Anda di halaman 1dari 3

Bahan Kuliah Ekologi Dasar

Oleh: Muh. Ansyar

BAB V. FAKTOR PEMBATAS


(Limiting Factor)

Faktor Pembatas Setiap Kondisi yang mendekati atau melebihi


batas-batas toleransi

Kehadiran dan keberhasilan suatu organisme atau kelompok organisme


tergantung pada kondisi lingkungan yang rumit.

 Hukum minimum Liebig Dalam kondisi tunak (Steady State)


bahan-bahan esensil utama yang tersedia dalam jumlah yang mendekati
kebutuhan minimum, cenderung menjadi faktor pembatas.

 Prinsip Tambahan Pada Hukum Minimum Liebig:


- Hanya berlaku dalam keadaan tunak = bila pemasukan dan
pengeluaran energi dan materi adalah seimbang.
- Tidak ada interaksi atau subtitusi antar faktor

 Hukum Toleransi Shelford Organisme mempunyai kebutuhan


minimum dan maksimum, range diantara kedua batas tersebut disebut
batas toleransi.

 Prinsip tambahan hukum toleransi Shelford:


- Organisme dapat mempunyai jarak toleransi yang lebar untuk satu
faktor, tetapi sempit untuk faktor lainnya.
- Organisme yang mempunyai jarak toleransi yang lebar untuk semua
faktor, mempunyai penyebaran yang luas.
- Apabila kondisi tidak optimum untuk suatu spesies dalam
hubungannya dengan suatu faktor ekologi, maka batas toleransi
terhadap faktor lain dapat berkurang.
- Organisme kadang tidak hidup dalam kisaran yang optimum dari
suatu faktor fisik yang tertentu.
- Fase reroduksi biasanya merupakan periode yang kritis apabila faktor-
faktor lingkungan menjadi pembatas.

1
 Derajat toleransi
Eury = lebar
Steno = sempit
Misalnya, Steno thermal = derajat toleransi yang sempit terhadap suhu.
Euryhaline = derajat toleransi yang lebar terhadap salinitas
(kadar garam)

opt opt opt

Min Maks Min Maks

Faktor-faktor Fisik yang Penting sebagai Faktor Pembatas

Suhu
 Kisaran variasi suhu cenderung lebih besar didaratan daripada
diperairan, karena itu organisme air umumnya mempunyai kisaran
toleransi suhu yang lebih pendek dinadingkan dengan organisme darat.

Radiasi Cahaya
 Cahaya merupakan sumber energi . Cahaya tidak hanya merupakan
faktor yang penting, tapi juga merupakan faktor pembatas baik pada
tingkat maksimum maupun tingkat minimum.

Air
 Dilihat dari segi fisiologi, air mutlak diperlukan bagi semua
protoplasma. Di lingkungan daratan, air merupakan faktor pembatas
utama, demikian juga pada lingkungan perairan yang jumlah airnya
berfluktuasi besar atau di mana salinitas tinggi memperbesar kehilangan
air dari organisme karena proses osmosis. Curah hujan, kelembaban,
evaporasi danair yang tersedia di permukaan adalah faktor-faktor utama
yang dapat diukur.

2
Air Tanah
 Air tanah sebagian besar tersimpan di dalam equifers, yaitu suatu strata
di bawah tanah yang berpori berupa batu kapur, pasir atau kerikil yang
dibatasi oleh tanah liat yang kedap, yang menampung air dengan bantuk
seperti tangki raksasa yang memanjang.
 Bilamana Equifer merupakan lereng yang menghadap kearah laut,
maka pada bagian yang rendah air tanah dapat keluar seperti pancuran
bila kita menggali tanah. Sumber air tersebut dinamakan sumur Artesis.

Gas-Gas Atmosfir
 Atmosfir mengandung berbagai macam gas yang penting bagi
kehidupan organisme di atas permukaan bumi seperti: Ozon, Nitrogen,
Karbondioksida, Oksigen, dan lain-lain.

Unsur Hara Makro dan Mikro.


 Unsur hara Makro= dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, seperti: N,
P, K, C, H, O, Ca, S dan lain-lain.
 Unsur Hara Mikro = dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit seperti: Fe,
Mn, Cu, Zn, B, Si, Mo, Cl, V, Co.

Tanah

Erosi Tanah

Api
 Api merupakan faktor penting pada daerah-daerah hutan dan padang
rumput di daerah temperate dan tropika yang mempunyai musim
kering.
 Ada dua tipe kebakaran yang ekstrim
 Kebakaran tajuk (crown fires) = kebakaran intensip yang tidak dapat

dikendalikan dan memusnahkan semua vegetasi dan bahan organik


tanah
 Kebakaran Permukaan (surface fire) = mempunyai pengaruh yang

selektif dan terbatas terhadap organisme tertentu.

Anda mungkin juga menyukai