Soal :
1. Gunakan Algoritma Dijkstra untuk menentukan panjang lintasan
terpendek dari titik a ke setiap titik yang lain di graph-bobot berikut.
Tentukan pula sebuah lintasan terpendek dari a ke setiap titik lain
tersebut.
b d a d g
⦁ 5 ⦁ ⦁ 3 ⦁ 2 ⦁
4 2 5 4 5 e 3 3
a⦁ 2 1 3 ⦁f b⦁ 3 ⦁ 4 ⦁h
3 5 4 5 4 5 4
⦁ 6 ⦁ ⦁ 3 ⦁ 3 ⦁
c e c f i
Gambar Graph-bobot B Gambar Graph-bobot C
Penyelesaian :
Nomor 1a.
b d
⦁ 5 ⦁
e 1=4 2
a⦁ e 3=2 1 3 ⦁f
e 2=3 5
⦁ e 4 =6
⦁
c e
Gambar Graph-bobot B
Dari tabel terakhir kita lihat bahwa setiap titik di B sudah dilabel permanen
(karena T =∅ ). Karena label permanen dari f adalah λ ( f )=10. Panjang lintasan
terpendek dari a ke f di graph-bobot B adalah 10.
Untuk menentukan lintasan terpendek dari a ke f dapat dilakukan dengan
“Metode Telusur Balik”, yaitu dari f ke a.
Perhatikan bahwa :
b d
⦁ 5 ⦁
4 2
a⦁ 2 1 3 ⦁f
3 5
⦁ 6 ⦁
c e
Gambar Graph-bobot B
λ ( f )=10=8+2= λ ( d )+ W ( e 9 ) [e 9=( df ) ]
λ ( d ) =8=5+ 3=λ ( e ) +W ( e 7 ) [e 7=( ed ) ]
λ ( e )=5=4 +1=λ ( b ) +W ( e 4 ) [e 4 =( be ) ]
λ ( b )=4=0+4=λ ( a )+ W ( e 2 ) [e2= ( ab ) ]
Jadi :
λ ( f )=W ( e2 ) +W ( e 4 ) + W ( e 7 ) +W ( e 9 )
Dengan demikian sebuah lintasan terpendek dengan panjang 10 dari a ke f di
graph-bobot G adalah lintasan : (a , b , e , d , f )
Nomor 1b.
a d g
⦁ ⦁ 3 2 ⦁
5 4 5e 3 3
b⦁ 3 ⦁ 4 ⦁h
4 5 4 5 4
⦁ 3 ⦁ 3 ⦁
c f i
Gambar Graph-bobot C
Titik a b c d e f g h i
λ ( Titik ) 0 5 9 3 5 9 5 6 10
T −¿ −¿ c −¿ −¿ f −¿ h i
Jelas terlihat bahwa titik di T yang mempunyai label minimum adalah g,
sehingga :
STEP 2 : u=h ∈T dengan λ ( u ) =λ ( h ) minimum.
Karena u ≠ i, lanjut ke STEP 4.
STEP 4 : ∀ sisi e=uv , v ∈ T , ganti label v dengan :
λ ( v )=minimum { λ ( v ) , ( λ ( u ) +W ( e) ) }
Terdapat e 14=hi , sedemikian sehingga
λ ( i )=10<6 +4=λ ( h )+ W ( e 14) ⇒ label i tetap dengan
λ ( i )=10
STEP 5 : Tulis T =T −{ h }={ c , f ,i }. Pada tahap ini kita katakan
bahwa titik a telah dilabel permanen dengan label λ ( h )=6,
sehingga label titik C dan himpunan T yang baru dapat dilihat
dalam
tabel berikut : (dan selanjutnya pergi ke STEP 2)
Titik a b c d e f g h i
λ ( Titik ) 0 5 9 3 5 9 5 6 10
T −¿ −¿ c −¿ −¿ f −¿ −¿ i
Jelas terlihat bahwa titik di T yang mempunyai label minimum adalah c ,
sehingga :
STEP 2 : u=c ∈ T dengan λ ( u ) =λ ( h ) minimum.
Karena u ≠ i, lanjut ke STEP 4.
