ABSTRAK
Umur simpan adalah waktu yang diperlukan oleh produk pangan dalam
kondisi penyimpanan tertentu untuk dapat mencapai tingkatan degradasi mutu
tertentu. Metode Labuza merupakan model untuk menduga umur simpan produk
pangan yang mudah rusak karena penyerapan air adalah dengan pendekatan
metode kadar air kritis dan dilakukan dengan pendekatan kadar air kritis,
sedangkan metode Arrhenius digunakan untuk menduga umur simpan produk
pangan yang kerusakannya banyak dipengaruhi oleh perubahan suhu, yaitu
dengan memicu terjadinya reaksi-reaksi kimia yang berkontribusi pada kerusakan
produk. Pendugaan umur simpan berdasarkan uji ASLT Arrhenius dari
berdasarkan parameter warna, dengan nilai t adalah 14.1308 hari. Umur simpan
dengan menggunakan kemasan metalized lebih sesuai untuk pengemasan biskuit
karena dapat memperlambat penyerapan air yang disebabkan permeabilitasnya
rendah
Kata Kunci: Arrhenius, Biskuit, Labuza, Yoghurt
ABSTRACT
Shelf life is the time needed by food products under certain storage
conditions to be able to reach a certain level of quality degradation. The Labuza
method is a model for estimating the shelf life of food products that are easily
damaged due to water absorption using the critical moisture content approach
and carried out with a critical moisture content approach, while the Arrhenius
method is used to estimate the shelf life of food products which are affected by
changes in temperature, namely by triggering chemical reactions that contribute
to product damage. Estimation of shelf life is based on ASLT Arrhenius test based
on color parameters, with a value of t is 14.1308 days. The shelf life using
metalized packaging is more suitable for packaging biscuits because it can slow
the absorption of water due to low permeability
Keyword: Arrhenius, Biscuit, Labuza, Yoghurt
Warna
Parameter warna digunakan
pada penilaian ini karena perubahan
warna akan mempengaruhi tingkat Gambar 1. Hubungan Ln K
penerimaan produk pangan dimana terhadap 1/T
(Sumber:Dokumentasi Pribadi, 2018)
Berdasarkan grafik hubungan ln Selanjutnya nilai Ln K tersebut
k terhadap 1/T, diperoleh persamaan digunakan untuk mencari nilai K
regresi yaitu y = -1485.4x + 3.7959 yang akan digunakan untuk mencari
dengan nilai R² = 0.9949. Persamaan nilai t. Berikut adalah grafik
tersebut dapat digunakan untuk hubungan Ln K terhadap 1/T.
menentukan umur simpan sampel
dengan suhu penyimpanan 13 ˚C, 28
˚C, dan 40˚C.
Tekstur
Menurut Rahmanto dkk (2014),
tingkat penerimaan produk pangan
dari tekstur sangat dipengaruhi oleh
kadar air, sehingga secara tidak
langsung perubahan tekstur
dipengaruhi oleh waktu Gambar 2. Hubungan Ln K
penyimpanan dan suhu terhadap 1/T
penyimpanan. Semakin lama dan (Sumber:Dokumentasi Pribadi,
semakin tinggi suhu sampel 2018)
disimpan, maka skor hedonik secara Berdasarkan grafik hubungan ln
rata-rata akan semakin menurun. k terhadap 1/T, diperoleh persamaan
Berdasarkan hasil pengamatan regresi yaitu y = -1686.3x + 4.3234
nilai dari parameter tekstur diperoleh dengan nilai R² = 0.9832. Persamaan
nilai R2 orde 0 lebih besar tersebut dapat digunakan untuk
dibandingkan dengan orde 1. Berikut menentukan umur simpan sampel
adalah hasil persamaan regresinya. dengan suhu penyimpanan 13 ˚C, 28
Tabel 2. Hasil Persamaan Regresi ˚C, dan 40˚C.
