Anda di halaman 1dari 2

RESUME PRESENTASI MATERI “VIRUS”

 Virus merupakan parasit mikroskopis yang menginfeksi sel organisme biologis. Struktur
virus dibedakan menjadi tiga bagian utama, yaitu kepala, leher, dan ekor. Berikut
merupakan gambaran dari struktur virus:

 Bentuk virus dapat dibedakan menjadi empat, yaitu batang, polyhedral, bola dan bentuk
T.
 Replikasi virus dibagi menjadi dua, yaitu:
o Siklus litik  menyebabkan kematian sel inang
ADSORBSI (penempelan virus pada sel inang)  INJEKSI (masuknya materi
genetik virus ke sel inang)  EKLIFASE (pengambilan alih kerja sel inang)
 SINTESIS (Pembuatan komponen virus)  REPLIKASI ( penggandaan
komponen virus)  PERAKITAN ( perakitan virus menjadi utuh)  LISIS
(penghancuran sel inang dengan bantuan enzim lisozim)

o Siklus lisogenik  tanpa menghancurkan sel inang


ADSORBSI  INJEKSI  PENGGABUNGAN (DNA virus membaur
dengan DNA sel inang)  PEMBELAHAN (DNA virus ikut membelah
mengikuti pembelahan sel inang)  PEMISAHAN (DNA virus memisahkan
diri dari DNA sel inang)  EKLIFASI  SINTESIS  REPLIKASI 
PERAKITAN  LISIS
 Virus tidak selamanya merugikan, ada pula virus yang memiliki kegunaan positif bagi
kehidupan manusia, beberapa diantaranya virus digunakan sebagai vektor pengkode
dalam rekayasa genetika (retrovirus) serta sebagai pengendali hayati (microvirus).
 Virus yang merugikan dan banyak diperbincangkan saat ini adalah Corona Virus. Dalam
perkembangannya, virus corona sudah dikenal sejak tahun 2003. Virus ini kemudian
mencuat kembali pada akhir tahun 2019 akibat dilaporkan adanya kasus pneumonia di
kota Wuhan, China. Pada 12 Januari 2020, WHO memberi nama virus ini sebagai 2019
novel Corona Virus (nCOV). Lalu pada tanggal 11 Februari menggantinya menjadi
Corona Virus Disease-19 (COVID-19) .
 Berdasarkan penelitian para ahli, cuaca dan iklim juga mendukung penyebaan wabah
COVID-19. Kondisi ideal pertumbuhan virus COVID-19 berada pada suhu 8-10ºC.
Kondisi udara dingin dan kering tersebut dapat juga melemahkan host immunity
seseorang, dan dapat mengakibatkan orang tersebut lebih rentan terjangkit virus COVID-
19.
 Namun demikian, persebaran COVID-19 di Indonesia tetap tinggi. Hal ini diakibatkan
karena pegerakan masyarakat di Indonesia yang sulit untuk ditekan.
 Faktor penyebaran virus dapat terjadi dengan dua cara yaitu tetesan/droplets dan tatap
muka antarmanusia.
 Pencegahan COVID-19 dapat dilakukan dengan prosedur-prosedur sebagai berikut:
o Menggunakan masker
o Cuci tangan
o Isolasi diri
o Menjaga jarak dan rajin olahraga
o Menjaga kebersihan
o Kerjasama yang sinergis antara pemerintah, masyarakat, dan tenaga medis
dalam mengatasi pandemi
 Selanjutnya, kita juga dapat menerapkan cara beradaptasi selama pandemi dengan
melakukan tiga kegiatan berikut:
o Memahami apa yang harus dilakukan
o Memahami apa yang harus dihikmahi
o Mengikuti anjuran oemerintah demi kebaikan bersama

JAWABAN HASIL DISKUSI

1. Virus tidak mati, namun dalam kondisi dorman/tertidur. Virus dapat mengkristalkan
diri BUKAN dikristalkan dalam tubuh manusia. Virus memiliki jenis yang sangat
variatif, sehingga virus tersbut tidak mengkristal di dalam tubuh manusia
2. Orang yang telah terkena virus corona dapat terkena lagi. Dalam hal ini orang tersebut
sebenarnya telah mengembangkan sistem imun untuk melawan virus corona yang
kemungkinan masuk lagi ke tubuhnya, namun tidak jelas sistem tersebut dapat
bertahan berapa lama. Maka dari itu, orang yang telah sembuh dari COVID-19 masih
memiliki kemungkinan terpapar lagi oleh virus tersebut.
3. Virus dapat melekat dimana saja termasuk benda mati selama ±9 hari. Hal itulah yang
mendasari mengapa virus corona masih pula dapat hidup di jenazah pasien COVID-
19 atau feses pasien COVID-19.
4. Kisaran inang virus corona adalah sistem penapasan dan sistem pencernaan. Virus
corona terbagi menjadi dua family, yaitu alfa corona virus dan beta corona virus.
Jenis itulah yang membedakan penularannya antara manusia dan hewan. WHO juga
menyatakan bahwa virus corona tidak dapat menular dari hewan ke manusia ataupun
sebaliknya. Namun, apabila terdapat kasus khusus yang demikian, kemungkinan telah
terjadi perubahan genetik/mutasi dari virus corona tersebut.

Anda mungkin juga menyukai