STEP 4 : ∀ sisi e=uv , v ∈ T , ganti label v dengan :
λ ( v )=minimum { λ ( v ) , ( λ ( u ) +W ( e) ) }
Terdapat e 15=cf , sedemikian sehingga
λ ( f )=9< 9+3=λ ( c )+ W ( e 15) ⇒label f tetap dengan
λ ( f )=9
STEP 5 : Tulis T =T −{ c }= { f , i }. Pada tahap ini kita katakan
bahwa titik c telah dilabel permanen dengan label λ ( c )=9,
sehingga label titik C dan himpunan T yang baru dapat dilihat
dalam
tabel berikut : (dan selanjutnya pergi ke STEP 2)
Titik a b c d e f g h i
λ ( Titik ) 0 5 9 3 5 9 5 6 10
T −¿ −¿ −¿ −¿ −¿ f −¿ −¿ i
Jelas terlihat bahwa titik di T yang mempunyai label minimum adalah f ,
sehingga :
STEP 2 : u=f ∈T dengan λ ( u ) =λ ( h ) minimum.
Karena u ≠ i, lanjut ke STEP 4.
STEP 4 : ∀ sisi e=uv , v ∈ T , ganti label v dengan :
λ ( v )=minimum { λ ( v ) , ( λ ( u ) +W ( e) ) }
Terdapat e 16=fi, sedemikian sehingga
λ ( i )=10< 9+3= λ ( f ) +W ( e 16 ) ⇒label f tetap dengan
λ ( f )=10
STEP 5 : Tulis T =T −{ f }= {i }. Pada tahap ini kita katakan
bahwa titik f telah dilabel permanen dengan label λ ( f )=9 ,
sehingga label titik C dan himpunan T yang baru dapat dilihat
dalam
tabel berikut : (dan selanjutnya pergi ke STEP 2)
Titik a b c d e f g h i
λ ( Titik ) 0 5 9 3 5 9 5 6 10
T −¿ −¿ −¿ −¿ −¿ −¿ −¿ −¿ i
Jelas terlihat bahwa titik di T yang mempunyai label minimum adalah i,
sehingga :
STEP 2 : u=i ∈T dengan λ ( u ) =λ ( h ) minimum.
Karena u=i, ST0P.
STEP 5 : Tulis T =T −{ i }=∅. Pada tahap ini kita katakan
bahwa titik i telah dilabel permanen dengan label λ ( i )=10,
sehingga label titik C dan himpunan T yang baru dapat dilihat
dalam
tabel berikut : (dan selanjutnya pergi ke STEP 2)
Titik a b c d e f g h i
λ ( Titik ) 0 5 9 3 5 9 5 6 10
T −¿ −¿ −¿ −¿ −¿ −¿ −¿ −¿ −¿
Dari tabel terakhir kita lihat bahwa setiap titik di B sudah dilabel permanen
(karena T =∅ ). Karena label permanen dari f adalah λ ( f )=10. Panjang lintasan
terpendek dari a ke f di graph-bobot B adalah 10.
Untuk menentukan lintasan terpendek dari a ke f dapat dilakukan dengan
“Metode Telusur Balik”, yaitu dari f ke a.
Perhatikan bahwa :
a d g
⦁ 3 ⦁ 2 ⦁
5 4 5e 3 3
b⦁ 3 ⦁ 4 ⦁h
4 5 4 5 4
⦁ 3 ⦁ 3 ⦁
c f i
Gambar Graph-bobot C
λ ( f )=10=8+2= λ ( d )+ W ( e 9 ) [e 9=( df ) ]
λ ( d ) =8=5+ 3=λ ( e ) +W ( e 7 ) [e 7=( ed ) ]
λ ( e )=5=4 +1=λ ( b ) +W ( e 4 ) [e 4 =( be ) ]
λ ( b )=4=0+4=λ ( a )+ W ( e 2 ) [e2= ( ab ) ]
Jadi :
λ ( f )=W ( e2 ) +W ( e 4 ) + W ( e 7 ) +W ( e 9 )
Dengan demikian sebuah lintasan terpendek dengan panjang 10 dari a ke f di
graph-bobot G adalah lintasan : (a , b , e , d , f )