(Orde 0) pH
Berdasarkan hasil pengamatan
T(˚C) K Ln k 1/T
nilai dari parameter pH diperoleh
13 0.2893 -1.2403 0.0033
nilai R2 orde 1 lebih besar
28 0.2042 -1.5888 0.0035
dibandingkan dengan orde 0. Berikut
40 0.3375 -1.0862 0.0032 adalah hasil persamaan regresinya.
(Sumber:Dokumentasi Pribadi, 2018) Tabel 3. Hasil Persamaan Regresi
Berdasarkan hasil tabel diatas (Orde 1)
nilai k atau laju penurunan mutu
T(˚C) K Ln k 1/T
dapat diketahui dari slope orde 0
13 0.0017 -6.3697 0.0033
pada masing-masing suhu. Nilai
28 0.0017 -6.3697 0.0035
slope merupakan konstanta laju
40 0.0004 -7.7256 0.0032
reaksi perubahan karakteristik
produk atau laju penurunan mutu (k) (Sumber:Dokumentasi Pribadi, 2018)
(Hough et al., 2006). Dari data Berdasarkan hasil tabel diatas
diatas akan dibuat regresi kembali nilai k atau laju penurunan mutu
antara 1/T dengan Ln K untuk dapat diketahui dari slope orde 1
diperoleh persamaan yang digunakan pada masing-masing suhu. Nilai
untuk mencari nilai Ln K. Persamaan slope merupakan konstanta laju
Y = ax + b, nilai Y sama dengan Ln reaksi perubahan karakteristik
K sehingga mencari Ln K dapat produk atau laju penurunan mutu (k)
dilakukan dengan cara tersebut. (Hough et al., 2006). Dari data
diatas akan dibuat regresi kembali dan semakin tinggi suhu sampel
antara 1/T dengan Ln K untuk disimpan, maka skor hedonik secara
diperoleh persamaan yang digunakan rata-rata akan semakin menurun.
untuk mencari nilai Ln K. Persamaan Penurunan penilaian panelis terhadap
Y = ax + b, nilai Y sama dengan Ln aroma dapat terjadi akibat
K sehingga mencari Ln K dapat menguapnya kandungan senyawa-
dilakukan dengan cara tersebut. senyawa volatil pada yoghurt.
Selanjutnya nilai Ln K tersebut Semakin lama waktu dan suhu
digunakan untuk mencari nilai K penyimpanan, maka akan semakin
yang akan digunakan untuk mencari memperbesar tingkat penguapan
nilai t. Berikut adalah grafik senyawa volatil pada produk (Wijaya
hubungan Ln K terhadap 1/T. 2007).
Berdasarkan hasil pengamatan
nilai dari parameter Aroma diperoleh
nilai R2 orde 1 lebih besar
dibandingkan dengan orde 0. Berikut
adalah hasil persamaan regresinya.
Tabel 4. Hasil Persamaan Regresi
(Orde 1)
T(˚C) K Ln k 1/T
13 0.0948 -2.3558 0.0033
Gambar 3. Hubungan 1/T 28 0.0628 -2.7677 0.0035
terhadap ln k 40 0.1237 -2.0896 0.0032
(Sumber:Dokumentasi Pribadi, 2018) (Sumber:Dokumentasi Pribadi, 2018)
Berdasarkan grafik hubungan ln Berdasarkan hasil tabel diatas
k terhadap 1/T, diperoleh persamaan nilai k atau laju penurunan mutu
regresi yaitu yaitu y = -4228.4x + dapat diketahui dari slope orde 1
20.936 dengan nilai R² = 0.6689. pada masing-masing suhu. Nilai
Persamaan tersebut tidak bisa slope merupakan konstanta laju
digunakan untuk menentukan umur reaksi perubahan karakteristik
simpan karena nilai R² di bawah 0.9 produk atau laju penurunan mutu (k)
atau jauh dari nilai 1. Hal tersebut (Hough et al., 2006). Dari data
diduga karena selama proses diatas akan dibuat regresi kembali
penyimpanan berlangsung, nilai pH antara 1/T dengan Ln K untuk
naik dan turun tidak menentu, diperoleh persamaan yang digunakan
kemudian saat dibuat persamaan untuk mencari nilai Ln K. Persamaan
linearisasi, persamaan yang didapat Y = ax + b, nilai Y sama dengan Ln
tidak bisa menyatakan data yang K sehingga mencari Ln K dapat
sebenarnya (R² 0.3 = hanya 0.3 data dilakukan dengan cara tersebut.
