TUGAS M 12 MAKALAH TENTANG DAMPAK ANTROPOGENIK TERHAAP EKOSISTEM YANG MELIPUTI MANGROVE, KARANG, DAN LAMUN
Nama : Aziz Prabowo Hendratno
NIM: 121300014 Kelas: RB Pendahuluan Ekosistem di laut seperti mangrove, lamun, dan trumbu karang memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan menyediakan berbagai sumber daya bagi kehidupan manusia. Namun, dampak antropogenik yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, seperti pembangunan pesisir, penangkapan ikan yang berlebihan, dan polusi laut, mengancam kelangsungan hidup ketiga ekosistem ini. Dalam makalah ini, akan dibahas tentang dampak antropogenik terhadap ketiga ekosistem tersebut dan upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem di laut. A. Mangrove Mangrove adalah ekosistem hutan berdaun lebar yang tumbuh di daerah pasang surut di sepanjang garis pantai. Ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pantai. Namun, kegiatan antropogenik seperti penebangan hutan dan konversi lahan untuk pertanian dan perumahan, pembuangan limbah industri dan pertanian, serta perubahan iklim dapat mengancam keberlangsungan ekosistem mangrove. Dampak antropogenik terhadap ekosistem mangrove antara lain: 1. Penebangan hutan dan konversi lahan: Penebangan hutan mangrove untuk kayu bakar, pembangunan perumahan, dan pertanian dapat mengurangi luasan hutan mangrove. Selain itu, konversi lahan mangrove menjadi tambak ikan juga merusak ekosistem mangrove karena mengubah sifat tanah, menurunkan kualitas air dan mengancam keberadaan flora dan fauna yang hidup di sana. 2. Pembuangan limbah: Limbah dari industri dan pertanian yang dibuang ke sungai dan laut dapat mencemari ekosistem mangrove dan mengancam kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. 3. Perubahan iklim: Perubahan iklim seperti kenaikan suhu air laut, peningkatan intensitas badai, dan naiknya permukaan air laut dapat mengancam keberlangsungan ekosistem mangrove. Hal ini karena ekosistem mangrove sangat sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan. B. Lamun Lamun atau padang lamun adalah ekosistem laut dangkal yang terdiri dari tumbuhan laut yang hidup menempel pada substrat dasar perairan. Lamun memiliki peran penting dalam menjaga kualitas air laut, menyediakan tempat hidup bagi ikan, dan mencegah abrasi pantai. Namun, kegiatan antropogenik seperti penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab, limbah industri, dan perubahan iklim dapat mengancam keberlangsungan ekosistem lamun. Dampak antropogenik terhadap ekosistem lamun antara lain: 1. Penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab: Penangkapan ikan yang menggunakan bahan peledak atau bahan kimia yang merusak lingkungan dapat merusak ekosistem lamun dan mempengaruhi kondisi ikan dan organisme laut lainnya yang hidup di sekitarnya. 2. Limbah industri: Limbah industri yang dibuang ke laut dapat mencemari ekosistem lamun dan mengurangi kualitas air laut, serta mengancam keberadaan organisme laut yang hidup di sana. 3. Perubahan iklim: Perubahan iklim seperti kenaikan suhu air laut dan peningkatan intensitas badai dapat mengganggu kondisi ekosistem lamun dan mempengaruhi populasi organisme laut yang hidup di sekitarnya. C. Trumbu Karang Ekosistem trumbu karang merupakan salah satu ekosistem terpenting di laut. Namun, dampak antropogenik seperti peningkatan populasi manusia dan aktivitas manusia yang berlebihan dapat berdampak negatif pada ekosistem tersebut. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai dampak antropogenik terhadap ekosistem trumbu karang dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem tersebut. Dampak Antropogenik Terhadap Ekosistem Trumbu Karang 1. Pencemaran Aktivitas manusia seperti pembuangan limbah, penggunaan bahan kimia, dan penggundulan hutan dapat menyebabkan pencemaran air laut. Pencemaran air laut dapat menyebabkan terjadinya bleaching pada karang, yaitu kondisi dimana karang kehilangan pigmen dan menjadi putih karena stress. Pencemaran juga dapat menyebabkan kematian karang secara massal. 2. Overfishing atau penangkapan ikan yang berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada ekosistem laut dan mengganggu keseimbangan ekosistem trumbu karang. Penangkapan ikan yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya spesies yang memakan alga dan menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan. Alga yang berlebihan dapat menutupi permukaan karang dan menghambat fotosintesis. 3. Pemanasan global Pemanasan global dapat menyebabkan peningkatan suhu air laut yang dapat menyebabkan terjadinya bleaching pada karang. Pemanasan global juga dapat menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas badai yang dapat merusak ekosistem trumbu karang. 4. Pembangunan pesisir Pembangunan pesisir seperti reklamasi pantai dan pembangunan infrastruktur dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem trumbu karang. Pembangunan dapat menyebabkan peningkatan sedimen dan turbiditas air yang dapat menghambat pertumbuhan karang. Upaya-Upaya untuk Menjaga Keberlangsungan Ekosistem Trumbu Karang 1. Pengurangan emisi gas rumah kaca Pengurangan emisi gas rumah kaca dapat membantu memperlambat laju pemanasan global dan mengurangi dampak yang ditimbulkan pada ekosistem trumbu karang. 2. Pengelolaan perikanan yang berkelanjutan Pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut dan mengurangi dampak dari overfishing pada ekosistem trumbu karang. 3. Pengurangan pencemaran Pengurangan pencemaran air laut dapat membantu mengurangi dampak pencemaran pada ekosistem trumbu karang. 4. Pengaturan pembangunan pesisir Pengaturan pembangunan pesisir yang bijak dapat membantu mengurangi dampak pembangunan pada ekosistem trumbu karang.