Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Keberlanjutan Ekologi Danau


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ekologi Perairan

Dosen Pengampuh:
Sitti Nursinar,S.Pi,M.Si

Oleh:

NURJAN'NAH (1131422054)

JURUSAN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Atas karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaruh Perubahan Iklim
terhadap Keberlanjutan Ekologi Danau” dibuat untuk memenuhi tugas
tepat pada waktunya. Tidak lupa sholawat serta salam tercurahkan
kepada baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang syafaatnya
kami nantikan kelak.
Makalah ini disusun tidak hanya semata-mata untuk memenuhi
tugas mata kuliah yang diberikan oleh dosen, tetapi kami berharap
makalah ini nantinya dapat bermanfaat untuk kami sendiri selaku penulis,
maupun orang lain yang membaca makalah ini.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan
semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini memohon
kritik, saran, dan pesan dari semua yang membaca makalah ini.
Gorontalo, Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 latar belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................4
2.1 Peranan Danau dalam Ekosistem.....................................................4
2.2 Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Danau...........................5
2.3 Strategi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Ekosistem Danau
................................................................................................................ 7
2.4 Pengelolaan dan Pelestarian Ekosistem Danau di Era Perubahan
Iklim.........................................................................................................9
BAB III PENUTUP....................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Perubahan iklim merupakan pergeseran jangka panjang dalam pola
cuaca global yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah
kaca di atmosfer. Faktor utama penyebab perubahan iklim adalah aktivitas
manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi.
Dampak perubahan iklim sangat luas dan kompleks, termasuk kenaikan
suhu rata-rata Bumi, perubahan pola curah hujan, peningkatan intensitas
fenomena cuaca ekstrem, dan pencairan es di Kutub Utara dan Selatan
(Setiawan & Widyastuti, 2017).
Perubahan iklim memiliki konsekuensi yang serius bagi kehidupan
di Bumi. Kenaikan suhu global menyebabkan pencairan es di kutub dan
gletser, yang berkontribusi pada kenaikan permukaan laut dan ancaman
bagi pulau-pulau kecil serta daerah pesisir. Selain itu, perubahan pola
curah hujan dapat mengganggu pertanian, mengurangi ketersediaan air
tawar, dan meningkatkan risiko kekeringan dan banjir. Perubahan iklim
juga berdampak pada keanekaragaman hayati, dengan mengganggu
habitat alami dan mengancam spesies yang tergantung pada kondisi
lingkungan tertentu. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya
global yang kooperatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,
memperkuat ketahanan terhadap perubahan iklim, dan beralih ke sumber
energi terbarukan. Perubahan iklim telah menjadi isu global yang
memerlukan perhatian serius dari seluruh dunia. Perubahan iklim terjadi
sebagai akibat dari peningkatan emisi gas rumah kaca yang disebabkan
oleh aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan
deforestasi. Dampak perubahan iklim terasa di seluruh penjuru dunia,
termasuk pada ekosistem air tawar seperti danau (Setiawan & Widyastuti,
2017).
Danau merupakan ekosistem yang memiliki kompleksitas tinggi dan
berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekologi. Mereka

iii
merupakan sumber air tawar yang vital bagi kehidupan manusia dan
hewan, serta merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan
hewan. Danau juga berperan dalam siklus air global, mempengaruhi pola
iklim mikro di sekitarnya, dan menyediakan layanan ekosistem yang
penting, seperti penyerapan karbon dan pengendalian banjir (Rukmana &
Lestari, 2016).
Namun, perubahan iklim telah mempengaruhi danau secara
signifikan. Perubahan suhu global telah menyebabkan pemanasan air dan
perubahan pola curah hujan di banyak wilayah, yang berdampak langsung
pada ekologi danau. Peningkatan suhu air dapat mempengaruhi kualitas
air dan keanekaragaman hayati, mengubah siklus hidrologi dan
mengurangi ketersediaan air tawar. Pola curah hujan yang tidak stabil
juga dapat menyebabkan perubahan dalam ketersediaan air dan
meningkatkan risiko banjir dan kekeringan. Dampak perubahan iklim pada
ekologi danau meliputi perubahan dalam komposisi spesies, penurunan
keanekaragaman hayati, peningkatan pertumbuhan alga berlebihan
(eutrofikasi), dan pergeseran dalam rantai makanan. Perubahan ini dapat
memiliki efek jangka panjang yang merugikan terhadap ekosistem danau,
termasuk kerugian habitat, gangguan pada siklus kehidupan organisme,
dan penurunan produktivitas ekosistem.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa peranan danau dalam ekosistem secara umum?
2. Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi ekologi danau?
3. Apa saja strategi adaptasi dan mitigasi yang dapat dilakukan untuk
menghadapi perubahan iklim di ekosistem danau?
4. Bagaimana pengelolaan dan pelestarian ekosistem danau dapat
dilakukan di era perubahan iklim?
1.3 Tujuan
1. Menganalisis peranan danau dalam ekosistem dan mengidentifikasi
interaksi ekologis yang terjadi di dalamnya.

iv
2. Menjelaskan dampak perubahan iklim terhadap ekologi danau,
termasuk perubahan suhu air, kualitas air, dan keanekaragaman
hayati.
3. Mnjelaskan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang spesifik
untuk menjaga keberlanjutan ekologi danau.
4. Menjelaskan pengelolaan dan pelestarian ekosistem danau di
tengah perubahan iklim yang sedang berlangsung

v
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peranan Danau dalam Ekosistem
Danau adalah ekosistem air tawar yang kompleks dan memainkan
peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologis di wilayahnya.
Salah satu peranan utama danau adalah sebagai penampung dan
penyimpan air. Danau berfungsi sebagai reservoir alami yang
mengumpulkan air dari sumber-sumber seperti sungai, hujan, dan mata
air. Air yang terkumpul di danau kemudian mengalami siklus air, di mana
air menguap melalui penguapan, terkondensasi membentuk awan, dan
akhirnya jatuh kembali ke permukaan sebagai hujan. Siklus air ini
memainkan peranan krusial dalam mengatur pola cuaca lokal dan global,
serta mempengaruhi ketersediaan air tawar untuk kehidupan di daratan
(Setiadi & Suryadiputra, 2015).
Danau juga memiliki peran vital sebagai habitat bagi berbagai
spesies. Perairan danau menyediakan lingkungan yang kaya nutrien dan
beragam secara fisik, seperti vegetasi perairan, dasar perairan yang
berlumpur, dan substrat batu. Kondisi ini memungkinkan perkembangan
dan keberlangsungan hidup berbagai organisme, termasuk tumbuhan air,
ikan, burung air, serangga air, dan mikroorganisme. Danau dapat menjadi
tempat reproduksi, tempat berkembang biak, dan tempat berlindung bagi
spesies-spesies ini. Keberagaman hayati di danau sangat penting, karena
setiap spesies memiliki peranan unik dalam menjaga ekosistem dan
memberikan layanan ekosistem seperti penyerapan nutrien, pemurnian
air, dan memelihara keseimbangan rantai makanan( Hendrayana & Lubis,
2014).
Dalam ekosistem danau terdapat hubungan timbal balik yang
kompleks antara organisme. Misalnya, tumbuhan air seperti alga dan
ganggang memberikan sumber makanan bagi hewan herbivora, seperti
zooplankton dan beberapa ikan. Hewan-hewan ini pada gilirannya menjadi
makanan bagi hewan pemangsa yang lebih besar seperti ikan predator

