Anda di halaman 1dari 12

VIRUS

Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus sendiri bersifat sebagai
parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material yang
hidup dengan menginvansi dan memanfaatkan sel makhluk hidup, karena virus tidak memiliki
perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri.

A. Struktur Tubuh Virus


Guna mempermudah dan memahami struktur virus, yang akan kita pelajari struktur virus T yaitu
Bakteriofage. Struktur tubuh Bakteriofage terdiri atas:
 Kapsid
Kapsid merupakan selubung terluar virus yang tersusun atas banyak subunit protein yang disebut
kapsomer. Kapsid inilah yang memberi bentuk pada virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi
lingkungan yang merugikan virus. Bentuk kapsid virus berbeda-beda yaitu polihedral, batang, bulat, oval,
dan lain-lain.
 Kepala
Kepala virus berisi materi genetik yaitu berupa DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
 Isi Tubuh
Bagian isi tersusun atas asam nukleat, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai
virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus.
Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan
virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1).
 Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tabung bersumbat
yang dilengkapi serabut. Pada bagian ekor terdapat lempengan dasar dan serabut ekor yang berfungsi
sebagai alat menempel dan tempat penginjeksian DNA ke dalam sel inang.

Pada bagian kepala hingga ekor terdapat kapsid dan selubung ekor (bagian terluar) serta asam nukleat
(bagian dalam).
B. Ciri-ciri Virus
Virus memiliki Ciri-ciri yakni sebagai berikut:
1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
2. Virus berukuran sangat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ
(1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang
pembesarannya dapat mencapai 50.000 kali.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang
berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong
dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
6. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid.

Panduan Sukses UM-PTKIN 2019 | indofira.co.id |-332 -


7. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan,
tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
8. Virus tidak dapat membelah diri, dan
9. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, namun dapat di kristalkan.
C. Peranan Virus
Virus juga berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Berikut peranan virus yang menguntungkan dan
merugikan:
 Peranan virus yang menguntungkan
1. Pembuatan antitoksin
2. Melemahkan bakteri
3. Memproduksi vaksin
 Peranan virus yang merugikan
Peranan virus yang merugikan yakni berupa penyakit, baik penyakit pada manusia, hewan, maupun
tumbuhan
Penyakit pada Manusia:

 AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) AIDS adalah penyakit yang menyebabkan
menurunnya kekebalan tubuh.
 Hepatitis, disebabkan oleh virus hepatitis. Ada tiga tipe hepatitis, yaitu hepatitits A, hepatitis B,
dan hepatitis C. Gejala-gejalanya: demam, mual, muntah-muntah, perubahan warna kulit dan
selaput lendir berwarna kuning.
 DB(Demam Berdarah) disebabkan oleh virus dengue. Virus ini dapat menyebabkan menurunnya
kadar trombosit dan menyebabkan pecahnya kapiler darah sehingga gejala-gejala yang tampak
adalah adanya bercak-bercak merah pada kulit, demam panas tinggi, sakit kepala, mimisan
lebih parah lagi pendarahan pada organ-organ tubuh dan dapat menyebabkan kematian. Vektor
penyebab penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti.
 SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Penyakit ini disebabkan oleh virus corona yang
dibawa oleh mamalia golongan musang dan rakun.
 Influenza. Penyakit ini disebabkan oleh Orthomyxovirus. Morfologinya seperti bola, virus ini
menyerang saluran pernapasan sehingga penderita mengalami kesulitan bernapas
 Gondong. Penyebab penyakit ini adalah Paramyxovirus. Virus yang hanya memiliki ARN (asam
ribo nukleat) saja.
 Herpes Simpleks. Herpes merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya bintik merah
bernanah dan berkelompok di kulit, dan disertai oleh demam. Penyebab herpes adalah virus
anggota famili Herpertoviridae.
 Campak (Morbili). Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim
neurominidase.
 Polio. Polio disebabkan oleh poliovirus.
 Ebola. Disebabkan oleh virus ebola.
 Mata Merah (Belek)
Panduan Sukses UM-PTKIN 2019 | indofira.co.id |-333 -
Penyakit pada Hewan:

 Rabies (Anjing gila). Penyebab rabies adalah Rabdovirus.


