Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Produksi Hasil Hutan Berupa Buah Jernang (Daemonorops


draco)

Mata Kuliah: Produksi Hasil Hutan

Dosen Pengampu: Maryam Jamilah S.Hut, M.Si.

Oleh:

Nama:Muhammad Pindon Agung Munthe

NPM:2205110010035

KELAS 02
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2023

2
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................... 2

1.2 Tujuan ....................................................................... 3

1.3 Manfaat ....................................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................... 4

a.1 Penyebaran ....................................................................... 2

2.2 Taksonomi ....................................................................... 3

2.3 Potensi Pengolahan/ Produksi ................................... 3

2.4 Produk yang Dihasilkan ............................................... 3

BAB III KESIMPULAN ........................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Buah jernang (Daemonorops draco) merupakan tanaman asli Asia Tenggara


yang memiliki buah kecil yang sangat berharga karena kandungan resin yang
terdapat di dalamnya. Buah jernang telah lama digunakan sebagai bahan pewarna
dan bahan obat tradisional, dan saat ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi
dalam industri farmasi dan kosmetik.

Buah jernang tumbuh sebagai tanaman merambat dengan batang yang panjang
dan tipis serta daun yang mirip dengan daun palma. Buahnya berwarna merah
muda hingga ungu kehitaman, kecil, dan berisi resin berkualitas tinggi yang
dikenal sebagai dragon's blood.

Resin yang terdapat dalam buah jernang mengandung sejumlah senyawa kimia
yang berharga, termasuk alkaloid, flavonoid, dan tanin. Senyawa ini memberikan
buah jernang sifat antioksidan, anti-inflamasi, serta digunakan dalam banyak
produk kosmetik dan farmasi karena sifat antimikroba dan penyembuhan luka.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji produksi hasil hutan
berupa buah jernang di Indonesia. Kajian ini meliputi penyebaran, taksonomi,
potensi pengolahan/produksi, dan produk yang dihasilkan.

1.3 Manfaat

Buah jernang memiliki sejumlah manfaat yang berasal dari kandungan kimia
dalam buah tersebut. Berikut adalah beberapa manfaat dari buah jernang:

1
1. Sifat Antioksidan: Buah jernang membantu melindungi sel-sel tubuh dari
kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Hal ini membantu dalam
mencegah penuaan dini dan berbagai penyakit terkait dengan stres oksidatif.

2. Sifat Anti-inflamasi: buah jernang dapat membantu mengurangi peradangan


dalam tubuh. Hal ini bermanfaat dalam mengurangi rasa sakit dan
pembengkakan yang terkait dengan kondisi inflamasi.

3. Kegunaan dalam Kosmetik: buah jernang sering digunakan dalam produk


kosmetik karena sifat anti-inflamasi dan antimikroba. Ini membantu dalam
merawat kulit yang teriritasi, meredakan jerawat, dan mempercepat
penyembuhan luka.

4. Penggunaan dalam Farmasi: Buah jernang juga digunakan dalam berbagai


produk farmasi, terutama dalam pembuatan salep dan obat luar

5. Bahan Pewarna Alami: Dragon's blood, yang diekstrak dari buah jernang,
juga digunakan sebagai bahan pewarna alami untuk pewarna tekstil dan cat.
Ini memberikan warna merah yang kaya dan tahan lama yang digunakan
dalam berbagai aplikasi.

2
BAB.2 PEMBAHASAN

2.1 Penyebaran
Persebaran buah jernang didorong oleh kondisi iklim yang mendukung
pertumbuhannya. Pohon jernang biasanya tumbuh subur di daerah dengan
hujan yang cukup, suhu hangat, dan tanah yang subur. Oleh karena itu, area-
area hutan tropis di Asia Tenggara menjadi habitat alami bagi pohon jernang.

Di Indonesia, buah jernang dapat ditemukan terutama di wilayah-wilayah


dengan iklim tropis seperti Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Di Malaysia,
distribusi buah jernang juga meliputi wilayah-wilayah dengan karakteristik
iklim yang mirip. Sementara itu, di Thailand dan Filipina, buah jernang juga
dapat ditemukan di hutan-hutan dataran rendah yang sesuai dengan kondisi
tumbuhnya.Secara keseluruhan, persebaran buah jernang sangat dipengaruhi
oleh kondisi iklim dan lingkungan alam tempat pohon jernang tumbuh.