vi
atau burung air. Keberadaan organisme yang saling bergantung ini
penting untuk menjaga keseimbangan populasi dan kelangsungan rantai
makanan di danau. Organisme-organisme ini juga berkontribusi pada
siklus nutrien di dalam danau dengan memproses dan mengubah materi
organik menjadi sumber nutrien bagi organisme lain.
Dalam keseluruhan, peran danau dalam ekosistem sangat
kompleks dan penting. Selain menyediakan sumber air tawar yang vital,
danau juga merupakan habitat yang mendukung keberagaman hayati dan
berperan dalam menjaga keseimbangan ekologis di wilayahnya.
Pemahaman yang mendalam tentang peran ini penting dalam upaya
pengelolaan dan pelestarian ekosistem danau, terutama dalam
menghadapi tantangan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi
keseimbangan ekologi danau secara signifikan.
2.2 Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Danau
Perubahan iklim global telah memberikan dampak yang signifikan
terhadap ekologi danau di seluruh dunia. Salah satu dampak utama
perubahan iklim adalah perubahan suhu air di danau. Peningkatan suhu
global menyebabkan pemanasan air di danau, yang memiliki efek
langsung pada organisme perairan. Organisme seperti ikan, plankton, dan
tumbuhan air memiliki toleransi suhu yang terbatas, dan peningkatan suhu
air dapat mengganggu pertumbuhan, reproduksi, dan kelangsungan hidup
mereka. Selain itu, perubahan suhu juga dapat mempengaruhi proses
biokimia di dalam danau, seperti siklus nutrien dan kegiatan mikroba, yang
dapat berdampak pada keseimbangan ekosistem danau secara
keseluruhan (Siregar & Marpaung, (2019).
Selain perubahan suhu, perubahan pola curah hujan juga memiliki
dampak yang signifikan terhadap ekologi danau. Perubahan iklim dapat
menyebabkan ketidakstabilan dalam pola curah hujan, seperti
peningkatan kekeringan atau banjir yang lebih sering terjadi. Kekurangan
air atau kelebihan air yang ekstrem dapat mempengaruhi ketersediaan
habitat danau bagi spesies perairan. Misalnya, penurunan curah hujan

vii
dapat menyebabkan penurunan volume air dan tingkat air yang rendah di
danau, yang dapat mengurangi ruang hidup bagi ikan dan makhluk air
lainnya. Di sisi lain, banjir yang lebih sering dapat menyebabkan
perubahan struktur habitat, mengganggu organisme dan mempengaruhi
reproduksi dan kelangsungan hidup mereka.
Tingkat penguapan juga dapat meningkat akibat perubahan iklim,
terutama dengan meningkatnya suhu global. Tingkat penguapan yang
lebih tinggi dapat mengurangi volume air danau, meningkatkan salinitas,
dan mengurangi ketersediaan air tawar bagi organisme perairan.
Peningkatan penguapan juga dapat meningkatkan konsentrasi zat-zat
terlarut di dalam danau, seperti garam dan nutrien, yang dapat berdampak
negatif pada kehidupan akuatik.
Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi pola angin di sekitar danau.
Perubahan pola angin dapat mempengaruhi pola peredaran air di danau,
seperti pola aliran dan sirkulasi termal. Pola angin yang berubah dapat
mengganggu sirkulasi air danau, yang berdampak pada penyediaan
nutrien, oksigenasi air, dan sebaran organisme di dalam danau. Hal ini
dapat mempengaruhi produktivitas dan keanekaragaman hayati di danau,
serta mengganggu keseimbangan rantai makanan dan ekosistem secara
keseluruhan.
Dampak perubahan iklim terhadap ekologi danau sangat kompleks
dan dapat berdampak negatif pada keberlanjutan ekosistem danau.
Perubahan suhu, pola curah hujan, tingkat penguapan, dan pola angin
yang disebabkan oleh perubahan iklim global dapat mengganggu
keseimbangan ekologi danau. Dampak-dampak ini dapat menyebabkan
perubahan dalam struktur komunitas perairan, mengurangi
keanekaragaman spesies, dan mempengaruhi produktivitas ekosistem.
Perubahan suhu, perairan yang lebih hangat dapat mempengaruhi
siklus hidup organisme perairan. Beberapa spesies ikan, misalnya,
mungkin mengalami kesulitan dalam reproduksi karena suhu air yang
lebih tinggi. Selain itu, perubahan suhu juga dapat mengubah tingkat

viii
metabolisme dan aktivitas biologis organisme, mempengaruhi
ketersediaan makanan, dan memicu perubahan dalam pola migrasi dan
keberadaan spesies.

Perubahan pola curah hujan yang tidak stabil juga berdampak pada
ekologi danau. Kekeringan yang lebih sering dapat mengakibatkan
penurunan volume air danau, meningkatkan konsentrasi polutan dan
nutrien, serta mengurangi ketersediaan habitat bagi organisme perairan.
Di sisi lain, banjir yang lebih sering dapat menyebabkan kekeruhan air,
perubahan kualitas air, dan perubahan fisik habitat, yang berdampak
negatif pada organisme danau yang rentan.
Tingkat penguapan yang lebih tinggi dapat menyebabkan
penurunan volume air danau, meningkatkan konsentrasi zat-zat terlarut,
dan mengubah kualitas air. Hal ini dapat mempengaruhi organisme
perairan yang sensitif terhadap perubahan salinitas atau nutrien, serta
mengganggu siklus hidup dan pola reproduksi spesies tertentu.
Perubahan pola angin juga memainkan peran penting dalam ekologi
danau. Pola angin yang berubah dapat mempengaruhi sirkulasi air di
danau, yang berkontribusi pada distribusi nutrien dan oksigen di dalam air.
Gangguan dalam sirkulasi air dapat menghambat pergerakan organisme,
menyebabkan akumulasi polutan, dan mengganggu rantai makanan
danau (Yulianto & Santoso, 2013)..
2.3 Strategi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Ekosistem
Danau
Dalam menghadapi perubahan iklim yang mempengaruhi
ekosistem danau, diperlukan strategi adaptasi dan mitigasi yang efektif.
Strategi adaptasi bertujuan untuk mengurangi kerentanan ekosistem
danau terhadap perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan ekologinya,
sementara strategi mitigasi bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca yang menyebabkan perubahan iklim (Prasetyo & Sukarma, 2015).
Berikut ini adalah beberapa contoh strategi yang dapat diterapkan:

ix
1. Pengelolaan air yang berkelanjutan: Pengelolaan air yang
bijaksana menjadi kunci dalam menghadapi perubahan iklim di
ekosistem danau. Ini mencakup pemantauan kualitas air,
pengaturan tata kelola air yang baik, pengendalian polusi, dan
pengaturan tata ruang yang memperhatikan keberlanjutan sumber
daya air. Penyusunan kebijakan yang mengintegrasikan aspek
lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam pengelolaan air di danau
sangat penting untuk menjaga kualitas air, keberlanjutan
ekosistem, dan ketersediaan air yang cukup bagi organisme
perairan.
2. Rehabilitasi habitat: Rehabilitasi habitat danau yang rusak atau
terdegradasi dapat membantu memulihkan keseimbangan ekologi.
Ini dapat melibatkan restorasi vegetasi perairan, pemulihan zona
riparian, dan perlindungan terhadap habitat kritis seperti padang
lamun dan hutan bakau. Dengan mengembalikan kondisi habitat
yang sehat, kita dapat memperkuat ketahanan ekosistem danau
terhadap perubahan iklim, memberikan ruang bagi organisme
perairan untuk beradaptasi, serta mempertahankan
keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem yang penting.
3. Pengurangan emisi gas rumah kaca: Salah satu langkah penting
dalam mitigasi perubahan iklim adalah mengurangi emisi gas
rumah kaca. Dalam konteks ekosistem danau, ini dapat mencakup
pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) dari sumber-sumber
seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi. Mengadopsi
energi terbarukan, mempromosikan efisiensi energi, dan
mengurangi deforestasi dapat membantu mengurangi emisi gas
rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim.
Pengurangan emisi yang signifikan juga akan berdampak positif
pada kualitas udara, air, dan lingkungan secara keseluruhan.
4. Peningkatan kesadaran masyarakat: Kesadaran masyarakat
tentang pentingnya pelestarian danau dan perubahan iklim sangat