 Food and Mouth Diseases (FMD). Penyebab penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak
seperti kerbau, sapi, domba, dan kuda.
 Tetelo (sampar ayam). Penyakit Tetelo atau NCD (New Castle Disease) menyerang pada
unggas.
 Kanker pada Ayam. Disebabkan oleh RSV (Rous Sarcoma Virus)
 Flu Burung. Disebabkan oleh Virus Avian influenza (H5N1), Virus Avian influenza umumnya
menyerang unggas, tetapi dapat pula menyerang burung-burung, hewan, bahkan manusia.
Penyakit pada Tumbuhan
 Mozaik, ditandai bercak kuning pada tembakau. Disebabkan oleh TMV (Tobacco Mozaic Virus)
 CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) penyebab penyakit pada jeruk, yang menyebabkan
rusaknya pembuluh angkut (floem)
 Tungro, penyebab penyakit kerdil pada tanaman padi. Vektornya adalah wereng hijau dan
wereng cokelat

D. Reproduksi Virus
Virus hanya dapat berkembang biak atau bereplikasi pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan,
jaringan tumbuhan).
Siklus reproduksi virus ada 2 cara, yaitu dengan cara siklus litik dan siklus lisogenik.

 Siklus Litik atau siklus Lisis


Siklus lisis adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang pada akhirnya menyebabkan
kematian sel inang.
Tahapan siklus lisis :
 Adsorbsi (fase penempelan).
 Penetrasi/injeksi/Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
 Sintesis (fase pembentukan), Eklifase, Replikasi.
 Perakitan.
 Lisis (fase pemecahan sel inang / Pembebasan).

 Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang, setelah
adsobsi dan injeksi DNA Virus (fage) berintegrasi ke dalam kromosom bakteri, integrasi ini disebut
profage (gen asing yang bergabung dengan kromosom bakteri). Dalam hal ini DNA virus tidak langsung
mensintesis DNA Bakteri, karena bakteri memiliki imunitas. Setelah imunitasnya hilang baru DNA Virus
mengendalikan Dna bakteri, yang tahap selanjutnya seperti pada siklus lisis.
Tahapan dalam siklus lisogenik :
1. Fase Adsorbsi
2. Fase Injeksi
Panduan Sukses UM-PTKIN 2019 | indofira.co.id |-334 -
3. Fase Penggabungan
4. Fase Pembelahan
5. Fase Sintesis
6. Fase Perakitan
7. Fase Litik
Melalui perkembangan ilmu pengetahuan beberapa jenis virus dapat dimanfaatkan mekanismenya untuk
menanggulangi jenis penyakit tertentu yang sulit disembuhkan oleh pengobatan biasa seperti pada
penyakit genetis. Contohnya pada penyakit SCID (Severe Combine Immunodeficiency) dimana tubuh
tidak dapat membentuk leukosit akibat tidak adanya enzim adenosin deaminase (ADA). Dengan
memasukkan retrovirus ke dalam sumsum tulang akan mengakibatkan dibentuknya RNA virus baru,
protein virus dan juga ADA oleh enzim transkriptase balik dari virus. Dengan dibentuknya ADA, leukosit
pun dapat diproduksi. Penyakit yang disebabkan oleh virus dapat dicegah dengan cara vaksinasi.
Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin (bibit penyakit yang telah dilemahkan) ke dalam tubuh.
Dengan memasukan vaksin, tubuh akan bereaksi dengan membentuk antibodi, sehingga diharapkan
pada saat tubuh terkena penyakit di masa yang akan datang, antibodi dapat menghancurkan penyebab
penyakit tersebut atau menjadi kebal. Kekebalan seperti ini disebut kekebalan aktif. Bagi orang atau
hewan yang menderita penyakit akibat virus dapat dilakukan pengobatan dengan pemberian serum.
Serum adalah plasma darah yang mengandung antibodi suatu penyakit. Dengan pemberian serum ini
tubuh tidak perlu membentuk sendiri antibodinya. Kekebalan dengan cara ini disebut kekebalan pasif
(Anonima, 2004).8

Panduan Sukses UM-PTKIN 2019 | indofira.co.id |-335 -


BAKTERI
1. Apa itu Bakteri?
2. Ciri-ciri Bakteri
3. Struktur morfologi bakteri
4. Archebactria dan Eubacteria.
5. Peranan bakteri dalam kehidupan sehari-hari.
A.Apa itu Bakteri
Bakteri berasal dari kata bakterion yang artinya batang kecil.Bakteri merupakan organisme bersel
satu(uniseluler) dan tidak memiliki membran inti sel(prokariotik).Orang yang pertama kali menemukan
bakteri yaitu seorang ilmuwan dari belanda yang bernama Antonio van Leeuwenhoek.Ia juga
merupakn seorang penemu mikroskop lensa tunggal.
B.Ciri-ciri bakteri
 Berdiameter 0,5-5 mikrometer
 Tubuhnya berupa sel yang memiliki dinding sel,plasma,inti,dan organel sel
 Dinding selnya tersusun oleh asam amino dan gula yang disebut peptidoglikan
 Tidak berklorofil
 Dapat hidup dimana-mana (kosmopolit)
 Dapat dikulturkan
 Jika lingkungannya buruk,dapat membentuk endospora
C.Struktur morfologi bakteri
Bagian luar tubuh bakteri terdiri atas:
 Kapsul
 Dinding sel(tersusun atas peptidoglikan)
 Membran plasma
 Flagela(tidak semua bakteri memilikinya)
Bagian dalam tubuh bakteri terdiri atas:

 Sitoplasma yang mengandung butiran protein,glikogen,lemak,dan organel sel serta asam


nukleat.Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel.
 Ribosom yang tersusun atas senyawa protein dan RNA.Ribosom berfungsi dalam sintesis
protein.Jumlah ribosom dalam sel bakteri dapat mencapai ribuan
 DNA(deoxyribonucleic acid) yang berguna dalam menentukan sifat-sifat dari sel tersebut.DNA
dalam bakteri terbagi menjadi dua yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom(Plasmid).DNA
kromosom menentukan sifat metabolisme sel sedangkan DNA non kromosom hanya
menentukan sifat patogen,fertilitas,dan kekebalan terhadap suatu antibody.
 Granula yang berfungsi untuk menyimpan cadangan-cadangan makanan atau senyawa lain
yang dihasilkan sebuah bakteri.
 Mesosom yang merupakan penonjolan membran plasma yang mengarah ke dalam
sitoplasma.Salah satu fungsi mesosom ialah menghasilkan energi serta membentuk dinding sel
pada saat pembelahan sel.
D.Archebacteria dan Eubacteria
Panduan Sukses UM-PTKIN 2019 | indofira.co.id |-336 -
 Archebacteria merupakan bakteri yang tidak memiliki peptidoglikan serta hidup di tempat yang
memiliki kondisi ekstrem.Archebacteria memiliki kondisi fisik yang tahan terhadap
antibiotik.Archebacteria digolongkan berdasarkan tempat tinggalnya seperti:
1. Bakteri Metanogen: Bakteri ini hidup dalam kondisi yang kaya akan gas metana contohnya
seperti di rawa-rawa dan dalam pencernaan hewan.Bakteri metanogen sangat intoleran
terhadap O2 sehingga bakteri metanogen digolongkan dalam bakteri anaerob.Contoh dari
bakteri metanogen yaitu Methanobacterium.
2. Bakteri Halofil:Bakteri ini hidup dalam kondisi yang memiliki kadar garam yang sangat
tinggi.Contoh dari bakteri halofil ialah Halobacterium.
3. Bakteri Termofil:Bakteri ini hidup pada linkungan yang memiliki suhu yang tinggi serta
mengandung banyak sulfur.Contoh dari bakteri ini adalah Thermophilus dan Sulfolobus.
 Eubacteria merupakan bakteri yang memiliki peptidoglikan.Ciri-ciri dari Eubacteria adalah
bersifat patogen dan tidak patogen,bereproduksi secara Aseksual dan Seksual,merupakan
bakteri sejati,dapat hidup dimana saja(kosmopolit).Eubacteria digolongkan menjadi 5 kelompok
yaitu:
1. Protobacteria
2. bakteri Gram positifjip
3. Cyanobacteria
4. Spirocheta
5. Chlamydia
E.Peranan bakteri dalam kehidupan sehari-hari
Bakteri memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.Bakteri juga dapat
digolongkan dalam 2 jenis yaitu bakteri yang menguntungkan dan merugikan.Berikut contohnya:
 Bakteri yang menguntungkan:
1. Lactobacillus bulgaricus;pembuatan yoghurt
2. Lactobacillus casei:pembuatan keju
3. Escheresia coli:pembusukan makanan serta menghasillkan viamin K
4. Nitrosomonas:mengoksidasi amonia menjadi nitrit
5. Nitrobacter:mengoksidasi nitrit menjadi nitrat
6. Clostridium butyricum:mengolah limbah organik
7. Acetobacter xylinum:pembuatan nata de coco
8. Bacillus thuringensis:pembasmi hama tanaman
9. Streptomyces grieus:mengasilkan antibiotik streptomiosin
 Bakteri yang merugikan:
1. Vibrio cholerae:menyebabkan penyakit muntaber
2. Clostrodium tetani:menyebabkan penyakit tetanus
3. Treponema pallidum:menyebabkan penyakit sifilis
4. Mycobacterium tuberculosis:menyebabkan penyakit TBC
5. Mycobacterium leprae:menyebabkan penyakit lepra
6. Bacillus antharacis:menyebabkan penyakit antraks pada sapi dan manusia
7. Salmonella thypi:menyebabkan penyakit demam tifoid dan pendarahan usus

Panduan Sukses UM-PTKIN 2019 | indofira.co.id |-337 -


Panduan Sukses UM-PTKIN 2019 | indofira.co.id |-338 -
Protista ini merupakan organisme eukariotik mikroskopis yang memiliki ciri-ciri hewan, tumbuhan atau
jamur namun tidak dapat dikelompokkan dalam kingdom animalia, plantae dan fungi. Protista ini
menyerupai hewan yang disebut protozoa, yang terdiri dari empat filum yang dibedakan berdasarkan
alat geraknya yaitu:
 Flagellata
 Sarcodina
 Cilliata
 Dan Sporozoa
Protozoa ini kebanyakan berukuran mikroskopis, uniseluler, heterotrof, kebanyakan berkembang biak
dengan membelah diri dan habitatnya di perairan atau tempat-tempat yang lembab. Protozoa ada yang
hidup sebagai saprofit, bersimbiosis dengan organisme lain dan parasit pada tumbuhan, hewan dan
manusia.
Protista menyerupai tumbuhan disebut dengan ganggang, memliki klorofil namun belum ada diferensiasi
sel sehingga seluruh bagiannya merupakan talus. Berdasarkan pigmen dan ciri morfologi dan
fisiologinya, dikelompokkan menjadi yaitu:
 Chlorophyta
 Phaeophyta
 Rhodophyta
 Bacillariophyta
 Dinoflagellata
 Chrysophyta
 Dan Euglenophyta
Ganggang bersifat eukariotik ada yang uniseluler dan multiseluler, hidup soliter atau berkoloni,
berukuran mikroskopis hingga makroskopis memiliki klorofil a dan pigmen lain sehingga bersifat autotrof.
Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan, fragmentasi dan zoospore sedangkan reproduksi
seksual dengan konjugasi, isogami, anisogami dan oogami.
Dan sedangkan protista yang menyerupai jamur terdiri dari kelompok jamur lendir yang memiliki ciri
seperti jamur tetapi dalam daur hidupnya terdapat fase yang dapat bergerak yang disebut plasmodium.
Jamur lendir terdiri dari lima kelas yaitu:
 Myxomycetes
 Plasmodiophoromycetes
 Acrasiomycetes
 Labyrinthulomycetes
 Dan Oomycetes.
Jamur lendir tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof sebagai saprofit dan parasit, Fase vegetatifnya
menyerupai lendir yang dapat bergerak dan disebut plasmodium, fase generatifnya mengahsilkan spora
seperti pada jamur. Habitatnya ialah di perairan dan tempat-tempat yang lembab. Beberapa jenis dapat
menyebabkan penyakit pada hewan dan tanaman budidaya.

Panduan Sukses UM-PTKIN 2019 | indofira.co.id |-339 -


FUNGI (JAMUR)

 Ciri-ciri jamur :
1. Eukariotik yang memiliki dinding sel
2. Tidak memiliki klorofil
3. Makanannya berupa bahan organik yang diperoleh dari lingkungannya, baik dari mahkluk hidup lain
atau dari sisa mahkluk hidup
4. Dinding sel tersusun dari kitin
5. Beberapa memiliki zat warna, seperti Amanita muscaria
6. Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang (hifa)
7. Hifa pada jenis jamur tertentu memiliki sekat antar-sel yang disebut septum
8. Hifa tanpa sekat : Hifa senositik
9. Hifa jamur bercabang-cabang dan berjalin membentuk miselium
10. Miselium vegetatif : Menyerap makanan
11. Miselium generatif : Alat reproduksi, menghasilkan spora
12. Melakukan pencernaan secara ekstraseluler atau di luar tubuh jamur
13. Bersifat heterotrof
 Berdasarkan cara memperoleh makanannya :
1. Saprofit : Memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Sebagai
pengurai (dekomposer) utama
2. Parasit : Memperoleh zat organik dari organisme hidup lain. Merugikan organisme inangnya karena
dapat menyebabkan penyakit
3. Simbiosis mutualisme : Hidup saling menguntungkan dengan organisme lain. Contohnya : Jamur
bersimbiosis dengan ganggang hijau biru membentuk lumut kerak dan jamur yang bersimbiosis dengan
akar tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza
 Habitatnya :
1. Tempat basah/lembab di daratan
2. Organisme/sisa-sisa organisme di laut/air tawar
3. Lingkungan asam
4. Konsentrasi gula tinggi
 Reproduksi aseksual :
1. Pembentukan kuncup/tunas pada jamur uniseluler
2. Pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) pada jamur uniseluler
3. Pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada jamur multiseluler. Spora aseksual berupa :

Panduan Sukses UM-PTKIN 2019 | indofira.co.id |-340 -


Sporangiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel dalam kotak spora (sporangium) yang terdapat
pada ujung sporangiofor (struktur yang mendudukung sporangiofor)
Konidiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel pada ujung konidiofor (penudukung konidia)
 Reproduksi seksual : Pembentukan spora seksual yang dihasilkan secara singami (penyatuan
sel/hifa yang berbeda jenis)
 Klasifikasi berdasarkan cara reproduksi seksualnya :
a) Zigomycota :
Hifa tak bersekat
Hifa berdiferensiasi membentuk sporangium
Alat reproduksi seksual : Zigosporangium yang berdinding tebal dan bewarna kehitaman
Tidak memiliki tubuh buah
Habitatnya :
1. Merupakan jamur terestrial (daratan)
2. Saprofit pada makanan/pada sisa tumbuhan dan hewan
3. Parasit pada manusia dan tumbuhan
4. Bersimbiosis saling menguntungkan dengan organisme lain
Reproduksi aseksualnya : Fragmentasi miselium atau pembentukan spora aseksual (spora vegetatif)
yang dihasilkan oleh sporangium
Peranannya :
1. Rhizopus oryzae : Pembuatan tempe
2. Mucor javanicus : Pembuatan tape
3. Rhizopus stolonifer, Rhizopus nigricans, Mucor mucedo, Pilobolus : Pengurai saproba sisa
organisme/bahan yang terbuat dari produk organism
b) Ascomycota :
Sebagian besar multiseluler, uniseluler (Saccaromyces cerevisiae)
Yang multiseluler hifanya bersekat
Alat reproduksi aseksualnya : Hifa yang berdiferensiasi membentuk konidiofor
Alat reproduksi seksualnya : Askus
Tubuh buah pada Ascomycota : Askokarp
Peranannya :
Saccharomyces cerevisiae : Pembuatan roti dan minuman beralkohol (mengubah gula menjadi alkohol
(etanol) dan karbon dioksida)
Saccharomyces ellipsoideus : Pembuatan wine dari buah anggur
Saccharomyces tuac : Pembuatan tuak dari air nira
Neurospora crassa : Oncom
Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinea : Tubuh buahnya dapat dimakan
Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum : Antibiotik
Penicilliumcamembertz dan Penicillium roqueforti : Keju
c) Basidiomycota :
Jamur multiseluler hifanya bersekat
Tubuh buah pada Basidiomycota : Basidiokarp

Panduan Sukses UM-PTKIN 2019 | indofira.co.id |-341 -


Alat reproduksi seksualnya : Basidiospora
Reproduksi aseksualnya : Membentuk spora konidia
Peranannya :
- Jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur merang (Volvariella volvacea), dan jamur shitake
(Lentinula edodes) : Dapat dimakan tubuh buahnya
- Jamur kayu (Ganoderma) : Obat/makanan suplemen
Yang merugikan :
- Jamur karat (Puccinia graminis) : Parasit pada daun tanaman pertanian
- Punnicinia arachidis : Parasit pada tanaman kacang
- Ustilago maydis : Parasit pada jagung
- Amanita ocreata dan Amanita phalloides : Beracun dan mematikan bila dimakan
- Amanita muscaria : Menyebabkan halusinasi bila dimakan
d) Deuteromycetes :
Bukan kelompok jamur sebenarnya dalam klasifikasi jamur
Setiap jenis jamur sudah diidentifikasi tetapi belum diketahui reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam
deuteromycetes (jamur tidak sempurna)
Jika cara reproduksi suatu jenis jamur Deuteromycetes diketahui, jamur tersebut akan dikelompokkan
ulang menjadi anggota salah satu divisi jamur Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota
 Lumut kerak :
1. Bentuk kehidupan saling menguntungkan antara jamur dan organisme fotosintetik
2. jamur dalam lumut kerak umumnya adalah Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan organisme
fotosintetiknya adalah Cyanobacteria/ganggan hijau uniseluler
3. Jamur memperoleh hasil fotosintesis dari Cyanobacteria
4. Jamur bertugas menjaga ketersediaan air bagi Cyanobacteria
5. Cyanobacteria memperoleh nutrien untuk fotosintesis yang diserap oleh jamur dari lingkungan
6. Reproduksi aseksual : Fragmentasi badan vegetatif (talus) atau dengan soredia
7. Reproduksi seksualnya : Jika yang bersimbiosis adalah Ascomycota dan Basidiomycota yang
menghasilkan askospora dan basidiospora
 Mikoriza :
1. Simbiosis mutualisme antara jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi
2. Jamur memperoleh senyawa organik
3. Tumbuhan memperoleh air dan mineral (terutama fosfor) yang diserap oleh jamur dari dalam tanah,
jamur juga menyediakan hormon pertumbuhan tertentu yang melindungi akar tumbuhan terhadap infeksi
mikroorganisme

Panduan Sukses UM-PTKIN 2019 | indofira.co.id |-342 -


Keanekaragaman Hayati
v Pengertian : adalah adanya makhlk hidup yang beraneka ragam
v Tingkat keanekaragaman hayati :
– Keanekaragaman tingkat gen
Genetika adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat-sifat makhluk
hidup dari induk kepada keturunannya. Keanekaragaman tingkat gen artinya seluruh makhluk hidup
didunia ini memiliki gen yang berbeda-beda meskipun dalam satu jenis sekalipun. hal tersebut
menyebabkan adanya keberagam gen makhluk hidup.
– Keanekaragaman tingkat jenis
Yaitu adanya keanekaragaman jenis makhluk hidup yang masing-masing dari mereka ada yang memiliki
persamaan namun juga perbedaan.
– Keanekaragaman tingkat ekosistem
Lingkungan tempat hidup sangatlah beragam. Hal tersebut menyebabkan perbedaan jenis makhluk
hidup di tempat satu dengan tempat yang lain. Keadaan tersebut terjadi karena adanya penyesuaian
sifat-sifat keturunan dengan lingkungan. Jadi, keanekaragaman tingkat ekosistem adalah keberagaman
kondisi lingkungan dan makhluk hidup yang menempatinya
v Keunikan keanekaragaman hayati Indonesia
– Memiliki hewan bertipe oriental, Australia dan peralihan
Pada awalnya Wallace menemukan terdapat perbedaan ciri-ciri hewan di Indonesia bagian barat dengan
timur. Lalu Max weber berpendapat bahwa hewan yang ada di sulawesi dan sekitarnya memiliki
perbedaan dari kedua jenis hewan yang kemukakan oleh Wallace. Jadi di Indonesia terdapat 3 tipe
fauna yaitu :
 Hewan daerah oriental
Ciri-ciri :
– Mamalia berukuran besar
– Memiliki banyak jenis hewan primata
– Warna bulu burung kurang menarik dan tidak beragam
Contoh :
– Elephas maximus (gajah)
– Rhinoceros sondaicus (badak bercula satu)
– Pongo pygmaeus pygmaeus (orang utan kalimantan)
– Monyet (presbytis thomasi)
– Murai (myophoneus sp.)
 Hewan daerah Australia
Ciri-ciri :
– Mamalia berukuran lebih kecil
– Memiliki mamalia berkantong
– Tidak ada primata
– Warna bulu burung lebih menarik dan beragam

Panduan Sukses UM-PTKIN 2019 | indofira.co.id |-343 -

Anda mungkin juga menyukai