Nusantara XXIX (Persero) yang dituangkan dalam Akta Pendirian No. 45 tanggal
11 Maret 1996, dibuat di hadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah
disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Keputusan Nomor
C2.8340 HT.01.01.Th 96 tanggal 8 Agustus 1996.
Anggaran Dasar Perseroan telah disesuaikan dengan Undang-undang Nomor
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dinyatakan dalam Akta
Nomor 30 tanggal 16 Agustus 2008 jo. Akta Nomor 4 tanggal 4 Maret 2009 dan
telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai
Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-42776.AH.01.Tahun 2009
tanggal 1 September 2009.
Selanjutnya Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami
perubahan, terakhir diubah dengan Akta Nomor 32 tanggal 23 Oktober 2014 yang
dibuat di hadapan Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan dan
telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
sesuai surat Nomor AHU-08635.40.21.2014 tanggal 19 November 2014.
Sebelum tahun 1957 Kebun Banjarsari dikelola oleh CMD Culture
Maatschapy Djelboek), sedangkan Kebun Bagian Klatakan dikelola oleh LMOD
( Land Bouw Maatschapy on Djember). Tahun 1957 1959 Kebun Banjarsari
dan Kebun Klatakan digabung dan dikelola oleh Prae Unit Budidaya A
Surabaya. Tahun 1960 1962 dikelola oleh Kesatuan VIII Jember. Tahun 1963
1968 Kebun Banjarsari dikelola
Kebun Bagian Klatakan dikelola oleh PNP Karet XV Jember. Tahun 1969 1970
Kebun Banjarsari dan Kebun Bagian Klatakan dikelola oleh PTP XXIII Surabaya.
Tahun 1971 1994 Kebun Banjarsari dan Kebun Bagian Klatakan digabung
menjadi satu Administratur (manager) dan tetap dikelola oleh PTP XXIII. Tahun
1994 1996 Kebun Banjarsari dikelola oleh PTP Jatim. Tahun 1996 s/d
sekarang dikelola oleh PTPN XII Surabaya.
PTPN XII merupakan salah satu badan usaha milik negara yang memiliki
tujuan yaitu melakukan usaha di bidang agribisnis dan agri-industri serta
optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mendapatkan
keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsipprinsip Perseroan Terbatas dan Good Corporate Governance.
PTPN XII memiliki 34 sektor wilayah kebun seperti tabel di bawah ini:
Area tertinggi di PTPN XII Banjarsari sekitar 350 m dpal dengan iklim tipe
C (Schmidt dan Ferguson). Temperatur maximum 32 C dan minimum 20 C.
Jenis tanah latosol dan regosol dengan luas areal tanaman 2.235,90 Ha. Letak
Kebun di 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Bangsalsari dan Kecamatan
Tanggul Kabupaten Jember.
Areal konsesi Kebun Banjarsari pada tahun 2015 yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan tabel diatas apabila dijadikan presentasi luas areal konsesi Kebun
Banjarsari pada tahun 2015 yaitu sebagai berikut:
1.69
6.05
17.89
6.84
11.59
43.23
12.70
Areal kebun karet lebih besar daripada area kebun lainnya di PTPN XII
Banjarsari. Hal ini dikarenakan produksi paling besar ada bagian karet dan juga
pihak perkebunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Namun
harga pasar lateks sedang menurun akhir akhir ini sehingga perkebunan sedang
mengembangkan tanaman baru yaitu kakao edel untuk menunjang kekurang biaya
karena harga jual kakao edel lumaya tinggi.
Produksi dan protas tanaman perkebunan untuk karet, kakao edel dan kakao
bulk yaitu seperti tabel di bawah ini:
Produksi
produksi karet, kakao edel, dan kakao bulk dalam kg yaitu:
rata-rata
Perkembangan harga pokok dan laba/rugi dari penjualan karet, kakao bulk,
dan kakao edel mulai tahun 2012 samapai tahun 2015, yaitu sebagai berikut:
Budidaya
2012
2013
2014
2015
Karet
Luas (Ha)
510,58
590,25
670,24
670,24
HPP (Rp/Kg)
12.128
11.019
11.767
11.516
Laba/Rugi (Rp)
19.722.187
16.901.647
11.505.702
11.355.721
Luas (Ha)
393,89
209,28
163,38
163,38
HPP (Rp/Kg)
31.591
29.340
29.271
21.227
Laba/Rugi (Rp)
(1.205.038)
(324.525)
1.516.009
2.435.643
Luas (Ha)
60,99
115,99
146,28
HPP (Rp/Kg)
60.508
54.478
32.435
Laba/Rugi (Rp)
(286.276)
1.141.915
3.564.312
Kakao Bulk
Kakao Edel