x
penting. Melalui kampanye pendidikan dan partisipasi publik,
masyarakat dapat memahami dampak perubahan iklim pada
ekosistem danau dan peran mereka dalam menjaga keberlanjutan.
Peningkatan kesadaran akan mendorong tindakan individu dan
kolektif, termasuk pengurangan penggunaan air yang berlebihan,
pengelolaan sampah yang bijaksana, penggunaan metode
pertanian berkelanjutan, dan partisipasi dalam kegiatan restorasi
habitat danau. Selain itu, masyarakat juga dapat mendukung
kebijakan yang berpihak pada pelestarian danau, seperti larangan
pembangunan yang merusak ekosistem danau dan promosi
penggunaan sumber daya air yang efisien.
2.4 Pengelolaan dan Pelestarian Ekosistem Danau di Era Perubahan
Iklim
Pengelolaan dan pelestarian ekosistem danau di era perubahan
iklim menghadirkan tantangan yang kompleks. Aspek-aspek berikut perlu
diperhatikan untuk memastikan keberlanjutan ekologi danau:
1. Pemantauan dan pemodelan menjadi kunci dalam pengelolaan
danau di era perubahan iklim. Dengan memantau kondisi danau
secara teratur menggunakan teknologi dan alat yang tepat, kita
dapat mengumpulkan data yang diperlukan untuk memodelkan dan
memprediksi dampak perubahan iklim terhadap ekologi danau.
Pemahaman yang mendalam tentang perubahan suhu, pola curah
hujan, dan kualitas air memungkinkan pengambilan keputusan
yang tepat dalam pengelolaan danau, termasuk penyesuaian
kebijakan dan strategi pengelolaan.
2. Pengelolaan kualitas air merupakan aspek penting dalam menjaga
keberlanjutan ekosistem danau. Perubahan iklim dapat
mempengaruhi suhu air, pola curah hujan, dan pola aliran air yang
pada gilirannya dapat memengaruhi kualitas air danau. Oleh
karena itu, diperlukan upaya pengelolaan yang efektif untuk
menjaga kualitas air yang baik. Hal ini meliputi pengurangan

xi
pencemaran limbah, pengelolaan penggunaan lahan di sekitar
danau untuk mengurangi sedimentasi dan polusi, serta
pengendalian aliran air untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
3. Konservasi keanekaragaman hayati menjadi prioritas dalam
pelestarian ekosistem danau di era perubahan iklim. Perubahan
suhu dan pola curah hujan dapat mempengaruhi kehidupan
organisme di danau. Untuk menjaga keberagaman spesies danau,
perlu dilakukan upaya konservasi seperti pendirian kawasan
lindung, restorasi habitat yang rusak, dan pemulihan populasi
spesies yang terancam punah. Pemahaman yang mendalam
tentang ekologi danau dan pola perubahan iklim diperlukan untuk
merancang strategi konservasi yang efektif.
4. Edukasi dan partisipasi masyarakat memiliki peran penting dalam
pengelolaan danau di era perubahan iklim. Melibatkan masyarakat
dalam upaya pelestarian danau melalui edukasi dan kesadaran
akan pentingnya keberlanjutan ekologi danau dapat memperkuat
partisipasi mereka. Kesadaran masyarakat terhadap perubahan
iklim dan peran mereka dalam menjaga danau dapat mendorong
tindakan individu dan kolektif, seperti pengurangan penggunaan air
yang berlebihan, pengelolaan sampah yang bijaksana, dan
partisipasi dalam kegiatan restorasi habitat danau.
5. Kolaborasi antarinstansi menjadi kunci dalam pengelolaan danau di
era perubahan iklim. Tantangan kompleks yang dihadapi dalam
mempertahankan keberlanjutan ekologi danau memerlukan sinergi
antara pemerintah, lembaga penelitian, LSM, dan masyarakat lokal.
Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak memungkinkan
integrasi berbagai aspek dalam pengelolaan danau, termasuk ilmu
pengetahuan, kebijakan, dan implementasi lapangan. Melalui kerja
sama lintas sektor dan partisipasi aktif semua pemangku
kepentingan, dapat dicapai pendekatan yang holistik dan efektif
dalam menjaga keberlanjutan ekologi danau.

xii
penting untuk menjaga keberlanjutan danau sebagai ekosistem
yang berfungsi dengan baik. Pemantauan, pengelolaan kualitas air,
konservasi keanekaragaman hayati, edukasi masyarakat, kolaborasi
antarinstansi, dan penerapan teknologi yang ramah lingkungan
merupakan beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan. Dengan
pendekatan yang holistik, partisipasi aktif semua pemangku kepentingan,
dan kerjasama internasional, kita dapat mencapai pengelolaan yang
berkelanjutan dan memastikan keberlanjutan ekologi danau di tengah
perubahan iklim yang terus berlangsung (Mulyani, & Setiadi, 2017).

xiii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Danau sebagai ekosistem air tawar memiliki peranan penting dalam
menjaga keseimbangan ekologis dan menyediakan habitat bagi berbagai
spesies. Namun, perubahan iklim global telah memberikan dampak yang
signifikan terhadap ekologi danau, termasuk perubahan suhu air, pola
curah hujan, tingkat penguapan, dan pola angin, yang secara langsung
mempengaruhi produktivitas dan keanekaragaman hayati di dalam danau.
Pengelolaan air yang efektif, rehabilitasi habitat, pengurangan emisi gas
rumah kaca, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pelestarian danau menjadi langkah-langkah kunci yang dapat dilakukan.
Pemantauan dan pemodelan yang baik, pengelolaan kualitas air yang
optimal, konservasi keanekaragaman hayati, serta edukasi dan partisipasi
aktif masyarakat merupakan faktor penting dalam upaya pelestarian
danau di era perubahan iklim.
Kolaborasi antarinstansi dan penggunaan teknologi yang ramah
lingkungan menjadi aspek yang tidak boleh diabaikan. Melibatkan
pemerintah, lembaga penelitian, LSM, dan masyarakat lokal dalam upaya
pengelolaan danau secara holistik dan terpadu dapat memberikan hasil
yang lebih efektif. Diperlukan pula sinergi global dan pertukaran
pengetahuan antarnegara untuk meningkatkan pemahaman dan
koordinasi dalam pelestarian ekosistem danau.eberlanjutan ekologi danau
di era perubahan iklim, langkah-langkah konkret seperti perbaikan
kebijakan, implementasi tindakan lapangan, dan dukungan publik yang
kuat juga diperlukan. Mengingat pentingnya peran danau dalam ekosistem
dan kehidupan manusia, langkah-langkah ini menjadi krusial untuk
memastikan bahwa danau dapat terus berfungsi secara optimal dan
mendukung kehidupan di masa depan.

xiv
DAFTAR PUSTAKA
Hendrayana, A., & Lubis, I. R. (2014). Dampak perubahan iklim terhadap
kualitas air dan kelimpahan fitoplankton di danau-danau Indonesia.
Jurnal Perikanan dan Kelautan, 6(1), 69-79.
Mulyani, N. S., & Setiadi, D. (2017). Pengaruh perubahan iklim terhadap
produktivitas plankton di danau Matano. Jurnal Ilmu Lingkungan,
5(1), 35-43.
Prasetyo, L. B., & Sukarma, I. W. (2015). Dampak perubahan iklim
terhadap populasi ikan di danau Sentani. Jurnal Penelitian
Perikanan Indonesia, 16(1), 17-24.
Rukmana, A., & Lestari, R. K. (2016). Pengaruh perubahan iklim terhadap
produktivitas biologi perairan danau. Jurnal Ilmu Kelautan dan
Perikanan, 23(3), 165-174.
Sari, K. W., & Darmawan, A. (2013). Pengaruh perubahan iklim terhadap
produktivitas perairan danau berdasarkan analisis data satelit.
Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital,
10(2), 63-74.
Setiadi, Y., & Suryadiputra, I. N. N. (2015). Analisis pengaruh perubahan
iklim terhadap keanekaragaman biota perairan danau. Jurnal
Lingkungan dan Bencana Geologi, 6(2), 103-114.
Setiawan, F., & Widyastuti, M. (2017). Perubahan iklim dan dampaknya
terhadap ekologi danau di Indonesia. Jurnal Sumberdaya Alam dan
Lingkungan, 9(2), 107-121.
Siregar, V. P., & Marpaung, B. (2019). Pengaruh perubahan iklim
terhadap kualitas air dan keanekaragaman biota perairan danau
Toba. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3(1), 43-53.
Sudaryanto, A., Astuti, M., & Setyono, P. (2018). Dampak perubahan iklim
terhadap kualitas air dan keberlanjutan ekosistem danau. Jurnal
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 8(1), 65-77.
Yulianto, A., & Santoso, W. (2013). Perubahan iklim dan dampaknya
terhadap ekologi danau di Indonesia: studi kasus danau Limboto.
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 2(2), 143-
152.

xv

Anda mungkin juga menyukai