Anda di halaman 1dari 4

Nama : Riyantika Eka Yuniar Risty

NPM : 1813034018

TUGAS GEOGRAFI SUMBER DAYA


DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP
SUMBER DAYA AIR

Beberapa dekade terakhir, keprihatinan dunia terhadap fenomena perubahan iklim


global (global climate change) semakin tinggi, karena telah memberikan dampak
negatif terhadap keberlanjutan kehidupan di muka bumi akibat meningkatnya
temperatur bumi yang dikenal dengan pemanasan global (global warming).

Pemanasan global terjadi akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca seperti
karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NOx),
chlorofluorocarbon (CFC) dan gas lainnya secara berlebihan di atmosfer, sehingga
cahaya matahari yang dipantulkan bumi sebagai radiasi infra merah gelombang
panjang dan ultraviolet yang akan diteruskan ke angkasa luar, namun sebagian
besar dipantulkan kembali ke bumi oleh gas rumah kaca yang terbentuk di
atmosfer, sehingga semakin meningkatkan temperatur bumi.

Temperatur bumi yang terus menerus meningkat memiliki dampak terhadap


kehidupan yang ada di bumi. Tidak hanya berdampak langsung pada manusia,
pemanasan global juga memiliki dampak terhadap sumber daya, salah satunya
yaitu sumber daya air.

1. Dampak Pemanasan Global Terhadap Sumber Daya Air

Dampak pemanasan global karena peningkatan temperatur bumi adalah


berubahnya iklim global berupa perubahan curah hujan dan naiknya intensitas
frekuensi badai, naiknya paras laut akibat memuainya air laut pada temperatur
yang lebih tinggi dan akibat mencairnya es abadi di kawasan kutub bumi, salinitas
menurun dan sedimentasi meningkat di kawasan pesisir dan lautan, sehingga
semakin mengancam keberlanjutan sumberdaya alam pesisir dan laut sebagai
penyangga kehidupan manusia.

Pemanasan global telah menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati laut.


Salah satunya terjadi pada komunitas terumbu karang dari jenis hermatifik
(hermatypic coral), yaitu hewan karang pembentuk bangunan/kerangka karang
dari tumpukan kapur (CaCO3) sebagai hasil fotosintesis jutaan alga zooxanthellae
yang hidup bersimbiosis dalam jaringan tubuh hewan karang tersebut. Kenaikan
suhu dapat mengakibatkan terganggunya kemampuan zooxanthellae untuk
berfotosintesis.

Menurut Dahuri (2003) dalam H Latuconsina (2010) meningkatnya emisi CO2 di


atmosfer, turut mempengaruhi perubahan senyawa kimia karbon di permukaan
laut sehingga mempengaruhi penurunan pH dan konsentrasi ion karbonat, yang
dapat menurunkan kejenuhan CaCO3. Bahkan peningkatan CO2 menyebabkan
berkurangnya laju kalsifikasi, sehingga menurunkan kemampuan adapatasi karang
terhadap peningkatan paras laut.

Dalam proses fotosintesis di lautan fitoplankton dapat mengikat secara langsung


CO2 dari atmosfer sebagai bahan dasar untuk menghasilkan O2 untuk kebutuhan
biota laut lainnya. Tetapi dalam pemanasan global juga terjadi penipisan lapisan
Ozon yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan komunitas fitoplankton
sebagai dasar rantai makanan sehingga menurunkan laju fotosintesis di laut.

Selain memiliki dampak pada sumber daya air laut, pemanasan global juga
memiliki dampak terhadap sumber daya air tawar. Sebuah penelitian baru yang
dilakukan oleh University of Exeter berargumen bahwa kenaikan suhu udara
secara global akan meningkatkan kuantitas gas metana dari ekosistem air tawar di
bumi. Metana adalah salah satu unsur dalam Gas Rumah Kaca yang menyebabkan
kenaikan temperatur di permukaan Bumi, dan akan menyebabkan dampak
pemanasan lebih jauh karena kekuatan metana 25 kali lipat dalam menyebabkan
pemanasan global dibandingkan karbon dioksida.

Suhu udara dan suhu air mengalami peningkatan akibat pemanasan global, hal ini
mempengaruhi aktivitas makan ikan ataupun metabolisme ikan. Dikutip dari
suksesmina.wordpress menurut Sriharti (1997), rentang fluktuasi suhu yang tinggi
dapat menurunkan aktivitas makan larva ikan. Ketika suhu yang diperlukan larva
tidak sesusai dengan keperluan untuk tumbuh dan berkembang, maka hal tersebut
dapat berpengaruh terhadap fisiologi larva terutama dalam metabolisme, sehingga
larva tidak mau makan yang tersedia sumber makanan didalam tubuh dan tidak
tumbuh dan lama kelamaan menyebabkan daya tahan hidupnya hilang.

2. Kesimpulan

Pemanasan global terjadi akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca seperti
karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NOx),
chlorofluorocarbon (CFC) dan gas lainnya secara berlebihan di atmosfer. Hal ini
mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu.

Beberapa kondisi sumber daya air mengalami perubahan akibat adanya


pemanasan global. Dampak yang ditimbulkan terhadap sumber daya air antara
lain:

1. Naiknya paras laut dan mencairnya es di kawasan kutub


2. Salinitas air laut menurun
3. Peningkatan sedimentasi di pesisir
4. Terjadinya penurunan terumbu karang dari jenis hermatifik
5. Terhambatnya pertumbuhan komunitas fitoplankton sebagai dasar rantai
makanan sehingga menurunkan laju fotosintesis di laut
6. Kenaikan suhu udara secara global akan meningkatkan kuantitas gas metana
dari ekosistem air tawar di bumi
7. Terganggunya aktivitas makan ikan dan metabolisme ikan akibat suhu yang
tinggi
8.
DAFTAR PUSTAKA

Latuconsina, Husain. 2010. Dampak Pemanasan Global Terhadap Ekosistem


Pesisir dan Lautan. https://ejournal.stipwunaraha.ac.id/index.php/
AGRIKAN/article/download/201013/43. Diakses dan diunduh pada
tanggal 20 Maret 2020 pukul 11.49 WIB

Tatang. 2017. Pengaruh Suhu Udara dan Suhu Air Pada Ikan.
https://suksesmina.wordpress.com/2017/02/21/pengaruh-suhu-udara-dan-
suhu-air-pada-ikan/. Diakses pada tanggal 20 Maret 2020 pukul 11.54
WIB

Wihardandi, Aji. 2014. Penelitian: Pemanasan Globab Picu Emisi Gas Metana
Ekosistem Air Tawar. https://www.mongabay.co.id/2014/03/26/penelitian-
pemanasan-global-picu-emisi-gas-metana-ekosistem-air-tawar/. Diakses
pada tanggal 20 Maret 2020 pukul 12.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai