Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK PENYIMPANAN BENIH KAYU MANIS UNTUK MENCAPAI

PRODUKSI MAKSIMUM

Mata Kuliah : Teknologi Budidaya Tanaman Industri dan Perkebunan


Dosen Pengampu : Ir. Ellen Rosyelina Sasmita,MP.

Disusun oleh :
Salsabila Rezkia Putri
134210027

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
curahan Rahmat dan kasih-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah
teknologi budidaya tanaman industri dan perkebunan. Judul makalah ini
adalah Teknik Penyimpanan Benih Kayu Manis Untuk Mencapai Produksi
Maksimum . Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran.

Yogyakarta, 11 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
Lembar Cover
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Pendahuluan......................................................................................................... 1
Pembahasan.......................................................................................................... 3
Penutup.................................................................................................................. 10
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia sangat kaya dengan berbagai jenis flora. Dari 40 ribu jenis flora
yang tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh di Indonesia. Sekitar 26%
telah dibudidayakan, lebih dari 940 jenis digunakan sebagai obat tradisional.
Pengembangan tanaman obat di Indonesia memiliki prospek yang
baik. Faktor yang mendukung pengembangan tanaman obat tersebut
diantaranya besarnya potensi kekayaan sumber daya alam Indonesia sebagai
sumber bahan yang dapat diformulasikan menjadi obat tradisional.
Pemakaian tanaman obat dalam enera terakhir ini cenderung meningkat
sejalan dengan berkembangnya enerati jamu atau obat tradisional, farmasi,
kosmetik, makanan dan minuman. Prospek tersebut semakin menjanjikan
dengan ditambah dukungan sosial masyarakat Indonesia yang masih kuat
dalam pemanfaatan obat dan kosmetik tradisional.
Tanaman kayumanis merupakan salah satu tanaman yang mempunyai
prospek yang baik. Kulit batang, kulit dahan dan kulit rantingnya selain
digunakan untuk bahan rempah dan obat juga dapat dihasilkan minyak atsiri
yang banyak digunakan dalam enerati kosmetik, farmasi maupun enerati
makanan.
Di Indonesia jenis tanaman kayumanis yang banyak dikembangkan
adalah Cinnamontum burmannil Bl, diusahakan terutama di propinsi
Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Utara, yang merupakan ekspor
Indonesia utama ke Amerika Serikat dan Eropa Barat. Ekspor kayu manis
setiap tahun meningkat seiring dengan semakin banyaknya enerati makanan,
minuman dan obat yang menggunakan produk kayu manis menyebabkan
permintaannya pun meningkat. Seiring dengan meningkatnya permintaan
tersebut maka produksinya pun perlu ditingkatkan. Untuk memenuhi
permintaan kayu manis tersebut, pemerintah telah menggalakan upaya
perluasan areal baik melalui perkebunan rakyat maupun perkebunan besar.

1
Penggalakan penanaman kayu manis tersebut selain untuk memenuhi
permintaan pasar, juga merupakan upaya untuk penghijauan.
Kayu manis dapat diperbanyak dengan dua cara, yaitu vegetative
(dengan biji) dan generative (stek dan tunas). Perbanyakan secara generative
lebih banyak digunakan karena lebih mudah dilakukan, dapat disediakan
dalam jumlah banyak, memiliki perakaran tunggang sehingga tanaman lebih
kuat. Namun perbanyakan bahan tanaman secara generative ini
membutuhkan waktu karena adanya persyaratan bahwa benihnya harus
diambil dari pohon-pohon induk terpilih dan membutuhkan persyaratan-
persyaratan tertentu lainnya, di samping itu benih tersebut lazimnya
disemaikan terlebih dahulu. Bagi daerah pengembangan yang jauh dari
pusat-pusat produksi kayu manis akan menghadapi masalah pengangkutan
dan pengiriman benih, karena bijinya sangat cepat kehilangan daya
kecambah. Biji kayumanis tergolong biji berumur pendek (short live seed).
Benih kayumanis termasuk benih rekalsitran yaitu benih yang daya
simpannya rendah dan tanpa dormansi. Teknik penyimpanan harus mampu
mempertahankan viabilitas benih maksimum yang dapat dicapai pada saat
benih masak fisiologis schingga benih yang disimpan diharapkan mempunyai
viabilitas yang tinggi pada akhir masa penyimpanan.
Oleh karena itu, teknik penyimpanan benih merupakan salah satu cara
pemecahan terbaik saat ini yang mampu memenuhi permintaaan benih
dengan tanpa merusak kondisi benih itu sendiri.

B. Tujuan
1. Mengetahui Katakteristik Tanaman Kayumanis
2. Mengetahui Manfaat Tanaman Kayumanis
3. Mengetahui Teknik Penyimpanan Benih Kayumanis

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Karakteristik Kayu Manis


Cinnamomum burmannii merupakan tanaman yang tumbuh
liar di hutan-hutan dan dalam masa penjajahan budidaya tanaman ini
dilaksanakan dalam bentuk perkebunan. Pusat dari tanaman C.
burmannii adalah Sumatera Barat, sedangkan di lain kepulauan situasi
penyebar luasannya masih tetap terpencar-pencar.
Kayumanis (Cinnamomum burmannil BL.) merupakan spesies
dari genus Cinnamomum. Genus ini merupakan anggota dari famili
Lauraceae yang meliputi tumbuhan berkayu dengan bentuk daun
tunggal, ordo Polycarpicae,anak kelas Dialypetalac, dan kelas
Dicotyledoneae. Berupa pohon, tumbuh tegak, tahunan, tinggi dapat
mencapai 15 m. Batang berkayu, bercabang, warna hijau kecoklatan.
Daun bentuk lanset, ujung dan pangkal meruncing, tepi rata duduknya
berseling atau dalam rangkaian spiral dan bersifat liat. Panjangnya
sekitar 9-12 cm dan lebar 3,4-5,4 cm, tergantung jenisnya. Warna
pucuknya kemerahan, sedangkan daun tuanya hijau tua. Bunga
majemuk malai, muncul dari ketiak daun, berambut halus, mahkota
berwarna kuning ukurannya kecil, kelopak bunga berjumlah 6 helai
dalam dua rangkaian. Buahnya adalah buah buni berbiji satu dan
berdaging. Bentuknya bulat memanjang. Warna buah muda hijau tua
dan buah tua ungu tua. Panjang buah sekitar 1,3-1,6 cm, tergantung
jenisnya. Biji kecil-kecil, bentuk bulat telur. Kulit batang mengandung
damar, lendir dan minyak atsiri yang mudah larut dalam air.
Tanaman yang tumbuh di dataran tinggi tingkat
pertumbuhannya relatif lambat dibandingkan yang tumbuh di dataran
rendah. Untuk kualitas kulit seperti aroma dan rasa, ternyata yang
tumbuh di dataran tinggi mempunyai kualitas yang lebih baik

3
dibandingkan tanaman yang tumbuh di dataran rendah. Cinnamomum
burmannii dapat tumbuh sampai 2000m dpl, akan tetapi petani
banyak mengusahakan di ketinggian 500- 1.500 m dpl, karena
produksi dan kualitasnya lebih baik.
Kayumanis yang bermutu tinggi dan beraroma baik umumnya
dihasilkan pada tanah-tanah yang kaya humus dengan drainase baik
dan agak berpasir. Tanaman ini menghendaki iklim yang lembab dan
banyak hujan sepanjang tahun dan musim kering yang tidak panjang.

2. Manfaat Kayu Manis


Manfaat dari tanaman kayumanis sangat banyak, salah satunya
adalah kayunya dipakai untuk kayu bakar atau kayu bangunan Kulit
batang kayumanis digunakan sebagai obat anti diare, kejang perut,
dan untuk mengurangi sekresi pada usus. Tumbuhan ini kulitnya
mengandung zat-zat: minyak terbang (sinanilaldehida, feladren,
terpen-terpen), lendir, pati, kalsium-oksalat, lemak dan zat samak
sedangkan akarnya mengandung zat-zat: glisirizin, gula, manit,
asparagin, damar, dan kalsium-oksalat. Buahnya dapat
menyembuhkan batuk, sedangkan kulitnya dapat menyembuhkan
sariawan, eksema, encok, tekanan darah tinggi, muntah-muntah,
asma, masuk angin, dan mencret. Untuk pengolahan makanan dan
minuman, minyak kayumanis sudah lama dimanfaatkan sebagai
pewangi atau peningkat cita rasa, diantaranya untuk minuman keras,
minuman ringan (softdrink), agar-agar, kue, kembang gula, bumbu
gulai, dan sup.

