L.E. Sela., 2014). Kondisi sanitasi yang demikian serta dipicu oleh dampak
perubahan iklim menjadikan masyarakat di kawasan pesisir rentan akan penularan
dan penyebaran penyakit berbasis lingkungan, salah satunya adalah malaria.
Pola Penyebaran Penyakit Malaria di Wilayah Pesisir
Kejadian dan penyebaran penyakit malaria di suatu wilayah termasuk
wilayah pesisir, merupakan hasil dari ketidakseimbangan antara Agen/Vektor
(nyamuk dan plasmodium), Host (hewan dan manusia, termasuk perilakunya) dan
Lingkungan. Kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir yang umumnya masih
kurang, menjadi pemicu buruknya ketersediaan sanitasi dan perilaku masyarakat
dalam pemeliharaan kesehatannya. Terkait dengan kejadian dan penyebaran
penyakit malaria, sanitasi rumah tangga (seperti kondisi rumah, kebersihan
pekarangan rumah, ventilasi rumah, penyediaan air bersih, kepadatan penghuni,
keberadaan kandang ternak, dll) dan perilaku masyarakat (seperti kebiasaan
membersihkan rumah dan pekarangan rumah, membersihkan bak mandi,
menggantung pakaian, dll), serta dipicu dengan dampak dari perubahan iklim
(peningkatan suhu, banjir dan genangan air, perubahan perilaku vektor nyamuk,
dll) merupakan kombinasi yang ideal bagi penularan malaria di wilayah pesisir.
Penelitian yang dilakukan oleh Yudianto (2009), wilayah sebaran penyakit
malaria di wilayah pesisir menemukan bahwa sebaran kasus malaria dari tahun ke
tahun hanya terkonsentrasi di beberapa desa saja, umumnya pada wilayah dengan
ketinggian 0-100 mdpl, di pemukiman padat penduduk. Penelitian yang dilakukan
oleh Solikhah (2012) terkait Pola distribusi penderita penyakit malaria
menemukan bahwa umumnya penderita malaria laki-laki, kelompok usia
umumnya 15-45 tahun. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 menemukan
bahwa spesies parasi malaria yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah
Plasmodium falciparum. Karakteristik penderita berdasarkan period prevalence
malaria umumnya pada kelompok umur >15 tahun, prevalensi pada laki-laki
hampir sama dengan perempuan. Berdasarkan distribusi lingkungan fisik dan
sosial, umumnya malaria tersebar di perdesaan, pendidikan penderita yang
kurang, pekerjaan penderita umumnya petani/nelayan/buruh ( Arsin, A. A., 2012).
Dari hasil survei dan penelitian diatas menunjukan bahwa penduduk wilayah
pesisir merupakan kelompok yang rentan terhadap penyebaran penyakit malaria
dalam kaitannya dengan kondisi sanitasi dan dampak perubahan iklim di
Indonesia. Untuk perlu mewaspadai penyebaran penyakit malaria ini, utamanya
pada kondisi setelah hujan, dimana banyak terdapat genangan air sebagai tempat
perindukan nyamuk.
DAFTAR PUSTAKA