Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Faridatul Meikhusna

NIM

: 151710101034

Kelas

: THP- A

KWETIAU
Kwetiau adalah sejenis mie Tionghoa berwarna putih yang terbuat dari beras.
Dapat digoreng ataupun dimasak berkuah. Kwetiau merupakan makanan yang
cukup populer di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang banyak didiami oleh
warga keturunan Tionghoa. Kwetiau pada umumnya identik dengan etnis Hokkian
dan Tio Ciu. Dalam penyebarannya di Indonesia, etnis Hokkian dan Tio Ciu
berbeda dalam hal penyajian kwetiau. Etnis Hokkian yang banyak berdiam di
Sumatera terkenal dengan kwetiau Medan yang memakai bakso ikan, lapchiong
(sosis babi), dan telur bebek. Sedangkan etnis Tio Ciu yang banyak berdiam di
Kalimantan terkenal dengan kwetiau sapi yang memakai daging sapi dan
jeroannya seperti babat. Dalam perkembangannya muncul varian baru yang
dikenal dengan sebutan kwetiau siram.
Kwetiau merupakan jenis mie yang berbahan dasar beras dan di campur
dengan tepung tapioka (Hormdok dan Noomhorm, 2007). Selanjutnya Hasan
(2013), menyatakan bahwa kwetiau memiliki bentuk seperti mie yang warnanya
putih bening dengan bentuk pipih dan lebar dan terbuat dari tepung beras,
sehingga dapat digunakan sebagai pengganti nasi. Kwetiau digolongkan menjadi
dua golongan, yaitu : pertama kwetiau basah yang memiliki kandungan air tinggi,
cepat rusak, dan bertahan 1 hari jika tidak dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
Kedua yaitu kwetiau kering, seperti ini dapat bertahan lama jika dikemas dalam
kedap udara (Fadiati dkk., 2009).
Kwetiau sebagai produk mie dari beras cukup populer dikalangan
keturunan china dan kurang populer di masyarakat Indonesia yang lain. Hal ini
diduga terkait dengan penampilan dan penampakan atau teksturnya yang berbeda

dengan mie gandum. Misalnya dari segi kekenyalan dan kelengketannya, dimana
kwetiau lebih kurang kenyal dan kurang lengket.

Anda mungkin juga menyukai