Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMENT PATIENT SAFETY

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2 :
Abdansyakur Takuloe 751440121086
Gufran R.Moh. Nur 751440121097
Airin Dwi istiani Mahieu 751440121087
Dianita Agustina Bakari 751440121094
Hairun Nisa Hasan 751440121098
Ni Wayan Novita Lestari 751440121107
Apriliani Yasin 751440121091
Sri Nur Fauzia M.Janis 751440121120

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

2022
1.Siklus hidup dan berkembang biak mikroorganisme

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat suatu
organisme, misalnya untuk makhluk makro dikatakan tumbuh ketika bertambah tinggi,
bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan
sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin
besar atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak. Pertumbuhan
pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri. Ada dua macam tipe
pertumbuhan yaitu pembelahan inti tanpa diikuti pembelahan sel sehingga dihasilkan
peningkatan ukuran sel dan pembelahan inti yang diikuti pembelahan sel.

Ciri khas reproduksi bakteri adalah pembelahan biner, dimana dari satu sel bakteri dapat
dihasilkan dua sel anakan yang sama besar, maka populasi bakteri bertambah secara geometrik.
Interval waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri atau untuk populasi menjadi dua
kali lipat dikenal sebagai waktu generasi. Mayoritas bakteri memiliki waktu generasi berkisar
satu sampai tiga jam, Eshericia coli memiliki waktu generasi yang cukup singkat berkisar 15-20
menit, sedangkan bakteri Mycobacterium tuberculosis memiliki waktu generasi sekitar 20 jam.
Waktu generasi ini sangat bergantung pada cukup tidaknya nutrisi di dalam media pertumbuhan,
serta kondisi fisik pertumbuhan mikroorganisme.

2. Cara penularan mikroorganisme

Pada tahun 1858, ilmuwan Jerman Rudolf Virchow mengemukakan teori biogenesis,
yang menyatakan bahwa semua sel hidup hanya dapat timbul dari sel hidup yang ada
sebelumnya. Teori ini didukung oleh Louis Pasteur ilmuwan Perancis pada tahun 1861. Pasteur
mendemonstrasikan bahwa mikroorganisme yang terdapat di udara dan dapat mengkontaminasi
larutan steril, namun udara itu sendiri tidak dapat menciptakan mikroorganisme. Pasteur mengisi
beberapa botol berleher pendek dengan kaldu sapi dan selanjutnya mendidihkannya. Beberapa
botol dibiarkan terbuka dan kaldu dibiarkan dingin. Sementara beberapa botol lainnya ditutup
saat kaldu mendidih. Setelah beberapa hari, pada botol yang terbuka ditemukan banyak
kontaminan mikroorganisme, sedangkan pada botol yang tertutup tidak ditemukan
mikroorganisme. Pasteur menunjukkan bahwa mikroorganisme terdapat pada benda tak hidup,
benda padat, benda cair, maupun udara. Pasteur juga mendemonstrasikan bahwa mikroorganisme
dapat dimusnahkan oleh pemanasan dan metode pemanasan dapat dirancang untuk memblok
mikroorganisme terhadap lingkungan yang mengandung nutrisi. Penemuan ini merupakan dasar
teknik aseptik, yakni teknik pencegahan terhadap kontaminasi mikroorganisme yang tidak
dikehendaki, yang saatini menjadi standar kerja di laboratorium, serta standar bagi tindakan
medis dan keperawatan
3. Jenis dan siklus hidup organisme parasit

parasit adalah organisme yang kebutuhan makannya baik dalam seluruh daur hidupnya
atau sebagian dari daur hidupnya bergantung pada organisme lain. Organisme yang memberikan
makanan pada parasit disebut sebagai inang atau inang. Sumber lain mengatakan organisme yang
ditumpangi atau mendukung parasit disebut host atau inang atau tuan rumah. Cabang ilmu
Biologi yang mempelajari tentang organisme parasit disebut Parasitologi. Pada dasarnya,
Parasitisme adalah hubungan timbal balik antara satu organisme dengan organisme lain untuk
kelangsungan hidupnya, dimana salah satu organisme dirugikan oleh organisme lainnya.
Parasitologi merupakan pengembangan khusus atau cabang khusus dari ilmu Biologi yang
disebut ekologi. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara faktor biotik (makhluk
hidup) dengan faktor abiotik (tidak hidup, seperti tanah, air, batu dan lainnya).. Parasitologi
medis adalah ilmu yang mempelajari tentang semua organisme parasit pada manusia. Parasit
yang termasuk dalam parasitologi medis ialah protozoa, cacing, dan beberapa arthropoda.

4. Cara berkembang biak organisme parasite

a. Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh manusia, misalnya: di dalam
darah, otot dan usus, contohnya Plasmodium sp.
b. Ektoparasit adalah parasit yang hidup menempel pada bagian luar kulit dan kadang-
kadang masuk ke dalam jaringan di bawah kulit, misalnya Sarcoptes scabei.
Sedangkan menurut tingkat ketergantungannya, parasit dibedakan menjadi obligat
parasit dan fakultatif parasit.
a. Obligat parasit adalah parasit yang tidak bisa hidup bila tidak menumpang pada host,
misalnya Plasmodium spp.
b. Fakultatif parasit adalah parasit yang dalam keadaan tertentu dapat hidup sendiri di
alam, tidak menumpang pada host, misalnya Strongyloides stercoralis.
c. Parasit tidak permanen adalah parasit yang hidupnya berpindahpindah dalam satu tuan
rumah ke tuan rumah yang lain. Contoh: nyamuk, kutu busuk.
Menurut derajad parasitisme, parasit dibagi menjadi:
a. Komensalisme adalah hubungan dimana suatu organisme mendapat keuntungan dari
jasad lain akan tetapi organisme tersebut tidak dirugikan.
b. Mutualisme adalah hubungan dua jenis organisme yang keduanya mendapat
keuntungan.
c. Simbiosis adalah hubungan permanen antara dua organisme dan tidak dapat hidup
terpisah. d. Pemangsa (predator) adalah parasit yang membunuh terlebih dahulu
mangsanya dan kemudian memakannya.
5. Cara penularan organisme parasit

a. Sumber infeks
1) Manusia, manusia merupakan sumber atau perantara terbesar infeksi parasitik (contohnya
taeniasis, amoebiasis, dan lain-lain). Suatu kondisi dimana infeksi ditularkan dari satu orang ke
orang lain disebut antroponisis.
2) Hewan, dalam banyak penyakit parasit, hewan berperan sebagai sumber infeksi. Suatu
keadaan dimana infeksi ditularkan dari hewan ke manusia disebut zoonosis (misalnya,
hidatidiasis).
b. Cara Penularan
Penularan parasit dari satu host ke host yang lain, disebabkan oleh bentuk parasit tertentu
dikenal sebagai stadium infeksi. Stadium infeksi pada berbagai parasit ditularkan dari satu host
ke host yang lain dalam beberapa cara berikut:
1) Rute oral Konsumsi makanan, air, sayuran atau tempat yang terkontaminasi oleh stadium
infeksi parasit. Cara penularan ini pada beberapa parasit dikenal sebagai rute fecal oral
(misalnya kista Giardia intestinalis dan Entamoeba histolytica, telur Ascaris lumbricoides, dan
Trichuris trichura.
a) Mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang. Infeksi dapat ditularkan secara oral
bila konsumsi daging mentah atau setengah matang yang mengandung parasit infektif
(misalnya: daging babi mengandung selulosa cysticercus, tahap larva Taenia solium).
b) Mengkonsumsi ikan dan kepiting yang kurang matang atau mentah Infeksi juga dapat
ditularkan dengan konsumsi ikan dan kepiting mentah atau setengah matang yang
mengandung stadium infektif parasit (misalnya: kepiting mengandung stadium parasit
infektif, kepiting atau udang air tawar mengandung metasercaria Paragonimus westermani,
ikan mengandung metaserkaria Clonorchis sinensis, dan lain lain).
c) Mengkonsumsi air mentah atau belum matang. Infeksi dapat ditularkan lewat makanan
mentah atau air belum masak yang menyembunyikan bentuk parasit infektif (misalnya: air
kacang dada, dll mengandung metaserkaria pada Fasciolopsis buski dan Fasciola hepatica).
2) Penetrasi kulit dan membran mukosa
Infeksi ditransmisikan dengan:
a) Penetrasi kulit oleh larva filaria (filariformy larva) pada cacing tambang,
b) Strongyloides stercoralis yang kontak dengan tanah tercemar feces
c) Tusukan kulit oleh serkaria pada Schistosoma japonicum, S. Mansoni, dan S. haematobium
yang kontak dengan air yang terinfeksi. Bagian kulit yang dipenetrasi adalah bagian kulit yang
tipis, misalnya: di daerah jari jemari, kulit perianal, dan kulit perineum.
3) Inokulasi vektor arthropoda
Infeksi juga dapat ditularkan dengan inokulasi ke dalam darah melalui nyamuk, seperti pada
penyakit malaria dan filariasis.
4) Kontak seksual
Trichomoniais dapat ditularkan melalui kontak seksual. Entamoebiasis dapat ditularkan
melalui kontak seksual anal oral, seperti pada kalangan homoseksual
TUGAS
MANAJEMENT PATIENT SAFETY

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 2

Siti Nurmadina Saifullah :751440121115

Tisa magfira patilima :751440121121

Miranda Bumulo :751440121104

Anistasya Putri Oalo :751440121090

Kiyan Lapatu :751440121102

Nurul mauludin bilaleya :751440121108

Jihan Apriyani Abdullah :751440121101

Regina Usman :751440121111

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

2022
KASUS

seorang anak berusia 5 tahun di bawa ke UGD dengan demam 40 0 C, batuk dan pilek. Pasien
segera diberikan penanganan di UGD selanjutnya pasien di bawa ke ruang rawat anak kelas 3.
Setelah perawatan hari ke 3 pasien mengalami diare. Pasien dirawat diruangan bersama pasien
lain yang mengalami diare.

1.Siklus hidup dan berkembang biak mikroorganisme

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat suatu
organisme, misalnya untuk makhluk makro dikatakan tumbuh ketika bertambah tinggi,
bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan
sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin
besar atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak. Pertumbuhan
pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri. Ada dua macam tipe
pertumbuhan yaitu pembelahan inti tanpa diikuti pembelahan sel sehingga dihasilkan
peningkatan ukuran sel dan pembelahan inti yang diikuti pembelahan sel.

Ciri khas reproduksi bakteri adalah pembelahan biner, dimana dari satu sel bakteri dapat
dihasilkan dua sel anakan yang sama besar, maka populasi bakteri bertambah secara geometrik.
Interval waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri atau untuk populasi menjadi dua
kali lipat dikenal sebagai waktu generasi. Mayoritas bakteri memiliki waktu generasi berkisar
satu sampai tiga jam, Eshericia coli memiliki waktu generasi yang cukup singkat berkisar 15-20
menit, sedangkan bakteri Mycobacterium tuberculosis memiliki waktu generasi sekitar 20 jam.
Waktu generasi ini sangat bergantung pada cukup tidaknya nutrisi di dalam media pertumbuhan,
serta kondisi fisik pertumbuhan mikroorganisme.

2. Cara penularan mikroorganisme

Pada tahun 1858, ilmuwan Jerman Rudolf Virchow mengemukakan teori biogenesis,
yang menyatakan bahwa semua sel hidup hanya dapat timbul dari sel hidup yang ada
sebelumnya. Teori ini didukung oleh Louis Pasteur ilmuwan Perancis pada tahun 1861. Pasteur
mendemonstrasikan bahwa mikroorganisme yang terdapat di udara dan dapat mengkontaminasi
larutan steril, namun udara itu sendiri tidak dapat menciptakan mikroorganisme. Pasteur mengisi
beberapa botol berleher pendek dengan kaldu sapi dan selanjutnya mendidihkannya. Beberapa
botol dibiarkan terbuka dan kaldu dibiarkan dingin. Sementara beberapa botol lainnya ditutup
saat kaldu mendidih. Setelah beberapa hari, pada botol yang terbuka ditemukan banyak
kontaminan mikroorganisme, sedangkan pada botol yang tertutup tidak ditemukan
mikroorganisme. Pasteur menunjukkan bahwa mikroorganisme terdapat pada benda tak hidup,
benda padat, benda cair, maupun udara. Pasteur juga mendemonstrasikan bahwa mikroorganisme
dapat dimusnahkan oleh pemanasan dan metode pemanasan dapat dirancang untuk memblok
mikroorganisme terhadap lingkungan yang mengandung nutrisi. Penemuan ini merupakan dasar
teknik aseptik, yakni teknik pencegahan terhadap kontaminasi mikroorganisme yang tidak
dikehendaki, yang saatini menjadi standar kerja di laboratorium, serta standar bagi tindakan
medis dan keperawatan

