NPM: 240210160020
Mata Kuliah : Pengemasan dan Penyimpanan Makanan
TUGAS RESUME
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN MAKANAN
I. Intelligent Packaging
Intelligent Packaging merupakan istilah yang berarti kemasan yang
memiliki kemampuan untuk memberikan informasi kepada konsumen mengenai
keadaan produk di dalamnya. Perubahan indikator pada kemasan dirangsang oleh
stimulus dari eksternal maupun internal. Intelligent Packaging dapat dibuat
dengan mengaplikasi tiga teknologi utama:
1. Indikator: untuk memberitahu konsumen mengenai kualitas produk dalam
kemasan. Indikator dapat berupa indikator suhu, kesegaran, atau keberadaan
gas.
2. Data Carrier: seperti kode batang atau Radio Frequency Identification Tags
(RFID) yang biasanya bertujuan khusus untuk penyimpanan, distribusi, dan
pelacakan.
3. Sensor: dapat mengkuantifikasi analit dalam produk secara berkala. Sensor
yang biasa digunakan adalah biosensor dan gas sensor.
d. Kemasan Telur
Telur mudah sekali rusak atau retak selama proses pendistribusian, untuk
mengurangi kerusakan tersebut telur perlu dikemas. Tujuan pengemasan telur
diantaranya :
Mengurangi resiko telur yang pecah dan retak selama pengangkutan dan
penjualan.
Menjadikan produk terlihat lebih menarik
Meningkatkan nilai jual
Memudahkan konsumen dalam membawanya.
Berikut adalah Jenis dan Bentuk Pengemasan Telur
a. Telur Utuh
1. Kemasan tradisional
Dus karton lipat untuk 12 telur
Kantung kertas
Kantung plastik fleksibel
Pulpboard box untuk 4 atau 6 butir telur
2. Kemasan Modern
Folding box yang dilengkapi dengan shrink plastik dibagian atasnya (PVC,
PVDC).
Kombinasi karton (bagian atas) dan plastik (wadah telur) dengan bentuk
kotak yang diberi penyekat.
Kotak plastik lengkap dengan tutupnya.
Molded plastic foam egg carton (polystyrene)
b. Telur Pecah yang Dibekukan (Frozen Broken Out Egg)
Kontainer besar yang terbuat dari kaleng ukuran besar,drum ukuran kecil,
spiral wound canister,plastic pail.
PE plastik bags (untuk bentuk cair)
c. Dried Broken Out Eggs
Dried Broken Out Eggs adalah Hasil pengolahan dari telur utuh, kuning
telur dan putih telurnya. Prinsip pengemasannya adalah mencegah kehilangan air
dan kontak dengan oksigen. Contoh kemasannya yaitu menggunakan vacuum dan
gas packaging dalam kaleng atau karton hermitis.
A. Kemasan Plastik
Jenis plastik yang relatif lebih aman digunakan untuk makanan/bahan pangan
adalah Polyethylene yang tampak bening dan Polypropylene yang lebih lembut
dan agak tebal. Namun, ada jenis plastik lain yang lebih sesuai yaitu plastik OPP.
Plastik OPP (Oriented Poly Propylene) termasuk kemasan plastik yang sangat
bening, kurang tahan panas, dan digunakan untuk mengemas produk bakery (roti)
agar menambah keindahan dan penampilan produk. Plastik OPP (Oriented Poly
Propyleneine) merupakan salah satu jenis plastik kemasan, kebutuhan plastik OPP
ini dapat dibilang terus meningkat. Adapun keuntungan dari plastik OPP ini
bersifat jernih dan kaku sehingga sangat bagus ketika digunakan sebagai display
dan dapat melihat dengan jelas produk yang ada didalamnya. Plastik OPP juga
memiliki kekurangan dalam pengemasan produk diantaranya ketahanan produk
yang tidak terlalu lama, karena tetap ada rongga diantara rekatan lem plastik.
tersebut. Dengan demikian roti akan lebih cepat kering apabila pengeleman tidak
tepat
B. Kemasan Flexible film
Kemasan flexible film merupakan kemasan primer yang biasanya digunakan
untuk mengemas produk cake, seperti brownies dan canape. Selain itu, kemasan
flexible film juga sering digunakan untuk mengemas produk cake (seperti tart
ukuran mini), dan basahan (seperti klepon). Ketahanan flexible film terhadap
penyerapan uap air sangat menentukan daya simpan produk pangan yang
dikemasnya. Semakin rendah permeabilitas plastik maka semakin lama daya
simpan produk pangan yang dikemasnya. Semakin besar pertambahan berat maka
semakin besar pula daya permeabilitasnya yang berarti semakin mudah untuk
melewatkan gas termasuk uap air, produk pun akan semakin cepat rusak.
pengemas primer haruslah bersifat inert dan tidak beracun sehingga tidak akan
menyebabkan munculnya reaksi kimia antara kemasan dengan produk yang dapat
menyebabkan perubahan warna, rasa, aroma, dan nilai gizi.
C. Kemasan Kertas
Kertas dibuat dari bahan-bahan berserat ( kadar selulosa tinggi ) dengan atau
tanpa bleaching, dengan atau tanpa diberi filter dari pelipis lilin. Sifat-sifat kertas
itu sendiri dipengaruhi oleh proses pembuburan, filter, dan perlakuan terakhir atau
calendering.
Kertas kraft
Kertas kraft adalah kemasan yang dibuat melalui proses sulfat dan pemucatan
(bleaching) Dengan ciri-ciri : warna kecoklatan, harga relatif murah, diproduksi
sebagai lembaran satu
lapis, berlapis-lapis dan bergelombang (corrugated), ketebalan kertas 10 – 180
gr/m2, bentuk kemasan sak ; kantung, ; tabung ; kaleng komposit.
Kertas glasin
Kertas glasin hampir mirip dengan kertas kraft namun dibuat dengan proses sulfat
dan calendaring dengan ciri-ciri : berbagai warna dan sedikit, tembus pandang,
permukaannya licin ketebalan 20 – 40 g/m2 tahan terhadap minyak dan lemak.
Kertas Perkamen/Baking
dibuat dengan proses sulfat, tahan terhadap lemak dan,cukup kuat dalam keadaan
basah lebih keras dan kasar dibandingkan kertas minyak digunakan untuk
mengemas mentega, keju. sering digunakan sebagai kertas label.
Dwiari, dkk. 2008. Teknologi Pangan Jilid 1 Untuk SMK. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Wheaton FW and Lawson TB. 1985. Processing Aquatic Food Product. New
York: John Wiley and Sons.
Widiastuti, D. R. 2016. Kajian Kemasan Pangan Aktif dan Cerdas (Active and
Intelligent Food Packaging). Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan
Berbahaya. Badan Pengawas Obat dan Makanan.