F.

PERKEMBANGAN KESADARAN BERAGAMA

1. Sikap keagamaan anak masih bersifat represif, namun

sudah disertai dengan pengertian.

2. Pandangan dan paham ketuhanan diperoleh

berdasarkan kaidah-kaidah logika yang berpedoman
pada indikator alam semesta sebagai manifestasi dari
keagungan-Nya.

3. Penghayatan secara rohaniah semakin mendalam,

pelaksanaan kegiatan ritual diterimanya sebagai
keharusan moral.
 G. HUBUNGAN ANTARA ASPEK PERKEMBANGAN SISWA DENGAN
PEMBELAJARAN

1. Hubungan perkembangan intelektual dengan pembelajaran

Kepada siswa sudah dapat di berikan berbagai dasar keilmuan
seperti membaca, menulis, dan berhitung. Juga pengetahuan tentang
manusia, hewan, lingkungan alam sekitar dan sebagainya. Baik dilatih
kebiasaan menghafal, seperti berhitung, syair atau istilah lain.
• Menurut pendapat Jones-et al, yaitu tentang “ care thinking skills “, yaitu :
• 1. Mengasah ketajaman panca indera untuk masukan informasi
• 2. Mengerahkan persepsi & perhatian untuk menyaring informasi
• 3. Mengevaluasi, melakukan penelitian
• 4. Mengabstraksi, restrukturasi, membuat ringkasan
• 5. Menyimpulkan, menduga, elaborasi, berkaitan dengan produk hafalan,
diupayakan agar anak dapat melakukan penyimpulan.
• 6. Mengidentifikasi ciri penting
• 7. Mengurutkan, membedakan, mengelompokkan
• 8. Mengingat, dengan strategi, pengulangan, membuat catatan & memberi
makna
2. Hubungan perkembangan bahasa dengan pembelajaran
Ada 2 faktor penting yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu :

• Proses jadi matang, yaitu matang ( organ suara/bicara sudah berfungsi untuk berkata-
kata.
• Proses belajar, yang berarti anak telah matang berbicara dan mempelajari bahasa orang
lain dengan meniru ucapan yang didengarnya.

Pelajaran bahasa di sekolah, untuk menambah perbendaharaan kata-kata,

diharapkan peserta didik dapat menguasainya sebagai alat untuk :

• Berkomunikasi dengan orang lain

• Menyatakan isi hatinya ( perasaannya )
• Memahami keterangan ( informasi ) yang diterimanya
• Berpikir ( menyatakan pendapat atau gagasan )
• Mengembangkan kepribadian, seperti menyatakan sikap & keyakinannya
 3. Hubungan perkembangan sosial dengan pembelajaran

Dalam proses belajar disekolah, kematangan perkembangan sosial ini dapat

dimaknai dengan memberikan tugas-tugas kelompok, baik yang butuh
tenaga fisik, maupun pikiran. Tugas kelompok ini harus memberikan
kesempatan setiap peserta didik untuk menunjukkan prestasinya, tapi ke
arah tujuan bersama. Dengan ini mereka dapat belajar tentang sikap dalam
bekerja sama, saling menghormati, bertenggang rasa, dan bertanggung
jawab.
 4. Hubungan perkembangan emosi
dengan pembeljaran

Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi pembelajaran. Emosi

positif, seperti perasaan senang & punya rasa ingin tau akan membuat
konsentrasi dalam belajar, seperti memperhatikan guru, membaca buku,
aktif diskusi, dan disiplin dalam belajar. Sebaliknya, apabila disertai emosi
negatif, akan berkemungkinan besar dia mengalami kegagalan dalam
belajarnya. Oleh karena itu, guru seyogyanya mempunyai kepedulian untuk
menciptakan situasi belajar yang efektif, seperti ramah & murah senyum &
membantu memecahkan masalah yang dialami peserta didik.
 5. Hubungan perkembangan keagamaan dengan
pembelajaran

Zakiah Daradjat (1986 : 58), mengemukakan bahwa pendidikan agama disekolah dasar
merupakan dasar bagi pembinaan sikap & jiwa agama pada anak. Pemberian materi
agama, selain untuk mengembangkan pemahaman, juga memberi latihan yang
menyangkut ibadah & akhlak. Perlu juga dibiasakan melakukan ibadah sosial, seperti
hormat pada orangtua, guru, & orang lain, memberi bantuan pada orang yang butuh
pertolongan, menyayangi fakir-miskin, bersikap jujur, dll. Serta diperkenalkan hukum
agama : halal-haram, wajib-sunnah.
 6. Hubungan perkembangan motorik
dengan pembelajaran

Kematangan perkembangan motorik sangat

menunjang keberhasilan peserta didik.
Kematangan ini umumnya sudah di capai pada
usia SD. Oleh karena itu, mereka siap belajar
keterampilan. Sekolah perlu menyiapkan guru
khusus untuk mengajar olahraga atau
kesenian, serta lapangan untuk fasilitas
olahraga & kesenian.