240210160020
tercampur kedalam cokelat maka akan maka cokelat tidak akan membeku dengan
sempurna.
Saat peleburan, alat yang digunakan adalah dua panci dengan ukuran
berbeda, yang lebih besar berisi air dan lebih kecil untuk cokelatnya. Perlu
diperhatikan bahwa panci untuk cokelat harus benar-benar kering atau tidak ada
air yang tersisa. Ketika proses peleburan berlangsung juga jangan sampai terdapat
air dari panci besar saat masuk kedalam panci berisi cokelat yang sedang
dileburkan. Air atau uap air yang masuk dalam cokelat akan menyebabkan seizing,
yaitu cokelat dengan tekstur berpasir, menggumpal dan warnanya kusam. Hal ini
dapat disebabkan oleh uap air yang akan melembabkan partikel kering dari
cokelat dan membuat partikel-partikelnya saling menempel sehingga karakteristik
akhir kurang baik (Herudiyanto dan Hudaya, 2009).
1. Cokelat Cetak
Cokelat cetak atau Praline merupakan salah satu bentuk kembang gula
cokelat yang dibentuk menggunakan metode molding (pencetakan) menggunakan
cetakan. Pembuatan cokelat cokelat cetak cukup sederhana. Pertama-tama,
dilakukan pelelehan coklat (yang sebelumnya telah dipotong-potong/dihaluskan)
dengan metode steaming. Pada saat pelelehan, faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi coklat leleh hasil steaming seperti tingkat panas, volume air, dan
lain-lain seperti pada saat pelelehan coklat fudge juga harus diperhatikan. Setelah
coklat meleleh sempurna kemudian dihitung waktu pemasakkannya. Coklat leleh
tersebut kemudian dimasukkan ke dalam cetakan-cetakan dengan menggunakan
sendok. Penuangan adonan harus dilakukan dengan cepat agar coklat tidak
menggumpal sebagian sehingga pada hasil akhir terlihat karakteristik yang
terpisah-pisah. Selanjutnya dilakukan pendinginan dalam freezer dan karakteristik
coklat diamati pada waktu 3 menit, 5 menit, dan 7 menit. Selanjutnya coklat yang
sudah beku dikeluarkan dari cetakan. Berikut ini adalah hasil pengamatannya.
Tabel 1.Hasil Pengamatan Cokelat Cetak (Pralin)
Waktu Pembekuan (Menit)
Kelompok Kriteria
0 3 5 7
2 Mengikuti Mengikuti Mengikuti Mengikuti
Bentuk
cetakan Cetakan Cetakan Cetakan
Kilap + ++ +++ +++++
Syifa Tsalitsu Muttaharoh
240210160020
pembekuan, hal ini disebabkan karena penyerapan aroma sekitar di dalam lemari
es (tainting). Serta tekstur dari cokelat marmer semakin lama semakin mengeras
karena terjadi proses pembekuan yang dilakukan di freezer.
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok 8, bentuk yang dihasilkan
mengikuti bentuk cetakan yaitu hati. Kilap dari cokelat marmer yang dihasilkan
lebih rendah dari sebelum dilakukan pembekuan, tetap ilebih tinggi dari saat awal
pembekuan. Warna yang dihasilkan adalah perpaduan antara warna cokelat tua
dari dark chocolate dan warna putih dari white chocolate. Tetapi,karena jumlah
white chocolate yang ditambahkan jumlanya lebih sedikit daripada jumlah dark
chocolate yang ditambahkan, sehingga warna cokelat marmer yang dihasilkan
dominan berwarna cokelat tua. Aroma dan rasa dari cokelat marmer yang
dihasilkan semakin lama semakin berkurang. Dan tekstur nya semakin lama
menjadi semakin padat karena proses pembekuan.
3. Cokelat Isi
Pembuatan cokelat isi prosesnya hampir sama dengan pembuatan cokelat
cetak, namun dilakukan pengisian pada cokelatnya. Bahan yang digunakan untuk
pengisinya adalah cokelat putih. Cara melakukan pengisiannya adalah dengan
menuangkan cokelat ke dalam cetakan sebanyak setengah penuh, lalu diletakkan
bahan pengisinya, kemudian dituangkan kembali cokelat di bagian atasnya
(Herudiyanto dan Hudaya, 2009)
Cokelat yang digunakan dalam pembuatan cokelat isi pada praktikum kali
ini adalah dark chocolate dan white chocolate karena untuk coklat isi biasanya
konsumen lebih menyukai coklat yang lebih terasa manis. Langkah pertama dalam
pembuatan coklat isi ini yaitu dengan memotong atau menghaluskan batangan
dark compound sebelum dilakukan pelelehan. Metode ini sama seperti pembuatan
cokelat pralin yaitu dengan melelehkan coklat terlebih dahulu. Akan tetapi,
sebelum dituang adonan hingga penuh, ditambahkan terlebih dahulu bahan
isiannya yaitu white chocolate, setelah diberi bahan isian, baru cetakan dipenuhi
dengan lelehan coklat lainnya sehingga cetakan penuh. Selama proses pengolahan
terjadi beberapa perubahan berupa sebelum dilelehkan dark compound berbentuk
padat, tetapi setelah pelelehan menjadi agak kental. Cokelat setelah dibekukan
menjadi semi padat. Saat pelelehan cokelat menjadi cair, perubahan itu terjadi
Syifa Tsalitsu Muttaharoh
240210160020
karena digunakannya panas dalam melting cokelat dimana cokelat akan mencapai
titik lelehnya sehingga akan berubah wujud menjadi cair. Cokelat dibekukan dan
diamati karakteristiknya. Berikut ini adalah hasil pengamatan hasil praktikum.
Tabel 5. Hasil Pengamatan Cokelat Isi
Sambungan
Kelompok Warna Aroma Tekstur Rasa
Tengah
Utuh
Coklat mengikuti
Khas
4 Tua Keras++ Manis+++ cetakan
Coklat
Mengkilap dark
chocolate
Manis
Utuh
Coklat khas dark
Khas mengikuti
9 Tua Keras++ chocolate
Cokelat bentuk dark
Mengkilap +, manis+
chocolate
++
Waktu Pembekuan
Kelompok Kriteria
0 7
Bentuk Kotak Kotak
Kilap Kilap ++++ Kilap ++
Warna Coklat tua Coklat tua
1 Aroma Khas Kakao Khas kakao
Agak kental berpasir Lembut, agak keras,
Tekstur
berminyak
Rasa Pahit Pahit
Bentuk Kotak Kotak
Kilap Kilap++++ Kilap+
Warna Coklat Coklat
6 Aroma Khas kakao Khas kakao++
Tekstur Kental Halus, keras, berminyak
Manis dan pahit Pahit, sedikit asam,
Rasa
sedikit manis
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Berdasarkan hasil pengamatan diatas dari kedua kelompok yang membuat
cokelat batang dihasilkan cokelat batang yang pada jam ke-0 dan ke-7 oleh
kelompok 1 memiliki bentuk kotak, kilapnya pada jam ke-7 semakin berkurang,
warnanya cokelat tua, aromanya khas kakao, tekstunya pada jam ke-0 masih agak
kental dan berpasir, setelah didinginkan atau pembekuan pada jam ke-7 teksturnya
menjadi lembut, agak keras, serta berminyak, dan rasa yang ditimbulkan yaitu
pahit. Kelompok 6 cokelat yang dihasilkan pada jam ke-0 dan ke-7 memiliki
bentuk kotak, kilapnya pada jam ke-7 semakin berkurang, warna yang dihasilkan
cokelat, aromanya pada jam ke-7 semakin kuat khas kakao, teksturnya pada jam
ke-0 masih kental, setelah didinginkan pada jam ke-7 menjadi halus, keras serta
berminyak. Rasa yang ditimbulkan yaitu pada jam ke-0 manis dan pahit, namun
pada jam ke-7 rasanya menjadi pahit, seikit asam, dan sedikit manis.
Syifa Tsalitsu Muttaharoh
240210160020
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Belajar Bikin Coklat Praline & Lolipop. Avaliable at:
http://rumahtata.blogspot.com/2010/03/belajar-bikin-coklat-praline-
lolipop.html (diakses pada tanggal 25 Desember 2018).
Badan Standarisas Nasional. 1992. SNI 01-2973-1992. Syarat Mutu dan Cara Uji
Biskuit. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Buckle, K.A, R.A. Edwards, G.H. Fleet, M. Wooton. 1985. Ilmu Pangan.
Penerjemah : Hari Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia, Jakarta.
Mudjajanto, Eddy S. dan Lilik N.Y. 2004. Membuat Aneka Roti. Penebar
Swadaya : Jakarta.
Tjahjadi, C., Herlina, M., dan Souvia, R. 2008. Teknologi Pengolahan Cokelat dan
Kembang Gula. Universitas Padjajaran, Jatinangor.
Syifa Tsalitsu Muttaharoh
240210160020
JAWABAN PERTANYAAN