pengamatan yang dapat dinyatakan Selanjutnya nilai Ln K tersebut
dengan persamaan). digunakan untuk mencari nilai K
yang akan digunakan untuk mencari
Aroma nilai t. Berikut adalah grafik
Tingkat penerimaan produk hubungan Ln K terhadap 1/T.
pangan dari aroma dihasilkan dari Berikut adalah grafik hubungan
senyawa-senyawa volatil yang ln k terhadap 1/T.
terkandung dari bahan yang
menyusun yoghurt. Semakin lama
Qo = 4.95
Qt = 2
Contoh perhitungan
parameter warna pada suhu 4oC:
Qt = Qo – k.t
2 = 4.95 – (0,2087631).(t)
t = 4,95 / (2 x 0,2087631)
t = 11,8555
t = 11 hari
Gambar 4. Hubungan 1/T Nilai t pada parameter lain
terhadap ln k (warna dan tekstur) dihitung
(Sumber:Dokumentasi Pribadi, 2018) menggunakan rumus yang sama,
Berdasarkan grafik hubungan ln dengan hasil seperti di bawah ini:
k terhadap 1/T, diperoleh persamaan T aroma = 16 hari
regresi yaitu y = -2255x + 5.1226 T tekstur = 14.5941 hari
dengan nilai R2 = 0,9988. Persamaan Perhitungan tersebut
tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan waktu / umur produk
menentukan umur simpan sampel yang paling singkat yaitu pada
dengan suhu penyimpanan 13 ˚C, 28 parameter warna pada suhu
˚C, dan 40˚C. penyimpanan 4oC yaitu selama
Untuk menentukan nilai k, nilai 14.1308 hari. Hasil tersebut sesuai
slope dan intercept yang didapat dari dengan penelitian menurut Sugiarto
masing masing parameter (1997) yang menyatakan bahwa
dimasukkan ke dalam rumus berikut sebaiknya yoghurt disimpan pada
ini. suhu 5oC atau 10oC dan dianjurkan
ln k = slope (1/T) + intercept batas waktu kelayakan konsumsi
yoghurt tidak lebih dari dua minggu.
Contoh perhitungan dari parameter Yoghurt memiliki umur simpan
warna pada suhu 4oC: selama 30 hari/1 bulan setelah
ln k = -1485,4 (1/T) + 3,7959 diproduksi apabila pH nya tetap
ln k = - 1485,4 (1 / (4+273)) + berkisar antara 4-4,5 dan disimpan
3,7959 pada suhu rendah yaitu 5-8oC
ln k = - 1485,4 (0,0036) + 3,7959 (Paramitha, 2016)
ln k = - 1,566554874
k = 0,2087631 3.2 Metode Labuza
Nilai k pada parameter lain
(warna dan tekstur) dihitung Kerusakan produk dapat diamati
menggunakan rumus yang sama, ari penuruan kekerasan atau
dengan hasil seperti di bawah ini: kerenyahan, dan/ atau peningaktan
K aroma = 0,04888 kelengketan atau penggumpalan.
K tekstur = 0,17130 Laju penyerapan air oleh produk
Setelah diperoleh nilai k, pangan selama penyimpanan
kemudian akan dilakukan dipengaruhi oleh tekanan uap air
perhitungan pendugaan waktu umur murni pada suhu udara tertentu,
simpan dengan rumus: permeabilitas uap air dan luasan
Qt = Qo – k.t kemasan yang digunakan, kadar air
Dimana : awal produk, berat kering awal
Qo = Skor terbaik pada suhu tertentu produk, kadar air kritis, kadar air
Qt = Skor kritis pada suhu tertentu
kesetimbangan pada RH persamaan umur simpan Labuza
penyimpanan, dan slope kurva dapat diketahui umur simpan biskuit.
isoterm sorpsi air. Faktor-faktor Adanya perubahan berat setiap
tersebut diformulasikan oleh Labuza sampel selama penyimpanan akan
dan Schmidl (1985) menjadi model menghasilkan nilai Me. Sedangkan
matematika untuk menduga umur adanya perbedaan jenis kemasan
simpan yang dapat diterapkan yang digunakan, akan meningkatkan
khususnya untuk produk pangan lama penyimpanan pada suhu ruang.
kering yang memiliki kurva isoterm Kemasan dengan permeabilitas
sorpsi air (ISA) berbentuk sigmoid. tinggi dan waktu penyimpanan yang
Metode Labuza merupakan semakin lama menyebabkan
model untuk menduga umur simpan penyerapan air semakin besar
produk pangan yang mudah rusak sehingga kadar air meningkat. Hal
karena penyerapan air adalah dengan ini sesuai dengan literatur Kusnandar
pendekatan metode kadar air kritis. (2010) yang menyatakan bahwa
Data percobaan yang diperoleh semakin tinggi nilai permeabilitas
dapat mensimulasi umur simpan kemasan (k/x) maka semakin besar
produk dengan permeabilitas difusi air dan gas yang melalui
kemasan dan kelembaban relatif kemasan sehingga kadar air produk
ruang penyimpanan yang berbeda. semakin besar. Herawati (2008) yang
Umur simpan produk yang menyatakan bahwa faktor yang
higroskopis ditentukan oleh seberapa sangat berpengaruh terhadap
mudah uap air dapat bermigrasi ke penurunan mutu produk pangan
dalam produk selama penyimpanan adalah perubahan kadar air dalam
dengan menembus kemasan. produk. Perubahan kadar air dalam
Semakin besar perbedaan antara produk dapat dipengaruhi oleh suhu,
kelembaban relatif lingkungan kelembaban ruang, dan lama
penyimpanan dibandingkan kadar air penyimpanan.
produk pangan, maka air semakin Model persamaan kurva sorpsi
mudah bermigrasi. isotermis (Hasley, Chen-Clayton,
Pada pendekatan kadar air kritis Henderson, Caurie, dan Oswin)
diperlukan kurva isothermis yang digunakan untuk menentukan kadar
bisa diperoleh melalui penyimpanan air kesetimbangan biskuit (Me).
sampel dalam desikator modifikasi Berdasarkan data yang telah didapat,
berlarutan garam dan melalui aw- dapat digunakan untuk menentukan
meter. Banyak model-model model yang dapat menggambarkan
persamaan matematis yang telah kura sorpsi isotermis dengan tepat,
dikembangkan untuk menjelaskan agak tepat, ataupun kurang tepat
fenomena isoterm sorpsi air secara dengan menentukan nilai MRD
teoritis (Chirife dan Iglesias, 1978; masing-masing model. Model-model
Van de Berg dan Bruin, 1981). persamaan tersebut kemudian diuji
Persamaan tersebut diantaranya ketepatannya dengan menghitung
adalah model Hasley, Chen-Calyton, nilai MRD (Mean Relative
Henderson, Caurie, dan Oswin. Determination). Uji ketepatan
Kurva isothermis wafer stick persamaan sorpsi isotermis dilakukan
didapatkan dengan model isothermis untuk mengetahui ketepatan dari
Hasley dan model isothermis GAB. beberapa model persamaan sorpsi
Selanjutnya dengan menggunakan isotermis yang terpilih sehingga
memperoleh kurva sorpsi isotermis beberapa model persamaan sorpsi
dengan menggunakan perhitungan isotermis dalam penentuan umur
MRD (Walpole, 1992). Hasil simpan dapat dilihat pada Tabel 1.
perhitungan nilai MRD terhadap
Tabel 5. Hasil Perhitungan MRD