A
Kelas : VIII A
No : 25
Mapel : Prakarya
a. Virus berbentuk batang, contohnya TMV (Tobacco Mosaic Virus) penyebab penyakit AIDS
dan Orthomyxovirus penyebab influenza.
Pada bagian kepalaku terdiri dari asam nukleat (DNA dan RNA) dan diselubungi oleh
kapsid. Nah, apa, sih, kapsid itu? Kapsid adalah selubung yang berupa protein dan terdiri
dari satu unit protein yang disebut dengan kapsomer. Kapsid ini juga berfungsi sebagai
pemberi bentuk bagi virus, melindungi asam nukleat yang ada di dalam diriku dari
kerusakan, serta menyediakan protein enzim agar aku mampu menembus membran sel inang
saat melakukan infeksi.
Leher Virus
Leher merupakan tempat yang menyambungkan antara bagian kepala dan bagian ekor. Eits,
jangan salah. Eits, tidak semua virus punya leher, lho. Hanya virus kompleks sepertiku saja
yang punya. Fungsinya? Tentu untuk menyangga kepalaku. Mungkin mirip dengan leher
kamu ya, Squad.
Ekor Virus
Ekorku mungkin salah satu bagian terpenting. Karena, ekor inilah yang akan menancap ke
pada tubuh inang yang nantinya aku gunakan sebagai rumahku. Ekorku berbentuk
seperti tabung yang dilengkap serabut-serabut. Jadi, kamu harus berhati-hati dengan ekorku,
ya.
Virus tidak dapat berdiri sendiri atau hidup bebas di alam ini. Virus hidup secara parasit pada
bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia.
1 . Virus Bakteri
Tidak ada satu bakteri pun yang tidak mengandung virus. Virus yang menginfeksi bakteri
adalah bakteriofag. Bakteriofag dapat berkembang cepat sehingga dalam waktu yang singkat
dapat menghancurkan sejumlah bakteri. Bakteriofag memiliki inti asam nukleat berbentuk
DNA ganda berpilin atau tunggal berpilin atau RNA rantai tunggal. Contoh bakteriofag adalah
E. coli.
2 . Virus Tumbuh-tumbuhan
Sebagian besar penyakit pada tumbuh-tumbuhan disebabkan oleh virus. Serangan virus ini
dapat mengakibatkan kerugian secara ekonomi yang sangat besar, misalnya, virus yang
menyerang tanaman kentang dan tembakau.
Bahan genetik dari virus tumbuh-tumbuhan adalah RNA. Virus ini dapat memasuki bagian
dalam sel secara aktif atau dapat melalui cedera, misalnya, cedera akibat gosokan pada daun.
Di alam virus ditularkan secara kontak langsung atau melalui vektor. Sejumlah besar virus
dapat juga ditularkan melalui serangga. Virus sering memperbanyak diri di dalam saluran
pencernaan serangga (virus persisten). Virus dapat menginfeksi tumbuhan lain setelah
terjadi masa inkubasi di dalam serangga. Sementara itu, virus yang tidak persisten dapat
ditularkan melalui gigitan serangga secara langsung.
Virus yang menyerang manusia, antara lain, virus cacar air, cacar, campak, influenza, polio,
mata belek, hepatitis, demam berdarah, diare, HIV AIDS, dan virus AI. Virus pada manusia
dapat ditularkan secara kontak langsung maupun tidak langsung. Mata belek, influenza, dan
cacar dapat ditularkan secara kontak langsung atau lewat udara. Hepatitis dan polio dapat
ditularkan melalui air sumur yang tercemar dan sendok atau piring bekas penderita ataupun
keringat penderita. Demam berdarah dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Sementara itu, virus HIV AIDS dapat ditularkan melalui jarum suntik, air ludah, transfusi
darah, air susu, plasenta ibu hamil pada janinnya, hubungan kelamin, serta cairan vagina dan
sperma.
e. Perkembangbiakan virus
Perkembangbiakan virus terdiri dari dua siklus yaitu daur litik dan daur lisogenik.
SIKLUS LITIK
Siklus ini disebut litik karena pada siklus inilah terjadi penghancuran sel bakteri oleh
bakteriofag. Berikut tahapan dalam siklus litik :
Adsorpsi
Melekatnya ekor virus pada sel bakteri.
Penetrasi
Setelah menempel, virus mencoba untuk membentuk lubang pada dinding sel bakteri
menggunakan enzim. Enzim tersebut melarutkan dinding sel bakteri sehingga terbentuk
lubang. Melalui lubang itulah virus memasukkan DNA-nya ke dalam bakteri.
Eklifase
Virus mengambil alih perlengkapan metabolik sel bakteri.
Perakitan
DNA yang masuk ke dalam bakteri mengambil alih tugas DNA bakteri dan menggunakan
metabolik bakteri untuk menghasilkan komponen-komponen virus, seperti kapsid, ekor,
serabut ekor, dan kepala.
Lisis
Virus yang baru terbentuk kemudian mengeluarkan enzim lisozimnya untuk menghancurkan
dinding sel bakteri. Setelah dinding bakteri hancur, virus-virus baru dapat keluar dan
menyerang sel-sel bakteri lainnya sehingga bakteri mengalami kematian. Virus yang telah
menginfeksi sel lain pun mengulangi siklus litiknya kembali.