2.2Taksonomi

Buah jernang berasal dari pohon bernama jernang (Daemonorops draco)


dan memiliki taksonomi sebagai berikut:

- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

2
- Kelas: Liliopsida (Monokotil)
- Order: Arecales (Ordo tanaman berkeping satu, termasuk kelapa)
- Famili: Arecaceae (Palma-palman)
- Genus: Daemonorops
- Spesies: Daemonorops draco

Dengan memahami taksonomi buah jernang, kita dapat


mengidentifikasi spesiesnya secara ilmiah dan mempelajari lebih lanjut
mengenai karakteristik, ekologi, dan manfaat potensialnya. Taksonomi
juga memungkinkan para ilmuwan dan peneliti untuk mengklasifikasikan
spesies dan memahami hubungan evolusioner antara berbagai spesies dan
kelompok tumbuhan lainnya.

2.3 Potensi Pengolahan/Produksi

Potensi pengolahan dan produksi buah jernang dapat sangat


bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti ketersediaan bahan
baku, teknologi pengolahan, dan permintaan pasar. Berikut adalah
beberapa potensi pengolahan dan produksi buah jernang:

1. Minyak Jernang: Buah jernang mengandung minyak yang telah lama


digunakan dalam industri kosmetik dan pengobatan tradisional. Potensi
pengolahan buah jernang terutama terfokus pada ekstraksi minyak
jernang. Minyak ini memiliki beragam manfaat baik untuk kulit maupun
kesehatan, dan dapat diolah menjadi berbagai produk seperti sabun,
losion, dan obat-obatan.

2. Pupuk Organik: Sisa hasil pengolahan buah jernang, seperti ampas


atau limbah kulit buah, dapat diolah menjadi pupuk organik. Pengolahan
limbah buah jernang menjadi pupuk organik dapat memberikan nilai
tambah dan membantu dalam mengurangi limbah organik.

3. Produk Makanan: Buah jernang juga memiliki potensi untuk diolah


menjadi produk makanan. Contohnya, buah jernang dapat dijadikan

2
bahan tambahan dalam pembuatan makanan atau minuman tertentu untuk
memberikan rasa maupun manfaat kesehatan tambahan.

4. Ekstrak Herbal: Beberapa senyawa aktif dalam buah jernang memiliki


potensi untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan ekstrak herbal.
Dalam pengolahan ini, senyawa-senyawa tersebut dapat diekstraksi dan
diolah menjadi suplemen atau obat herbal.

5. Ekspor: Negara-negara di Asia Tenggara, terutama Indonesia,


Malaysia, dan Thailand, memiliki potensi untuk memproduksi buah
jernang sebagai komoditas ekspor. Potensi ekspor buah jernang terutama
tergantung pada permintaan global terhadap produk-produk yang
dihasilkan dari buah jernang.

Dengan eksploitasi yang tepat, potensi pengolahan dan produksi


buah jernang dapat memberikan manfaat ekonomis bagi petani,
pengusaha, maupun masyarakat setempat. Dalam hal ini, penting untuk
memperhatikan prinsip-prinsip produksi yang berkelanjutan untuk
memastikan bahwa potensi ini dikembangkan secara bertanggung jawab
dan memperhatikan dampak lingkungan..

2
BAB 3. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh ialah:


a. Jernang merupakan salah satu HHBK yang memiliki potensi produksi
yang besar. Namun, produksi jernang di Indonesia masih tergolong
rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
 Deforestasi
 Rendahnya kesadaran masyarakat
 Kurangnya pengetahuan masyarakat
b. Untuk meningkatkan produksi jernang di Indonesia, diperlukan upaya-
upaya konservasi dan budidaya yang berkelanjutan.
 Upaya konservasi dapat dilakukan dengan melindungi habitat rotan
jernang dan menerapkan sistem pemanenan yang lestari.
 Upaya budidaya dapat dilakukan dengan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang teknik budidaya jernang yang
tepat.

2
Daftar Pustaka

Departemen Kehutanan Republik Indonesia. (2018). Buku Putih Hasil Hutan


Bukan Kayu. Jakarta: Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.


(2022). Data dan Statistik Perkebunan. Jakarta: Kementerian Pertanian
Republik Indonesia.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan


Kehutanan Republik Indonesia. (2021). Prospek Pengembangan
Budidaya Jernang (Daemonorops draco L.). Bogor: Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai