Anda di halaman 1dari 14

KATA 

PENGANTAR

Puji syukur dan rahmat dari Allah S.W.T, karena berkat Rahmat-Nya saya diberikan
kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Dalam makalah
ini saya menghadirkan pengayaan bahan materi kuliah yang berjudul Metode Penitian
Sosial atas dasar materi yang sudah disampaikan. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Keterbatasan sumber merupakan penghambat dalam lengkapnya makalah ini namun
sebagian besar saya menitik beratkan objek kajian berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh para ahli yang umumnya menjadi materi kuliah bagi mahasiswa.Makalah ini saya akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh
kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

                                                                       

                                 
                           
  Penyusun,

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... i   
Daftar Isi    ........................................................................................................... ii 
Bab I Pendahuluan     ........................................................................................ 1
          1.1.Latar Belakang    ................................................................................ 1
          1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1    
1. 3 Tujuan Penelitian .................................................................................1
Bab III Pembahasan .............................................................................................2
2.1. Penelitian Sosial ............................................................................................2
2.2. Kegunaan Penelitian Sosial  .........................................................................   
2.3. Fungsi/manfaat Penelitian Sosial..................................................................
2.4. Data dan Pengumpulan (collecting) Data    ..................................................
2.5. Populasi, Sampel, dan Sampling...................................................................
Bab IV Penutup       ..............................................................................................             
4.1. Kesimpulan ...................................................................................................
4.2. Saran           ..................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk memperkuat analisis mengenai penelitian yang berkaitan dengan sosial agar
mampu untuk memecahkan persoalan masyarakat baik yang berkaitan dengan sosial,
politik, ekonomi, dan budaya yang secara umum tidak dapat terhindarkan dari kehidupan
masyarakat. Metode Penilitian Sosial merupakan salah satu solusi yang harus
dikembangkan oleh semua kalangan agar mampu menutupi semua persalahan tersebut,
guna terciptanya masyarakat yang berkompeten dalam segala hal agar dapat secara
mudah memecahkan persoalan dalam masyarakat. Penelitian sosial dapat digunakan
sebagai penyelidikan-penyelidikan yang dirancang untuk menambah ilmu pengetahuan
sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik sosial. Istilah social ini menunjuk pada hubungan-
hubungan antara dan diantara, orang-orang, kelompok-kelompok seperti keluarga, institusi
(sekolah, komunitas, organisasi dan lain sebagainya), dan lingkungan yang lebih besar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu penelitian sosial?
2. Apasajakah yang menjadi karakteristik metode penelitian social?
3. Apasajakah yang menjadi proses penelitian?
4. Apasajakah yang menjadi unsur-unsur penelitian sosial?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memecahkan masalah social
(eksploratif), definisi eksploratif itu sendiri adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan
memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber-sumber alam yang ada di
tempat itu. Dari banyaknya permasalahan yang timbul maka dengan hadirnya makalah ini
maka akan sedikit membantu masyarakat dalam menanggapi bagaimana proses dalam
penelitian sosial itu, dan sebagai bahan pengayaan perkuliahan serta memenuhi tugas
bimbingan dari dosen yang sekiranya dapat menjadi pegangan penting dalam memuhi
semua kewajiban yang harus dilakukan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penelitian Sosial


a. Definisi Penelitian sosial
Penelitian sosial adalah istilah yang digunakan terhadap penyelidikan-
penyeldikan yang dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial,
gejala sosial, atau praktik-praktik sosial. Istilah sosial ini menunujuk pada hubungan-
hubungan antara, dan di antara, orang-orang, kelompok-kelompok seperti keluarga,
institusi (sekolah, komunitas, organisasi, dan sebagainya), dan lingkungan yang
lebih besar.
Gejala sosial atau hubungan antara dua atau lebih gejala sosial dijadikan
sebagai topik penelitian sosial. Topik yang berhubungan dengan gejala sosial bisa
menyangkut individu (misal, kepuasan kerja), kelompok (misal, kepemimpinan),
masyarakat (misal, struktur sosial), institusi (misal, iklim organisasi), dan juga
lingkungan yang lebih luas seperti negara (misal, pertumbuhan ekonomi nasional).
Jika demikian, studi tentang hubungan-hubungan antara, dan di antara, orang,
kelompok, institusi, atau lingkungan yang lebih luas dinamakan dengan penelitian
sosial. Penelitian sosial merupakan suatu tipe penelitian yang dilakukan oleh
ilmuwan sosial (social scientist) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang
berbagai aspek sosial sehingga kita dapat memahaminya.
Penelitian atau riset pada dasarnya merupakan suatu penyelidikan yang
sistematis dan metodis atas suatu masalah untuk menemukan solusi atas masalah
tersebut dan menambah khazanah pengetahuan.
Para peneliti sedang meneliti gejala sosial yang ada di dalam masyarakat. Kata
"research" dalam bahasa Inggris berasal dari kata “Reserare” (bahasa Latin) yang
berarti mengungkapkan. Secara etimologis, kata “research” (penelitian, riset)
berasal dari kata “re” dan “to search”. 'Re' berarti kembali dan to search berarti
mencari. 
Jadi, secara etimologis, penelitian berarti mencari kembali. Namun, makna
yang terkandung dalam kata “research” jauh lebih luas dari pada sekedar mencari
kembali atau mengungkapkan. Ini terlihat dari beberapa definisi penelitian berikut :
''Penelitian adalah penyelidikan yang sistematis untuk menemukan jawaban atas
masalah. Penelitian dapat digambarkan sebagai upaya yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesifik yang memerlukan solusi. Ini adalah
serangkaian langkah-langkah dirancang dan diikuti, dengan tujuan menemukan
jawaban terhadap isu-isu yang perhatian kepada kita dalam lingkungan kerja.”

4
Jadi, walaupun penelitian merupakan sentral untuk penyelidikan dan pencarian
solusi atas masalah-masalah sosial dan kegiatan akademik, belum ada konsensus
dalam literatur tentang bagaimana penelitian harus didefinisikan. Hussey
menyatakan bahwa penelitian menyediakan suatu peluang untuk mengenali dan
memilih satu masalah penelitian dan menyelidikinya secara bebas.

b. Karakteristik
Menurut Paul Leedy dalam bukunya Practical Research, ada 8 karakteristik
Penelitian Sosial :Penelitian Sosial berasal dari satu pertanyaan atau masalah,
dengan menanyakan pertanyaan kita sedang berupaya untuk stimulasi dimulainya
proses penelitian. Sumber pertanyaan dapat berasal dari sekitar kita.
Penelitian Sosial membutuhkan tujuan yang jelas. Pernyataan tujuan ini menjawab
pertanyaan :“ Masalah apa yang akan diselesaikan/dipecahkan?” tujuan adalah
pernyataan permasalahan yang akan dipecahkan dalam Penelitian Sosial.
Penelitian Sosial membutuhkan rencana spesifik untuk melakukan penelitian
rencana kegiatan disusun. Selain menetapkan tujuan dari Penelitian Sosial, kita
harus menetapkan juga bagaimana mencapai tujuan tersebut. Beberapa hal yang
perlu diputuskan misalnya: dimana mendapatkan data? Bagaimana mengumpulkan
data tersebut? Apakah data yang ada berelasi dengan permasalahan yang
ditetapkan dalam Penelitian Sosial?
Penelitian Sosial biasanya membagi masalah prinsip menjadi beberapa
submasalah: untuk mempermudah menjawab permasalahan, biasanya masalah
yang prinsip dibagi menjadi beberapa sub masalah.

c. Siklus Penelitian Sosial


Untuk memulai suatu penelitian, permasalahan yang akan dipecahkan perlu
ditemukan lebih dahulu. Beberapa hal yang membantu penemuan tersebut adalah
membaca artikel jurnal-jurnal ilmiah pada bidang yang diminati. Dengan membaca
beberapa artikel jurnal yang memuat permasalahan dan pemecahannya diharapkan
ada stimulasi dari pembacaan tersebut untuk menimbulkan ide-ide lain yang layak
untuk diteliti.

