NIM : 857319542
- Ciri kedua makhluk hidup adalah berkembang biak. Secara umum, sel
bereproduksi dengan membuat salinan DNA mereka. Virus juga memperbanyak
diri, tetapi caranya berbeda karena virus tidak memiliki alat untuk membuat salinan
DNA. Sebaliknya, virus memproduksi virus baru dengan memasukkan materi
genetik virus ke dalam sel inang. Hal ini menyebabkan sel inang membuat salinan
DNA virus dan menghasilkan lebih banyak virus. Banyak ilmuwan berpendapat
bahwa meskipun virus dapat menggunakan sel lain untuk mereproduksi dirinya
sendiri, virus masih tidak dianggap makhluk hidup dalam kategori ini karena tidak
memiliki alat untuk mereplikasi materi genetiknya sendiri.
- Ciri ketiga makhluk hidup menggunakan energi. Di luar sel inang, virus tidak dapat
menggunakan energi apa pun. Virus hanya aktif ketika mereka bersentuhan dengan
sel inang. Setelah diaktifkan, virus menggunakan energi dan alat sel inang untuk
membuat lebih banyak virus. Karena virus tidak menggunakan energi mereka
sendiri, para ilmuwan pun tidak menganggap virus seperti virus corona sebagai
makhluk hidup.
- Ciri keempat makhluk hidup bereaksi terhadap lingkungannya. Apakah virus dapat
merespons lingkungannya atau tidak masih menjadi bahan perdebatan. Sebab, virus
memang berinteraksi dengan sel yang mereka infeksi, tetapi sebagian besar hanya
berdasarkan anatomi virus. Misalnya, virus mengikat reseptor pada sel,
menyuntikkan materi genetik mereka ke dalam sel, dan dapat berkembang dari
waktu ke waktu. Di samping itu, sel hidup dan organisme juga biasanya memiliki
interaksi ini. Dalam virus, tidak satu pun dari interaksi ini adalah proses aktif karena
hanya terjadi berdasarkan susunan kimiawi virus dan lingkungan di mana virus itu
berada.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa virus yang ada di muka bumi ini seperti virus Corona
yang sedang marak diperbincangkan, tidak dapat dikategorikan sebagai makhluk
hidup karena virus Corona tidak memiliki sel, tidak dapat berkembang biak, tidak
dapat menggunakan energi apapun dan virus Corona juga tidak langsung bereaksi
terhadap lingkungannya.
b) Pandemi adalah epidemi penyakit yang menyebar di wilayah yang luas, misalnya
beberapa benua, atau di seluruh dunia.
Sementara itu, agar pandemi Covid-19 ini dapat berakhir tentunya membutuhkan
kerjasama yang baik antara semua penduduk di belahan bumi karena penyebab
pandemi ini merupakan sebuah virus Corona yang mudah menyebar melalui kontak
fisik atau droplet cairan. Maka cara terbaik yang dapat kita lakukan sebagai
penduduk bumi adalah mulai beradaptasi dan dapat berdampingan dengan virus
Covid-19 tersebut. Karena sejatinya virus tersebut tidak akan pernah hilang dari
muka bumi ini, maka kita sebagai makhluk hidup harus bisa menciptakan daya tahan
tubuh yang kuat serta meningkatkan imunitas tubuh agar tidak mudah terserang
berbagai macam virus atau penyakit dengan cara; Menjaga pola hidup sehat dengan
rajin berolahraga, istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan bergizi
seimbang, menjaga kebersihan hidup dan lingkungan, menjaga jarak terutama dari
kerumunan, tetap menggunakan masker, melakukan vaksinasi covid-
19 dan jika diperlukan mengkonsumsi suplemen kesehatan sebagai asupan
tambahan bagi tubuh kita.
Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih
berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi
selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa
generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara
terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan
perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Di dalam manusia terdapat naluri
yang berada di dasar diri kita yang dapat digali melalui berbagai pendekatan yang
dibahas di dalam buku Mortido Ketakutan, Keserakahan Dan Keawasan Sebuah
Evolusi Peradaban Edisi Revisi
Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan
ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang
dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi
dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai
puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.
Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain
mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang
sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini. Selanjutnya ada lima
prinsip evolusi yaitu :
Spesies baru bukan merupakan bentuk dari yang paling sempurna yang langsung
hidup, tetapi berasal dari bentuk sederhana yang belum terspesialisasi.
Evolusi tidak selalu dari yang sederhana ke kompleks, ternyata banyak contoh
”evolusi regresif” yaitu dari bentuk kompleks menuju bentuk sederhana. Sebagai
contoh adalah kasuari diturunkan dari burung bersayap yang dapat terbang
kemudian berkembang menjadi kasuari yang tidak bersayap dan tidak dapat
terbang.
Pada suatu saat evolusi terjadi lebih cepat dari yang lainnya. Bentuk-bentuk baru
muncul dan bentuk lama punah.
Laju kecepatan evolusi tidak berlangsung sama pada tiap-tiap organisme yang
berbeda. Umumnya evolusi mula-mula berlangsung cepat pada saat spesies baru
muncul dan kemudian diperlambat apabila kelompoknya terbentuk.
Evolusi terjadi dalam populasi bukan dalam individu, oleh proses mutasi,
reproduksi diferensial dan seleksi alam.