3. Jenis dan siklus hidup organisme parasit

parasit adalah organisme yang kebutuhan makannya baik dalam seluruh daur hidupnya
atau sebagian dari daur hidupnya bergantung pada organisme lain. Organisme yang memberikan
makanan pada parasit disebut sebagai inang atau inang. Sumber lain mengatakan organisme yang
ditumpangi atau mendukung parasit disebut host atauinang atau tuan rumah. Cabang ilmu
Biologi yang mempelajari tentang organisme parasit disebut Parasitologi. Pada dasarnya,
Parasitisme adalah hubungan timbal balik antara satu organisme dengan organisme lain untuk
kelangsungan hidupnya, dimana salah satu organisme dirugikan oleh organisme lainnya.
Parasitologi merupakan pengembangan khusus atau cabang khusus dari ilmu Biologi yang
disebut ekologi. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara faktor biotik (makhluk
hidup) dengan faktor abiotik (tidak hidup, seperti tanah, air, batu dan lainnya).. Parasitologi
medis adalah ilmu yang mempelajari tentang semua organisme parasit pada manusia. Parasit
yang termasuk dalam parasitologi medis ialah protozoa, cacing, dan beberapa arthropoda.

4. Cara berkembang biak organisme parasite

a. Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh manusia, misalnya: di dalam
darah, otot dan usus, contohnya Plasmodium sp.

b. Ektoparasit adalah parasit yang hidup menempel pada bagian luar kulit dan kadang-
kadang masuk ke dalam jaringan di bawah kulit, misalnya Sarcoptes scabei.

Sedangkan menurut tingkat ketergantungannya, parasit dibedakan menjadi obligat parasit dan
fakultatif parasit.

a. Obligat parasit adalah parasit yang tidak bisa hidup bila tidak menumpang pada host,
misalnya Plasmodium spp.

b. Fakultatif parasit adalah parasit yang dalam keadaan tertentu dapat hidup sendiri di
alam, tidak menumpang pada host, misalnya Strongyloides stercoralis.

c. Parasit tidak permanen adalah parasit yang hidupnya berpindahpindah dalam satu tuan
rumah ke tuan rumah yang lain. Contoh: nyamuk, kutu busuk.
Menurut derajad parasitisme, parasit dibagi menjadi:

a. Komensalisme adalah hubungan dimana suatu organisme mendapat keuntungan dari


jasad lain akan tetapi organisme tersebut tidak dirugikan.

b. Mutualisme adalah hubungan dua jenis organisme yang keduanya mendapat


keuntungan.

c. Simbiosis adalah hubungan permanen antara dua organisme dan tidak dapat hidup
terpisah. d. Pemangsa (predator) adalah parasit yang membunuh terlebih dahulu
mangsanya dan kemudian memakannya.

5.Cara penularan organisme parasit

a. Sumber infeks

1) Manusia, manusia merupakan sumber atau perantara terbesar infeksi parasitik


(contohnya taeniasis, amoebiasis, dan lain-lain). Suatu kondisi dimana infeksi ditularkan
dari satu orang ke orang lain disebut antroponisis.

2) Hewan, dalam banyak penyakit parasit, hewan berperan sebagai sumber infeksi. Suatu
keadaan dimana infeksi ditularkan dari hewan ke manusia disebut zoonosis (misalnya,
hidatidiasis).

b. Cara Penularan

Penularan parasit dari satu host ke host yang lain, disebabkan oleh bentuk parasit tertentu
dikenal sebagai stadium infeksi. Stadium infeksi pada berbagai parasit ditularkan dari satu host
ke host yang lain dalam beberapa cara berikut:

1) Rute oral Konsumsi makanan, air, sayuran atau tempat yang terkontaminasi oleh
stadium infeksi parasit. Cara penularan ini pada beberapa parasit dikenal sebagai rute
fecal oral (misalnya kista Giardia intestinalis dan Entamoeba histolytica, telur Ascaris
lumbricoides, dan Trichuris trichura.

a) Mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang. Infeksi dapat ditularkan


secara oral bila konsumsi daging mentah atau setengah matang yang mengandung
parasit infektif (misalnya: daging babi mengandung selulosa cysticercus, tahap
larva Taenia solium).

b) Mengkonsumsi ikan dan kepiting yang kurang matang atau mentah Infeksi
juga dapat ditularkan dengan konsumsi ikan dan kepiting mentah atau setengah
matang yang mengandung stadium infektif parasit (misalnya: kepiting
mengandung stadium parasit infektif, kepiting atau udang air tawar mengandung
metasercaria Paragonimus westermani, ikan mengandung metaserkaria
Clonorchis sinensis, dan lain lain).

c) Mengkonsumsi air mentah atau belum matang. Infeksi dapat ditularkan lewat
makanan mentah atau air belum masak yang menyembunyikan bentuk parasit
infektif (misalnya: air kacang dada, dll mengandung metaserkaria pada
Fasciolopsis buski dan Fasciola hepatica).

2) Penetrasi kulit dan membran mukosa

Infeksi ditransmisikan dengan:

a) Penetrasi kulit oleh larva filaria (filariformy larva) pada cacing tambang,

b) Strongyloides stercoralis yang kontak dengan tanah tercemar feces

c) Tusukan kulit oleh serkaria pada Schistosoma japonicum, S. Mansoni, dan S.


haematobium yang kontak dengan air yang terinfeksi. Bagian kulit yang
dipenetrasi adalah bagian kulit yang tipis, misalnya: di daerah jari jemari, kulit
perianal, dan kulit perineum.

3) Inokulasi vektor arthropoda

Infeksi juga dapat ditularkan dengan inokulasi ke dalam darah melalui nyamuk,
seperti pada penyakit malaria dan filariasis.

4) Kontak seksual

Trichomoniais dapat ditularkan melalui kontak seksual. Entamoebiasis dapat


ditularkan melalui kontak seksual anal oral, seperti pada kalangan homoseksual
TUGAS MANAJEMEN PASTIENT SAFETY

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

Iqbal abd latif 751440121099


Gilang agustiano hiola 751440121096
Pratiwi hamjati 751440121109
Putri reginda karim 751440121110
Cutnya Dien tuhala 751440121092
Siti nurfadillah rahman 751440121114
Wahyuni putri ilahude 751440121124
Verrawaty Amelia padunggala 751440121123

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

T.A. 2022
SOAL :

1. Siklus hidup dan berkembang biak mikroorganisme


2. Cara penularan mikroorganisme
3. Jenis dan siklus hidup organisme parasit
4. Cara berkembang biak organisme parasit
5. Cara penularan organisme parasit

1. Siklus hidup dan berkembang biak mikroorganisme

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat suatu
organisme, misalnya untuk makhluk makro dikatakan tumbuh ketika bertambah tinggi,
bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih
diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang
semakin besar atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak.
Pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri.
Ada dua macam e pertumbuhan yaitu pembelahan inti tanpa diikuti pembelahan sel sehingga
dihasilkan peningkatan ukuran sel dan pembelahan inti yang diikuti pembelahan sel.

Ciri khas reproduksi bakteri adalah pembelahan biner, dimana dari satu sel bakteri dapat
dihasilkan dua sel anakan yang sama besar, maka populasi bakteri bertambah secara
geometrik. Interval waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri atau untuk populasi
menjadi dua kali lipat dikenal sebagai waktu generasi. Mayoritas bakteri memiliki waktu
generasi berkisar satu sampai tiga jam, Eshericia coli memiliki waktu generasi yang cukup
singkat berkisar 15-20 menit, sedangkan bakteri Mycobacterium tuberculosis memiliki
waktu generasi sekitar 20 jam. Waktu generasi ini sangat bergantung pada cukup tidaknya
nutrisi di dalam media pertumbuhan, serta kondisi fisik pertumbuhan mikroorganisme.

2. Cara penularan mikroorganisme

Infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen dan bersifat sangat dinamis.
Mikroba sebagai makhluk hidup memiliki cara
bertahan hidup dengan berkembang biak pada suatu reservoir yang cocok dan
mampu mencari reservoir lainnya yang baru dengan cara menyebar atau
berpindah. Penyebaran mikroba patogen ini tentunya sangat merugikan bagi
orang-orang yang dalam kondisi sehat, lebih-lebih bagi orang-orang yang
sedang dalam keadaan sakit. Orang yang sehat akan menjadi sakit dan orang
yang sedang sakit serta sedang dalam proses asuhan keperawatan di rumah
sakit akan memperoleh “tambahan beban penderita” dari penyebaran mikroba
patogen ini.
Secara garis besar, mekanisme transmisi mikroba patogen ke pejamu
yang rentan (suspectable host) dapat terjadi melalui dua cara.10

1. Transmisi langsung (direct transmission)


Penularan langsung oleh mikroba patogen ke pintu masuk (port
d’entrée) yang sesuai dari pejamu. Sebagai contoh adalah adanya
sentuhan, gigitan, ciuman, atau adanya droplet nuclei saat bersin,
batuk, berbicara, atau saat transfusi darah dengan darah yang
terkontaminasi mikroba patogen.
2. Transmisi tidak langsung (indirect transmission)
Penularan mikroba pathogen melalui cara ini memerlukan
adanya “media perantara” baik berupa barang / bahan, udara, air,
makanan / minuman, maupun vekto

3. Jenis dan siklus hidup organisme parasit

Semua parasit memiliki siklus hidup yang melibatkan periode waktu yang dihabiskan dalam
organisme inang dan yang dapat dibagi menjadi fase pertumbuhan, reproduksi, dan
transmisi. Siklus hidup parasit dapat dibagi lagi menjadi dua kategori: langsung
(monoxenous) dan tidak langsung (heteroxenous). Parasit dengan siklus hidup langsung
menghabiskan sebagian besar kehidupan dewasa mereka di satu inang, yang dikenal sebagai
tahap parasit, dengan keturunan mereka ditransmisikan dari satu inang ke inang lainnya,
yang dikenal sebagai tahap hidup bebas. Parasit langsung seringkali tidak memiliki tahap
peralihan dan harus meninggalkan inangnya. Untuk melakukan ini, mereka harus dapat
bertahan hidup di lingkungandi luar host asli mereka dan kemudian mencari dan membangun
di host baru. Parasit yang bergantung pada tahap inang disebut parasit obligat, sedangkan
parasit yang dapat melewati tahap parasit selama beberapa generasi disebut parasit fakultatif.

Nematoda, trypanosomatid, dan Cryptosporidium adalah contoh parasit dengan siklus hidup
langsung. Parasit dengan siklus hidup tidak langsung dicirikan oleh dua tahap inang, yang
membutuhkan inang definitif dan inang perantara. Tahap inang definitif diperlukan untuk
reproduksi dan fase kehidupan dewasa. Dalam hospes perantara, perkembangan parasit
terjadi, setelah itu dapat ditularkan ke hospes definitif. Beberapa tahap perkembangan dapat
terjadi di hospes perantara, yang memainkan peran penting dalam memfasilitasi penularan
penyakit dalam bentuk vektor, seperti nyamuk, yang melewati parasit yang belum matang
melalui belalainya langsung ke aliran darah hospes definitif. Beberapa nematoda
filaria,Plasmodium , dan Leishmania adalah contoh parasit dengan siklus hidup tidak
langsung. Inang reservoir biasanya mentolerir parasit tanpa efek buruk; namun, pengenalan
inang baru ke dalam populasi inang reservoir akan sering mengakibatkan penyakit parah
pada inang yang baru diperkenalkan.
4. Cara berkembang biak organisme parasit

a. Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh manusia, misalnya: di dalam
darah, otot dan usus, contohnya Plasmodium sp.
b. Ektoparasit adalah parasit yang hidup menempel pada bagian luar kulit dan kadang-
kadang masuk ke dalam jaringan di bawah kulit, misalnya Sarcoptes scabei.
Sedangkan menurut tingkat ketergantungannya, parasit dibedakan menjadi obligat
parasit dan fakultatif parasit.
a. Obligat parasit adalah parasit yang tidak bisa hidup bila tidak menumpang pada host,
misalnya Plasmodium spp.
b. Fakultatif parasit adalah parasit yang dalam keadaan tertentu dapat hidup sendiri di
alam, tidak menumpang pada host, misalnya Strongyloides stercoralis.
c. Parasit tidak permanen adalah parasit yang hidupnya berpindahpindah dalam satu tuan
rumah ke tuan rumah yang lain. Contoh: nyamuk, kutu busuk.

