang gelombang, warna) intensitas cahay (lama penyiraman). 3. Air Dari segi ekologi, air merupakan factor pembatas utama untuk lingkungan darat atau air dengan salinitas tinggi yang dapat mengakibatkan organisme kehilangan air (osmose). Beberapa factor prinsip yang harus diperhatika tentang air adalah curah hujan, kelembapan, dan penguapan. 4. Temperature dan Kelembaban Bertindak Bersama Temperatur dan kelembapan sanagt berpengaruh pada lingkungan darat. Efek pembatas dari temp*eratur bertambah hebat apabila kelembaban berada dalam keadaan ekstrim, yaitu tinggi ataupun rendah. Interaksi antara temperature dan kelembabanseperti interaksi pada factor lain yaitu tergantung pada nilai nisbi (relative) dan nilai mutlak dari setiap factor. Efek kelembaban akan bertambah hebat apabila temperature dalam keadaan ekstrem. 5. Gas-gas Atmosfir Dalam tanah, O2 dapat menjadi factor pembatas untuk organisme aerob dan kadar CO2 akan meningkat makin dalam di dalam tanah. 6. Garam-Garam Biogenik: makro dan micronutrient Garam biogenic adalah garam-garam yang terlarut dalam air yang merupakan garam yang vital bagi organisme. Makronutrient antara lain: C,H, O, N, S, P, K Ca, Mg. Mikronutrient antara lain: Fe, Mn, Cu, Zn, Si, Mo, Co, Cl Ditinjau dari segi fungsinya pada tanaman micronutrient dapat dibagi menjadi: a. Untuk fotosintesa: Mn, Fe, Cl, Zn, V b. Untuk metabolism nitrogen: Mo, b, Co, Fe c. Untuk metabolism zat lain: Mn, B, Co, Cu, Si 7. Arus dan Tekanan Media atmosferik dan hidrosferik dimana organisme hidup hamper tidak pernah diam sama sekali. Adanya arus akan berfungsi sebagai factor pembatas. Misalnya perbedaan organisme sungai dan danau sering disebabkan oleh adanya arus yang deras pada sungai. Tanaman dan hewan sungai telah beradaptasi terhadap arus, baik secara morfologi maupun fisiologi (tanaman dan hewan mempunyai batas toleransi terhadap arus. Pada ekosistem darat, angin dapat juga

merupakan factor pembatas karena angin yang besar akan memperbessar penguapan. Oleh karena itu pada saat keadaan berangin, serangga dan burung akan bersembunyi ditempat yang teduh untuk menghindari penguapan yang besar. 8. Tanah Tanah berasal dari lapisan kulit bumi yang dilapukkan oleh organisme hidup sehingga dapat dikatakan bahwa tanah bukan hanya factor lingkungan bagi organisme akan tetapi juga merupakan hasil kerja organisme. Gambaran lapisan tanah (horizon tanah) dari permukaan ke bawah disebut profil tanah Lapisan teratas (lapisan A, top soil, horizon A) Pada la*isan ini terkandung tubuh tanaman dan hewan yang telah hancur menjadi bagian yang kecil-kecil oleh proses yang disebut humifikasi. Pada tanah yang matang, lapisan ini terdiri dari lapisan yang jelas. Lapisan B (horizon B) Terdiri dari tanah mineral, dimana seyawa organic telah diubah oleh decomposer menjadi senyawa anorganik melalui proses mineralisasi dan kemudian tercampur dengan bahan induk yang halus. Bahan yang larut pada lapisan B sering berasal dari lapisan A Lapisan C (Horizon C) Merupakan lapisan induk yang belum banyak mengalai perubahan. Materi induk setelah pecah dapat berpindah tempat karena gravitasi, air, glacier dan angin. 9. Api sebagai factor Ekologi api merupakan factor iklim yang penting untuk daerah hutan dan padang rumput pada daerah iklim sedang dan tropis pada musim kering karena ekosistem beradaptasi terhadap api seperti halnya terhadap temperature dan air. Tipe kebakaran di alam, dari segi api sebagai factor ekologis dapa t dibagi menjadi : - Kebakaran Tajuk (crown fire) Tipe kebakaran ini menghancurkan semua vegetasi dalam ekosistem, merupakan factor pembatas untuk semua organisme, memerlukan waktu yang lama untuk sembuh kembali karena semua hancur. - Kebakaran permukaan (surface fire) Menguntungkan bagi organisme dengan toleransi tinggi terhadap api hanya merupakan factor pembatas untuk beberpa organisme. Kebakaran permukaan dapat: Mengurangi pekerjaan bakteri dalam mempercepat proses pembusukan Membantu pemecahan kulit buah yang keras, misalnya golongan pinus, jadi membantu peremajaan hutan. Hasil pembakaran terhadap suatu daerah dapat mengakibatkan hanya tanaman dengan toleransi terhadap api yang tinggi yang dapat berkecambah kembali akibatnya hanya vegetasi tertentu yang tumbuh. Vegetasi yang demikian disebut fire climax atau pyroclimax. Dari penjelasan mengenai factor pembatas diatas terlihat bahwa factor pembatas memerankan peranan penting dalam mempengaruhi adanya dinamika populasi tumbuhan. Berkaitan dengan toleransi jika diperhatikan dari peran factor pembatas dapat dikatakan

bahwa tumbuhan dengan tingkat toleransi tinggi yang memiliki kemungkinan hidup lebih tinggi dibandingkan dengan tumbuhan dengan tingkat toleransi rendah.

2. Buat asumsi yang menyebabkan terjadinya dinamika populasi tersebut ! Dinamika populasi merupakan perubahan ukuran dalam populasi. Hal tersebut entunya dipengaruhi oleh berbagai macam factor misalnya: 1. Factor pembatas Adanya factor pembatas berkaitan dengan tingkat toleransi dari suatu organisme. Jika organisme tersebut memiliki tingkat toleransi tinggi terhadap factor-faktor pembatas yang ada tentunya kemnungkinan hidupnya akan lebih tinggi sehingga akan mampu mempertahankan tingkat populasi dari jenisnya. Sementara jika tingkat toleransinya rendah maka kemungkinan hidupnya akan rendah pula dan tentunya akan berpengaruh pada tingkat populasi jenisnya yang dapat menurun. 2. Natalitas (kelahiran) Natalitas atau kelahiran mempengaruhi ukuran dari populasi. Jika tingkat natalitas tinggi, maka ukuran populasinya akan semakin besar. 3. Mortalitas (kematian) Mortalitas atau kematian mempengaruhi ukuran dari populasi. Jika tingkat mortalitas dari suatu jenis tinggi, maka ukuran populasinya tentunta akan menjadi semakin kecil. 4. Predasi Adanya predasi dapat mempengaruhi dinamika populasi karena semakin tinggi jumlah predator dari suatu organisme, hal tersebut akan berpengaruh pada ukuran populasi dari organisme tersebut yang menjadi semakin kecil.

TUGAS EKOLOGI TUMBUHAN

DINAMIKA POPULASI

OLEH FITRI RAHMAYANTI (E1A010038)

PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2013

Anda mungkin juga menyukai