PENDAHULUAN
1
Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok
Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa
Barat, Kota Bima dan Kota Mataram. Kabupaten Sumbawa merupakan wilayah
dengan luas terbesar yaitu 6.643,98 Km2 (32,97%), sementara Kota Mataram
merupakan wilayah dengan luas terkecil yaitu 61,30 Km2 (0,30%).
Pengertian suku bangsa dengan simpel adalah kelompok spesifik yang
mempunyai kesamaan latar belakang. Selanjutnya diterangkan bahwa pengertian
suku bangsa, atau kelompok etnik adalah perkumpulan orang yang mempunyai
latar belakang budaya, bahasa, rutinitas, style hidup, dan ciri-ciri fisik yang sama.
Masing-masing mereka mengidentifikasikan diri pada satu dengan yang lain
Sebagian besar dari penduduk pulau Lombok berasal dari suku Sasak,
sementara suku Bima dan Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di pulau
Sumbawa. Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam (96%).
Suku-suku di Provinsi Nusa Tenggara Barat, adalah:
1)Pulau Lombok:
•Donggo
•Sasak
2)Pulau Sumbawa:
•Bima
•Dompu
•Sambori
•Cek Bocek (Berco)
•Sumbawa
2
1.2. Maksud dan Tujuan
1. Menjelaskan agama dan kepercayaan yang di anut dalam suku Nusa
Tenggara Barat.
2. Menjelaskan sistem upacar dan sistem kekerabatan pada masyarakat Nusa
Tenggara Barat.
3. Menjelaskan kosmologi dalam kebudayaan masyarakat Nusa Tenggara
Barat.
4. Menjlaskan klarifikasi simbolik dalam kebudayaan Nusa Tenggara Barat.
3
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Nusa Tenggara Barat terdiri dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa,
memiliki luas wilayah 20.153,15 km2. Terletak antara 115° 46' - 119° 5' Bujur
Timur dan 8° 10' - 9 °g 5' Lintang Selatan. Selong merupakan kota yang
4
mempunyai ketinggian paling tinggi, yaitu 148 m dari permukaan laut, sementara
Raba terendah dengan 13 m dari permukaan laut. Dari tujuh gunung yang ada di
Pulau Lombok, Gunung Rinjani merupakan gunung tertinggi dengan ketinggian
3.775 m, sedangkan Gunung Tambora merupakan gunung tertinggi di Sumbawa
dengan ketinggian 2.851 m.
Jika di daerah lain mengenal Desa Wisata, maka di Pulau Lombok juga
dapat ditemui hal serupa yakni di Dusun Sade, Desa Rambitan, Kecamatan Pujut,
Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).Dusun Sade dapat
mewakili untuk disebut sebagai Desa Wisata di NTB ,layaknya Desa Wisata di
daerah lain. Sebab, masyarakat yang tinggal di dusun tersebut semuanya adalah
Suku Sasak. Mereka hingga kini masih memegang teguh adat tradisi. Bahkan,
rumah adat khas Sasak juga masih terlihat berdiri kokoh dan terawat di kawasan
ini.
Suku Sasak adalah penduduk asli dan mayoritas di Pulau Lombok, NTB.
Konon, kebudayaan masyarakat terekam dalam kitab Nagara Kartha Gama
karangan Empu Nala dari Majapahit. Dalam kitab itu, Suku Sasak disebut
“Lomboq Mirah Sak-Sak Adhi”. Sedangkan kebudayaan Suku Sasak itu
diantaranya terekam dalam rumah adat Suku Sasak.
5
dalam pemenuhan kebutuhan jiwa atau spiritual. Rumah adat Suku Sasak, jika
diperhatikan dibangun berdasarkan nilai estetika dan kearifan lokal. Orang sasak
mengenal beberapa jenis bangunan adat yang menjadi tempat tinggal dan juga
tempat ritual adat dan ritual keagamaan.
