Anda di halaman 1dari 8

Materi kelas X SMA

Materi bab 4. Virus


A. Sejarah virus

Istilah Virus berasal dari bahasa latin yang bearti Racun. Virus ditemukan pertama kali oleh
ilmuan jerman, Adolf Mayer, pada tahun 1883 ketika sedang meneliti penyedap penyakit
mosaik pada tanaman tembakau.

Penyakit mosaik tersebut menyebabkan bercak-bercak pada daun tembakau sehingga


menghambat pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, penyakit tersebut disebut “Tobacco
Mosaic Virus (TMV)”.

B. Ciri-ciri tubuh virus

1. Ukuran Tubuh Virus


Virus yang paling kecil berdiameter hanya 20 nm- lebih kecil daripada riosom, misal
Coxsackie B virus yang menyerang jantung, hati, pankreas, dan selaput pleura manusia.
2. Bentuk Virus
Bentuk virus bervariasi, antara lain berbentuk batang pada virus TMV, bulat pada HIV,
oval (peluru) Rhabdovirus yang menyebabkan penyakit rabies, filamen (benang), persegi
panjang (polihedral) pada papovavirus penyebab penyakit kutil dan virus berbentuk T
pada bakteriofag (sering disebut fag) yang menyerang bakteri Escherichia coli.

Gambar 1.1 Bentuk dan ukuran relatif beberapa famili virus


3. Struktur Tubuh Virus Virus bakteriofag yang berbentuk huruf T yang memiliki bagian
tubuh, yaitu kepala, leher, dan ekor. Pada bagian ekor, terdapat lempengan dasar dan

selaput ekor yang berfungsi sebagai alat penempel dan tempat penginjeksian DNA ke
dalam sel inanngnya. Kepala fag berbentuk persegi banyak. Pada bagian kepala hingga
ekor terdapat kapsid dan selubung ekor (bagian luar) serta asam nukleat (bagian dalam).
Materi kelas X SMA

Gambar 1.3 Struktur tubuh virus bakteriofag

C. Cara Hidup dan Reproduksi Virus

1. Cara Hidup virus


Virus hanya dapat hidup di dalam sel hidup organisme tertentu yang cocok sehingga
disebut parasit intraseluler obligat. Jika sel hidup yang ditumpanginya mati, viruspun
akan mati. Sel hidup yang ditumpangi virus disebut sel inang. Sel inang dapat berupa
bakteri, jamur, virus, tumbuhan, hewan, hingga manusia.
Virus terisolasi dari sel inang tidak akan mampu hidup lama dan bereproduksi. Hal ini
disebabkan karena virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme sendiri dan
tidak memiliki ribosom untuk mensintesis protein.
2. Reproduksi Virus
Virus berkembangbiak dengan cara replikasi(perbanyakan diri) di dalam sel inang. Asam
nukleat virus membawa informasi genetik untuk menyadikan semua makromolekul
pembentuk virus dalam sel inang sehingga virus baru yang terbentuk memiliki sifat yang
sama dengan virus induk. Ciri yang menunjukkan virus dapat bereproduksi adalah jika
berinteraksi dengan sel inang, virus akan pecah dan terbentuk partikel-partikel turunan
virus.

Reproduksi virus terdiri atas lima tahap. Perhatikan skema reproduksi virus bakteriofag pada
gambar berikut.
Materi kelas X SMA

Gambar 1.4 Reproduksi fag T4 melalui siklus litik.

Reproduksi virus dapat terjadi secara litik atau lisogenetik.

a. Siklus litik
Pada siklus litik, sel inang akan pecah dan mati serta terbentuk virion-virion baru.

Gambar 1.5 Siklus Litik (kiri) dan Isogenik (kanan) pada bakteriofag.
b. Siklus lisogenik
Siklus ini terjadi jika sel inang memiliki pertahanan yang lebih baik dibandingkan daya
infeksi virus sehingga sel inang tidak segera pecah, bahkan dapat bereproduksi secara
normal (membelah diri).

D. Peran Virus dalam Kehidupan

1. Peran virus yang menguntungkan


Materi kelas X SMA

a. Digunakan untuk teknologi rekayasa genetika (manipulasi informasi genetik), misal


untuk terapi gen.
b. Pembuatan vaksin protein
c. Untuk pengobatan secara biologis
d. Pemberantasan serangga hama

2. Peranan Virus yang Merugikan

a. Penyakit pada Manusia yang disebabkan oleh virus


Beberapa penyakit pada manusia disebabkan oleh virus antara lain Cacar air, Influenza,
Campak, AIDS dan Flu burung.

Gambar 1.6 (a) Virus AIDS menyerang sel T-limfosit (seldarahputih), (b) Nyamuk DBD
b. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus
Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus, antara lain rabies, penyakit mulut dan
kaki, tetelo dan tumor.
c. Penyakit pada Tumbuhan yang disebabkan oleh virus
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus, antara lain tungro,mosaik, dan
degenerasi floem.

