Anda di halaman 1dari 7

Klimatologi

Dampak Pemanasan Global atau Perubahan Iklim

Terhadap Budidaya atau Produksi Ikan

Makalah ini disusun gunamamanuhi tugas Mata Kuliah

Klimatologi C Kelompok 4

Disusun oleh:

Fatimatuzzahroh (1910801066)

Putri Fahmia Azzahra (1910801071)

Shafiqah Nur Agustin (1910801072)

Ganesh Jatu Maharsi (1910801069)

Fathur Aziz Zaenuri (1910801065)

KELAS C

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TIDAR

2020
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG TEMA


Seperti yang kita ketahui, pemanasan global telah mempengaruhi bayak
komponen kehidupan di bumi. Beragam contoh nyata dampak pemanasan global
sudah banyak kita rasakan sampai saat ini. Menurut NASA pemanasan global adalah
naiknya panas suhu rata-rata permukaan bumi akibat meningkatnya kadar gas rumah
kaca. Pemanasan global mengacu pada naiknya dan berkelanjutan suu rata-rata global
di dekat permukaan bumi. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasann global yang menyebabkan pola
iklim berubah. Namun, pemanasan global itu sendiri hanya mewakili satu aspek dari
perubahan iklim. Perubahan iklim adalah suatu fenomena yang telah menjadi
keniscayaan yang tak dapat dihindari.
Perubahan iklim akan menimbulkan perubahan pada angin dan akan
mempengaruhi tingkat evapotranspirasi. Perubahan pola hujan tahunan dan musim
diperkirakan mempunyai efek yang besar pada lingkungan air tawar, yakni
kedalaman danau da aliran sungai. Perubahan dalam volume air diperkirakan
berdampak signifikan terhadap rekrutmen ikan (Burchmore, 1990). Akibat dari
perubahan iklim akan menimbulkan keterkejutan bagi makhluk hidup yang ada di
ekosistem alamiahnya. Perubahan juga akan mempengaruhi cara mereka bertahan
hidup, beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang baru, dan masih banyak lagi.
Perubahan yang nyata muncul adalah peningkatan suhu air, meskipun belum
ada angka pasti berapa besarnya perubahan. Dengan demikian dapat dikatakan secara
keseluruhan akan terjadi perubahn dalam kualitas air. Perubahan dalam kuantitas dan
kualitas air ini akan mengubah komposisi biologis, produksi, dan fungsi lingkungan
(Fleming&Jensen, 2002). Peningkatan suhu diperkirakan menggangu pola distribusi
ikan. Respon ikan terhadap perubahan juga menggambarkan tantangan ekologis
menjadasar. Selain itu, lajumetabolisme dan produktivitas ikan juga dipengaruhi oleh
suhu.
Suhu akan menurunkan kelarutan oksigen dalam air. Jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh ikan sangat berfariasi dan bergantung pada spesies, ukuran, jumlah
makanan yang diambil, suhu air, konsentrasi oksigen terlarut dan lainnya. Efek
langsung bekerja pada fisiologi dan tingkah laku dan mengubah pertumbuhan,
kapasitas reproduksi, mortalitas, dann distribusi. Efek langsung mengubah
produktivitas, struktur dan komposisi ekosistem pada mana ikan bergantung untuk
makanannya.
Untuk itu, jelas bahwa perubahan iklim mempengaruhi keaneragan dan
haltersebut akan terus berlangsung. Peluang hilangnya suatu spesies ikan meningkat
seiring denga perubahan iklim. Akuakultur tidak luput dari ancaman perubakahn
iklim yang terjadi. Ikan yang dipelihara dalam pembesaran akan mengalami hal sama
seperti ikan liar. Bedanya ikan peliharaan tidak mampu menyingkir karena
terkungkung di kolam atau jaring di suatu danau atau keramba sungai. Ikan harus
beradaptasi, sehingga energy lebih besar, dan biaya untuk budidaya akan bertambah.
B. MAKSUD dan TUJUAN
Maksud dari tugas ini yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah klimatologi yang diberikan dosen.
2. Menggali lebih dalam tentang dampak pemanasan global atau perubahan iklim
terhadap budidaya atau produksi ikan.
C. MANFAAT
1. Mengetahui dampak pemanasan global / perubahan iklim terhadap budidaya atau
produksi ikan.
ISI

A. Dampak Terhadap Ekosistem Perairan Tawar


Pemanasan global / perubahan iklim memiliki dampak terhadap Ekosistem
perairan tawar. Salah satu dampak pemansan global adalah meningkatnya
evapotranspirasi. Pola Hujan tahunan dan musiman memiliki efek yang sangat
berpengaruh terhadap lingkungan perairan tawaar seperti sungai dan danau yaitu pada
tingkat kedalaman danau dan sungai. Dengan semakin mendangkalnya perairan tawar
seperti danau dan sungai ini akan menyebabkan ikan air tawar akan kesuliran
berenang dan mempunyai kemungkinan untuk terjebak dan tidak dapat berenang
mencari daerah yang cocok dengan habitatnya kemudian ikan akan mati.

Tingkat dan Intensitas curah hujan memiliki pengaruh terhadap tingkat erosi
dan pemasukan unsur hara kedalam ekosistem aquatik. Hal ini jelas mengubah
kualitas habitat organisme akuatik. Dengan berubahnya tingkat pemasukan unsur hara
kedalam sistem akuatik, maka produktivitasnya juga akan berpengaruh sehingga
jumlah biota airpun akan ikut berubah.

Contoh perubahan yang terjadi pada ekosistem perairan adalah kenaikan suhu.
Suhu merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan oleh ikan air tawar untuk hidup.
Ikan yang sangat sensitif terdapat suhu akan mengalami perubahan ekosistem dan
akan bermigrasi ke tempat yang lebih cocok untuk melanjutkan kahidupan, namun
karena keadaan perrairan air tawar yang mulai mengering, ikan akan kesulitan
mencari habitat baru dan akhirnya akan mati apabila tidak dapat beradaptasi. Suhu
yang berubah ini juga akan mengubah kondisi air seperti kelarutan oksigen dan
konsentrasi kandungan lainya. Dengan begitu kualitas dan kuantitas air akan
mengalami perubahan komposisi biologis, produksi dan fungsi lingkungan perairan.

Kebutuhan ikan akan kondisi lingkungan merupakan syarat yang dibutuhkan


ikan untuk tumbuh, apabila terjadi perubahan iklim, maka juga akan terjadi kondisi
lingkungan. Dengan begitu kehidupan ikan di perairan tawar juga akan terganggu
keseimbanganya seperti ketersediaan plankton yang berkurang, tidak cocoknya
lingkungan untuk melakukan pemijahan, kurangnya kualitas air yang memadahi
merupakan contoh contoh pengaruh yang dapat menyebabkan ikan air tawar harus
melakukan adaptasi. Apabila ikan tidak mampu beradaptasi maka keanekaragaman
Ikan Air tawar akan berkurang tersisa hanya ikan ikan dengan tingkat toleransi tinggi
saja.

Suhu yang meningkat diakibatkan pemanasan global akan menyebabkan


tingkat konsumsi energi ikan air tawar yang lebih tinggi sehingga ikan akan
membutuhkan lebih banyak energi untuk beradaptasi. Hal ini menyebabkan tingkat
pertumbuhan ikan akan terhambat.

Dengan begitu perubahan iklim atau pemanasan global ini sangat berpengaruh
terhadap keanekaragaman ikan air tawar karena memiliki dampak terhadap pola
makan ikan, pola perkembangbiakan ikan, ruaya ikan pemijahan ikan air tawar di
alam, dan tingkat keberlangsungan hidup ikan di alam.
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dampak pemanasan global salah satunya adalah meningkatnya
evapotranspirasi. Pola hujan yang tahunan dan musiman memiliki efek yang sangat
berpengaruh terhadap lingkungan perairan tawar seperti sungai dan danau yaitu pada
tingkat kedalaman danau dan sungai. Tingkat dan intensitas curah hujan memiliki
pengaruh terhadap tingkat erosi dan pemasukan unsur hara kedalam ekosistem
akuatik.
Kebutuhan ikan akan kondisi lingkungan merupakan syarat yang dibutuhkan
ikan untuk tumbuh, apabila terjadi perubahan iklik maka akan terjadi kondisi
lingkungan. Dengan begitu kehidupan ikan di perairan air tawar juga akan terganggu
keseimbangannya. Dengan begitu perubahan iklim atau pemanasan global sangat
berpengaruh terhadap keanekaragaman ikan air tawar karena memiliki dampak
terhadap pola makan ikan, pola perkembangbiakan, dsb.

2. SARAN
 Perlu memperbanyak literatur jurnal, atau artikel ilmiah dari internet maupun
dari perpustakaan yang berkaitan dengan dampak pemanasan global atau
perubahan iklim terhadap budidaya atau produksi ikan.
 Perlu dilakukan penelitian untuk menanggulangi timbulnya dampak
pemanasan global atau perubahan iklik terhadap budidaya atau produksi ikan.
DAFTAR PUSTAKA

Rahardjo, M. Dampak Perubahan Iklim Terdapat Sumber Daya Ikan Perairan Tawar.
Prosiding Seminar Nasional Ikan VI: 11-15.

Anda mungkin juga menyukai