Anda di halaman 1dari 15

PENGOLAHAN TANAH TANAMAN

BUAH

Dosen Pengampu:

Nurlaillah mampanganro sp.mp.

Disusun Oleh Kelompok II:

1. Alfiansyah
2. Herlan
3. Jumaidin
4. Malinda
5. Saparwadi
6. Sianim

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM

TAHUN AJARAN
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya
sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah PPTA dengan judul "Pengolahan
Tanah Tanaman Buah" tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada kami
membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik
demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Mataram, 1Juni 2022


Daftar isi

Kata pegantar..............................................................................................................................

BAB I............................................................................................................................................

PENDAHULUAN........................................................................................................................

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................

1.2 RumusanMasalah.............................................................................................................

1.3 Tujuan..............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Apa tujuan dan manfaat dari pengolahan tanah.............................................................

2.2 Pengaruh pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buah naga

2.3 Metode pengolahan tanah...............................................................................................

2.4 Hambatan dalam budidaya tanaman buah naga..............................................................

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................

3.2. Saran...............................................................................................................................

3.3. Daftar Pustak...................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang penting perlu mendapat perhatian
sungguh –sungguh agar terhindar dari kerusakan yang dapat menurunkan
produktivitasnya.Kerusakan tanah dapat terjadi karena salah dalam pengolahan.Banyak usaha
yang dapat dilakukan untuk memppertahankan produktivitas tanah,salah satu diantaranya adalah
melalui modifikasi cara olah tanah dan insentisitas pengolahan tanah.Pengolahan tanah ialah
kegiata menipulasi mekanik terhadap tanah untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi
petumbuhan tanaman.Berbagaii sistem pengolahan tanah akan berpengaruh terhadapap
pemadatan tanah dan kandungan kadar bahan organik tanah(Fuady 2010).

Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan beberapa metode tergantung tingkat kepadatan
tanah dan tingkat porositas tanah yang diinginkan. Pengolahan yang biasa dilakukan adalah olah
tanh maksimum(konvensional), olah tanah minimum (OTM),dan tanpa olah tanah (TOT). Olah
tanah minimum dan tanpa olah tanah biasanya dikelompokan ke dalam olah tanah konservasi
(OTK) (Salam, 2012).

Pengolahan tanah untuk memperbaiki aerease tanah yang baik untuk perkembangan akar
dan pertumbuhan tanaman. Pada umumnya dalam usaha tani tanaman pangan di lahan kering
dilakukan olah tanah intensif sejak awal tanam tanpa memanfaatkan sisa tanaman, yang disebut
juga pengolahan tanah konvensional. Selain membutuhkan waktu dan tenaga yang besar,
pengolahan tanah konvensional dapat mempercepat kerusakan struktur dan komposisi bahan
organik tanah, yang pada gilirannya akan meningkatkan laju erosi, terutama di lahan berlereng
(Arsyad, 2001).

Tujuan pengolahan tanah yang paling utama adalah untuk memerbaiki sifat fisik tanah
agar sesuai dengan pertumbuhan tanaman.Beberaa hasil penelitian menyimpulkan masalah
pengolahan tanah merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan produktivitas pertanian
yang optimal.
Di Indonesia merupakan Negara agraris yang beriklim tropis sehingga berbagai macam
tanaman dapat tumbuh dan berkembang di Negara Indonesia. Banyak tanaman buah, sayur, dan
tanaman konsumsi lain yang tumbuh di Indonesia. Selain itu Indonesia juga sebagai Negara
dimana penghasil hasil bumi yang besar, namun dengan kurangnya tehnologi yang memadai
hasil bumi tersebut banyak yang tidak bisa di ekspor keluar negeri.

