Anda di halaman 1dari 2

Makalah 1: "Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Keanekaragaman Hayati di Ekosistem Laut"

Abstrak: Perubahan iklim saat ini menjadi ancaman global yang signifikan, dan ekosistem laut
menjadi salah satu yang paling terpengaruh. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati di ekosistem laut. Penelitian ini
melibatkan tinjauan literatur terkini tentang perubahan iklim dan ekosistem laut, serta analisis
dampaknya terhadap organisme dan ekosistem secara keseluruhan. Hasilnya menunjukkan
bahwa perubahan suhu laut, peningkatan asam laut, dan perubahan pola cuaca berdampak
serius pada keanekaragaman hayati di ekosistem laut.
Pendahuluan: Perubahan iklim yang terjadi saat ini, terutama pemanasan global, memiliki efek
yang signifikan terhadap ekosistem laut di seluruh dunia. Suhu laut yang meningkat
mempengaruhi organisme seperti terumbu karang, koral, dan plankton, yang merupakan dasar
rantai makanan di laut. Peningkatan asam laut juga dapat menyebabkan kerusakan pada
karang dan organisme dengan cangkang kalsium, seperti moluska dan krustasea. Selain itu,
perubahan pola cuaca, termasuk peningkatan intensitas badai dan perubahan arus laut, dapat
mengganggu habitat dan migrasi spesies laut.
Metodologi: Penelitian ini didasarkan pada tinjauan literatur terkini dan analisis data yang
relevan. Data-data yang digunakan meliputi studi ilmiah, laporan penelitian, dan publikasi terkait
dari organisasi dan lembaga internasional. Tinjauan literatur melibatkan analisis artikel-artikel
ilmiah yang mengkaji dampak perubahan iklim terhadap ekosistem laut dan keanekaragaman
hayati di berbagai lokasi geografis.
Hasil dan Diskusi: Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim memiliki dampak yang
signifikan pada keanekaragaman hayati di ekosistem laut. Pemanasan global menyebabkan
pemutihan massal terumbu karang, yang merupakan tempat tinggal bagi ribuan spesies laut.
Terumbu karang yang terpapar suhu laut yang tinggi mengalami stres termal, sehingga
mengeluarkan alga simbiotik yang memberikan warna pada karang. Hal ini menyebabkan
pemutihan dan kematian terumbu karang secara massal. Dalam beberapa kasus, pemulihan
terumbu karang membutuhkan waktu bertahun-tahun, atau bahkan tidak dapat pulih sama
sekali.
Selain itu, peningkatan asam laut sebagai akibat dari peningkatan emisi karbon dioksida (CO2)
menyebabkan penurunan kalsifikasi dan pertumbuhan organisme laut dengan cangkang
kalsium, seperti moluska dan krustasea. Kenaikan CO2 juga dapat mempengaruhi sistem
reproduksi dan pertumbuhan larva organisme laut, sehingga mengurangi kelangsungan hidup
populasi.
Selain efek langsung perubahan iklim terhadap organisme laut, perubahan pola cuaca juga
berdampak signifikan pada ekosistem laut. Badai yang lebih kuat dan lebih sering dapat
merusak habitat dan mengganggu siklus reproduksi spesies laut tertentu. Perubahan arus laut
juga dapat mempengaruhi migrasi spesies dan distribusi populasi di perairan tertentu.
Kesimpulan: Makalah ini menyimpulkan bahwa perubahan iklim memiliki dampak serius pada
keanekaragaman hayati di ekosistem laut. Dalam menghadapi tantangan ini, tindakan mitigasi
perubahan iklim dan pelestarian ekosistem laut menjadi sangat penting. Upaya untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi habitat laut yang rentan harus menjadi fokus
utama dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut.

Anda mungkin juga menyukai