Gambar 1.7 (a) Hasilfotomikrograf TMV, (b) Hama werengpenyebar virus tungro
(Nephottotixvirescens).
Materi kelas X SMA

E. Pencegahan dan Pengobatan Infeksi Virus

Pada dasarnya, tubuh kita memiliki sistem imunitas. Namun sistem imunitas yang ada
terkadang tidak mampu melawan infeksi suatu jenis virus. Usaha pencegahan terhadap infeksi
virus dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut

1. Vaksin Virus

Vaksin virus merupakan formula yang terbuat dari bagian tubuh virus, virus mati, atau virus
hidup yang diinjeksi ke dalam tubuh manusia guna memperoleh suatu sistem imunitas
(kekebalan) secara alamiah.

a) Vaksin Virus Mati


Vaksin virus Mati dibuat dengan cara memurnikan sediaan virus melalui tahap-tahap
tertentu dan merusak sedikit protein virus sehingga virus tidak aktif. Vaksin virus mati
dapat merangsang pembentukan antibodi tubuh terhadap protein selubung virus
sehingga meningkatkan daya resistensi tubuh.
b) Vaksin Virus Hidup yang dilemahkan
Vaksin virus hidup dibuat dari virus muatan yang memiliki antigen hampir sama dengan
virus liar, tetapi memiliki kemampuan patogen yang sangat lemah.
Penggunaan vaksin virus hidup memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan
menggunakan vaksin hidup, antara lain tubuh memperoleh imunitas seperti imunitas
yang terjadi secara alamiah, karena virus akan bereproduksi terus sehingga memicu
terbentuknya antibodi tubuh.

2. Interferon

Interferon adalah protein yang dihasilkan hewan atau sel biakan sebagai respon terhadap
infeksi virus atau penginduksi lain dan berfungsi menghambat replikasi virus dalam suatu sel.

3. Kemoterapi Antivirus

Senyawa antivirus yang ideal bagi sel tubuh masih terus dikembangkan. Senyawa antivirus
banyak digunakan

F. Ciri dan Karakter Virus

Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel) 


2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ -
300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop
elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
Materi kelas X SMA

3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA) 
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada
yang berbentuk oval, memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti
kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris. 
5. Tubuh virus terdiri atas : kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut
ekor. 
6. Virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
7. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri,
hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia
8. Virus tidak dapat membelah diri.
9. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan. 
10. Mempunyai bentuk yang bervariasi (heliks, polihidris, kompleks, dan sampul virus)

G. Struktur Virus

1. Kepala
Bagian kepala virus terdiri atas kapsid dan asam nukleat. Kapsid merupakan selubung
protein yang berfungsi sebagai pemberi bentuk pada virus, melindungi asam nukleat
virus dari kerusakan, misalnya oleh enzim pencernaan serta berfungsi untuk
menyediakan protein enzim untuk menembus enetic sel inang ketika melakukan
infeksi. Protein penyusun kapsid disebut kapsomer. Kapsid berisi asam nukleat yang
disebut nukleokapsid. Asam nukleat merupakan substansi enetic yang berfungsi untuk
membawa kode pewarisan sifat virus. Setiap jenis virus hanya tersusun atas satu jenis
asam nukleat yaitu DNA atau RNA saja. Contohnya adalah bakteriofag dan virus cacar
yang asam nukleatnya adalah DNA serta virus influenza dan HIV yang asam nukleatnya
adalah RNA.
2. Leher
Tidak semua jenis virus memiliki leher. Hanya virus yang berbentuk kompleks saja yang
memiliki leher. Bagian leher virus terdiri atas leher dan juga kerah (collar), leher virus
berfungsi sebagai tempat menyangga kepala virus.
3. Ekor
Ekor merupakan bagian tubuh virus yang penting untuk melekatkan diri dengan sel
inang serta memasukkan materi enetic virus ke dalam sel inang tersebut. Bagian ekor
virus terdiri atas selubung ekor, serabut ekor, lempeng dasar dan juga jarum penusuk.
Selubung ekor berfungsi untuk menginjeksi DNA virus ke dalam sel hospes dan juga
tempat penghubung antara kepala virus dan lempeng dasar virus. Lempeng
dasar berfungsi sebagai tempat melekatnya serabut ekor dan jarum penusuk. Serabut
ekor berfungsi sebagai penerima rangsangan (reseptor) dan juga untuk menempel pada
Materi kelas X SMA

sel inang. Dan jarum penusuk berfungsi untuk melubangi sel inang agar DNA virus dapat
masuk ke sel inang.

H. Klasifikasi Virus

1. Berdasarkan tempat hidup:


a. Virus bakteri (bakteriofage)
Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan
menyerang bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan
mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatut secara cermat. Semua virus
memiliki asam nukleat, pembawa gen yang diperlukan untuk penghimpunan salinan-
salinan virus di dakam sel hidup.Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh
ilmuwan Perancis, D’Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk
heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilihan DNA.
Bagian leher berfungsi untuk memasukkan DNA irus ke dalam sel inangnya.
b. Virus tumbuhan
Virus yang parasitpada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan.
Tobacco Mozaic Virus (TMV0 dan Beet Yellow Virus (BYV).
c. Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus
Vaccina, dan virus Influenza.
2. Berdasarkan molekul penyusun asam nukleat
Dibedakan menjadi: DNA pita tunggal (DNA ss) DNA pita ganda, (DNA ds), RNA iota
tunggal (RNA ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).

I. Berdasarkan ada tidaknya selubung virus

1. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)


Virus ini meiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membrane. Membrane terdiri dari
dua lipid danprotein, (biasanya glikoprotein). Membrane ini berfungsi sebagai struktur
Materi kelas X SMA

yang pertama-tama berinteraksi. Contoh : Herpesvirus, Corronavirus, dan


Orthomuxovirus.
2. Virus yang tidak memiliki selubung
Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh : Reovirus,
Papovirus, dan Adenovirus.

Anda mungkin juga menyukai