Salah satu tanaman yang sekarang sudah bisa diekspor yaitu buah. Di Indonesia banyak
sekali tanaman buah yang tumbuh. Didaerah dataran tinggi maupun daerah dataran rendah.
Tanaman semusim atau pun tahunan banyak sekali tumbuh di Negara kita ini. Salah satubuah
tahunan yaitu buah naga atau yang sering disebut sebagai “Dragon Fruit” yang mana buah ini
mempunyai nilai jual yang sangat tinggi karena banyak masyarakat yang belum mengetahui
tentang buah naga dan bagaimana cara budidaya buah naga itu sendiri. Buah naga masih
tergolong dalam tanaman kaktus yang hidup didaerah kering dan agak berpasir. Tanaman ini
mempunyai tulang daun yang banyak terkandung air sehingga tahan terhadap panas. Selain itu
tanaman buah naga ini perlu sinar matahari penuh atau tidak ada naungan karena jika ada
naungan akan mempengaruhi produksi buah dan pertumbuhan tanaman buah naga itu sendiri.

belakangan semakin populer. Apalagi setelah diketahui bahwa buah dengan kulit
menyerupai sisik naga ini punya banyak manfaat kesehatan. "Buah Naga, Buah Sehat Kaya
Khasiat + 40 Resep Makanan Lezat Olahannya" karya Hindah Muaris, buah naga bukan tanaman
asli Indonesia, juga bukan dari Taiwan atau Vietnam yang merupakan produsen terbesar buah
naga. Meski termasuk tanaman kaktus, tetapi buah naga juga bukan berasal dari negara-negara
gurun penghasil kaktus. Buah ini berasal dari Amerika Latin, yang kemudian menyebar ke Israel,
Australia, China, dan negara Asia Timur lain. Di Amerika Latin, buah naga dikenal dengan nama
phitahaya, orang Inggris menyebutnya pitaya, di Vietnam dikenal sebagai thang long, sementara
orang China menyebutnya hu long gu atau long zhu gu. Setidaknya ada empat jenis buah naga
yang telah dikenal, yakni buah naga berdaging putih, merah, super merah, dan kuning. Ada
beberapa varietas lain dari buah naga, tetapi varietas Hylocereus undatus (daging putih) dan
Hylocereus polyrhizus (daging merah) adalah yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia.

Keadaan Iklim Tanaman buah naga merupakan tanaman tropis dan sangat mudah
beradaptasi terhadap lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca seperti sinar matahari, angin, dan
curah hujan. Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan tanaman ini adalah sekitar 60 mm/bulan
atau 720 mm/tahun. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini akan lebih baik bila hidup
didataran rendah antara 0 – 350 m dpl. Suhu udara yang ideal bagi tanaman buah nga ini antara
260 – 360 C dan kelembaban antara 70 – 90 % (Rukmana, 2003). Tanaman buah naga merah dan
putih dapat tumbuh dengan baik dan berbuah lebat serta rasanya manis memerlukan penyinaran
matahari langsung sepanjang hari (minimal 8 jam sehari). Berkurangnya intensitas penyinaran
matahari yang diterima akibat ternaungi gedung/bangunan atau tanaman lain maka pertumbuhan
tanaman dan produksinya tidak maksimal. (Cahyono, 2009).

Ketinggian Tempat dan Jenis Tanah Ketinggian tempat untuk pembudidayaan buah naga
merah dan putih yaitu dataran rendah sampai medium yang berkisar 0 m – 500 m dari permukaan
laut, yang ideal adalah kurang dari 400 m dpl. Di daerah pada ketinggian di atas 500 m dpl, buah
naga merah dan putih masih dapat tumbuh dengan baik dan berbuah, namun buahnya tidak lebat
dan rasa buah kurang manis. Untuk buah naga kuning, ketinggian tempat yang cocok untuk
pertumbuhan dan berproduksinya adalah di atas 800 m dpl (dataran tinggi atau pegunungan).
(Cahyono, 2009).

Struktur tanah yang gembur juga meningkatkan drainase tanah sehingga dapat mencegah
genangan air. Jika drainase tanah baik, maka seluruh kehidupan yang berada di dalam tanah
berjalan dengan baik dan tanaman dapat tumbuh dengan subur dan berproduksi baik. Tanaman
buah naga tidak tahan terhadap air yang menggenang lama karena dapat menyebabkan perakaran
dan batang membusuk. Di samping itu, bila tanaman sedang berbunga atau berbuah, maka
keadaaan air yang menggenang dan berlebihan dapat menyebabkan rontoknya semua bunga dan
buah. (Cahyono, 2009).

