OLEH :
STAMBUK : F1D118044
KELAS :B
b. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang dijumpai
pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan
perkembangan atau pada tumbuhan yang telah dewasa. Jaringan
sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel-sel
batu). Jaringan sklerenkim merupakan jaringan mekanik yang hanya
terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan
dan perkembangan atau organ tumbuhan yang telah tetap. Sklerenkim
tidak mengandung protoplas, sehingga sel-selnya telah mati. Dinding
selnya tebal karena berlangsung penebalan sekunder sebelumnya yang
terdiri atas zat lignin. Berikut merupakan gambar jaringan sklerenkim
yaitu ;
Serat Sklerenkim
Serat sklerenkim merupakan sel yang sudah mati dengan ukuran
panjang sekitar 2 mm dengan ujung yang meruncing. Serat-serat sklerenkim
terdiri atas sel-sel yang berukuran panjang ± 2 mm dan samping yang
ujungnya runcing. Serat-serat sklerenkim merupakan sel-sel yang sudah
mati. Dinding selnya mengalami penebalan dari zat kayu dan
mengandung lamela-lamela selulosa sehingga lumen selnya sempit. Serat ini
berbentuk poligon, yaitu segi lima atau segi enam. Noktah-noktahnya
sempit yang berbentuk bagai saluran-saluran sempit miring. Serat-serat
sklerenkim pada tumbuh-tumbuhan terbentuk bersamaan dengan saat-saat
terhentinya pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan. Berikut merupakan
gambar dari serat sklerenkim yaitu sebagai berikut :
Sklereid
Sklereid terdapat pada bagian tumbuhan, antara lain di dalam korteks,
floem, buah, dan biji. Dinding sklereid tersusun atas selulosa yang
mengandung zat lignin yang tebal dan keras. Pada beberapa tumbuhan,
kadangkadang ditemukan pula zat suberin dan kutin. Sel-selnya mempunyai
noktah yang sempit dan celahnya bundar, membentuk saluran yang disebut
saluran noktah. Lumen sel sangat sempit karena adanya penebalan-
penebalan dinding sel. Berikut merupakan gambar sklereid adalah sebagai
berikut :
`
Sklereid mungkin bisa dijumpai dalam bentuk tunggal atau
kelompok kecil di antara sel-sel, misalnya butiran seperti pasir pada daging
buah jambu biji atau suatu masa sinambung seperti pada tempurung kelapa
yang keras. Berikut merupakan gambar dari sturuktur sklereid yaitu :
Berdasarkan bentuk sel, sklereid mempunyai tipe:
a) Brakhisklereid (sel batu) contoh buah pirus
b) Makrosklereid(sel tongkat) yaitu sel bentuk tiang; pada kulit biji
buncis, kedelai
c) Osteosklereida (sel tulang) yaitu bentuk tiang pendek kedua ujung
membesar
d) Astrosklereida (sel bintang) yaitu sel barcabang-cabang seperti
bintang. Contoh seperti pada helai daun teh
e) Trikosklereida (sel-sel rambut) yaitu sel-selnya panjang seperti
rambut, kadang-kadang bercabang
2. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling
luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar,
batang, hingga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang
berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung
jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat.
Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan
bawah daun. Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada
bagian sel penutup stomata. Gambar jaringan epidermis yaitu sebagai berikut :
Ciri-Ciri Jaringan Epidermis yaitu sebagai berikut:
1. Susunan sel rapat tanpa ruang antar sel.
2. Vakuola besar dapat berisi antosianin.
3. Dinding sel beragam tergantung dari posisi dan jenis tumbuhannya.
4. Terdapat sitoplasma yang hidup dan mengandung Kristal garam, Kristal
silikat dan garam minyakTidak berkloroplas kecuali di bagian sel penutup,
pada hidrofit dan tumbuhan di bawah naungan.
Jaringan epidermis, terdapat beberapa fungsi dari jaringan epidermis:
Fungsi jaringan epidermis ialah sebagai pelindung atau menutup seluruh
organ tumbuhan.
Fungsi jaringan epidermis ialah membatasi penguapan, menyokong,
penyerapan dan penyimpanan air.
Jaringan epidermis juga mampu melakukan diferensiasi epidermis.
Karena itu, jaringan epidermis pada tumbuhan tertentu memiliki stomata, sel
kipas, sel gabus, sel kersik, trikomata, spina, dan velamen. Derivat-derivat ini
dapat ditemukan baik pada akar, batang, maupun daun. Berikut merupakan
derivate-derivat jaringan epidermis