NRP: 5005221007
Kelas: A
TUGAS MANDIRI 1
1. Apa perbedaan Bioma dan Ekosistem? Jelaskan faktor – faktor yang mungkin saja
mempengaruhi terbentuknya dan perbedaan antar bioma?
Jawab:
Bioma merupakan ekosistem besar yang terdiri dari flora dan fauna khas. Bioma
terdiri dari produsen, konsumen dan decomposer yang di dalamnya terjadi siklus yang
diawali dengan tumbuhan. Sedangkan ekosistem adalah penggabungan unit biosystem yang
melibatkan hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungan fisik sehingga terjadi
suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme (Sholihah & Prihatiningtyas, 2020)
Faktor – faktor yang mempengaruhi ekosistem yaitu suhu, air, salinitas, sinar
matahari, bebatuan dan tanah. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
Suhu lingkungan merupakan faktor yang penting dalam distribusi organisme
karena efeknya terhadap proses-proses biologis. Kebanyakan organisme
berfungsi paling baik dalam kisaran spesifik suhu lingkungan. Suhu di luar
kisaran itu dapat memaksa sebagian hewan menghabiskan energi untuk
meregulasi suhu internal, seperti yang dilakukan mamalia dan burung.
Ketersediaan air di antara habitat-habitat yang berbeda merupakan sebuah
faktor penting lain dalam distribusi spesies. Spesies yang hidup di pesisir
atau di lahan basah pasang dapat terdesikasi (mengering) sewaktu pasang
surut. Organisme darat menghadapi ancaman desikasi yang nyaris terus-
menerus, dan distribusi spesies darat mencerminkan kemampuan
memperoleh dan mengonservasi air.
Kadar garam air di lingkungan memengaruhi keseimbangan air organisme
melalui osmosis. Kebanyakan organisme akuatik hidup terbatas di habitat
berair tawar atau berair asin karena memiliki kemampuan terbatas untuk
berosmoregulasi.
Sinar matahari yang diserap oleh organisme-organisme fotosintetik
menyediakan energi yang menjadi pendorong kebanyakan ekosistem, dan
sinar matahari yang terlalu sedikit dapat membatasi distribusi spesies
fotosintetik.
pH, komposisi mineral, dan struktur fisik bebatuan dan tanah membatasi
distribusi tumbuhan, dan berarti juga distribusi hewan pemakan tumbuhan.
Hal-hal tersebut turun berperan menciptakan ketidakseragaman di
ekosistem darat. pH tanah dan air dapat membatasi distribusi organisme
secara langsung, melalui kondisi asam atau basa ekstrem, atau secara tidak
langsung, melalui keterlarutan nutrien dan toksin (Campbell, et al., 2008)
Contoh dari ekosistem salah satunya adalah ekosistem terumbu karang. Terumbu karang
adalah ekosistem perairan dangkal yang terdiri dari terumbu yang terbuat dari kalsium
karbonat yang sebagian besar disekresikan oleh karang pembentuk terumbu dan makroalga
yang berkapur. Terumbu karang menempati kurang dari 0,1% dari dasar perairan
laut/samudera namun memainkan berbagai peran penting di seluruh daerah tropis,
menampung keanekaragaman hayati tingkat tinggi serta menyediakan organisme dan jasa
ekosistem utama seperti habitat perikanan, perlindungan pantai, dan perairan (Handayani ,
2019)
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Jackson, R. B.
(2008). BIOLOGI Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Handayani , T. (2019). PERANAN EKOLOGI MAKROALGA BAGI EKOSISTEM LAUT. Oseana, Volume 44,
Nomor 1, 1 - 14.
Sholihah, F. N., & Prihatiningtyas, S. (2020). Miniatus Ekosistem Sebagai Pembelajaran Ekologi dasar.
Jombang: Fakultas Pertanian Universitas KH A. Wahab Hasbullah.