DISUSUN OLEH :
SEMESTER 3
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat izin-
Nya, karunia-Nya, dan hidayah-Nya maka makalah ini dengan judul “ Budidaya
Buah Tropis” dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan
makalah ini penyusun banyak mengalami kesulitan dan hambatan, tetapi karena
adanya niat dan usaha serta tujuan untuk membangun diri sehingga makalah ini
dapat diselesaikan. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan. Oleh sebab itu, penyusun
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan dalam
penulisan makalah selanjutnya. Akhirnya, penyusun ingin mengucapkan
terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
II. PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1 Tanaman Buah Durian...............................................................................3
2.2 Persiapan Penanaman Buah Durian..........................................................4
2.3 Pemupukan................................................................................................6
2.4 Pemeliharaan.............................................................................................7
2.5 Pemangkasan.............................................................................................7
2.6 Panen dan Pasca Panen..............................................................................7
III. PENUTUP..........................................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
ii
iii
I. PENDAHULUAN
Ciri khas dari tanaman ini adalah memiliki kulit buah yang keras dan
berlekuk-lekuk tajam menyerupai duri. Secara umum ciri-ciri dari pohon buah ini
adalah: tinggi mencapai 30 m dengan garis tengah batang 50cm, memiliki akar
bangir yang rendah, kulit batang awalnya halus tapi lama-kelamaan menjadi
beralur membujur. Memiliki daun yang lonjong dan bundar, dengan panjang daun
sekitar 2-24 cm dan lebar 3, 5 hingga 8, 5 cm.
1
2
1.3 Tujuan
Membantu para petani agar lebih cermat dalam membudidayakan tanaman
durian serta menambah wawasan mahasiswa dan para petani akan penting nya
membudidayakan tanaman durian.
II. PEMBAHASAN
a b
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
3
4
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus
Secara tradisional, daging buah yang berlebih-lebihan ini biasa diawetkan
dengan memasaknya bersama gula menjadi dodol durian (biasa disebut lempok),
atau memfermentasikannya menjadi tempoyak. Selanjutnya, tempoyak yang
rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan seperti sambal tempoyak, atau
untuk campuran memasak ikan. Durian pun kerap diolah menjadi campuran bahan
kue-kue tradisional, seperti gelamai atau jenang. Terkadang, durian dicampurkan
dalam hidangan nasi pulut (ketan) bersama dengan santan. Dalam dunia masa
kini, durian (atau aromanya) biasa dicampurkan dalam permen, es krim, susu dan
berbagai jenis minuman penyegar lainnya (Ober dkk., 2019)
Bijinya bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar, atau
dicampurkan dalam kolak durian. Biji durian yang mentah beracun dan tak dapat
dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena (cyclopropene). Biji
durian mengandung sekitar 27% amilosa. Kuncup daun (pucuk), mahkota bunga,
dan buah yang muda dapat dimasak sebagai sayuran. Beberapa bagian tumbuhan
kadang-kadang dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Akarnya
dimanfaatkan sebagai obat demam.
Syarat tumbuh. Tanaman durian akan tumbuh secara oftimal pada daerah
tropis pada ketinggian 50 – 1000 Dpl serta intensitas cahaya matahari 40 – 50%
dengan suhu 22 – 30 o. curah hujan antara 1500 – 2500 mm pertahun, kemudian
5
daerah itu mengalami bulan basah selama 9 – 11 bulan pertahun dan bulan kering
selama 3 – 4 bulan untuk proses pembuangan.Tanah lempung berpasir subur dan
memiliki kandungan bahan organik adalah tanah yang cocok bagi tanaman durian.
Kemudian jenis tanah latosol, podsolik merah kuning, adosol merupakan jenis
tanah yang paling cocok bagi tanaman durian.
Tekstur tanah yang berat seperti tanah liat, kurang baik bagi tanaman
durian karma proses pengeringanya sangat sulit terutama pada musim hujan,
kemidian pada musim kemarau tanah liat menjadi keras sehingga tanaman durian
susah menyerap air dan pertumbuhan akarnya terganggu. Kemudian topografi
yang baik bagi tanaman durian adalah yang agak miring tetapi tidak melebihi 35
derajat,untuk tanah miring perlu terasering untuk mencegah erosi. Akar tanaman
durian sanggup menembus kedalam tanah hingga tiga meter, maka lokasi yang
baik adalah yang memiliki kedalaman air tanah sekitar 50 – 300 cm. Lokasi yang
terlalu rendah air tanahnya dapat mengakibatkan kebusukan akar. Selain dari pada
itu yang perlu diperhatikan adalah pH tanah yang terkandung, pH tanah yang baik
sekitar 6,0 – 7,0 jika pH tanah kurang dari nilai itu kapur dolomit dapat digunakan
untuk menetralkanya.
Tahap akhir dari proses penanaman adalah penyiraman dengan air disekitar
tanaman sebanyak kurang lebih 10 liter air.
2.3 Pemupukan
Pemupukan tanaman durian dapat menggunakan pupuk organik. Pada
masa awal pertumbuhan tanaman diberi pupuk yang mempunyai kandungan
nitrogen dan fosfor yang tinggi, pemberian pupuk organik atau pupuk kadang
pertamakali bersamaan dengan penanaman sebanyak satu karung (30 kg).
pemberian pupuk kandang diulang setahun sekali , pemupukan diberikan pada
akhir misim hujan atau awal musim kemarau ,adapun cara pupuk kandang adalah
dengan cara ditaburkan dibawah tajuk dalam tanaman.
setiap 6 bulan. Pemupukan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai pada tahun
ketiga ditujukan untuk pertumbuhan tanaman, pada masa ini pilihan pupuk NPK
dengan kadar N tinggi.Setelah menginjak tahun ketiga, selain untuk pertumbuhan,
pemupukan bertujuan untuk merangsang pertumbuhan bunga.
2.4 Pemeliharaan
Pemeliharaan. Pada masa awal pertumbuhan tanaman durian, setiap
tanaman membutuhkan air sebanyak 10 – 20 liter perhari. Cara penyiraman agar
tidak terjadi genangan yang mengakibatkan kelembaban tanah serta busuk akar
maka cara yang ideal adalah dilakukan 2 hari sekali atau tergantung kondisi tanah
dan cuaca, penyiraman paling baik pada pagi hari cara ini dilakukan pada masa
awal pertumbuhan sampai tanaman lewat masa pertumbuhan (satu bulan).
Penyiraman selanjutnya dilakukan minimal satu minggu sekali. Penyiraman rutin
dilakukan terutama pada saat musim kemarau.
Secara rutin tanaman durian harus dibersihkan dari rumput yang terdapat
dibawah tajuk. Cara pembersihan rumput harus menghindari tertutupnya akar
mayang yang muncul dipermukaan tanah. Apabila bamnyak akar mayang yang
terputus maka akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat atau
stress, maka cara yang ideal yaitu dengan cara mencabut rumput atau memangkas
rumput tidak sampai mengenai tanah serat dengan menimbun tanah atau pupuk
kandang dibawah tajuk tanaman. Selain dari pada itu tanaman durian harus
terbebas dari tanaman lain yang menghalangi sinar matahari.
2.5 Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk pohon agar memiliki
percabangan yang seimbang dan kuat. Pemangkasan ini dilakukan pada saat
tanaman menginjak umur 1,5 tahun dimana tanaman mulaili memiliki
percabangan yang banyak. Pemangkasan pertama dilakukan pada cabang pertama
dan kedua yang mengarah ke tanah. Hal ini dilakukan agar batang tidak
terlindungi oleh cabang yang berdaun lebat sehingga sinar matahari masuk dan
terhindar dari kelembaban, pemangkasan kedua dilakukan pada saat setelah panen
buah. Pada saat itu akan tumbuh tunas – tunas baru yang tak beraturan. Tunas –
8
tunas tersebut jika dibiarkan akan mengganggu sinar matahari masuk. Untuk itu
maka perlu dilakukan pengurangan tunas – tunas yang tidak produktif.
Selain patokan waktu sejak bunga mekar, waktu petik juga dapat dilakukan
berdasarkan tanda – tanda fisik pada buah sebagai berikut :
3.1 Kesimpulan
Budidaya tanaman durian memanglah memerlukan usaha dan upaya yang
kuat sebab tanaman buah ini tergolong lambat menghasilkan buah yaitu
kisara sekitar 8-10 tahun sehingga diperlukan upaya baik dari proses
penyemaian hingga proses panen serta teknik pemeliharaan seperti
pengendalian hama dan penyakit pada buah Durian.
3.2 Saran
Saya berharap semoga makalah ini selain dapat bermanfaat namun juga
menjadi alternatif yang baik bagi para pembaca untuk dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari khususnya para petani buah.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ober, Holly K., and Susan M. Tsang. 2019. "Contributions of bats to the local
economy through durian pollination in Sulawesi,
Indonesia." Biotropica 51.6 (2019): 913-922.
Sarvina, Yeli, Kharmila Sari, and Balitbangtan Balitklimat. 2018. "Dampak
ENSO Terhadap Produksi dan Puncak Panen Durian di Indonesia
(ENSO Impacts on Production and Peak Harvest Season of Durian in
Indonesia)."
Subhadrabandhu, Suranant, and Saichol Ketsa 2001. Durian: king of tropical
fruit. Daphne Brasell Associates.
Yuniastuti, Endang, Nandariyah Nandariyah, and Samuel Reza Bukka.
"Karakterisasi Durian (Durio zibenthinus) Ngrambe di Jawa Timur,
Indonesia." Caraka Tani J. Sustain. Agric 33.2 (2018): 136-145.
11