Istilah Virus berasal dari bahasa latin yang bearti Racun. Virus ditemukan pertama kali oleh
ilmuan jerman, Adolf Mayer, pada tahun 1883 ketika sedang meneliti penyedap penyakit
mosaik pada tanaman tembakau.
selaput ekor yang berfungsi sebagai alat penempel dan tempat penginjeksian DNA ke
dalam sel inanngnya. Kepala fag berbentuk persegi banyak. Pada bagian kepala hingga
ekor terdapat kapsid dan selubung ekor (bagian luar) serta asam nukleat (bagian dalam).
Materi kelas X SMA
Reproduksi virus terdiri atas lima tahap. Perhatikan skema reproduksi virus bakteriofag pada
gambar berikut.
Materi kelas X SMA
a. Siklus litik
Pada siklus litik, sel inang akan pecah dan mati serta terbentuk virion-virion baru.
Gambar 1.5 Siklus Litik (kiri) dan Isogenik (kanan) pada bakteriofag.
b. Siklus lisogenik
Siklus ini terjadi jika sel inang memiliki pertahanan yang lebih baik dibandingkan daya
infeksi virus sehingga sel inang tidak segera pecah, bahkan dapat bereproduksi secara
normal (membelah diri).
Gambar 1.6 (a) Virus AIDS menyerang sel T-limfosit (seldarahputih), (b) Nyamuk DBD
b. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus
Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus, antara lain rabies, penyakit mulut dan
kaki, tetelo dan tumor.
c. Penyakit pada Tumbuhan yang disebabkan oleh virus
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus, antara lain tungro,mosaik, dan
degenerasi floem.
Gambar 1.7 (a) Hasilfotomikrograf TMV, (b) Hama werengpenyebar virus tungro
(Nephottotixvirescens).
Materi kelas X SMA
Pada dasarnya, tubuh kita memiliki sistem imunitas. Namun sistem imunitas yang ada
terkadang tidak mampu melawan infeksi suatu jenis virus. Usaha pencegahan terhadap infeksi
virus dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
1. Vaksin Virus
Vaksin virus merupakan formula yang terbuat dari bagian tubuh virus, virus mati, atau virus
hidup yang diinjeksi ke dalam tubuh manusia guna memperoleh suatu sistem imunitas
(kekebalan) secara alamiah.
2. Interferon
Interferon adalah protein yang dihasilkan hewan atau sel biakan sebagai respon terhadap
infeksi virus atau penginduksi lain dan berfungsi menghambat replikasi virus dalam suatu sel.
3. Kemoterapi Antivirus
Senyawa antivirus yang ideal bagi sel tubuh masih terus dikembangkan. Senyawa antivirus
banyak digunakan
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada
yang berbentuk oval, memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti
kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas : kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut
ekor.
6. Virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
7. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri,
hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia
8. Virus tidak dapat membelah diri.
9. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.
10. Mempunyai bentuk yang bervariasi (heliks, polihidris, kompleks, dan sampul virus)
G. Struktur Virus
1. Kepala
Bagian kepala virus terdiri atas kapsid dan asam nukleat. Kapsid merupakan selubung
protein yang berfungsi sebagai pemberi bentuk pada virus, melindungi asam nukleat
virus dari kerusakan, misalnya oleh enzim pencernaan serta berfungsi untuk
menyediakan protein enzim untuk menembus enetic sel inang ketika melakukan
infeksi. Protein penyusun kapsid disebut kapsomer. Kapsid berisi asam nukleat yang
disebut nukleokapsid. Asam nukleat merupakan substansi enetic yang berfungsi untuk
membawa kode pewarisan sifat virus. Setiap jenis virus hanya tersusun atas satu jenis
asam nukleat yaitu DNA atau RNA saja. Contohnya adalah bakteriofag dan virus cacar
yang asam nukleatnya adalah DNA serta virus influenza dan HIV yang asam nukleatnya
adalah RNA.
2. Leher
Tidak semua jenis virus memiliki leher. Hanya virus yang berbentuk kompleks saja yang
memiliki leher. Bagian leher virus terdiri atas leher dan juga kerah (collar), leher virus
berfungsi sebagai tempat menyangga kepala virus.
3. Ekor
Ekor merupakan bagian tubuh virus yang penting untuk melekatkan diri dengan sel
inang serta memasukkan materi enetic virus ke dalam sel inang tersebut. Bagian ekor
virus terdiri atas selubung ekor, serabut ekor, lempeng dasar dan juga jarum penusuk.
Selubung ekor berfungsi untuk menginjeksi DNA virus ke dalam sel hospes dan juga
tempat penghubung antara kepala virus dan lempeng dasar virus. Lempeng
dasar berfungsi sebagai tempat melekatnya serabut ekor dan jarum penusuk. Serabut
ekor berfungsi sebagai penerima rangsangan (reseptor) dan juga untuk menempel pada
Materi kelas X SMA
sel inang. Dan jarum penusuk berfungsi untuk melubangi sel inang agar DNA virus dapat
masuk ke sel inang.
H. Klasifikasi Virus