Perbanyakan Tanaman Budidaya tanaman buah naga dapat dilakukan dengan cara stek
batang 30- 40 cm yang ditanam ditanah dan akan segera tumbuh akar dan tunas cabang. Yang
paling penting harus ekspos langsung ke matahari dan disiram xiv secara teratur agar batangnya
tidak kempes karena kekurangan air selain itu buah naga juga tidak dapat tumbuh dengan baik
jika kelebihan air. Dalam pembudidayaan buah naga dapat ditanam pot dengan penyangga dari
beton atau tiang yang dibuat dari semen dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter
yang memanjang dan ditancapkan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang
penyangga diberi besi yang berbentuk lingkaran untuk penopang dari cabang tanaman. Dalam
satu tiang atau lubang tanam biasanya diberi 3 – 4 bibit buah naga. (Drew, RA, M. Azimi. 2002)
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa tujuan dan manfaat dari pengolahan tanah?


2. Pengaruh pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buah naga?
3. Apa saja metode dalam pengolahan tanah?
4. Apa saja hambatan dalam menanam buah naga?

1.3 Tujuan

1. 1.Untuk mengetahui manfaat Pengolahan Tanah


2. 2.Untuk mengetahui bagaimana proses cara budidaya buah naga
3. Untuk mengetahui metode apa saja dalam pengolahan tanah
4. Mengetahui maanfat-manfaat dari buah naga
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa tujuan dan manfaat dari pengolahan tanah

Tujuanya,Pengolahan lahan dalam usaha pertanian bertujuan untuk ,Menciptakan kondisi


fisik, kimia dan biologis tanah menjadi lebih baik. Membunuh gulma dan tanaman yang tidak
diinginkan. Menempatkan sisa-sisa tanaman (seresah) pada tempat yang sesuai agar dekomposisi
berjalan dengan baik. Menurunkan laju erosi.

Sedangkan manfaatnya,

 Menciptakan kondisi fisik, kimia dan biologis tanah menjadi lebih baik
 Membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan
 Menempatkan sisa-sisa tanaman pada tempat yang sesuai agar dekomposisi berjalan
dengan baik
 Menurunkan laju erosi
 Meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan
 Menyatukan pupuk dengan tanah
 Mempersiapkan tanah untuk mempermudah pengaturan irigasi

2.2 Metode pengolahan tanah

 Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan beberapa metode tergantung tingkat kepadatan
tanah dan tingkat porositas tanah yang diinginkan. Pengolahan yang dapat dilakukan
adalah :

1) Olah tanah maksimum (konvensional)
2) Olah tanah minimum (OTM)
3) Tanpa olahan tanah (TOT)

A. Olahan tanah maksimum (konvensional)


 Merupakan pengolahan lahan secara intensif yang dilakukan pada seluruh lahan yang
akan ditanami.
 Ciri utama pengolahan lahan maksimum:
- Membabat bersih
- Membakar atau menyingkirkan sisa tanaman
- Melakukan pengolahan tanah lebih dari satu kali

B. Pengolahan tanah minimum (OTM)

Pengolahan minimum merupakan pengolahana lahan yang dilakukan seperlunya saja,


disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah.Pada sistem ini, tanah diolah hanya
pada spot-spot tertentu, biasanya dilakukan pada bagian perakaran tanaman saja.

C. Tanpa olahan tanah

TOT merupakana sistem pegolahan tanah yang mengadopsi sistem perladangan dengan
memasukkan konsep pertanian modern. Tanah dibiarkan tidak terganggu kecuali alur kecil atau
lubang untuk penempatan benih atau bibit.

Jadi pengolahan tanah merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan produktivitas
pertanian yang optimal. Tidak semua jenis tanaman yang dibudidayakan memerlukan
pengolahan tanah sempurna.

2.3 Pengaruh pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buah
naga

Pemberian Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik
kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas
lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat
meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.Dan tentu saja
menghemat biaya.