Menurut derajad parasitisme, parasit dibagi menjadi:


a. Komensalisme adalah hubungan dimana suatu organisme mendapat keuntungan dari
jasad lain akan tetapi organisme tersebut tidak dirugikan.
b. Mutualisme adalah hubungan dua jenis organisme yang keduanya mendapat
keuntungan.
c. Simbiosis adalah hubungan permanen antara dua organisme dan tidak dapat hidup
terpisah. d. Pemangsa (predator) adalah parasit yang membunuh terlebih dahulu
mangsanya dan kemudian memakannya.
5. Cara penularan organisme parasit

a. Sumber infeks
1) Manusia, manusia merupakan sumber atau perantara terbesar infeksi parasitik (contohnya
taeniasis, amoebiasis, dan lain-lain). Suatu kondisi dimana infeksi ditularkan dari satu orang ke
orang lain disebut antroponisis.
2) Hewan, dalam banyak penyakit parasit, hewan berperan sebagai sumber infeksi. Suatu
keadaan dimana infeksi ditularkan dari hewan ke manusia disebut zoonosis (misalnya,
hidatidiasis).
b. Cara Penularan
Penularan parasit dari satu host ke host yang lain, disebabkan oleh bentuk parasit tertentu
dikenal sebagai stadium infeksi. Stadium infeksi pada berbagai parasit ditularkan dari satu host
ke host yang lain dalam beberapa cara berikut:
1) Rute oral Konsumsi makanan, air, sayuran atau tempat yang terkontaminasi oleh
stadium infeksi parasit. Cara penularan ini pada beberapa parasit dikenal sebagai rute
fecal oral (misalnya kista Giardia intestinalis dan Entamoeba histolytica, telur Ascaris
lumbricoides, dan Trichuris trichura.
a) Mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang. Infeksi dapat ditularkan
secara oral bila konsumsi daging mentah atau setengah matang yang mengandung parasit
infektif (misalnya: daging babi mengandung selulosa cysticercus, tahap larva Taenia
solium).
b) Mengkonsumsi ikan dan kepiting yang kurang matang atau mentah Infeksi
juga dapat ditularkan dengan konsumsi ikan dan kepiting mentah atau setengah matang
yang mengandung stadium infektif parasit (misalnya: kepiting mengandung stadium
parasit infektif, kepiting atau udang air tawar mengandung metasercaria Paragonimus
westermani, ikan mengandung metaserkaria Clonorchis sinensis, dan lain lain).
c) Mengkonsumsi air mentah atau belum matang. Infeksi dapat ditularkan lewat
makanan mentah atau air belum masak yang menyembunyikan bentuk parasit infektif
(misalnya: air kacang dada, dll mengandung metaserkaria pada Fasciolopsis buski dan
Fasciola hepatica).
2) Penetrasi kulit dan membran mukosa
Infeksi ditransmisikan dengan:
a) Penetrasi kulit oleh larva filaria (filariformy larva) pada cacing tambang,
b) Strongyloides stercoralis yang kontak dengan tanah tercemar feces
c) Tusukan kulit oleh serkaria pada Schistosoma japonicum, S. Mansoni, dan S.
haematobium yang kontak dengan air yang terinfeksi. Bagian kulit yang
dipenetrasi adalah bagian kulit yang tipis, misalnya: di daerah jari jemari, kulit
perianal, dan kulit perineum.
3) Inokulasi vektor arthropoda
Infeksi juga dapat ditularkan dengan inokulasi ke dalam darah melalui nyamuk,
seperti pada penyakit malaria dan filariasis.
4) Kontak seksual
Trichomoniais dapat ditularkan melalui kontak seksual. Entamoebiasis dapat
ditularkan melalui kontak seksual anal oral, seperti pada kalangan homoseksual
TUGAS MANAJEMEN PASTIENT SAFETY

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4

Siti Rahmawati Koniyo 751440121116

Abd Rasid Adam 751440121085

Amelia Sintiawati Dalantang 751440121089

Magfira Putri Lakoro 751440121103

Sitti rahmadiva resita 751440121118

Sartika E. Ibrahim 751440121113

Moh Rianto aditya Nihali 751440121105

Dela Puspita Mooduto 751440121093

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

T.A. 2022
SOAL :

1. Siklus hidup dan berkembang biak mikroorganisme


2. Cara penularan mikroorganisme
3. Jenis dan siklus hidup organisme parasit
4. Cara berkembang biak organisme parasit
5. Cara penularan organisme parasit

1. Siklus hidup dan berkembang biak mikroorganisme

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat suatu
organisme, misalnya untuk makhluk makro dikatakan tumbuh ketika bertambah tinggi,
bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan
sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin
besar atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak. Pertumbuhan
pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri. Ada dua macam tipe
pertumbuhan yaitu pembelahan inti tanpa diikuti pembelahan sel sehingga dihasilkan
peningkatan ukuran sel dan pembelahan inti yang diikuti pembelahan sel.

Ciri khas reproduksi bakteri adalah pembelahan biner, dimana dari satu sel bakteri dapat
dihasilkan dua sel anakan yang sama besar, maka populasi bakteri bertambah secara geometrik.
Interval waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri atau untuk populasi menjadi dua
kali lipat dikenal sebagai waktu generasi. Mayoritas bakteri memiliki waktu generasi berkisar
satu sampai tiga jam, Eshericia coli memiliki waktu generasi yang cukup singkat berkisar 15-20
menit, sedangkan bakteri Mycobacterium tuberculosis memiliki waktu generasi sekitar 20 jam.
Waktu generasi ini sangat bergantung pada cukup tidaknya nutrisi di dalam media pertumbuhan,
serta kondisi fisik pertumbuhan mikroorganisme.

2. Cara penularan mikroorganisme

Pada tahun 1858, ilmuwan Jerman Rudolf Virchow mengemukakan teori biogenesis,
yang menyatakan bahwa semua sel hidup hanya dapat timbul dari sel hidup yang ada
sebelumnya. Teori ini didukung oleh Louis Pasteur ilmuwan Perancis pada tahun 1861. Pasteur
mendemonstrasikan bahwa mikroorganisme yang terdapat di udara dan dapat mengkontaminasi
larutan steril, namun udara itu sendiri tidak dapat menciptakan mikroorganisme. Pasteur mengisi
beberapa botol berleher pendek dengan kaldu sapi dan selanjutnya mendidihkannya. Beberapa
botol dibiarkan terbuka dan kaldu dibiarkan dingin. Sementara beberapa botol lainnya ditutup
saat kaldu mendidih. Setelah beberapa hari, pada botol yang terbuka ditemukan banyak
kontaminan mikroorganisme, sedangkan pada botol yang tertutup tidak ditemukan
mikroorganisme. Pasteur menunjukkan bahwa mikroorganisme terdapat pada benda tak hidup,
benda padat, benda cair, maupun udara. Pasteur juga mendemonstrasikan bahwa mikroorganisme
dapat dimusnahkan oleh pemanasan dan metode pemanasan dapat dirancang untuk memblok
mikroorganisme terhadap lingkungan yang mengandung nutrisi. Penemuan ini merupakan dasar
teknik aseptik, yakni teknik pencegahan terhadap kontaminasi mikroorganisme yang tidak
dikehendaki, yang saatini menjadi standar kerja di laboratorium, serta standar bagi tindakan
medis dan keperawatan

3. Jenis dan siklus hidup organisme parasit

Parasit adalah organisme yang kebutuhan makannya baik dalam seluruh daur hidupnya
atau sebagian dari daur hidupnya bergantung pada organisme lain. Organisme yang memberikan
makanan pada parasit disebut sebagai inang atau inang. Sumber lain mengatakan organisme yang
ditumpangi atau mendukung parasit disebut host atau inang atau tuan rumah. Cabang ilmu
Biologi yang mempelajari tentang organisme parasit disebut Parasitologi. Pada dasarnya,
Parasitisme adalah hubungan timbal balik antara satu organisme dengan organisme lain untuk
kelangsungan hidupnya, dimana salah satu organisme dirugikan oleh organisme lainnya.
Parasitologi merupakan pengembangan khusus atau cabang khusus dari ilmu Biologi yang
disebut ekologi. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara faktor biotik (makhluk
hidup) dengan faktor abiotik (tidak hidup, seperti tanah, air, batu dan lainnya).. Parasitologi
medis adalah ilmu yang mempelajari tentang semua organisme parasit pada manusia. Parasit
yang termasuk dalam parasitologi medis ialah protozoa, cacing, dan beberapa arthropoda.

4. Cara berkembang biak organisme parasit

a. Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh manusia, misalnya: di dalam
darah, otot dan usus, contohnya Plasmodium sp.

b. Ektoparasit adalah parasit yang hidup menempel pada bagian luar kulit dan kadang-
kadang masuk ke dalam jaringan di bawah kulit, misalnya Sarcoptes scabei.

Sedangkan menurut tingkat ketergantungannya, parasit dibedakan menjadi obligat


parasit dan fakultatif parasit.

a. Obligat parasit adalah parasit yang tidak bisa hidup bila tidak menumpang pada host,
misalnya Plasmodium spp.

b. Fakultatif parasit adalah parasit yang dalam keadaan tertentu dapat hidup sendiri di
alam, tidak menumpang pada host, misalnya Strongyloides stercoralis.

c. Parasit tidak permanen adalah parasit yang hidupnya berpindahpindah dalam satu tuan
rumah ke tuan rumah yang lain. Contoh: nyamuk, kutu busuk.
Menurut derajad parasitisme, parasit dibagi menjadi:

a. Komensalisme adalah hubungan dimana suatu organisme mendapat keuntungan dari


jasad lain akan tetapi organisme tersebut tidak dirugikan.

b. Mutualisme adalah hubungan dua jenis organisme yang keduanya mendapat


keuntungan.

c. Simbiosis adalah hubungan permanen antara dua organisme dan tidak dapat hidup
terpisah. d. Pemangsa (predator) adalah parasit yang membunuh terlebih dahulu
mangsanya dan kemudian memakannya.

5. Cara penularan organisme parasit

a. Sumber infeks

1) Manusia, manusia merupakan sumber atau perantara terbesar infeksi parasitik (contohnya
taeniasis, amoebiasis, dan lain-lain). Suatu kondisi dimana infeksi ditularkan dari satu orang ke
orang lain disebut antroponisis.

2) Hewan, dalam banyak penyakit parasit, hewan berperan sebagai sumber infeksi. Suatu
keadaan dimana infeksi ditularkan dari hewan ke manusia disebut zoonosis (misalnya,
hidatidiasis).

b. Cara Penularan

Penularan parasit dari satu host ke host yang lain, disebabkan oleh bentuk parasit tertentu
dikenal sebagai stadium infeksi. Stadium infeksi pada berbagai parasit ditularkan dari satu host
ke host yang lain dalam beberapa cara berikut:

1) Rute oral Konsumsi makanan, air, sayuran atau tempat yang terkontaminasi oleh
stadium infeksi parasit. Cara penularan ini pada beberapa parasit dikenal sebagai rute
fecal oral (misalnya kista Giardia intestinalis dan Entamoeba histolytica, telur Ascaris
lumbricoides, dan Trichuris trichura.

a) Mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang. Infeksi dapat ditularkan


secara oral bila konsumsi daging mentah atau setengah matang yang mengandung parasit
infektif (misalnya: daging babi mengandung selulosa cysticercus, tahap larva Taenia
solium).

b) Mengkonsumsi ikan dan kepiting yang kurang matang atau mentah Infeksi
juga dapat ditularkan dengan konsumsi ikan dan kepiting mentah atau setengah matang
yang mengandung stadium infektif parasit (misalnya: kepiting mengandung stadium
parasit infektif, kepiting atau udang air tawar mengandung metasercaria Paragonimus
westermani, ikan mengandung metaserkaria Clonorchis sinensis, dan lain lain).
c) Mengkonsumsi air mentah atau belum matang. Infeksi dapat ditularkan lewat
makanan mentah atau air belum masak yang menyembunyikan bentuk parasit infektif
(misalnya: air kacang dada, dll mengandung metaserkaria pada Fasciolopsis buski dan
Fasciola hepatica).

