Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

“FERMENTASI BUAH DURIAN”

DISUSUN OLEH :

NAMA KELOMPOK

1. Azdka dieva Tartia Khusna


2. Dea Febryanti
3. Rahmadini

KELAS : XII IPA 3

GURU PEMBIMBING : Weny Astri Krisnawati,S.Si

PROVINSI SUMATERA SELATAN

DINAS PENDDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 BELITANG III


TAHUN AJARAN 2019/2020

Jl.Raya Desa Nusa Bakti Kec. Belitang II

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Fermentasi Buah Durian tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas guru bidang studi Biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Fermentasi buah durian bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Weny Astri krisnawati,


selaku guru bidang studi Biologi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian............................................................................3
1.3 Manfaat Penelitian..........................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................4
2.1 Tempoyak.......................................................................................4
2.2 Bakteri Asam Laktat (BAL).............................................................4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................7
3.1 Waktu dan Tempat.........................................................................7
3.2 Alat dan Bahan...............................................................................7
3.3 Cara Keja........................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................8
4.1 Hasil................................................................................................8
4.2 Pembahasan...................................................................................9
BAB V PENUTUP................................................................................11
5.1 Kesimpulan....................................................................................11
5.2 Saran.............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Dengan ini menerangkan bahwa Laporan Kegiatan Tugas akhir


Sekolah, yaitu dengan memfermentasikan buah durian yang berkaitan
dengan bioteknologi konvensional sebagai tugas ujian praktik dari mata
pelajaran Biologi.

Diperiksa pada : Senin, 09 Maret 2020

Pembimbing Mengetahui,
Kepala Sekolah

Weny Astri Krisnawati,S.Si Dra.Suliyah


NIP.198103132010012030 NIP.19650404199102001

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alamnya
yang melimpah. Kondisi iklim serta curah hujan yang sangat tinggi
menyebabkan produksi sumber daya alam di Indonesia menjadi salah satu
yang tertinggi didunia. Adapun beberapa dari sumber daya alam yang
melimpah di Indonesia ialah potensi buah–buahan lokal asli Indonesia.
Buah–buahan lokal tersebut sangat digemari dan menjadi penunjang sektor
ekonomi masyarakat. Dari sekian banyak buah – buah yang terdapat di
Indonesia, terdapat buah yang sangat digemari yaitu buah durian ( Durio
zibethinus ).

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia


Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari
ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga
menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of
Fruit), dan durian adalah buahyang kontroversial. Meskipun banyak yang
menyukainya, sebagian yang lain tidak suka dengan aromanya.

Buah durian umumnya dikonsumsi segar yaitu langsung


dikonsumsi, dibuat sari buah atau ditambahkan ke dalam es krim. Untuk
memperpanjang masa simpan dan peng-anekaragaman produk, durian
dapat pula diolah melalui serangkaian pengolahan- pengolahan.
Pengolahan daging durian dapat dikategorikan sebagai pengolahan yang
melibatkan mikroba atau diproses secara mikrobiologi (fermentasi) dan
pengolahan secara fisika kimia (non-fermentasi). Pengolahan secara
mikrobiologi merupakan proses pengolahan yang melibatkan bakteri asam
laktat atau fermentasi. Produk yang dihasilkan dikenal dengan sebutan
tempoyak. Pengolahan durian secara fermentasi memanfaatkan kelebihan
durian atau durian yang berkualitas jelek untuk dikonsumsi segar.
Pengolahan durian yang dilakukan secara fermentasi tersebut
menghasilkan produk yang dikenal dengan nama tempoyak.

Fermentasi buah durian atau tempoyak merupakan suatu jenis


makanan tradisional yang dibuat dari hasil fermentasi buah durian. Tempoyak
juga merupakan makanan hasil fermentasi sebagai salah satu upaya

1
pengawetan pangan secara tradisional. Pembuatan tempoyak durian hanya
dengan menambahkan garam pada dasar wadah yang digunakan daging
buah durian. Makanan ini sudah menjadi ciri khas bangsa melayu. Walaupun
beberapa daerah menggunakan penamaan yang berbeda seperti, pekasam
(Aceh) dan asam durian (Sumatera Barat), tapi pada hakikatnya berasal dari
makanan yang sama yaitu tempoyak. Pemakaian istilah tempoyak sendiri
sudah cukup familiar di daerah Sumatera Bagian Selatan (Jambi, Sumatera
Selatan dan Bengkulu). Penyebaran oleh suku keturunan melayu terhadap
makanan tradisional ini cukup luas yaitu; Sumatera, Kalimantan dan
Malaysia.

Buah durian yang menjadi bahan utama dalam pembuatan makanan


tradisional ini memiliki kandungan gizi dan khasiat yang cukup tinggi. Hasil
penelitian ilmiah menyatakan bahwa durian mengandung unsur Sodium,
kabrohidrat, serat, protein, kalsium, fosfor, karoten, potassium, zat besi,
vitamin C, thiamin, niacin, riboflavin, vitamin B1, B2, dan vitamin C serta
kalium, dan fosfor. Sedangkan khasiatnya adalah mencegah faktor penuaan
dari luar, meningkatkan tekanan darah (zat besi), buah dan akarnya juga
digunakan untuk mengatasi bengkak, penyakit kulit, dan penyakit kuning

Tempoyak mempunyai aroma yang tajam dan rasanya sangat asam


dan digolongkan sebagai makanan hasil fermentasi asam laktat. Fermentasi
durian serupa dengan fermentasi sauerkraut (asinan kubis), ”kimchi” dan
asinan buah yaitu fermentasi dengan menambahkan garam dapur pada
konsentrasi tertentu yang dapat mendukung aktivitas bakteri asam laktat.
Sebagai makanan hasil fermentasi, pembuatan tempoyak melibatkan
sejumlah mikroorganisme penghasil asam laktat atau lebih dikenal dengan
bakteri asam laktat (BAL). BAL yang membentuk koloni disini adalah
Lactobacillus casei sub sp rhamnosus dan Lactobacillus fersantum. Fungsi
pengawetan ini sangat bagus untuk menghindari pembusukan buah yang
tidak diinginkan. tempoyak mempunyai umur simpanan yang relatif cukup
lama hingga musim durian berikutnya. Selain berfungsi penting dalam
pengawetan, juga berfungsi sebagai penyedap makanan secara alami.
Pemberian tempoyak terhadap beberapa sambal dan gulai akan
menambahkan cita rasa suatu untuk dimakan.

2
1.2 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1.2.1 Mengetahui daya antibakteri dari ekstrak antimikroba yang dihasilkan


isolat Lactobacillus terhadap bakteri uji.

1.2.2 Mengetahui pengaruh waktu inkubasi terhadap produksi zat


antibakteri.

1.2.3 Untuk mengetahui cara pembuatan tempoyak secara.

1.2.4 Untuk memenuhi tugas ujian praktik mata pelajaran Biologi.

1.3 Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Memberikan informasi proses produksi tempoyak yang bisa


memperpanjang

umur simpan durian.

1.3.2 Memperbaiki mutu tempoyak agar dapat didistribusikan secara luas


dikalangan masyarakat.

1.3.3 Mengangkat citra makanan tradisional (tempoyak) agar dikenal


masyarakat luas dan memiliki nilai jual.

1.3.4 Dapat digunakan sebagai informasi dalam penggunaan Lactobacillus


sebagai pengawet hayati.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tempoyak

Tempoyak populer di Indonesia, terutama Malaysia dan Sumatera


Selatan. Tempoyak dapat dikonsumsi dengan dimasak bersama ikan
ataupun sayuran, tidak seperti buah durian yang biasanya dikonsumsi dalam
keadaan segar.