d. Filosofi
Berasarkan pandangan tersebut, maka dapat dirinci unsur-unsur penting filosofi
yang mendasari penelitian sosial sebagai kegiatan ilmiah, yaitu:
 Kegiatan intelektual (pemikiran);
 Mencari makna yang hakiki (interpretasi);
 Segala fakta dan gejala (objek);
 Dengan cara refleksi, metodis, sistematis (metode);

5
 Untuk kebahagiaan masyarakat (tujuan).
Sebagai kegiatan ilmiah, penelitian sosial juga memiliki ciri-ciri sebagaimana
dijelaskan oleh Soedjono Dirdjosisworo sebagai berikut:
1. Sistematis artinya bahasan tersusun secara teratur, berurutan menurut
sistem.
2. Logis artinya sesuai dengan logika, masuk akal, benar menurut penanalaran.
3. Empiris artinya diperoleh dari pengalaman, penemuan, pengamatan.
4. Metodis artinya berdasarkan metode yang kebenarannya diakui oleh
penalaran.
5. Umum artinya menggeneralisasi, meliputi keseluruhan tidak menyangkut
yang khusus saja.
6. Akumulatif artinya bertambah terus, makin berkembang, dinamis.

2.2 Kegunaan Penelitian Sosial


Menurut Siti Partini penelitian sosial memiliki beberapa kegunaan antara lain:
1. Penjajagan ( ekploratif), yaitu berguna untuk mencari-cari kemungkinan terbaik
dalam memecahkan problema sosial, sehingga sifatnya masih mencoba
dan terbuka. Contoh: upaya menanggulangi kenakalan remaja, kemiskinan, dll.
2. Deskriftif, yaitu berguna untuk pengukuran yang cermat terhadap penomena
social tertentu. Contoh: penelitian tentang jumlah pengangguran, pendapatan
masyarakat, dll.
3. Eksplanatori, yaitu berguna untuk menjelaskan sebab-sebab yang
4. melatarbelakangi suatu keadaan tertentu. Contoh: pengaruh kemiskinan terhadap
5. peluang hidup manusia.
6. Evaluatif, yaitu berguna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan
7. pada awal program sudah tercapai. Contoh: penelitian tentang efektifitas dana bos
dalam mengurangi anak putus  sekolah.
8. Prediktif, yaitu berguna untuk meramalkan kejadian atau fenomena
soaial   tertentu yang akan terjadi. Contoh: penelitian tentang akibat ke depan
banjir lumpur panaS sidoarjo.

2.3 Fungsi/manfaat Penelitian Sosial


Fungsi adalah kegunaan suatu hal. Fungsi penelitian adalah kegunaanpenelitian
sosial. Berguna untuk siapa? Fungsi penelitian sosial sedikitnyamemiliki kegunaan
dalam tiga hal, yaitu: kegunaan untuk pengembangan ilmusosial itu sendiri, kegunaan
bagi masyarakat (sasaran penelitian), dan kegunaan untuk peneliti sendiri.
a. Ilmu sosia : Kegunaan untuk pengembangan ilmu sosial yaitu penelitian
ituberguna untuk mengembangkan dan mensahihkan ilmu sosial. Jika macam-
macam ilmu sosial meliputi sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi, sejarah,dan