2.4 Hambatan dalam budidaya buah naga


 Tunas atau batang buah naga pertumbuhannya lambat dan lama.
 Buah naga lama berbuah.
 Buah naga berbunga tapi tidak pernah jadi buah.
 Saat berbuah selalu gagal karena busuk dan gugur

2.5. Pemupukan dan Jenis Pupuk

Jenis pupuk yang diberikan tergantung pada fase pertumbuhan tanaman. Bahkan jumlah dan
cara pemberiannya berbeda – beda sesuai pertimbangan ekonomis maupun perlakuan terhadap
tanaman buah naga. Pemberian pupuk dapat dilakukan secara bertahap sesuai umur tanaman.
Pemupukan ini juga dapat dilakukan ketika tanaman sudah menunjukkan gejala – gejala
kekurangan unsure hara, misalkan :

a) Nitrogen Penampakannya pada cabang atau batang pertumbuhannya kecil dan ramping.
Panjang cabang tidak seimbang dengan diameter batangnya. Warna batang hijau muda
kekuningan atau pucat. Jika berbuah nantinya buahnya berukuran kecil dan cepat matang.
b) Fosfor Gejala yang tampak yaitu batang berwarna merah kekuningan dan lama kelamaan
akan berwarna coklat kekuningan dan bentuk buah akan jelek, cepat tua dan kecil.
c) Kalium Tandanya yaitu batang atau cabang berwarna hijau terang, tetapi tampak lemah
seakan – akan banyak mengandung air. Terkadang batang atau cabag berbentuk bengkok
atau melengkung.
d) Kalsium Gejala yang tampak yaitu batang atau cabang berwarna hijau tak merata, cabang
cepat mengering.
e) Magnesium Gejala yang ditimbulkan yaitu cabang atau batang yang tadinya hiaju tua
lama kelamaan menjadi pucat dan akhirnya mengering.
f) Mangan Jika kekurangan pertumbuhan cabang atau batang terhambat atau terlambat.
Pada lekukan cabang berwarna lebih tua dari pada helainya. Tanaman menjadi kerdil.
g) Besi Menyebabkan batang berwarna kekuningan dan rapuh atau mudah patah. Bagian
tepi cabang berwarna hijau muda.
h) Tembaga Kekurangan Cu biasanya ditemukan pada saat tanaman berbuah. Gejalanya
yaitu buahnya kecil, berwarna merah dan kulitnya keras.
i) Seng Gejala yang ditimbulkan pada tanamana yaitu percabangannya pendek dan beruas
pendek. Pada cabang tersebut terdapat bintik merah dan akhirnya berlubang.
j) Boron Kekurangan unsure ini cabang atau batang berwarna coklat tua atau hitam. Buah
menjadi kerdil atau berbentuk tidak normal.
k) Malibdenum Kekurangan unsure ini menyebabkan cabang muda mongering akhirnya
menjadi coklat dan mengering. ( Daniel Kristanto, 2009 )

Kandungan Nutrisi

Selain harganya yang terjangkau, buah naga juga kaya akan nutrisi. Buah naga merupakan
buah rendah kalori dan tinggi serat, serta mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang
menyehatkan bagi tubuh. Melansir WebMD, sekitar 170 gram buah naga mengandung nutrisi
sebagai berikut:

 102 kalori
 0 gram lemak
 2 gram protein
 22 gram karbohidrat
 5 gram serat.
 13 gram gula.
 100 IU vitamin A.
 4 miligram vitamin C
 31 miligram kalsium
 1 gram zat besi
 68 miligram magnesium

Manfaat Buah naga memiliki sejumlah potensi manfaat kesehatan, di antaranya:

 Kaya antioksidan Buah naga kaya akan antioksidan seperti flavonoid, asam fenolat dan
betasianin. Semuanya berkontribusi dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat
radikal bebas, molekul yang bisa memicu penyakit kanker dan penuaan dini.
 Membuat kita merasa kenyang Buah naga bebas lemak dan tinggi serat. Ini membuat
buah naga menjadi camilan yang sehat karena bisa membuat kita merasa kenyang di
antara waktu makan. Baca juga: Alasan Buah Naga Cocok Jadi Camilan Diet
 Menurunkan gula darah Para peneliti mengatakan, khasiat ini disebabkan karena buah
naga dapat menggantikan sebagian sel-sel yang rusak di pankes pembuat insulin, hormon
yang membantu tubuh memecah gula. Namun, hasil ini didapatkan dari penelitian pada
tikus sehingga belum jelas berapa banyak buah naga yang perlu dikonsumsi untuk
mendapatkan manfaat kesehatan ini.
 Mengandung prebiotik Buah naga juga mengandung prebiotik, yakni makanan yang
memberi makan bakteri sehat probiotik di usus kita. Memiliki lebih banyak prebiotik
dalam sistem tubuh kita dapat meningkatkan keseimbangan bakteri baik dan jahat di
usus. Secara khusus, buah naga dapat mendorong pertumbuhan probiotik lactobacilli dan
bifidobacteria. Di usus kita, bakteri ini dan bakteri-bakteri baik lainnya dapat membunuh
virus dan bakteri penyebab penyakit, serta membantu mencerna makanan.
 Meningkatkan sistem kekebalan tubuh Buah naga tinggi akan kandungan vitamin C dan
antioksidan lainnya, yang berdampak baik terhadap sistem kekebalan tubuh.
 . Meningkatkan kadar zat besi Zat besi penting untuk memindahkan oksigen ke seluruh
tubuh dan memberi tubuh kita energi. Buah naga mengandung zat besi dan vitamin C
yang juga terkandung di dalamnya membantu penyerapan zat besi lebih optimal.
 Menurunkan kadar kolesterol Kandungan serat pada buah naga yang mencapai 0,7-0,9
gram per 100 gram dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Serat
juga bisa mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) untuk kemudian dikeluarkan
bersama tinja. Semakin tinggi konsumsi serat, maka akan semakin banyak asam empedu
dan lemak yang dikelaurkan oleh tubuh.
 Memperlancar pencernaan Kandungan serat dalam buah naga juga sangat berguna untuk
sistem pencernaan. Serat pangan (dietary fiber) mampu memperpendek transit time atau
waktu yang dibutuhkan makanan sejak masuk dari rongga mulut hingga sisa makanan
dikeluarkan melalui feses.
Buah naga biasa dikonsumsi dalam bentuk buah potong segar, bisa disajikan sendiri
atau bersama jenis buah lainnya. Makan daging buah naga yang lembut bisa membantu
menghilangkan dahaga karena kadar airnya yang tinggi hingga sekitar 90 persen dari
berat buah. Banyak orang juga menyukai buah naga karena rasanya yang manis. Buah ini
memiliki kandungan gula alami sekitar 13-18 briks. Selain itu, buah naga juga bsia
disajikan dalam bentuk jus, sari buah, manisan, maupun selai, atau cara penyajian lainnya
sesuai selera.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1.Perawatan pada tanaman buah naga yang terpenting sinar matahari yang cukup dan suplay air
yang cukup .

2.pemupukan yang dilakukan menggunakan pupuk organik dan pupuk NPK puupuk organic
digunakan untuk mencukupi kebutuhan unsure hara.

3.perawatan yang dilakukan untuk tanaman buah naga yaitu menjaga tanaman agar tetap tumbuh
dan tidak terserang oleh hama dan penyakit.

3.2 Saran

1.Dalam budidaya tanaman buah naga faktor cahaya dan drainase sebaiknya lebih di perhatikan

2.Dalam pengerjaan perbanyak vegetative secara stek alat-alat yang di gunakan harus
steril ,supaya tanaman tumbuh sehat tanpa penyakit

3.Pada saat penanaman kondisi tanah juga di perhatikan


Daftar Pustaka

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/10/110220420/buah-naga-kandungan-nutrisi-
manfaat-dan-cara-pengolahannya?page=all.Editor : Nabilla Tashandra/herlan
Arsyad, A.R. 2001. Pengaruh olah tanah konservasi dan olah tanam terhadap sifat fisika
tanah Ultisol dan hasil jagung. J. Agronomi. 8(2):111-116.

Daniel Kristanto. 2009. Buah Naga : Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Cahyono, B. 2009. Buku Terlengkap Sukses Bertanam Buah Naga. Jakarta : Pustaka
Mina.

Daniel Kristanto. 2009. Buah Naga : Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar
Swadaya. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai