Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INDERA
Tanggal : Selasa, 25 Oktober 2022

Tempat : Laboratorium Farmasi

Disusun Oleh :

Nama : Rita Meiharani Widyastuti

NIM : 422034

Prodi : S1 Farmasi

STIKES TELOGOREJO SEMARANG

TAHUN 2022
a). Tujuan Praktium

Setelah mengikuti praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu :

1. Menyebutkan bagian nama bagian dari organ-organ panca indera dan fungsinya
masing-masing
2. Mengenal fisiologi panca indera

b). Landasan Teori

Prepensi yang ada di dunia yaitu tekstur, warna, suara, hangat, bau, dan rasa di timbulkan
oleh otak akibat adanya implus elektrokimiawi pada sel saraf yang dihantarkan ke otak dari
reseptor sensoris. Reseptor ini mengubah (mentrakduksi) berbagai energy implus untuk
dihantarkan ke sistem saraf pusat oleh sel-sel saraf sensoris ( Fox, 2008 )

a. Lidah
Lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera (khususnya pengecap)
dan pembau. Lidah terletak pada unsur mulut, sementara pembuluh-pembuluh darah
urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan
dengan gigi-gigi bawah. Pada bagian poseteriornya terdapat struktur ligamen halus
(frenulum linguae) yang mengkaitkan bagian tersebut pada dasar mulut (Irianto, 2012).
b. Hidung Penciuman
Fungsi hidung adalah untuk menerima rangsangan bau-bau yang dirangsang oleh
gas yang terhirup. Rasa pembauan ini juga dapat diperlemah bila selapu lendir sangat
kering, sangat basah dan membengkak (pilek atau flu). Bau-bauan dilukiskan sebagai
bau harum dan bau busuk (Irianto, 2012).
Menurut Irianto (2012), adaptasi terhadap bau-bau mula-mula berjalan cepat dalam
2-3 detik kemudian adaptasi berjalan lambat. Suatu hal yang istimewa dalam pembauan
manusia adalah bahwa kita dapat membaui sesuatu walau kadar zat tersebut dalam
udara sangat sedikit (Irianto, 2012).
c. Kulit
Kulit atau kutis merupakan salah satu organ yang paling luas permukaannya dan
sangat penting bagi tubuh yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga
banyak fungsi yaitu sebagai alat pengeluaran, pelindung tubuh terhadap air, suaca dan
keadaan lingkungan lain, sebagai pengatur panas, sebagai alat pertahanan tubuh,
sebagai alat indera untuk perasa dan peraba (Irianto,2012).
Menurut Irianto (2012), di dalam kulit terdapat sejumlah reseptor untuk berbagai
jenis rangsangan, dan paling sedikit terdiri atas lima jenis penginderaan, yaitu rabaan
(sentuhan), tekanan, panas, dingin, dan sakit (nyeri). Reseptor-reseptor tersebut tidak
secra merata tersebar di kulit tubuh, demikian pula perbandingan jumlah untuk masing-
masing reseptor tidak sama. Jumlah reseptor untuk rasa sakit hampir 27 kali lebih
banyak pada reseptor untuk dingin, dengan reseptor dingin berjumlah 10 kali lebih
banyaknya daripada reseptor untuk panas.
d. Mata
Mata adalah organ indera yang kompleks yang berevolusi dari bintik-bintik peka
sinar yang primitif pada permukaan invertebrate. Di dalan wadahnya yang protektif,
setiap mata memiliki sebuah lapisan reseptor-reseptor, sebuah lensa yang
memfokuskan cahaya ke reseptor tersebut, dan sebuah sisrem saraf yang
menghantarkan implus dari resptor ke otak (Ganong, 1998).

c). Alat dan Bahan

1. Alat
a) Model anatomis telinga
b) Model anatomis mata
c) Pengukur pupil mata
d) Lampusenter
e) Pipet tetes
f) Kartu snellen
g) Garpu tala
h) Jam \ stop wacth
i) Penutup mata
j) Penutup hidung
2. Bahan
a) Larutan sukrosa
b) Larutan sukrosa
c) Larutan asam asetat
d) Larutan natrium klorida
e) Larutan asam klorida
f) Kapas
g) Kamfer
h) Oleum Menthae pipperiante/Oleum Caryophylli

d). Cara Kerja

1. Indera pengelihatan
a) Anatom mata
Amati model anatomi mata yang ada, gambarlah dengan cermat dan
sebutkan nama bagian-bagianya. Lengkapi pula dengan fungsi bagian masing-
masing
b) Fisiologi penglihatan
1) Reflek akomodasi
A. Ukur pupil dan amati adanya perbedaan ukuran pupil mata
di bawah sinar biasa dan sinar terang
B. Ukur pula pupil mata bila melihat objek pada jarak 5m atau
20m
2) Titik dekat
A. Fokuskan mata pada mata berjarak 1 meter (misalnya pensil)
B. Perlahan gerakkan kembali menjauh sampai objek tampaklah
sebagai objek tunggal. Jarak ini disebut titik dekat untuk
akomodasi
c) Bintik buta
Bintik buta adalah area pada renitina di mana saraf-saraf optis dan pembuluh
darah meninggalkan retina dengan demikian tidak memiliki reseptor visual.
1) Tutup mata kiri, fokuskan mata kanan pada tanda salib (+) dengan
jarak 60 cm
2) Dengan mata kanan tetap berfokus pada tanda salib, gerakkan
gambar ini mendekati mata. Pada jarak tertentu bintik-bintik hitam
akan hilang, tetapi muncul kembali pada jarak lebih dekat. Hitung
jarak ini!
d) Ketajaman penglihatan
Uji ketajaman penglihatan dengan kartu snellen yang ditentukan pada jarak
yang ditentukan. Ketajaman penglihatan dapat dinyatakan sebagai berikut :
V = d/D
V = ketajama mata
D = jarak huruf seharusnya dapat dibaca (mata normal)d= jarak dimana
huruf dapat dilihat dengan jelas
e) Tes buta
Tes buta warna ishihara adalah tes warna bagi mata yang paling umum
digunakan. Pada metode ini, pasien akan diharapkan pada gambar lingkaran
yang terdiri dari banyak binyik dengan warna dan bentuk yang berbeda satu
sama lain. Pasien diminta melihat gambar tersebut sambil menutup sebelah
matanya, dan antara mata dan gambar berjarak kurang lebih 40 sentimeter.
Jika dilihat secara seksama, bintik-bintik tersebut membentuk suatu huruf
atau angka. Apabila mata pasien normal, ia akan dengan mudah
mengidentifikasi huruf atau angka yang tersembunyi tersebut.
2. Indera pengecap ( rasa)
Distribusi reseptor kecap
Larutan berikut merupakan larutan yang memiliki rasa pada nilai ambang rasa lidah
(pada rata-rata orang), tentukan lokasi reseptor untuk empat jenis rasa pada lidah.
Kemudian gambarkan masing-masing lokasi tersebut : Larutan kinin sulfat, Larutan
sukrosa, Larutan asam asetat, Larutan natrium klorida.
3. Indera pendengaran
a) Anatomi telinga
Amati dengan cermat model anatomi telinga yang ada. Gambarlah dengan
teliti, berilah keterangan nama bagian-bagiannya dan sebutkan fungsinya
masing-masing.
b) Fisiologi pendengaran
A. Ketajaman pendengaran
Pada saat melakukan uji ruangan harus sepi
(a) Letakkan sebuah jam yang berdetak pada telinga kanan salah satu
anggota kelompok (mata harus tertutup telinga kiri di sumbat
dengan kapas)
(b) Jauhkan jam perlahan-lahan kemudian tentukan jarak dimana