2) Penetrasi kulit dan membran mukosa

Infeksi ditransmisikan dengan:

a) Penetrasi kulit oleh larva filaria (filariformy larva) pada cacing tambang,

b) Strongyloides stercoralis yang kontak dengan tanah tercemar feces

c) Tusukan kulit oleh serkaria pada Schistosoma japonicum, S. Mansoni, dan S.


haematobium yang kontak dengan air yang terinfeksi. Bagian kulit yang
dipenetrasi adalah bagian kulit yang tipis, misalnya: di daerah jari jemari, kulit
perianal, dan kulit perineum.

3) Inokulasi vektor arthropoda

Infeksi juga dapat ditularkan dengan inokulasi ke dalam darah melalui nyamuk,
seperti pada penyakit malaria dan filariasis.

4) Kontak seksual

Trichomoniais dapat ditularkan melalui kontak seksual. Entamoebiasis dapat


ditularkan melalui kontak seksual anal oral, seperti pada kalangan homoseksual
TUGAS MANAJEMEN PASTIENT SAFETY

KELOMPOK 5 :
1. Kasma Abdullah
2. Fatricia DJ Ahmad
3. Aisyah Rezki Samuda
4. Tisti Marwah Metanip
5. Sri Anggriani H. sauwali
6. Winda Astuti DG. Djufri
7. Saputra lakoro
8. Mohammad sodiqin r puasa
9. Lutvia Antula
SOAL
1. Siklus hidup dan berkembang biak mikroorganisme
2. Cara penularan mikroorganisme
3. Jenis dan siklus hidup organisme parasit
4. Cara berkembang biak organisme parasit
5. Cara penularan organisme parasit

JAWABAN:

1. Bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner. Dalam proses ini, bakteri yang
merupakan sel tunggal akan membelah menjadi dua sel anak yang identik. Pembelahan
biner dimulai ketika DNA bakteri membelah menjadi dua (bereplikasi).Sel bakteri,
kemudian memanjang dan membelah menjadi dua sel anak masing-masing dengan DNA
identik dengan sel induk. Setiap sel anak adalah klon dari sel induk. Ketika kondisi
menguntungkan, seperti suhu yang tepat dan nutrisi tersedia, maka beberapa bakteri
seperti Escherichia coli dapat membelah setiap 20 menit. Ini berarti bahwa hanya dalam
7 jam, satu bakteri dapat menghasilkan 2.097.152 bakteri. Setelah satu jam lagi, jumlah
bakteri akan meningkat menjadi 16.777.216. Itu sebabnya kita bisa cepat sakit ketika
mikroba patogen menyerang tubuh kita

Penyakit infeksi adalah kondisi yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri,
jamur, dan parasit. Cara penularan penyakit infeksi sangat mudah terjadi. Bahkan, jika tak
terkendali, kondisi ini dapat menyebabkan pandemi, seperti flu spanyol tahun 1918 atau Covid-
19 yang kini melanda dunia.
Berbagai penyebab penyakit infeksi
Sebenarnya, dalam tubuh manusia terdapat banyak organisme, seperti bakteri. Keberadaannya
dapat berguna bagi kesehatan manusia. Namun, beberapa kondisi dapat menyebabkan bakteri-
bakteri ini menyebabkan penyakit.Terdapat beberapa penyebab penyakit infeksi, yakni:

 Infeksi bakteri, yang menyebabkan penyakit, seperti demam tifoid (tifus), TBC,
meningitis
 Infeksi virus, misalnya menyebabkan penyakit influenza, cacar air, campak, dan
herpes
 Infeksi jamur, yang menjadi penyebab penyakit, seperti kandidiasis, kurap, panu
 Infeksi parasit, yang menyebabkan penyakit, seperti cacingan, toksoplasma.
Bagaimana cara penularan penyakit?
Melansir dari laman Mayo Clinic, secara umum cara penularan penyakit terbagi menjadi dua,
yakni kontak langsung dan kontak tidak langsung dengan kuman penyebab penyakit (patogen).
Penularan langsung (direct contact)
Metode penularan penyakit secara langsung terjadi apabila ada kontak fisik dengan objek yang
terinfeksi. Biasanya, yang menjadi “pintu masuk” mikroorganisme ke dalam tubuh adalah
jaringan mukosa (selaput lendir), seperti mata, mulut, hidung, luka terbuka, atau lecet.

Terdapat 3 metode penyebaran penyakit secara langsung, yakni:

1. Dari orang ke orang


Penularan ini terjadi apabila orang sedang mengalami sakit menularkannya ke orang lain.
Biasanya ini terjadi saat Anda melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.

Ini adalah metode penularan yang paling sering terjadi pada penyebaran penyakit infeksi.
Penularan dari orang ke orang dapat terjadi melalui cairan tubuh, air liur/cairan pernapasan
lainnya (droplet), atau sentuhan pada area tubuh yang terkontaminasi virus.Bersin, batuk,
berbicara, bahkan tertawa adalah beberapa cara virus atau bakteri keluar dan berpindah ke orang
sehat lainnya.

Seseorang yang tidak menunjukkan gejala sakit apa pun bisa saja membawa kuman penyebab
penyakit dan menularkannya kepada orang lain.
2. Hewan ke manusia
Penyakit yang menular dari hewan ke manusia disebut dengan penyakit zoonosis. Penyakit ini
umumnya menular lewat gigitan hewan atau konsumsi dagingnya.
Tak hanya hewan liar, binatang peliharaan Anda juga berpotensi membawa mikroorganisme
penyebab penyakit. Membersihkan kotoran hewan yang tidak tepat juga dapat menambah risiko
penyebaran penyakit ke manusia.  

3. Ibu ke bayi
Penularan penyakit dapat terjadi dari ibu ke bayinya, baik saat masih hamil, proses kelahiran,
ataupun menyusui. Beberapa kuman penyakit dapat berpindah dari tubuh ibu ke sang anak lewat
plasenta, dan menyebabkan penyakit kongenital (bawaan lahir).

