Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH RUMPUT SETARIA

Disusun untuk Memenuhi Salah satu Tugas Perkuliahan Ilmu


Budidaya Tanaman Makanan Ternak yang dibina oleh
Armayani. M, S.Si., M.Si

Oleh:
Kelompok 4
Jannatul Ma’wa
Sinta Safitri

PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna atas limpahan


rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan makalah ini dangan tepat waktu, makalah ini
berisi tentang Rumput Setaria.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada mata kuliah Ilmu Budidaya Tanaman Makanan Ternak.Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang Rumput Setaria bagi
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan.Oleh
karena itu, kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar kami dapat menjadi lebih baik lagi.

Oktober 2021

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Morfologi Rumput Setaria..........................................................................................6
2.2 Perkembangbiakan Rumput Setaria............................................................................7
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rumput Setaria..............................8
2.4 Macam-Macam Pupuk Organik..................................................................................9
2.5 Sistematika Rumput Setaria.......................................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Makanan hijauan adalah semua bahan makanan yang berasal dari tanaman yang
berbentuk daun-daunan. Hijauan makan ternak merupakan salah satu bahan makanan
ternak yang sangat diperlukan dan besar manfaatnya bagi kehidupan dan
kelangsungan populasi ternak.
Sebagai makanan ternak hijauan memang berperanan sangat penting, sebab hijaun
mengandung hampir semua zat yang diperlukan ternak. Khususnya di Indonesia,
bahan hijauan memang berperan istimewa karena bahan tersebut diberikan pada
jumlah yang besar.hal ini dapat dibuktikan, ternak seperti kerbau, sapi, domba dan
kambing yang diberi pakan hijauan sebagai makanan tunggal, masih bisa
mempertahankan hidupnya, bahkan manpu tumbuh dan berkembang biak. Bagi
masyarakat peternak, termasuk petani peternak, telah terbisaa atau tidak asing lagi
menggunakan hijauan sebagai sebagai bahan makanan ternak.
Rumput merupakan tumbuhan monokotil, mempunyai sifat tumbuh, yaitu
membentuk rumpun, tanaman dengan batang merayap pada permukaan, tanaman
horisontal dengan merayap tetapi tetap tumbuh ke atas dan rumpun membelit.
Rumput Setaria merupakan salah satu tanaman yang mempunyai kualitas yang
baik untuk hijauan pakan ternak, hal ini apabila dilihat dari tingkat pertumbuhan,
produktifitas hasil panen maupun nutrisi yang terkandung didalamnya. Rumput ini
berasal dari kawasan-kawasan tropika dan subtropika Afrika, kemudian dibawa ke
Asia dan Australia dan diperkenalkan ke daerah-daerah tropika didunia. Penanaman
dan pembiakan rumput ini dapat dilakukan dengan pols (sobekan rumpun) dan
menggunakan biji.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Morfologi Rumput Setaria?


2. Bagaimana Perkembangbiakan Rumput Setaria?
3. Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rumput Setaria?
4. Apa saja Macam-Macam Pupuk Organik?
5. Apa saja Sistematika Rumput Setaria?

C. TUJUAN

1. Mengetahui Morfologi Rumput Setaria


2. Mengetahui Perkembangbiakan Rumput Setaria
3. Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rumput Setaria
4. Mengetahui Macam-Macam Pupuk Organik
5. Mengetahui Sistematika Rumput Setaria
BAB II
PEMBAHASAN

A. Morfologi Rumput Setaria

Rumput ini berasal dari Afrika, Tropika dan Subtropika, kemudian menyebar ke
Asia dan Australia. Tumbuh tegak membentuk rumpun, Rizoma pendek serta stolon
dengan buku-buku yang rapat. Pangkal batang biasanya berwarna kemerahan. Banyak
menghasilkan anakan. Daun lebar agak berbulu pada permukaan atas, tekstur daun
halus dan sangat lunak. Bunga berbentuk tandan warna coklat keemasan. Tumbuh
membentuk rumpun dan tinggi tanaman dapat mencapai 1 m.
Rumput Setaria dapat tumbuh pada curah hujan tidak kurang dari 750 sampai 1000
mm/tahun. Toleran terhadap jenis tanah dengan kisaran yang cukup luas dari berpasir
sampai liat. Baik tumbuh di dataran tinggi (0 – 2.000 m atau lebih). Agak tahan
terhadap kekeringan apabila lapisan olah tanahnya cukup dalam, tahan terhadap
embun beku.
Penanaman rumput setaria dengan pols atau biji (dosis 2 – 5 kg/ha). Apabila
ditanam dengan pols jarak tanamnya 40 x 40 cm atau disesuaikan dengan kondisi
tanah. Sebagai penguat teras bisa ditanam dengan jarak 20 cm. Panen pertama setelah
berumur 45 – 60 hari setelah tanam. Interval panen pada musim hujan 40 hari dan
pada musim kemarau 50 – 60 hari. Tinggi pemotongan 5 –10 cm dari permukaan
tanah. Produksi berat segar 100 – 110 ton/ha/tahun tergantung varietas. Mengandung
kadar asam oksalat yang cukup tinggi (7% dari bahan kering). Apabila diberikan
terlalu banyak dapat menyebabkan kematian pada ternak. Produksi berat segar 100
sampai 110 ton/ha/tahun (satu kali pemotongan interval 45 hariadalah 12,5 – 13,75
ton) berarti dapat mencukupi kebutuhan ternak sebanyak kurang lebih 9–11 ekor sapi
dengan bobot badan 300 kg.
B. Perkembangbiakan Rumput Setaria

Rumput setaria dikenal dengan sebutan rumput Goden Timothy berasal dari Afrika
tropik dan memilki siklus hidup parenial. Rumput setaria merupakan tanaman yang
dapat membentuk rumpun yang lebat, kuat, dengan atau tanpa stolon dan rhizoma.
Rumput setaria memiliki daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan dan mudah
untuk di kembang biakan, selain itu pula rumput setaria mengandung protein kasar
yang terdiri selulosa dan khemiselulosa dan lignin.
Dengan daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan pada rumput setaria
memberikan peluang bagi kita untuk membudidayakan secara luas, untuk itu perlu
kita perhatikan bagai mana cara untuk meningkatkan pertummbuhan dan produksi dari
rumput setaria tersebut. Salah satu caya yaitu dengan proses budi daya yang benar dan
pemupukan yang kontinyu sehingga pertumbuhan dan produsi semakin tinggi. Pupuk
yang sangat penting dalam pertumbuhan hijauan makanan ternak adalah pupuk yang
bersumber dari nitrogen (N).
Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman,
termasuk pertumbuhan daun yang baik, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih
hijau, meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman dan meningkatkan kualitas
tanaman, selain itu juga nitrogen sering merupakan unsur yang paling terbatas
ketersediaannya.
Pemberian pupuk N harus dilakukan secara bijaksana, baik dari dosis, cara
pemberian, waktu pemberian maupun jenis pupuk. Apabila dosis pupuk N diberikan
dengan tidak tepat, maka dapat memberikan efek negatif bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Untuk melihat pertumbuhan tanaman perlu adanya analisis pertumbuhan yang
merupakan suatu cara untuk mengikuti dinamika fotosintesis, diantaranya dengan
pengukuran tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan akumulasi bahan kering.
Analisis pertumbuhan tanaman digunakan untuk memperoleh ukuran kuantitatf dalam
mengikuti dan membandingkanpertumbuhan tanaman, dalam aspek fisiologis maupun
ekologis, baik individu maupun pertanaman.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

1) Faktor genetik
Tanaman disebut unggul apabila mempunyai sifat-sifat baik seperti tahan terhadap
penyakit, produksi tinggi, tahan kekeringan. Sifat genertik tanaman karena
kemampuan tanaman berproduksi sangat ditentukan faktor genetik. Potensi hasil
yang tinggi dan ciri lainnya seperti kualitas, ketahanan terhadap sesuatu penyakit
dan ketahanan terhadap kondisi kering ditentukan faktor genetik.
2) Faktor lingkungan
a. Temperatur
Laju pertumbuhan pakan diekspresikan dengan laju pertumbuhan bahan
kering yang merupakan fungsi dari fotosintesis dan laju perluasan luas
daun. Pertambahan luas daun berhubungan dengan laju pertambahan
anakan. Efek temperatur dapat diukut dengan cara melihat kecepatan
pertumbuhannya.
b. Suplai kelembaban
Pertumbuhan tanaman yang berhasil tergentung jumlah air yang digunakan
untuk
pertumbuhan. Air dibutuhkan oleh tumbuhan untuk membuat karbohidrat,
menjaga dehidrasi protoplasma dan sebagai agen pembawa hara dan
makanan. Stres air pada tanaman mengakibatkan resduksi pembelahan dan
pemanjangan sel juga berpengaruh pada pertumbuhan.
c. Radiasi matahari
Sinar matahari penting bagi tanaman karena adanya sinar matahari tanaman
dapat melakukan fotosintesis. Penyinaran matahari tahunan di daerah tropis
bervariasi disebabkan penutupan awan dan aerosol udara. Radiasi matahari
merupakan faktor yang bepengaruhi bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
d. Komposisi atmosfer
Karbondioksida berperan dalam aktivitas fotosintesis. Karbondiaksida
terikat dalam bentuk molekul organik didalam tanaman, CO2 secara
kontinyu kembali ke udara karena respirasi tanaman dan hewan.
e. Struktur tanah dan komposisi udara tanah
Struktur terutama kandungan liat dan debu berpengaruh pada perakatan dan
tajuk
tanamaan.
f. Reaksi tanah
Reaksi tanah (Kemasaman, PH) bepengaruh pada pertumbuhan tanaman
karena berpengaruh pada hara tertentu yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
tumbuh.
3) Faktor biotik
Faktor biotik yang berpengaruh adalah adanya haman, penyakit dan serangga,
gulma sangat menganggu pertumbuhan. Beberapa hal yang merupakan faktor
biotik tertentu adalah kompetesisi, alelopati, keterbatasan maupun simbiosis.
a. Suplai hara
Hara tanaman mempunyai fungsi khusus dan esensial dalam metabolism
tanaman dan penggunaannya tergantung kebutuhan tumbuh akan unsur hara
tersebut.
D. Pupuk Organik

Pupuk organik adalah semua sisa bahan tanaman, pupuk hijau, dan kotoran hewan
yang mempunyai kandungan unsur hara rendah. Pupuk organik tersedia setelah zat
tersebut mengalami proses pembusukan oleh mikrorganisme (Susetya, 2016). Macam-
macam pupuk organik adalah :
1) Pupuk kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dengan membusukan sisa-sisa
tamaman. Pupuk kompos berguna untuk memberika unsur hara yang penting
bagi perbaikan struktur tanah .Pupuk kompos terdiri dari bahan yang berasal
dari sampah, daun, kotoran ternak yang telah mengalami pemeraman sehingga
dapat dipakai sebagai pupuk.
2) Pupuk hijau
Pupuk hijau adalah tumbuhan yang mati dan tertimbun oleh tanah. Pupuk jenis
ini memiliki perimbangan C/N yang rendah sehingga cepar terurai dan cepat
tersedia bagi tanaman. Pupuk hijau merupakan sumber nitrogen yang cukup
baik, yaitu sebagai pupuk organik penambah unsur mikro dan perbaikan
struktur tanah.Keuntungan pemakaian pupuk hijau antara struktur tanah
terpelihara dengan baik karena permukaanya tertutup, tanah memperoleh
tambahan bahan organik, nitrogen serta mudah dilalui air, pemakaian air dari
air tanah lebih banyak karena pupuk hijau lebih banyak menguapkan air,
pupuk hijau dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah.
3) Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Makin lama
kotoran hewan mengalami pembusukan makin rendah perimbangan C/N-nya
(Susetya, 2016).Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari
kotoran ternak yang telah mengalami dekomposisi. Kualitas pupuk kandang
dipengaruhi jenis ternak, kualitas pakan dan cara penampungan pupuk
kandang. Pupuk kandang mempunyai pengaruh yang baik terhadap
sifat fisik dan kimiawi tanah dan mendorong perkembangan jazat renik.

E. Sistematika Rumput Setaria

Secara umum sistematika rumput setaria adalah sebagai berikut:


 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Tracheobionta
 Superdivisi : Spermatophyta
 Divisi : Liliopsida
 Kelas : Magniophyta
 Ordo : Cyperales
 Famili : Poaceae
 Genus : Setaria
 Spesies : Setaria sphacelata
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Rumput Setaria merupakan jenis rumput unggul yang memiliki kualitas nutrisi
yang tinggi. Rumput ini berasal dari Afrika tropik dan memiliki siklus hidup parenial.
Tanaman ini didatangkan dari Australia pada tahun 1967 dan sudah menyebar di
seluruh pelosok Indonesia. Setaria tahan terhadap kekeringan, dapat tumbuh di daerah
yang agak tergenang air, tetapi tidak tumbuh baik di daerah rawa. Rumput setaria
merupakan tanaman yang dapat membentuk rumpun yang lebat, kuat, dengan atau
tanpa stolon dan rhizoma. Rumput setaria (Setaria splendida). mempunyai sifat-sifat
yang baik untuk karena nilainya sebagai tanaman makanan ternak baik dari adaptasi,
kompatabiltas, produksi dan kualitas hijauannya.
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, S. 2012 . Hijauan Pakan Tropik. Bogor: Penerbit IPB Press, Kampus IPB
Taman Kencana Bogor. ISBN 978-979-493-470-8. Cet. 1

Laksono, Judo dan Wasir Ibrahim. 2019. Analisis Kuantitatif Pertumbuhan Dan
Produksi Rumput Setaria (Setaria Spendida Staft) Pada Berbagai Dosis Pupuk
Nitrogen. Jurnal Peternakan, Vol. 3, No. 2

Prawiradiputra BR, Endang S, Sajimin, Achmad F. 2012. Hijauan Pakan Ternak


Untuk Lahan Sub-Optimal. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Kementerian Pertanian 2012. ISBN : 978-602-8475-68-6. IAARD Press.
Bogor.

Purbajanti, E.D. 2013. Rumput dan Legum Sebagai Hijauan Makanan Ternak. Graha
Ilmu. Yogyakarta

Susetya, D. 2016. Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik untuk Tanaman


Pertanian dan Perkebunan. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Toe., Paskalis dll. 2016. Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria (Setaria
sphacelata) Pada Berbagai Level Pemberian Pupuk Organik Cair Berbahan
Feses Babi. Jurnal Ilmu Ternak, Vol. 16, No. 2

Anda mungkin juga menyukai