Tempoyak yang merupakan hasil dari fermentasi buah durian (Durio


zibethinus) memiliki aroma buah durian yang kuat dan rasa asam (Owens
dan Nuraida, 2014). Rasa asam pada tempoyak disebabkan oleh sejumlah
asam organik yang terbentuk yaitu berupa asam malat (145,9 mg/mL), asam
laktat (34,1 mg/mL) dan sedikit asam asetat (14,2 mg/mL) (Yuliani, 2005).

Daging durian dan garam merupakan bahan utama yang diperlukan


untuk membuat tempoyak. Garam ditambahkan sekitar 2% sampai 5% ke
dalam daging durian. Banyaknya garam yang ditambahkan dapat
menentukan rasa asam hingga asin pada tempoyak yang akan dibuat.
Tempoyak menghasilkan rasa dan aroma yang merupakan gabungan
berbagai senyawa organik baik berasal dari buah durian maupun hasil
metabolisme bakteri asam laktat (Owens dan Nuraida, 2014).

Buah durian yang dijadikan tempoyak memiliki kandungan gizi yang


terdiri dari air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral (Tabel 1).tar
cakram dalam satu cawan (Vandepitte dkk, 2003).

2.2 Bakteri Asam Laktat (BAL)

1. Karakteristik BAL

Bakteri asam laktat memiliki ciri-ciri antara lain tergolong bakteri gram
positif dan berbentuk kokus atau batang. BAL memiliki suhu optimum 40oC.
Selain itu bakteri ini tidak membentuk spora, pada umumnya bersifat tidak
motil, dan bersifat anaerob. BAL bersifat katalase negatif, oksidase positif,
dan produk utama dari fermentasi bakteri asam laktat adalah asam laktat .

4
Contoh bakteri yang termasuk kelompok Bakteri Asam Laktat (BAL) adalah
Oenococcus, Aerococcus, Enterococcus, Carnobacterium, Lactobacillus,
Leuconostoc, Lactococcus, Pediococcus, Vagococcus, Streptococcus,
Tetragenococcus, dan Weissella. BAL dikelompokkanmenjadi bakteri yang
bersifat homofermentatif dan yang bersifat heterofermentatif berdasarkan
atas tipe fermentasinya. Bakteri yang bersifat homofermentatif adalah bakteri
yang hanya menghasilkan asam laktat sebagai hasil metabolisme
karbohidratnya. Bakteri yang bersifat heterofermentatif menghasilkan lebih
dari satu jenis asam dan senyawa yaitu asam laktat, sedikit asam asetat,
etanol, dan karbondioksida

2. Manfaat BAL pada Bahan Pangan

BAL dapat digunakan untuk tujuan pengawetan pada bahan pangan


karena aman untuk dikonsumsi. BAL dapat memproduksi zat antibakteri
seperti seperti asam organik (asam laktat dan asam asetat), hidrogen
peroksida, dan bakteriosin. BAL tertentu juga dapat tumbuh pada pH rendah,
suhu dingin, dan konsentrasi garam yang tinggi. BAL toleran
terhadappengemasan dan terhadap bahan tambahan tertentu seperti asam
laktat, asam asetat, dan etanol. Karena sifat tersebut, bakteri asam laktat
dapat digunakan sebagai pengawet makanan sehingga dapat membatasi
pertumbuhan organisme pembusuk dan patogen.

3. Kemampuan BAL sebagai Pengawet Hayati

Bakteri asam laktat menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat


antimikroba terutama bakteriosin, asam-asam organik, dan senyawa lainnya
seperti hidrogen peroksida, karbondioksida, dan diasetil sehingga bakteri ini
memiliki kemampuan sebagai bahan pengawet hayati yang dapat membunuh
bakteri patogen dan pembusuk. Bakteriosin terdiri dari senyawa protein.
Melalui mekanisme biosintesis protein ribosom, bakteriosin disintesis.
Senyawa ini bersifat menghambat pertumbuhan bakteri lain. Bakteriosin yang
diproduksi oleh bakteri asam laktat dibagi menjadi dua kelas utama, yaitu
kelas I adalah lanthionine yang mengandung bakteriosin atau lantibiotics, dan
kelas II adalah antimikrobapeptida linear.

Asam organik yang dihasilkan bakteri asam laktat dapat menurunkan


pH sehingga bakteri pembusuk dan patogen tidak dapat tumbuh. Hidrogen
peroksida dapat mengoksidasi protein sel bakteri sehingga strukturnya rusak.

5
Karbondioksida menghambat dekarboksilasi enzimatik dan menyebabkan
membran sel kehilangan permeabelitasnya. Diasetil yang dihasilkan dari
fermentasi citrat juga memiliki sifat antimikroba. Diasetillebih aktif terhadap
bakteri gram negatif, jamur, dan ragi dibandingakan terhadap bakteri gram
positif. Diasetil bereaksi dengan arginin pada protein bakteri gram negatif
sehingga terjadi gangguan dalam pemanfaatan asam amino.

2.3 Metode Pengujian Antibakteri

Antibakteri yang dihasilkan oleh bakteri dapat diketahui dengan uji


antimikroba. Uji sensitivitas antimikroba merupakan uji untuk mengukur
kemampuan agen antimikroba menghambat pertumbuhan bakteri in vitro. Uji
ini dapat diketahui dengan metode dilusi dan metode difusi. Uji dilusi
dilakukan untuk mengetahui perkiraan kuantitatif aktivitas antimikroba.
Antimikroba dengan kadar tertentu dimasukkan ke dalam media cair atau
media agar yang kemudian diinokulasi dengan organisme uji. Konsentrasi
terendah antimikroba yang mampu mencegah pertumbuhan mikroba setelah
inkubasi disebut sebagai konsentrasi hambat minimum.Tes difusi cakram
kertas dilakukan dengan terlebih dahulu meresapi kertacakram dengan
sejumlah tertentu antimikroba. Kertas cakram ditempatkan pada media agar
yang telah diinokulasikan dengan organisme uji dan kemudian diinkubasi.
Setelah diinkubasi, akan terbentuk zona hambat disekeliling kertas cakram
tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi luas zona hambat pada metode
difusi cakram adalah kepadatan inokulum, waktuaplikasi, suhu inkubasi,
waktu inkubasi, kemampuan zat antibakteri, komposisi medium, ukuran
cakram, kedalaman media agar, dan jarak antar cakram dalam satu cawan
(Vandepitte dkk, 2003).

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal 28 februari 2020
bertempat di ruang kelas XII mipa 3 SMA Negeri 1 Belitang III.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam fermentasi durian adalah aqua botol,


aret gelang, masker, pisau, plastik, sarung tangan, sendok, dan tisu.

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam fermentasi durian adalah Durian dan


garam.

3.3 Cara Kerja

1. Siapkan buah durian terlebi dahulu,pilih durian yang sudah masak


jangan yang terlalu banyak air dan gas, setelah itu kupas buah durian,
lalu pisahkan antara biji dan buah.

2. Letakkan buah durian yang telah dipisahkan dari biji kedalam wadah
atau mangkuk.

3. Setelah itu beri sedikit garam dan aduk agar tercampur secara
merata.

4. Setelah tercampur secara merata tempatkan durian kedalaam botol


aqua besar yang sudah dipotong, lalu tutup menggunakan plastik
diatas botol aqua, lalu ikat menggunakan karet gelang dengan kuat.
Simpan dalam tempat yang kering dan tertutup rapat.

7
5. Diamkan tempoyak dalam beberapa hari. Setelah delapan hari
tempoyak siap disajikan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukam di dapatkan hasil sebagai
berikut :

NO
Sebelum (28 Februari 2020) Sesudah (6 Maret 2020)

Teksturnya daging masih Teksturnya mengembang dan


1.
terlihat dan lebih kasar serta memiliki rongga.
belum terdapat rongga. Rasanya asam tidak kecut ada
Rasanya masih asam,manis, rasa durian, garam, dan masih ada
dan asin durian asli, rasa rasa manis, sangat mencirikan
durian dan garam masih bisa rasa fermentasi.
terdeteksi. Baunya lebih menyengat dan
Baunya masih bau durian tajam dari sebelumnya.
(belum menyengat)
Teksturnya kasar dan sedikit Teksturnya lembut dan lebih
2.
berair,belum terdapat rongga. banyak air dari sebelumnya, sudah
Rrasa durian dan garam masih memiliki rongga.
bisa terdeteksi. Rasanya sangat asam dan
Baunya bmasih bau durian terdapat jamur.
yang tidak terlalu menyengat. Baunya tidak terlalu menyengat
dari sebelumnya, bau durian
sedikit menghilang.
Teksturnya kasar dan tidak Teksturnya mengembang dan
3.
terdapat rongga. terdapat rongga.
Rasanya masih Rasanya asam kecut dan sedikit
asam,manis,dan asin durian rasa pahit.
asli. Baunya lebih menyengat dari
Baunya masih bau duriian sebelumnya.
belum terlalu menyengat.

8
4.2 Pembahasan

Tempoyak memiliki cita rasa dan aroma yang kuat yang terbentuk karena
keseimbangan antara komponen gula dari buah dan asam laktat yang
terbentuk selama fermentasi. Secara fisik, tempoyak merupakan massa yang
bersifat semi padat, berwarna putih sampai kekuning-kuningan. Warna
tempoyak ditentukan oleh warna asli daging durian yang dijadikan bahan
baku tempoyak yang umumnya bergantung dari varietas durian. Selain itu
umur simpan tempoyak juga menentukan warna tempoyak. Tempoyak yang
masih baru berwarna cerah dari putih sampai ke kuning namun tempoyak
yang telah lama akan berwarna kecoklatan sebagai akibat reaksi oksidasi.
Tempoyak yang disenangi panelis umumnya mempunyai rasa yang agak
asam, warna cerah serta masih mempunyai aroma yang khas durian dan
tidak terlalu berair.

Reaksi kimia yang terjadi dalam proses pembuatan tempoyak adalah reaksi
fermentasi asam laktat hetero fermentatif. Artinya, selama proses
terbentuknya produk tempoyak tidak hanya menghasilkan asam laktat saja
(homfermentatif) tapi juga menghasilkan produk asam organik lainnya.
Diantara produk asam organik tersebut adalah; asam asetat, asam
propionate dan CO2.

Dalam proses reaksi fermentasi, senyawa glukosa yang terdapat di dalam


daging durian akan diubah oleh Bakteri Asam Laktat (BAL) yaitu;
Lactobacillus casei dan Lactobacillus fersantum menjadi gkulosa-6-P.
Kemudian diubah menjadi Gluconat-5P dan berubah lagi menjadi Xilose 5-P-
CO2. Xilose-5-P-CO2 nantinya akan terurai menjadi dua senyawa yaitu;
Trose-3P dan Acetyl P. Senyawa Trose-3P akan diubah menjadi senyawa
asam piruvat. Kemudian barulah diubah lagi menjadi senyawa asam laktat.
Diperkirakan kemampuan menghasilkan asam laktat ini berlangsung sekitar 5
hingga 7 hari. Beberapa hari berikutnya, barulah senyawa ini akan terurai
menjadi asam propionat, asam asetat dan CO2.

Tempoyak (hasil fermentase durian)yang bagus berlangsung pada saat kadar


asam laktat masih berada dalam kosentrasi yang tinggi. Peningkatan
kosentrasi asam laktat berlangsung setelah penyimpanan selama 5 hingga 7

9
hari. Setelah lewat 7 hari, asam organik lain seperti asam propionat dan
asam asetat akan mengalami peningkatan kosentrasi nantinya.

Kadar dan jenis asam organik oleh isolat bakteri asam laktat dalam
membentuk asam organik pada media ekstrak daging buah durian. Hasil
analisis ragamdata asam laktat dan uji polinomial ortogonal menunjukkan
bahwa hubungan antara jenis isolat bakteri asam laktat dan lama fermentasi
berbeda nyata , menunjukkan bahwa lama fermentasi terhadap produksi
asam laktat meningkat pada hari tertentu yaitu pada hari ke-6 yang kemudian
menurun hingga pada hari ke-12 fermentasi. Peningkatan produksi asam
laktat pada hari ke-6 fermentasi menunjukkan bahwa aktivitas kedua isolat
bakteri asam laktat mencapai fase pertumbuhan logaritmik. ase logaritmik
isolat B1 (Lactobacillus casei) dan mulai pada hari ke-0 sampai hari ke-7.

Sedangkan isolat B2 Lactobacillus fersantum mulai pada hari ke-0 sampai


hari ke-5. Pada fase logaritmik sel-sel bakteri akan tumbuh dan membelah
diri secara eksponensial sampai jumlah masimumdan dapat dibantu oleh
faktor lingkungan seperti pH, media tumbuh, nutrisi, tempratur, dan
kelembapan udara . Analisis ragam data asam asetat menunjukkan
hubungan antara isolat bakteri, lama fermentasi, dan interaksi keduanya
menunjukkan perbedaan yang sangat nyata. Hasil uji lanjut polinomial
ortogonal produksi asam asetat oleh isolat bakteri asam laktat B1 dan B2
menunjukkan perbedaan pola di antara kedua isolat bakteri. Makin lama
waktu fermentasi kadar asam butirat akan meningkat dan menurun pada hari
tertentu.

Sedangkan Perubahan pH disebabkan karena terbentuknya asam - asam


organik oleh keduaisolat bakteri asam laktat dalamsubstrat buah durian. Nilai
pH pada kedua isolat bakteri asam laktat tersebut masih merupakan pH
optimum bagi aktivitas bakteri asam laktat .Derajat keasaman (pH) yang
optimum bagi aktivitas bakteri asam laktat berkisar antara pH 3 – 8.

10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tempoyak merupakan fermentasi daging buah durian. Fermentasi


Asam laktat yang bersifat heterofermentatif ini melibatkan kinerja dari BAL
seperti; Lactobacillus casei sub sp rhamnosus dan Lactobacillus fersantum.
Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri Gram positif, tidak
berspora, berbentuk bulat atau batang dan dapat mengubah karbohidrat
menjadi asam laktat Hasil penelitian menurut Departemen Kesehatan
(Depkes) bahwa tempoyak yang bagus adalah jika disimpan dalam waktu
sekitar 5 hingga 7 hari. Hasil isolat dari fermentasi dari asam propionat
daasam asetat. Makin lama waktu fermentasi kadar asam butirat akan
meningkat dan menurun pada hari tertentu. .Derajat keasaman (pH) yang
optimum bagi aktivitas bakteri asam laktat berkisar antara pH 3 – 8.

5.2 Saran

Tak ada gading yang tak retak, seperti inilah cerminan makalah kami.
karna usaha kami dalam menyusun makalah ini tidak lepas dari kekurangan
dan kesalahan, maka dari itu kamisangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun agar dalam penyusnan makalahselanjutnya kami dapat
membenahi kesalahan dalam makalah selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://aisharaudhatul-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/aisharaudhatul.wordpress.com/2011/01/15/pemb
uatan-tempoyak-asam-durian/amp/?
amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=15834144289363&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A
%2F%2Faisharaudhatul.wordpress.com
%2F2011%2F01%2F15%2Fpembuatan-tempoyak-asam-durian%2F

https://www.google.com/search?
q=tempoyak&oq=TEMPY&aqs=chrome.1.69i57j0l7.5796j0j7&sourceid=chro
me&ie=UTF-8

https://www.academia.edu/24401644/PENGOLAHAN_DURIAN_Durio_zibeth
inus_FERMENTASI_TEMPOYAK_

12
LAMPIRAN

Pemisahan Daging dan Biji Pemberian Garam

Sebelum di Diamkan Sesudah di Diamkan

13
14

Anda mungkin juga menyukai