Sementara itu, beberapa penyakit juga diketahui dapat ditularkan dari ibu ke anaknya saat proses
kelahiran, seperti HPV atau bakteri penyebab gonore.

Selama proses menyusui, mikroorganisme penyebab penyakit juga bisa menular melalui ASI.

Penularan tidak langsung (indirect contact)

Berikut ini adalah metode penyebaran penyakit secara tidak langsung:

1. Penularan lewat udara (airborne)


Jurnal International Encyclopedia of Public Health menyebutkan, partikel virus atau bakteri
yang kecil (biasanya berukuran 5 mikron atau kurang) dapat menyebarkan penyakit melalui
udara (airborne). Salah satu penyakit yang menular melalui udara adalah tuberkulosis.Hal ini
biasanya juga akan berpengaruh pada udara di lingkungan sekitar karena biasanya akan
terkontaminasi oleh bakteri atau virus. Menjaga sirkulasi udara tetap baik adalah salah satu
langkah untuk menghambat penyebaran penyakit.
2. Penularan melalui makanan (foodborne)
Bakteri penyebab penyakit juga bisa menular melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi. Bakteri yang paling sering menular melalui makanan di antaranya adalah E.
Coli dan Salmonella.
Kemungkinan penyebaran penyakit semakin tinggi apabila makanan tidak diolah dengan baik,
seperti memakan daging yang setengah matang.
Hal ini menyebabkan bakteri yang mengontaminasi tidak sepenuhnya mati dan masih memiliki
kemampuan untuk menyebabkan penyakit.

3. Gigitan serangga
Serangga juga bisa menjadi perantara penularan penyakit. Serangga yang menjadi “kendaraan”
untuk menyebarkan penyakit disebut dengan vektor.Beberapa contoh penyakit yang menular
lewat gigitan serangga, antara lain demam berdarah, malaria, dan penyakit tidur yang dibawa
oleh lalat tsetse.
4. Benda yang terkontaminasi
Ketika orang yang sakit berbicara, bersin, atau batuk, droplet (cairan pernapasan atau liur) yang
keluar mungkin saja mengenai permukaan-permukaan benda. Beberapa virus atau bakteri
diketahui dapat bertahan lama di permukaan-permukaan benda tertentu.

Apabila kita menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi, kemudian menyentuh


wajah (mata atau mulut) dengan tangan yang kotor, hal ini berpotensi menularkan penyakit.
Benda-benda yang kerap kali disentuh berpotensi lebih besar untuk menjadi objek perantara
penularan penyakit, seperti kenop pintu, pegangan tangga, dan sakelar lampu. Jarum suntik yang
digunakan secara bergantian juga punya risiko yang besar dalam penyebaran penyakit, terutama
HIV.

3 Jenis dan siklus hidup organisme parasit

Parasit adalah organisme yang kebutuhan makannya baik dalam seluruh daur hidupnya
atau sebagian dari daur hidupnya bergantung pada organisme lain. Organisme yang memberikan
makanan pada parasit disebut sebagai inang atau inang. Sumber lain mengatakan organisme yang
ditumpangi atau mendukung parasit disebut host atau inang atau tuan rumah. Cabang ilmu
Biologi yang mempelajari tentang organisme parasit disebut Parasitologi. Pada dasarnya,
Parasitisme adalah hubungan timbal balik antara satu organisme dengan organisme lain untuk
kelangsungan hidupnya, dimana salah satu organisme dirugikan oleh organisme lainnya.
Parasitologi merupakan pengembangan khusus atau cabang khusus dari ilmu Biologi yang
disebut ekologi. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara faktor biotik (makhluk
hidup) dengan faktor abiotik (tidak hidup, seperti tanah, air, batu dan lainnya).. Parasitologi
medis adalah ilmu yang mempelajari tentang semua organisme parasit pada manusia. Parasit
yang termasuk dalam parasitologi medis ialah protozoa, cacing, dan beberapa arthropoda.
4. Cara berkembang biak organisme parasit

a. Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh manusia, misalnya: di dalam
darah, otot dan usus, contohnya Plasmodium sp.

b. Ektoparasit adalah parasit yang hidup menempel pada bagian luar kulit dan kadang-
kadang masuk ke dalam jaringan di bawah kulit, misalnya Sarcoptes scabei.

Sedangkan menurut tingkat ketergantungannya, parasit dibedakan menjadi obligat


parasit dan fakultatif parasit.

a. Obligat parasit adalah parasit yang tidak bisa hidup bila tidak menumpang pada host,
misalnya Plasmodium spp.

b. Fakultatif parasit adalah parasit yang dalam keadaan tertentu dapat hidup sendiri di
alam, tidak menumpang pada host, misalnya Strongyloides stercoralis.

c. Parasit tidak permanen adalah parasit yang hidupnya berpindahpindah dalam satu tuan
rumah ke tuan rumah yang lain. Contoh: nyamuk, kutu busuk.

Menurut derajad parasitisme, parasit dibagi menjadi:

a. Komensalisme adalah hubungan dimana suatu organisme mendapat keuntungan dari


jasad lain akan tetapi organisme tersebut tidak dirugikan.

b. Mutualisme adalah hubungan dua jenis organisme yang keduanya mendapat


keuntungan.

c. Simbiosis adalah hubungan permanen antara dua organisme dan tidak dapat hidup
terpisah. d. Pemangsa (predator) adalah parasit yang membunuh terlebih dahulu
mangsanya dan kemudian memakannya.

5. CARA PENULARAN ORGANISME PARASIT

Penyebaran kuman menyebabkan diare biasanya menyebar melalui fecal oral antara lain melalui
makanan dan minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja penderita.
Jalur masuknya virus, bakteri atau kuman penyebab diare ketubuh manusia dapat mudah dihafal
dengan istilah 4F. 4F adalah singkatan dari fluids (air ), fields (tanah), flies (lalat), fingers
(tangan). Tahapannya dimulai dari cemaran yang berasal dari kotoran manusia (feces) yang
mencemari 4F, lalu cemaran itu berpindah kemakanan yang kemudian disantap manusia.

Anda mungkin juga menyukai