detak jam tepat tak terdengar lagi
(c) Jauhkan jam tersebut sedikit lagi, kemudian perlahan-perlahan
dekatkan kembali pada telinga. Tentukan jarak dimana detak jarum
jam tepat terdengar kembali. Apakah jarak yang diperoleh dengan
kedua cara tersebut diatas sama besar?
(d) Lakukan hal yang sama pada telinga kiri dengan telinga kanan yang
tersumbat
(e) Bandingkan ketajaman pendengaran telinga kiri dan kanan
B. Uji weber
Uji ini merupakan salah satu uji untuk menentukan ketulian. Uji ini
tidak dilakukan pada ruangan sepi
(a) Pukulkan garpu tala pada lutut saudara kemudian gigit gigit garpu
tala ini di antara gigi dan bibir terbuka
(b) Orang dengan pendengaran normal akan melokalisir suara yang
terdengar seakan berasal dari posisi median
(c) Bila seorang menderita ketulian kunduksi pada satu telinga. Suara
ini akan lebih jelas terdengar pada telinga tersebut (apa sebabnya)
(d) Bila ketulian saraf yang di derita pada salah satu telinga maka suara
ini akan lebih jelas di telinga yang normal (apa sebabnya?)
(e) Untuk mendapatkan keadaan serupa ketulian konduksi dilakukan
percobaan ini dengan satu telinga tersumbat kapas.
C. Uji keseimbangan
(a) Salah satu anggota kelompoknya berdiri tegak kemudian
merapatkan mata kakinya dan menutup matanya
(b) Dalam keadaan demikian, catat apakah ia sanggup berdiri salama 5
menit tanpa gerak
(c) Bila alat keseimbangan dalam keadaan tidak baik, maka seseorang
tidak sanggup memelihara keseimbangan
4. Indera penciuman
Adaptasi penciuman
a) Tutup mata dari salah satu anggota kelompok
b) Cium kamfer pada suatu lubang hidung (lubang hudung lainnya di tutup).
Apakah bau tersebut langsung tercium? Catat
c) Bila di ciumkan terus menerus, catat waktu yang di butuhkan sampai objek
tak dapat lagi mendeteksi bau tersebut (waktu adaptasi)
d) Langsung minta kepada subjek agar ia membedakan atau mengenali bau
minyak permen dan minyak cengkeh dengan lubang yang telah di adaptasi
tadi
e) Catat pengamatan saudara dan cari landasan teorinya
f) Lakukan percobaan tersebut pada suatu lubang hidung yang lainnya dan
catat pengamatan saudara
5. indera perasa dan peraba
uji kepekaan indera perasa dan peraba
a) Melakukan kegiatan ini dengan dua orang, yang seorang matanya ditutup,
seorang lagi tidak.
b) Seorang yang tidak tertutup matanya menusukkan pelan-pelan pensil runcing ke
telapak tangan, jari tangan, dan punggung tangan rekan kami, serta menekannya
apakah merasakan sakit? Jika “ya” kemudian menandai bagian tangan yang
merasa sakit dengan spidol.
c) Mengganti tempat penusukan di leher dan di kaki pada berbagai tempat, dan
menanyakan rekan kami apakah merasakan sakit? Jika “ya” kemudian menandai
bagaian yang merasa sakit.
d) Melakukan percobaan diatas dengan menggunakan es batu dan air hangat.
e) Mencatat hasil kegiatan.
e). hasil pengamatan

1). Fisiologi penglihatan

 Refleks akomodasi

Nama Sinar biasa Sinar terang


Jarak 5 Jarak 20 cm Jarak 5 cm Jarak 20 cm
cm

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Normal - - - - -
Minus

 Titik dekat

Nama Mendekat (cm) Menjauh (cm)


No 1 2 3 1 2 3

1 Kanaya 20 cm

 Bintik buta

No Nama Tutup mata kiri (+) Tutup mata kanan (-)

1 2 3 1 2 3
1.
 Ketajaman penglihatan

No Nama Mata kiri Mata kanan

1. Winnie 60 60
2. Valen 20 30

 Tes buta warna

No Nama Normal Normal

1. Rita meiharani  

2.) Indra pengucap

 Distribusi reseptor kecap

No Uji Depan Tengah Samping Belakang


1. Larutan kinin sulfat 
(pahit)
2. Larutan sukrosa 
(manis)
3. Larutan as.asetat 
(asam)
4. Larutan NaCl (asin) 
3.) Indra pendengaran

 Ketajaman pendengaran

Nama Telinga kanan Telinga kiri

Menjauh Mendekat Menjauh Mendekat


Rita meiharani W. 3.2 detik 5 detik 3.1 detik 4.4 detik

Uji keseimbangan

No Nama Berdiam selama 5 menit Ket

Sanggup Tidak sanggup


1. Salwa  1 menit

4.) Indra penciuman

Nama Langsung Hidung kiri Hidung kanan


tercium
Ya Tdk K MP MC K MP MC
Salwa     
Rita meiharani     

f). pembahasan

Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan diluar tubuh.
Alat indera pada 5 yaitu, mata, telinga, hidung dan kulit. Kelima alat tersebut disebut panca
indera. Pada setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsangan dari luar
tubuh, kemudian mengirimkannya pada otak. Saat rangsangan diterima oleh otak dengan baik,
maka kita akan dapat melihat, mendengar, membau, mengecap atau meraba.
a. Indera penglihatan
Mata adalah pengelihatan. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-
berkas cahaya pada retina lantas dengan pengantaran serabut-serabut nerfus optikus
mengalihkan rangsangan ini pusat pengelihatan pada otak untuk di tafsirkan (Pearch,
2013)
b. Indera pendengaran
Telinga adalah organ pendengaran. Saraf yang melayani indera ini adalah saraf
kranial ke delapan atau nerfus auditorius. Telinga terdiri atas tiga bagian : (Pearce, 2013)
1. Telinga luar, terdiri atas aurikel atau pina, yang pada binatang rendahan berukuran
besar serta dapat bergerak dan membantu mengumpulkan gelombang suara. Dan
meatus auditorius eksterna yang menjorok ked dalam menjauhi pina, serta
menghantarkan getaran suara menuju merman timpani.
2. Telinga tengah, atau rongga timpani adalah bilik kecil yang mengandung udara.
Rongga itu terletak di sebelah dalam merman tempani atau gendang telinga yang
memisahkan rongga itu dari meatus auditorius eksterna. Rongga itu sempit dan
memiliki dinding tulang dan tulang memranosa, sementara pada bagian
belakangnya bersambung dengan antrum mastoid dalam prosesumastoideus pada
tulang temporalis, melalui sebuah celah yang disebut aditus.
3. Rongga telinga dalam, berbeda dalam vagian os pertosum tulang temporalis. Rongga
telinga dalam itu sendiri atas berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran
dalam tulang temporalis.
c. Indera pembau (Hidung)
Di dalam rongga hidung terdapat selaput rongga hidung. Pada selaput ini
terdapat sel-sel pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau
kranial (nerfus olfaktoris) yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut
saraf pembau untuk berjalin dengan serabut-serabut otak (bubus olfakrorius). Fungsi
hidung adalah untuk menerima rangsangan bau-bauan. Sel-sel pembau itu mempunyai
rambut-rambut halus yang mempunyai tugas menerima rangsangan bau-bauan yang
berupa uap (Irianto, Kus. 2013).
d. Indera pengecap (Lidah)
Lidah sebagian besar terdiri dua kelompok otot, yaitu : Otot intrinsik lidah
melakukan semua gerakan halus, sementara otot ekstrinsik mengaitkan lidah pada
bagian-bagian sekitar serta melakukan gerakan-gerakan kasar yang sangat menekannya
pada langit-langit dan gigi yang pada akhirnya mendorong masuknya faring (Irianto, Kus.
2013).
e. Indera peraba (Kulit)
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasi dari lingkungan
hidup manusia, juga merupakan organ yang ensensial dan vital serta merupakan cermin
kesehatan dan kehidupan, disamping sebagai sarana komunikasi non verbal antara
individu (Amiruddin, 2003).

g). Kesimpulan

Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar
tubuh. Alat indera ada lima yaitu mata,telinga,hidung,lidah dan kulit. Kelima alat indera itu
disebut panca indera. Pada setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima
rangsangan dari luar tubuh, kemudian mengirimkannya pada otak. Saat rangsangan diterima
oleh otak dengan baik maka kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap atau meraba.
DAFTAR PUSTAKA
Almansyah, 2012, Perangkat Lunak Pembelajaran Pancaindra Manusia

Amiruddin, 2003, Ilmu Penyakit Kulit. LKis, Yogyakarta

Boom, 2004 Buku Ajar Hiatologi . Edisi ke-12, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Irianto, Des,2012, Anatomi dan Fisiologi. Penerbit Alfa Beta, Bandung

Irianto, Kus, 2013, Anatomi dan Fisiologi Untuk Manusia. Alfa Beta : Bandung

Kalangi, Sony, 2013, Histologi Kulit, Jurnal Biomedik (JBM), Volume 5, Nomor 3, Suplemen. Hlm.
S12-20.

Satiadi, 2007, Anatomi Dan Fisiologi Manusia, Graha Ilmu, Ypgyakarta

Praktikan Dosen Pengampu 1 Dosen Pengampu 2

(Sima Asmara Dewi Marya


( Rita Meiharani .W.) (Linda Pramusinta,S.Tr.Ftr.,M.kes) Mahardika Putri, S.Kes.,M.K.M)

Anda mungkin juga menyukai