Rumah adat suku Sasak terbuat dari jerami dan berdinding anyaman
bambu (bedek). Lantai dari tanah liat yang dicampur kotoran kerbau dan abu
jerami. Campuran tanah liat dan kotoran kerbau membuat lantai tanah mengeras,
sekeras semen. Cara membuat lantai seperti itu sudah diwarisi sejak nenek
moyang mereka.
6
BAB III
ASPEK PEMBENTUKAN ARSITEKTUR
Upacara Adat
Menjelang tujuh belasan biasanya banyak acara2 agustusan digelar buat
meriahkan Ulang Tahun kemerdekaan. Acara yang paling aku tunggu2 adalah
Tarung Peresean, biasanya tarung ini pastilah helatan pemerintah karena acara ini
melibatkan petarung2 dari berbagai desa. Peresean adalah pertarungan antara dua
orang yang bersenjatakan alat pemukul (sebilah tongkat) dari rotan (penjalin)
dengan tameng dari bahan kulit sapi/kerbau.
7
Peresean juga bagian dari upacara adat di pulau Lombok dan termasuk
dalam seni tarian suku sasak. Seni peresean ini menunjukkan keberanian dan
ketangkasan seorang petarung (pepadu), kesenian ini dilatar belakangi oleh
pelampiasan rasa emosional para raja dimasa lampau ketika mendapat
kemenangan dalam perang tanding melawan musuh-musuh kerajaan, disamping
itu para pepadu pada peresean ini mereka menguji keberanian, ketangkasan dan
ketangguhan dalam bertanding. Yang unik dalam pertarungan ini adalah
pesertanya tidak dipersiapkan sebelumnya alias para petarung diambil dari
penonton sendiri, artinya penonton saling tantang antar penonton sendiri dan salah
satu pemain akan kalah jika kepala atau anggota badan sudah berdarah-darah.
Sistem Kekerabatan
Suku sasak yang mendiami gumi Selaparang ini menggunakan bahasa
daerah Sasak. Pada umumnya bahasa daerah Sasak tersebut dibagi dua yaitu
bahasa alus dan bahasa jamaq. Bahasa alus digunakan untuk berbicara dengan
orang yang lebih tua dan dengan golongan bangsawan sasak sedangkan bahasa
jamaq digunakan dalam pergaulan sehari hari.
Sistem kekerabatan suku sasak terdiri dari :
Keluarga inti (Terdiri dari seorang ayah, seorang ibu dan seorang anak).
Keluarga luas(Keluarga ini terdiri ayah, ibu, anak, kakak, adik, paman,
bibi, menantu, mertua, kakek, nenek, sepupu)
Keluarga besar
Terdiri dari :
1. Ego
2. Inaq dan Amaq (Orang tua dari Ego)
3. Papuq Nina dan Papuq Mama (Orang tua inaq dan amaq atau papuq dari
ego)
4. Baloq ( Orang tua dari Papuq Nina dan Papuq Mama, papuq dari inaq dan
amaq, dan merupakan Baloq dari ego )
5. Tata ( Orang tua dari Baloq, Papuq dari Papuq Nina dan Papuq Mama,
Baloq dari inaq dan amaq, dan merupakan Tata dari ego )
8
6. Toker (Orang tua dari Tata, papuq dari Baloq, Baloq dari Papuq Nina dan
Papuq Mama, Tata dari inaq dan amaq, dan merupakan Toker dari ego )
7. Goneng (Orang tua dari Toker, papuq dari Tata, Baloq dari Baloq, Tata dari
Papuq Nina dan Papuq Mama, Toker dari inaq dan amaq, dan merupakan
Goneng dari ego )
8. Kleoq (Orang tua dari Goneng, papuq dari Toker, baloq dari Tata, tata dari
Baloq, Toker dari Papuq Nina dan Papuq Mama, Goneng dari inaq dan
amaq, dan merupakan Kleoq dari ego ).
Atau keluarga besar ini disebut keluarga di luar keluarga inti.
9
Jawa, terbukti pula dari tulisan sasak yang oleh penduduk Lombok disebut
Jejawan, yakni aksara Jawa yang selengkapnya diresepsi oleh kesusastraan sasak.
Etnis Sasak merupakan etnis mayoritas penghuni pulau Lombok, suku
sasak merupakan etnis utama meliputi hampir 95% penduduk seluruhnya. Bukti
lain juga menyatakan bahwa berdasarkan prasasti tong – tong yang ditemukan di
Pujungan, Bali, Suku sasak sudah menghuni pulau Lombok sejak abad IX sampai
XI masehi, Kata sasak pada prasasti tersebut mengacu pada tempat suku bangsa
atau penduduk seperti kebiasaan orang Bali sampai saat ini sering menyebut pulau
Lombok dengan gumi sasak yang berarti tanah, bumi atau pulau tempat
bermukimnya orang sasak.
Suku Sasak dikenal sebagai etnis terbesar yang mendiami Pulau Lombok.
Suku ini adalah etnis asli yang telah mendiami Pulau Lombok selama berabad-
abad. Ada pendapat yang mengatakan bahwa masyarakat Suku Sasak berasal dari
campuran penduduk asli Lombok dengan pendatang dari Jawa tengah yang
dikenal dengan julukan Mataram. Konon, pada masa pemerintahan Raja Rakai
Pikatan, banyak pendatang dari Jawa Tengah ke Pulau Lombok kemudian banyak
juga diantaranya yang melakukan pernikahan dengan warga setempat sehingga
menjadi masyarakat suku sasak. Akan tetapi, menurut sejarah pada abad ke-16
Pulau Lombok berada dalam kekuasaan Kerajaan Majapahit. Hal ini terbukti
dengan diutusnya Maha Patih Gajah Mada untuk datang ke Pulau Lombok.
10
Walaupun begitu kebudayaan Suku Sasak memiliki corak kebudayaan asli yang
mapan dan berbeda dari budaya suku-suku lain.
Nama suku sasak berasal dari kata sak-sak (dalam bahasa sasak) yang
berarti sampan. Hal ini karena nenek moyang orang Lombok dahulu
menggunakan sampan untuk mengitari Pulau Lombok dari arah barat menuju ke
arah timur atau sekarang dikenal dengan Pelabuhan Lombok menggunakan
sampan. Sumber lain yang menyebutkan makna kata sasak dari aspek filosofisnya
adalah kitab Negara kertagama yang merupakan kitab yang memuat catatan
kekuasaan Kerajaan Majapahit yang digubah oleh Mpu Prapanca. Dalam kitab ini
disebutkan bahwa kata sasak berasal dari tradisi lisan masyarakat setempat yaitu
lombok sasak mirah adi. Dalam tradisi lisan masyarakat setempat kata sasak
berasal dari kata sa-saq yang berarti satu atau kenyataan dan lombok berasal dari
kata lomboq (bahasa kawi) yang berarti lurus atau jujur sedangkan mirah berarti
permata dan adi artinya baik atau yang baik. Maka lombok mirah sasak adi
berarti kejujuran adalah permata kenyataan yang baik atau utama.
11
BAB IV
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Barat, http://kebudayaan-
ntb.blogspot.com/
http://anita-assalamualaikum.blogspot.com/2013/02/makalah-nusa-tenggara-
barat.html, http://www.slideshare.net/nuaingdak/kebudayaan-nusa-
tenggara-barat-dede-ahlam-tohir
http://www.worldfriend.web.id/indonesia/provinsi-nusa-tenggara-barat,
http://himmatuzzaheera.blogspot.com/2011/08/indahnya-keragaman-masyarakat-
nusa_15.html,www.ntbprov.go.id, http://bimakota.go.id/post/read/8/Seni-
Budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sasak
13
DAFTAR ISI