SIKLUS LISOGENIK
Pada siklus ini, virus hanya menempelkan DNA-nya pada DNA bakteri dan tidak langsung
mengambil alih metabolisme sel inang. DNA yang menempel disebut profage. Berikut tahapan
siklus lisogenik :
Adsorpsi
Melekatnya ekor virus pada sel bakteri.
Penetrasi
Ujung serabut ekor virus masuk ke dalam sel bakteri.
Pembentukan Profage
DNA yang berhasil masuk ke dalam tubuh bakteri kemudian menempel pada DNA bakteri dan
membentuk profage yang merupakan cikal bakal terbentuknya virus baru.
Pembelahan Profage
Ketika bakteri membelah diri, profage ikut membelah sehingga anakan sel bakteri pun
mengandung profage. Hal ini berlangsung terus-menerus sehingga jumlah bakteri yang
mengandung profage menjadi sangat banyak.
Sintesis
Asam nukleat virus membentuk partikel-partikel virus baru.
Perakitan
Penyusunan partikel-partikel virus menjadi virus-virus baru.
Lisis
Pecahnya sel bakteri mengeluarkan virus-virus baru.
f.Klasifikasi Virus
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang
dimilikinya. Tujuan dari klasifikasi adalah untuk mempermudah memlepajari makhluk hidup
tersebut. Dalam klasifikasi biologi dikenal adanya tingkatan takson mulai dari yang terendah:
spesies dan yang tertinggi: kingdom. Tingkatan takson dalam biologi adalah sebagai berikut.
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Makhluk hidup yang dikelompokkan dalam tingkatan takson yang sama akan memiliki ciri-
ciri dasar yang sama. Makhluk hidup dalam takson yang lebih rendah memiliki persamaan
ciri yang lebih banyak dibandingkan dengan takson yang lebih tinggi. Bakteri, hewan,
tumbuhan, dan jamur dikelompokkan dalam sistem klasifikasi ini.
g. Penyakit yang disebabkan virus
Berikut adalah beberapa daftar penyakit yang disebabkan oleh virus:
Pilek
Pilek adalah penyakit yang paling umum ditemui dengan gejala-gejala seperti bersin, radang
tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk. Anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun
berisiko tinggi terserang pilek.
Flu
Biasanya flu memilki gejala yang lebih serius dibanding gejala pilek. Demam, sakit kepala,
nyeri otot, kelelahan, meriang, mual, dan muntah adalah beberapa contoh gejala
flu. Flu umumnya menyebar lebih mudah di kala musim hujan, karena iklim yang lembap
dapat menunjang penyebaran virus flu dengan baik
Cacar air
Penyakit ini disebabkan oleh virus varicella-zoster dan paling sering dialami oleh anak-anak
yang berusia di bawah 15 tahun namun juga bisa terjadi pada orang dewasa. Mereka yang
sudah pernah terkena cacar air dapat mengalami herpes zoster beberapa tahun kemudian.
Chikungunya
Virus chikungunya disebarkan oleh nyamuk yang sama dengan nyamuk penyebar virus
demam berdarah dengue dan virus zika. Virus ini juga bisa menyebar melalui darah.
Demam berdarah dengue
Penyakit ini umum ditemukan pada daerah yang hangat dan lembap. Wabah demam
berdarah dengue merebak di musim hujan dengan gejala-gejala seperti demam tinggi, sakit
kepala, ruam, nyeri otot dan sendi, serta muntah.
Hepatitis viral
Virus hepatitis B dan C menyerang organ hati Anda dan biasanya menyebar melalui cairan
tubuh seperti darah dan sperma penderita yang telah terinfeksi virus ini. Penderita hepatitis
virus ada yang tidak menunjukkan gejala hingga bertahun-tahun lamanya. Diagnosis biasanya
didapatkan setelah Anda melakukan tes darah.
Rabies
Penyakit ini bisa menjangkiti seseorang yang terkena gigitan hewan yang terinfeksi virus
rabies. Gejalanya termasuk demam, sakit kepala, kelelahan, kebingungan, halusinasi, dan
kelumpuhan.
Rubella
Penyakit ini sangat berbahaya bagi janin dalam kandungan, karena bisa menyebabkan
keguguran dan cacat bawaan. Gejala rubella atau campak Jerman ini termasuk demam ringan
dan ruam yang dimulai dari area wajah lalu menyebar ke seluruh tubuh.
Zika Virus
Virus ini umumnya menyebar melalui gigitan nyamuk, namun bisa juga menyebar melalui
hubungan seksual atau ditularkan dari ibu kepada janin dalam kandungannya. Gejalanya
termasuk demam, ruam, nyeri sendi dan konjungtivitis.
HIV/AIDS
Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh Anda dengan cara menghancurkan sel darah
putih yang tugasnya melawan infeksi. AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV, biasanya
menyebar melalui hubungan seksual berisiko dan berbagi pakai jarum suntik dengan orang
yang terinfeksi HIV.
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
terpapar virus Corona.
Pakar penyakit menular Charales Chiu, MD, PhD, dari University of California San Fransisco,
mengatakan cara penyebaran virus Corona yang telah diketahui sampai saat ini adalah
melalui percikan air liur ketika seseorang yang sudah terinfeksi bersin atau batuk. Orang
dengan jarak kurang dari dua meter bisa tertular apabila si terinfeksi virus Corona bersin
atau batuk tanpa memakai masker.