6
hukum, maka penelitian itu berguna untuk mengembangkan dan mensahihkan
ilmu sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, dan hukum.
b. Masyarakat sasaran : Maksud kegunaan penelitian sosial bagi masyarakat
(sasaranpenelitian) adalah hasil penelitian itu berguna untuk menjawab masalah-
masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat yang diteliti. Jika penelitian
itumeneliti tenang masalah kemiskinan, maka fungsi penelitian itu adalah
untuk menjawab bagaimana cara dan strategi agar masyarakat itu sejahtera
c. Peneliti : Peneliti adalah orang yang melakukan penelitian. Apakah
seorangpeneliti mendapatkan kegunaan dari proses penelitian? Jawabnya, ya.
Denganproses penelitian, seorang peneliti semakin bertambah wawasan
danpengetahuannya tentang masalah yang diteliti dan ilmu yang
dimiliki. Seorangpeneliti kemiskinan, pasti akan memahami persoalan mengapa
dan bagaimana terjadi kemiskinan. Tentu peneliti ini dikemudian hari akan menjadi
seorangahli (teoritis) dalam mengentaskan kemiskinan. Banyak juga seorang
penelitiyang mendapatkan materi (harta) dari penelitian.
Definisi manfaat adalah guna atau untung. Kebalikan dari manfaat adalahmudarat
atau rugi. Jadi manfaat penelitian sosial sama halnya dengan fungsi penelitian
sosial. Lantas apa mudarat dari penelitian sosial? Mudarat daripenelitian social.
1. jika penelitian sosial itu akan menghancurkan ilmu sosial itu sendiri.
2. jika penelitian sosial itu akan menyengsarakan masyarakat sasaran, dan
3. jika penelitian sosial itu akan mengancam eksistensi peneliti itu sendiri.

2.4. Data dan Pengumpulan (collecting) Data.


Dalam poin ini, perlu diuraikan apakah data dalam penelitian adalah data primer
atau data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengukuran
langsung oleh peneliti yang bukan berasal dari data yang telah ada, sedangkan data
sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain dan telah didokumentasikan
sehingga dapat digunakan oleh pihak lain (peneliti). Perlu juga diuraikan data-data apa
saja yang digunakan dalam penelitian secara jelas. Sedangkan dalam pengumpulan
data, perlu diuraikan bagaimana cara peneliti memperoleh dan mengumpulkan data,
dengan menggunakan media apa. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
instrumen (media) kuisioner yaitu serangkain pertanyaan untuk dijawab responden,
instrumen alat pengukur lainnya (seperti alat pengukur kondisi fisik suatu benda).
Dapat juga digunakan teknik wawancara, yaitu data diambil bersadarkan wawancara
peneliti terhadap responden. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara
berdasarkan panduan wawancara yang telah disusun untuk penelitian. Apabila
panduan wawancara yang digunakan hanyalah bersifat pertanyaan dasar dan
responden diharapkan dapat menjawab secara mengembang, maka tekik ini disebut
dengan wawancara mendalam (circumstantial interview). Apabila data yang digunakan

7
adalah data sekunder, maka pada umumnya pengumpulan data yang dilakukan
adalah dengan dokumentasi dan observasi. Dokumentasi
adalah memanfaatkan dokumen yang sudah ada, dan dalam hal ini perlu diuraikan
dokumen apa saja secara jelas, sedangkan observasi adalah pengamatan kualitatif
secara langsung oleh peneliti untuk mengambil data-data berdasarkan kondisi tertentu
sesuai dengan maksud penelitian. Sebagai contoh observasi disini adalah tindakan
peneliti mengamati perilaku siswa saat dilaksanakannya penelitian.

2.5 Populasi, Sampel, dan Sampling.


Penelitian yang melibatkan banyak data akan menjadi sulit dilaksanakan atau
tidak efektif apabila dilakukukan dengan menggunakan seleuruh data yang ada.
Apabila jumlah data yang diteliti kurang dari 100 atau dirasa masih mudah untuk
diambil semuanya, maka sebaiknya seluruh data tersebut digunakan, sedangkan
apabila jumlah data lebih dari 100 atau dirasa akan banyak kesulitan apabila digunakan
seluruhnya, maka sebaiknya dilakukan sampling. Populasi merupakan seluruh unit
yang dikaji dalam penelitian. Sebagai contoh adalah siswa SMP Negeri 1 Yogyakarta.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan sebagai data dalam
penelitian. Sampel ini haruslah representatif atau mewakili, yaitu satu sampel diambil
pada data yang sekiranya memiliki kesamaan sifat dengan data lainnya (sampel
diambil darai kelompok yang homogen). Cara pengambilan sampel agar memenuhi
kriteria representatif ini disebut sebagai sampling.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Karakteristik metode penelitian sosial


Menurut Paul Leedy dalam bukunya Practical Research, ada 8 karakteristik Penelitian
Sosial :
a. Penelitian Sosial berasal dari satu pertanyaan atau masalah, dengan
menanyakan pertanyaan kita sedang berupaya berasal dari
untuk stimulasi dimulainya roses penelitian. Sumber pertanyaan dapat sekitar
kita.
b. Penelitian Sosial membutuhkan tujuan yang jelas. Pernyataan tujuan ini
menjawab pertanyaan : “ Masalah apa yang akan diselesaikan/dipecahkan?”
tujuan adalah pernyataan permasalahan yang akan dipecahkan dalam Penelitian
Sosial.
c. Penelitian Sosial membutuhkan rencana spesifik untuk melakukanpenelitian
rencana kegiatan disusun. Selain menetapkan tujuan dari Penelitian Sosial, kita
harus menetapkan juga bagaimana mencapai tujuan tersebut. Beberapa hal yang
perlu diputuskan misalnya: dimana mendapatkan data? Bagaimana
mengumpulkan data tersebut? Apakah data yang ada berelasi dengan
permasalahan yang ditetapkan dalam Penelitian Sosial?
d. Penelitian Sosial biasanya membagi masalah prinsip menjadi beberapa
submasalah: untuk mempermudah menjawab permasalahan, biasanya masalah
yang prinsip dibagi menjadi beberapa submasalah.
e. Penelitian sosial dilakukan berdasarkan masalah.
Pertanyaan atau hipotesis penelitian Sosial yang spesifik. Hipotesis adalah
asumsi atau dugaan yang logis yang memberikan jawaban sementara
tentang permasalahan Penelitian. Sosial berdasarkan penyelidikan awal.
Hipotesis mengarahkan kita ke sumber-sumber informasi yang membantu kita
untuk menyelesaikan dan menjawab permasalahan Penelitian Sosial yang sudah
ditetapkan. Hipotesis bisa lebih dari satu. Hipotesis mempunyai kemungkinan
didukung atau tidak didukung oleh data.
f. Penelitian Sosial mengakui asumsi-asumi: Dalam Penelitian Sosial, asumsi
merupakan   hal penting untuk ditetapkan. Asumsi adalah kondisi yang ditetapkan
sehingga jangkauan Penelitian Sosial jelas batasnya. Asumsi juga bisa
merupakan batasan sistem di mana kita melakukan Penelitian Sosial.
g. Penelitian Sosial membutuhkan data dan intepretasi data untuk menyelesaikan
masalah yang mendasari adanya Penelitian Sosial: Pentingnya data bergantung
pada bagaimana peneliti memberi arti dan menarik inti sari dari data-data yang

9
tersedia. Di dalam Penelitian Sosial data yang tidak
diintepretasikan/diterjemahkan tidak berarti apapun
h. Penelitian Sosial bersifat siklus. Untuk memulai suatu penelitian, permasalahan
yang akan dipecahkan perlu ditemukan lebih dahulu. Beberapa hal yang
membantu penemuan tersebut adalah membaca artikel jurnal-jurnal ilmiah pada
bidang yang diminati. Dengan membaca beberapa artikel jurnal yang memuat
permasalahan dan pemecahannya diharapkan ada stimulasi dari pembacaan
tersebut untuk menimbulkan ide-ide lain yang layak untuk diteliti.

3.2. Unsur-unsur penelitian sosial


            Kedudukan kedua unsur penelitian ini sangat penting dan sentra di dalam
enelitian survei. Teori di dalam penelitian sepert idibutuhkan sebagai pegangan pokk
(kerangka berfikir) secara umum sedangkan hipotesis dibutuhkan sebagai saran untuk
menjelaskan permasalahan yang sedang dicarikan pemecahanya (surakhmad,1990:63).
Selama data (informas yang lengkap) belum terkumpul, maka seseorang peneliti
akan berpedoman pada teori sementara sebagai petunjuk sementara ke arah
pemecahan masalah. Teori sementara yang berfungsi dmikian itulah yang biasa disebut
hipotesis. Secara etiomologis, hipotesis berarti suatu yang masih kurang dari 9hypo)
sebuah pendapat (tesis). Dengan kata lain hipotesis adlah sebuah kesimpulan tetapi
kesimpulan belum final karena masih harus ddiuji kebenaranya. Dari uraian disini
jelaslah bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadapa
masalah yang tengah diteliti.

3.3 Jenis-jenis metode penelitian dan macam-macam metodologi penelitian


Secara umum metodelogi penelitian dapat kita bagi dalam 7 jenis metode penelitian,
diantaranya :
1. Penelitian historis;  penelitian yang bertujuan membuat rekunstruksi masa lampau
secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverfikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan
memperoleh kesimpulan yang kuat dan akurat.
2. Penelitian diskriptif;  penelitian yang bertujuan membuat gambaran secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek
penelitian tertentu.
3. Penelitian pengembangan; penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki suatu pola
dan perurutan pertumbuhan atau perubahan suatu objek atau gejala. Dimana
peneliti ingin melihat hasil yang lebih efektif dan efisien dari hasil yang akan
dicapainya.

10
4. Penelitian kasus (lapangan); penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan intraksi lingkungan suatu unit
sosial, baik individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
5. Penelitian korelasional; penelitian yang bertujuan untuk melihat ada tidaknya
hubungan antara variabel atau gejala tertentu terhadap variabel atau gejala lainnya.
6. Penelitian tindakan; penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-
keterampilan baru, cara pendekatan baru atau suatu produk pengetahuan
baru  untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di lapangan secara
nyata.
7. Penelitian eksperimental;  penelitian yang bertujuan untuk  menyelidiki sebab akibat
tertentu dengan memberikan perlakuan tertentu atau kondisi yang berbeda.

Dari jenis-jenis penelitian diatas lebih bersifat umum atau pertinjauan dari jenis
penelitian secara mendalam dan skarang kita siap membagi beberapa penelitian
berdasarkan beberapa pertimbangan atau kualifikasi tertentu;
Macam macam penelitian sebagai berikut :

1. Secara paradigmatik dikenal ada 3 (tiga) macam paradigma penelitian:


 Positivistik; fokusnya mencari hubungan antar-variabel --- Madhab Comtean
(August Compte). Akar penelitian kuantitatif.
 Interpretif  (fokusnya pada makna suatu tindakan) --- madhab Weberian. Akar
penelitian kualitatif.
 Kritik (fokusnya pada wacana. Wacana merupakan medan beroperasinya
kekuasaan) madhab postmodernisme  (ideologi dan kekuasaan)

2.  Secara metodologik, terdapat 4 (dua) macam metode penelitain:


 Metode Kuantitatif  --- dasarnya adalah semua persoalan kehidupan terjadi dalam
hubungan sebab akibat.  Tindakan manusia merupakan akibat dari sebab-sebab
tertentu.
 Metode Kualitatif  --- dasarnya adalah manusia merupakan makhluk berkehendak
bebas  (free will)  yang bertindak atas dasar keinginan pribadi.
 Metode Campuran (Mixing Methods) Kuantitatif dan Kualitatif dasarnya adalah
logika triangulasi (hasil kualitatif bisa dikembangkan untuk diuji kuantitatif, atau
hasil kuantitatif perlu diperdalam kepada para aktor secara  kualitatif).
 Metode Kritis/Refleksif – dasarnya adalah fungsi praksis (perbaikan) ilmu
pengetahuan untuk mengkritisi dan mengubah situasi yang tidak manusiawi.

