PERCOBAAN II
KEANEKARAGAMAN FAUNA TANAH
OLEH :
A. Latar Belakang
Organisme yang hidup di dalam tanah ada yang bermanfaat, ada yang
mengganggu, dan ada pula yang tidak bermanfaat tetapi juga tidak mengganggu.
Organisme yang bermanfaat antara lain cacing tanah dan bakteri tertentu yang dapat
mengubah CO (karbon monoksida) yang beracun menjadi CO2 (karbon dioksida) atau
mengikat N dari udara. Organisme yang hidup di dalam tanah sanggup mengadakan
perubahan-perubahan besar, terutama dalam lapisan atas tanah (top soil), dimana
terdapat akar-akar tanaman dan perolehan bahan makanan yang mudah. Akar-akar
tanaman yang mati dengan cepat dapat dibusukkan oleh jamur, bakteri dan golongan
organisme lainnya.
ketersediaan energi dan sumber makanan untuk melangsungkan hidupnya, seperti bahan
organik dan biomassa hidup yang seluruhnya berkaitan dengan aliran siklus karbon
dalam tanah. Ketersediaan energi dan hara bagi mesofauna tanah tersebut, maka
perkembangan dan aktivitas mesofauna dan makrofauna tanah akan berlangsung baik
dan secara timbal baliknya akan memberikan dampak positif bagi kesuburan tanah.
Dalam sistem tanah, interaksi fauna tanah tampaknya sulit dihindarkan, karena biota
ukuran tubuh sekitar 0-100 μm yang meliputi protozoa dan rotifera. Makrofauna
merupakan organisme tanah yang memiliki ukuran tubuh lebih dari 2 mm seperti
chilopoda, insectivore dan lumbricidae. Mesofauna memiliki ukuran tubuh antara 100
μm-2 mm seperti insekta, opiliones, diplura dan masih banyak lagi.Mesofauna tanah
juga mampu mengubah bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik untuk tumbuhan.
Mesofauna tanah dapat menjadi kesuburan tanah baik kesuburan fisika, kimi, ataupun
biologi tanah. Keberadaan dan aktivitas dari mesofauna dapat meningkatkan aerasi,
infitrasi air, agregasi tanah dan mendistribusikan bahan organik tanah. Berdasarkan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah dapat mengetahui
A. Fauna Tanah
Fauna tanah merupakan fauna yang hidup di permukaan maupun di dalam tanah.
Fauna tanah dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran menjadi tiga kelompok yaitu,
mikrofauna (kurang dari 0,1 mm), mesofauna (0,1-10 mm) dan makrofauna (lebih dari
berkaitan dengan kandungan bahan organik tanaman serta faktor lingkungan tempat
hidupnya. Produk dari dari dekomposisi berupa unsur hara serta unsur hara lainnya
B. Mesofauna Tanah
peranan penting, terutama sebagai dekomposer. Kelompok ini meliputi berbagai jenis
hewan tanah yang berukuran antara 0,2-2 mm. Mikroarthropoda, misalnya acari
(tungau) dan colembola (ekor pegas) merupakan anggota terpenting dari kelompok ini.
bahan anorganik untuk tumbuhan, mesofauna tanah juga memiliki arti penting dalam
menjaga kesuburan fisika, kimia, dan biologi tanah. Beberapa peneliti mengusulkan
dkk.,2001)
C. Faktor Keberadaan Mesofauna Tanah
ketersediaan nutrisi. Nutrisi tersebut dapat berupa serasah, material kayu, spora jamur,
miselia jamur, bakteri dan lain-lain. Beberapa kelompok mesofauna lebih menyukai
jamur (khapang) sebagai salah satu nutrisinya. Jamur ini berasosiasi dengan bahan
organik sebagai substrat tumbuh yang kemudian dicerna bersama oleh mesofauna tanah
(Andriani, dkk.,2013).
D. Makrofauna Tanah
moluska dan cacing tanah. Makrofauna tanah mempunyai peranan penting dalam
dekomposisi bahan organik tanah dalam penyediaan unsur hara. Makrofauna akan
meremah-remah substansi nabati yang mati, kemudian bahan tersebut akan dikeluarkan
menunjukkan hubungan yang sangat kompleks dan belum banyak diketahui, serta
Peran aktif makrofauna tanah dalam menguraikan bahan organik tanah dapat
meningkatkan aerasi, infiltrasi air, agregasi tanah, serta mendistribusikan bahan organik
tanah sehingga diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan keanekaragaman
makrofauna tanah. Makrofauna seperti cacing dan sejenisnya berperan dalam siklus
energi dalam ekosistem. Makrofauna tanah berperan penting dalam meningkatkan kadar
bahan organik tanah. Keberadaan fauna tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah,
salah satunya adalah adanya bahan organik dalam tanah (Nurrohman, dkk., 2018)
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis 30 April 2020 pada pukul 14.45-
16.00 WITA. Bertempat di Lapangan, Hutan Biologi dan Savana, Universitas Halu
Oleo, Kendari.
B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah fauna tanah sebagai objek
C. Alat Praktikum
D. Prosedur Kerja
perangkap.
3. Mengambil sampel tanah dengan kedalam bervariasi antara 5 cm, 10 cm dan 15 cm.
timbangan analitik.
5. Menyimpan di atas dan disinari cahaya agar fauna tanah jatuh ke cawan petri yang
telah disediakan.
A. Hasil Pengamatan
Tabel 2. Hasil Pengamatan Fauna Tanah pada Vegetasi Lapangan, Hutan Biologi dan
Savana
No. Nama Fauna Gambar Klasifikasi Deskripsi
1 2 3 4 5
1. Cacing tanah Kingdom : Animalia Cacing tanah (Lumbricus
(Lumbricus rubellus) Phylum : Annelida rubellus) tergolong ke dalam
Class : Clitellata kelompok hewan Avertebrata
Order : Haplotaxida (tidak bertulang belakang)
Family : Lumbricidae sehingga sering disebut hewan
Genus : Lumbricus lunak. Tubuhnya tersusun atas
Species : Lumbricus segmen, hidup ditempat
rubellus terlindung, dari sinar matahari,
lembab, gembur dan
mengandung banyak serasah
dan bergerak menggunakan
otot-otot tubuh, tidak memiliki
mata tetapi terdapat potassium
yang merupakan organ perasa
yang terdapat pada bagian
depan tubuhnya.
2. Luwing kecil (Julus Kingdom : Animalia Luwing kecil (Julus virgatus)
virgatus) Phylum : Arthropoda merupakan hewan teresterial
Class : Insecta yang bergerak lambat. Terdiri
Order : Diplopoda atas kepala dan badan,
Family : Juluidae berbentuk silindris dan beruas-
Genus : Julus ruas, setiap ruang terdapat 1-2
Species : Julus pasang kaki tubuh berwarna
virgatus coklat kekuningan, bagian
kepala 5 segmen, thorax 4
segmen dan bagian perut 20-
100 segmen, sepasang antenna
pendek dan 2 kelopak mata
tunggal yang terdiri dari
sekumpulan oselli pada kepala.
Tinggal ditempat-tempat
lembab, gelap, di bawah batu,
daun-daun dan di dalam kayu
lapuk, bersifat herbivora
Tabel 2. Lanjutan
1 2 3 4 5
3. Kumbang tanah Kingdom : Animalia Kumbang tanah (Carabus sp.)
(Carabus sp.) Phylum : Arthropoda memiliki panjang tubuh 0,9-1,1
Class : Insecta cm, lebar tubuh 0,5. Tubuh
Ordo : Coleoptera kokoh berbentuk bulat lonjong
Family : Carabidae dan tebal, memiliki caput
Genus : Carabus berbentuk bulat dan agak pipih.
Species : Carabus sp Mulut tipe pengunyah, antena
bercabang 3. Tubuh berwarna
kuning kegelapan, coklat
kemerahan sampai hitam dan
kadang berwarna metalik.
4. Semut pudak Kingdom : Animalia Semut Pudak (Tapinoma
(Tapinoma Phylum : Arthropoda melanocephalum) memiliki
melanocephalum) Class : Insecta antenna yang terdiri dari 12
Order : Hymenoptera segmen, mata relatif besar
Family : Formicidae dengan 9-10 ommatidia dan
Genus : Tapinoma pada mandibula masing-masing
Species : Tapinoma memiliki 3 buah gigi dan 7
melanocephalum buah denticle yang berdekatan
dengan clypeus. Propodeum
tidak memiliki duri, gaster
memiliki 4 segmen, memiliki
setae pada bagian clypeus dan
gaster kepala (termasuk
antenna, kecuali scape) dan
alitruk berwarna coklat
kehitaman. Alitrunk (kecuali
propedeum) dan kaki berwarna
kuning pucat dan gaster
kebanyakan kuning pucat dan
sering kali berwarna coklat.
B. Pembahasan
bawah permukaan tanah. Berdasarkan ukuran tubuhnya, fauna tanah dapat dibedakan
menjadi empat kelompok yaitu Mikrofauna dengan diameter tubuh 0,02- 0,2 mm,
Mesofauna dengan diameter tubuh 0,2-2 mm contoh nematoda, collembola dan acarina.
Makrofauna dengan diameter tubuh 2-20 mm contoh cacing, semut, dan rayap
makanan untuk melangsungkan hidupnya, seperti bahan organik dan biomassa hidup
yang berkaitan dengan aliran siklus karbon dalam tanah. Ketersediaan energi dan hara
bagi mesofauna tanah tersebut, maka perkembangan dan aktivitas mesofauna tanah akan
berlangsung baik dan akan memberikan dampak positif bagi kesuburan tanah. Sistem
tanah, interaksi biota tanah sulit dihindarkan karena biota tanah banyak terlibat dalam
menggunakan vegetasi lapangan, hutan biologi dan savana. Fauna tanah yang
ditemukan pada vegetasi lapangan yaitu cacing tanah (Lumbricus rubellus), Luwing
kecil (Julus virgatus), kumbang tanah (carabus sp.) dan semut pudak (Tapinoma
mesofauna tanah pada suatu habitat sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
Disamping itu, faktor lingkungan abiotik misalnya suhu, pH, kadar air tanah, dan iklim
di atas permukaan tanah juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan mesofauna tanah.
mempengaruhi distribusi dan komposisi mikroarthropoda tanah antara lain suhu, kadar
air, kandungan bahan organik dan pH tanah. Sejumlah bahan polutan dan alelokemi
juga dapat membatasi keragaman komunitas biota tanah. Bahan organik berperan
sebagai sumber energi bagi kebanyakan biota tanah sehingga semakin banyak dan
beragam bahan organik yang tersedia, maka semakin banyak dan beragam pula biota
tanahnya.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
adanya keanekaragaman jenis fauna tanah pada vegetasi lapangan, hutan biologi dan
savana organisme yang diperoleh yaitu cacing tanah (Lumbricus rubellus), luwing kecil
(Julus virgatus), kumbang tanah (Carabus sp.) dan semut pudak (Tapinoma
energi dan sumber makanan untuk melangsungkan hidupnya, seperti bahan organik dan
biomassa hidup yang berkaitan dengan aliran siklus karbon dalam tanah.
B. Saran
dengan baik.
3. Untuk asisten, agar sealu membimbing praktikannya menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, L. F, Rahadian, R dan Hadi, M., 2013, Struktur Komunitas Mesofauna Tanah
dan Kapasitas Infiltrasi Air Setelah diberi Perlakuan Biostarter Pengurai Bahan
Organik, Jurnal Bioma, 15(2): 81-89
Sugiyarto, Pujo, M dan Miati, S. R., 2001, Hubungan Keragaman Mesofauna Tanah dan
Vegetasi Bawah pada Berbagai Jenis Tegakan di Hutan Jobolarangan, Jurnal
Biodiversitas, 2(2): 140-145