3. Penyimpanan Benih Kayumanis


Tujuan penyimpanan benih adalah untuk menjamin persediaan
benih yang bermutu dalam suatu program penanaman bila
diperlukan. Benih yang disimpan berfungsi sebagai penyangga antara
permintaan dan produksi. Waktu penyimpanan seringkali dibatasi

4
oleh faktor teknis dan fisiologis penyimpanan. Untuk
mempertahankan viabilitas benih dalam waktu lama diperlukan
keadaan lingkungan penyimpanan optimal yang sesuai. Akan tetapi,
ada beberapa jenis yang hanya bertahan beberapa saat meskipun
dalam kondisi penyimpanan yang terbaik. Kecepatan kerusakan dapat
diperlambat dengan kondisi penyimpanan sebaik mungkin, tetapi
penyimpanan dalam jangka panjang sangatlah tidak mungkin untuk
jenis ini. Tujuan utama melakukan penyimpanan benih adalah untuk
mempertahankan viabilitas benih selama periode simpan yang lama,
sehingga ketika akan dikecambahkan benih masih mempunyai
viabilias yang tidak jauh berbeda dengan viabilitas awal sebelum
benih disimpan.

Tujuan melakukan
penyimpanan benih
adalah untuk
mempertahankan
viabilitas
benih selama periode
simpan yang lama,
sehingga ketika akan
dikecambahkan benih
5
masih mempunyai
viabilias yang tidak jauh
berbeda dengan viabilitas
awal sebelum benih
disimpan.
Tujuan melakukan
penyimpanan benih
adalah untuk
mempertahankan
viabilitas
benih selama periode
simpan yang lama,
sehingga ketika akan
dikecambahkan benih

6
masih mempunyai
viabilias yang tidak jauh
berbeda dengan viabilitas
awal sebelum benih
disimpan.
Tujuan melakukan
penyimpanan benih
adalah untuk
mempertahankan
viabilitas
benih selama periode
simpan yang lama,
sehingga ketika akan
dikecambahkan benih

7
masih mempunyai
viabilias yang tidak jauh
berbeda dengan viabilitas
awal sebelum benih
disimpan.
Tujuan melakukan
penyimpanan benih
adalah untuk
mempertahankan
viabilitas
benih selama periode
simpan yang lama,
sehingga ketika akan
dikecambahkan benih

8
masih mempunyai
viabilias yang tidak jauh
berbeda dengan viabilitas
awal sebelum benih
disimpan.
Umur simpan benih dipengaruhi oleh sifat benih, kondisi
lingkungan dan perlakuan manusia. Daya simpan individu benih
dipengaruhi oleh faktor sifat dan kondisi seperti: pengaruh genetik,
pengaruh kondisi sebelum panen, pengaruh struktur dan komposisi
benih, kulit benih, tingkat kemasakan, ukuran, dormansi, kadar air
benih, kerusakan mekanik, dan vigor. Sedangkan pengaruh
lingkungan meliputi: suhu, kelembaban dan cahaya.
Viabilitas benih adalah kemampuan benih. untuk hidup,
tumbuh dan berkembang. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan benih dalam mempertahankan viabilitasnya yaitu: kadar
air benih pada awal periode simpan; kelembaban nisbi dari tempat
penyimpanan; suhu tempat penyimpanan; susunan gas dalam tempat
penyimpanan; sifat-sifat keturunan; kerusakan mekanis pada waktu
panen dan pengolahan; penyerapan oleh hama dan jasad renik,
kemudian oleh panas dan susunan kimia dari benih.
Selama penyimpanan inilah benih mengalami penuaan dan
kemunduran (deterioration). Proses ini tak dapat dicegah tetapi yang
bisa dilakukan adalah mengurangi kecepatannya, yaitu dengan cara
penyimpanan yang tepat. Sejumlah benih bila disimpan vigornya lebih
cepat menurun daripada viabilitasnya jadi daya tumbuh masih tinggi

9
tapi vigomya sudah menurun. Kemunduran benih diartikan sebagai
turunnya kualitas, sifat atau vitalitas benih yang berakibat vigor
rendah dan hasil penanaman jelek. Penyimpanan akan menyebabkan
penurunan vitalitas benih dan penurunannya akan semakin cepat bila
tidak didukung oleh kondisi benih dan penyimpanan yang sesuai bagi
benih tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi daya simpan
benih di penyimpanan antara lain : (1) faktor internal benih, (2)
kelembaban relatif dan temperatur, (3) KA benih, (4) temperatur. (5)
faktor genetik, (6) kehadiran mikroorganisme, (7) kerusakan
mekanik, dan (8) tingkat kemasakan benih. Gejala-gejala yang
ditunjukkan benih yang mengalami kemunduran dapat berupa gejala
fisiologis maupun biokimia. Gejala kemunduran fisiologis dari benih
diantaranya adalah perubahan wama biji, turunnya perkecambahan,
berkurangnya toleransi terhadap keadaan yang sub optimal untuk
perkecambahan, berkurangnya toleransi terhadap kondisi
penyimpanan yang kurang baik, sangat peka terhadap perlakuan
radiasi. mundumya pertumbuhan kecambah, turunnya daya
berkecambah dan meningkatnya kecambah yang abnormal,
sedangkan gejala biokimia pada benih yang mengalami deteriorasi
diantaranya adalah terjadinya perubahan-perubahan dalam aktivitas
anzim. respirasi, laju sintesa, membran sel, cadangan makanan dan
kromosom-kromosom pada benih.
Ada dua faktor penting selama penyimpanan benih yaitu, suhu
dan kelembaban udara. Umumnya benih dapat dipertahankan tetap
baik. dalam jangka waktu yang cukup lama, bila suhu dan kelembaban
udara dapat dijaga maka mutu benih dapat terjaga. Untuk itu perlu
ruang khusus untuk penyimpanan benih.
Dalam terminologi penanganan benih, secara tradisional benih
dikelompokkan ke dalam dua kelompok utama berdasarkan potensi
fisiologisnya, yaitu benih rekalsitran dan ortodoks. Tanaman kayu

10
manis ini dapat diperbanyak secara vegetatif (cangkok, setek, dan
tunas akar), secara generatif melalui biji. Perbanyakan vegetatif
sangat sulit dilakukan bila benih dibutuhkan dalam skala besar,
namun kualitasnya akan sama dengan pohon induknya. Benih kayu
manis termasuk salah satu benih yang tergolong benih rekalsitran,
yaitu benih tidak bisa disimpan lama dan benih mengalami
kemunduran dalam kadar air rendah
Benih rekalsitran mempunyai kadar air tinggi, untuk itu dalam
penyimpanan kadar air benih perlu dipertahankan selama
penyimpanan. Penyimpanan dapat menggunakan serbuk gergaji atau
serbuk arang. Caranya yaitu dengan memasukkan benih ke dalam
serbuk gergaji atau arang. Contoh benih rekalsitran yaitu, damar,
tengkawang, kayu hitam, kayumanis, mangga, durian, duku, langsat,
nangka, cempedak, salak, jeruk manis,
Ciri benih rekalsitrat yaitu, tidak memiliki masa dormansi,
mudah terkontaminasi mikroorganisme, tidak toleran terhadap suhu
rendah dan beku, periode simpan pendek dan mudah berkecambah di
ruang simpan, tidak tahan disimpan dalam suhu dingin, ukuran benih
relative lebih besar.
Cara menyimpan benih yang baim dapat dilakukan dengan
membersihkan benih dari kotoran, benih cacat, busuk, serta hewan
yang mungkin masih terbawa (untuk benih non kemasan).
Memastikan bahwa benih sudah kering, sehingga apabila diperlukan,
dapat dilakukan penjemuran dahulu sebelum disimpan. Benih yang
belum kering benar, akan berpotensi busuk dan terserang jamur
sehingga cepat rusak. Benih yang rawan serangan jamur, dapat
direndam dengan larutan fungisida sesuai standar pemakaian,
kemudian dijemur lagi sampai kering. Menyimpan dalam wadah yang
tertutup rapat, sehingga respirasi benih dapat dikurangi dan benih
lebih awet. Sebisa mungkin simpan pada ruangan yang dingin. Jangan

11
simpan di ruangan yang terlalu panas, karena akan menyebabkan
benih cepat rusak dan embrio benih mati. Lalu melakukan test berkala
(periode bulanan) untuk memastikan kondisi benih.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan benih
yaitu, usahakan tidak menyimpan benih terlalu lama. Ada benih yang
mampu bertahan bertahun-tahun, tetapi ada pula yang hanya
bertahan bulanan bahkan minggu. Untuk benih rekalsitran, ketahanan
hanya dalam hitungan hari, sehingga tidak bisa disimpan lama.
Penyimpanan benih pada ruang terbuka akan mengakibatkan benih
cepat mengalami kemunduran atau daya simpannya menjadi singkat
akibat fluktuasi suhu dan kelembaban. Oleh karena itu, benih yang
disimpan dalam ruang terbuka perlu dikemas dengan bahan kemasan
yang tepat agar viabilitas dan vigor benih dapat dipertahankan. Untuk
jumlah kecil, benih-benih yang sudah melalui proses pengeringan
dapat disimpan di dalam kantong-kantong plastik cetik (ziplock bags)
maupun dalam wadah-wadah kering yang memiliki tutup seperti
toples atau botol, untuk kemudian diletakkan di tempat yang sejuk,
kering, dan gelap. Sedangkan untuk benih dalam jumlah besar, seperti
jagung atau padi, dapat dipilih wadah penyimpanan yang benar-benar
kedap udara.
Perlindungan ekstra terhadap serangga dapat dilakukan
dengan menaburkan cacahan kering daun nimba (mimba/intaran)
atau daun tembakau di dalam wadah. Selain itu bisa juga
menggunakan pestisida. Pestisida ini cukup ditabur begitu saja jika
berupa tepung, dan kemudian diaduk bersama benih. Jika
pestisidanya berupa cairan, lebih dulu harus diencerkan dengan air,
baru kemudian dibasahkan ke benih. Setelah merata, benih harus
dikeringkan cepat-cepat, sebelum dimasukkan ke tempat
penyimpanan. Demi menghindari lembab, jangan meletakkan wadah
penyimpanan di lantai, melainkan di atas sangga seperti meja, kayu,

12
batu, atau rak. Selanjutnya, untuk kemudahan identifikasi, sebaiknya
satu wadah hanya digunakan untuk satu jenis benih dari satu waktu
panen. Kemudian beri label dengan informasi nama tanaman, waktu
panen, serta asal benih. Pemberian label waktu panen penting dari
segi praktis, sebab benih rata- rata dapat bertahan dalam
penyimpanan untuk kurun waktu paling lama 1 sampai 5 tahun.

13
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Cinnamomum burmannii merupakan tanaman yang berpusat dari
sumatera barat dan sekitarnya. Karakteristik kayu manis yaitu termasuk
tanaman dikotil, batang berkayu, bercabang, warna hijau kecoklatan.
Daun bentuk lanset, ujung dan pangkal meruncing, buahnya adalah buah
buni berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat memanjang. Warna
buah muda hijau tua dan buah tua ungu tua.
2. Manfaat dari tanaman kayumanis sangat banyak, salah satunya adalah
kayunya dipakai untuk kayu bakar atau kayu bangunan Kulit batang
kayumanis digunakan sebagai obat anti diare, kejang perut, dan untuk
mengurangi sekresi pada usus. Untuk pengolahan makanan dan
minuman, minyak kayumanis sudah lama dimanfaatkan sebagai pewangi
atau peningkat cita rasa, diantaranya untuk minuman keras, minuman
ringan (softdrink), agar-agar, kue, kembang gula, bumbu gulai, dan sup.
3. Tujuan utama melakukan penyimpanan benih adalah untuk
mempertahankan viabilitas benih selama periode simpan yang lama,
sehingga ketika akan dikecambahkan benih masih mempunyai viabilias
yang tidak jauh berbeda dengan viabilitas awal sebelum benih disimpan.
Teknis penyimpanan benih kayumanis yang termasuk kedalam golongan
benih rekalsitran tidak dapat dikeringkan di bawah kadar air kritis,
mudah berkecambah dan tidak toleran terhadap suhu rendah, sehingga
perlu modifikasi penyimpanan dengan menggunakan media simpan
serbuk gergaji atau arang sekam agar benih tetap berkualitas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Agustine, D. 2013. Pengaruh Penyimpanan Dan Perlakuan Pendahuluan


Terhadap Viabilitas Benih Kayu Manis (Cinnamomum burmannii BL.).
Skripsi. Bogor : IPB University.

Ilyas, S., 2012. Ilmu dan teknologi benih: Teori dan hasil penelitian. PT
Penerbit IPB Press.

Lestari, D.A., 2019. Tehnik Penyimpanan Benih Rekalsitran: Mesua Ferrea L.


Dan Swinglea Glutinosa (Blanco) Merr.

Siswadi. 2022. Teknologi Benih. Thesis. Universitas Sriwijaya

Benih rekalsitran
adalah benih yang tak
tahan terhadap
pengeringandan suhu
penyimpanan rendah
kecuali beberapa spesies
temperate recalcitras
(Schmidt, 2000)
Ciri khas benih
rekalsitran :
- Tidak memiliki masa
dormans
Benih rekalsitran
adalah benih yang tak
tahan terhadap
pengeringandan suhu
penyimpanan rendah
kecuali beberapa spesies
temperate recalcitras
(Schmidt, 2000)
Ciri khas benih
rekalsitran :
- Tidak memiliki masa
dormans

Anda mungkin juga menyukai