3.  Berdasarkan dorongannya, terdapat 2 (dua) macam penelitian:


 Applied (terapan) ---  tujuannya untuk menyelesaikan persoalan dengan  cepat.
11
 Pure  (murni) --- tujuannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

4.   Berdasarkan jenis  realitasnya (unit of analysis), terdapat  4 (empat) jenis penelitian:


Penelitian mikro objektif (misalnya tentang tindakan-tindakan individual)
Penelitian mikro subjektif (misalnya tentang pendapat, ide,  pengalaman   individual).
Penelitian makro objektif (misalnya tentang pola-pola struktural umum yang kasat
mata, seperti masyarakat, birokrasi, hukum, arsitektur, pendidikan dsb).
5. Penelitian makro subjektif (misalnya tentang pola-pola struktural umum yang tidak
kasat mata, seperti  kultur, norma, dan nilai yang  ada di masyarakat).
6. Penelitian pertautan (linkage) antar dua atau lebih kuwadran (mikro-makro,subjektif-
objektif).
7. Berdasarkan perolehan data, terdapat 2 (dua) macam jenis penelitian:
 lapangan (field) (field research)
 teks (text analysis/studies)

3.4  Hipotesis penelitian sosial


            Hipotesis secara etimologis dibentuk dari dua kata yaitu kata hypo dan kata thesis.
Hypo berarti kurang  dan thesis adalah pendapat kemudia kedua kata ii digabung
menjadi hypothesis dan di indonesiakan menjadi hiotesis danegan arti suatu kesimpulan
yang masih kurang, yang masih belum sempurna. Pengertian ini kemudian di perluas
dengan maksud sebagai kesimpulan yang belum semurna,, sehingga perlu
disemurnakan dengan mebuktikan kebenara hiptoesis itu pembuktian itu hanya dapat
dilakukan dengan menguji hipotesis dengan data di langangan.

            Dalam merancang dan membangun hipotesis, peneliti membutuhakn suber sumber


inspirasi yang dapat membantu dan meberi warna hiptesis yang dibangunya. Untukk
diperolehnya suber hpotesis, peneliti dapat saja mengacu pada teori yang telah mapan,
yang diperoleh dari studi kepustakaan. Dari teori teori mapan ini muncul banyak suber
hipotess daat saja hipotesis nya, memang demikian akan tetapi teori bukan satu
satunya suber hiptesis dapat saja hipotesis dibangun berdasarkan pengamatan
pengamatan yang sistematis melalui penelitian eksploratif atau bahan bahan eksploratif
yang idbuat oleh orang lain.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
            Kesimpulan merangkum hasil penelitian. Dalam kesimpulan tidaklah
ditampilkan penjelaan rinci, tetapi ditampilkan temuan-temuan yang penting, dan (bila
ada) hubungan antara temuan data dengan hipotesis. Kesimpulan berisi pernyataan
apa yang sudah ditemukan tentang objek yang diteliti dalam konteks kerangka teori. Ia
tidak boleh menyimpulkan sesuatu yang tidak diteliti dalam konteks dan jangkauan
penelitian. Kendala-kendala apa yang dihadapi dan saran-saran untuk menunjukan
cara mengatasinya

4.2 Saran
       Dengan hadirnya makalah ini sekiranya dapat berguna untuk kedepanya
untuk lebih memahami lagi bagaimana karakteristik dalam suatu penelitian. Saran
yang dapat penulis sampaikan adalah semoga buku ini dapat diterima di kalangan
mahasiswa karena makalah ini dibuat berdasarkan referensi yang ada di buku
sehingga dapat dimuat di materi perkuliahan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bungin Burhan,2007.Penelitian Kualitatif: Air langga University Press


Bungin burhan,2001. Metodologi Penelitian Sosial.surabaya: Air langga University Press
Miller, Katherine. 2001. Communication Theories: Perspectives, Processes, and
Contexts. New York: McGraw-Hill.
Miller, Katherine.1966.Communication Theories: Perspectives, Processes, and Contexts
Robert K. Yin, 1989. Case Study Research : Design and Methods. SAGE Publications Inc.
California, London, New Delhi, page 45
Suyanto Bagong dan Sutinah,2005. Metodologi Penelitian Sosial Berbagai alternatif
pendekatan: Prenada Media
http://muhammadakbar110.blogspot.co.id/2013/06/makalah-metode-penelitian-sosial.html

14

Anda mungkin juga menyukai