Anda di halaman 1dari 6

Tabel 1.

kisi – kisi pre-test dan post-tes materi Virus


N Indikator No. Soal Jumlah Soal
o.

1. 3.3.1. Mendeskripsikan ciri-ciri virus. 1,

2. 3.3.2. Membedakan replikasi virus secara litik 2


dengan lisogenik.
3. 3.3.3. Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan 3
sehari-hari.

1. Setelah mempelajari materi mengenai virus, sebut ciri- ciri virus ?


Jawaban :
Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Virus berukuran amat kecil , jauh
lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000
milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang
pembesarannya dapat mencapai 50.000 X, Virus hanya memiliki salah satu macam
asam nukleat (RNA atau DNA), Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal)
dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris,
kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor"
silindris, virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid, Virus hanya dapat
berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan,
tumbuhan, dan sel hidup pada manusia, Virus tidak dapat membelah diri, Virus
tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan. 
2. Bandingkan proses perkembangbiakan daur litik dan lisogenik pada replikasi virus!
Jawaban :
Proses Perkembangbiakkan virus melalui infeksi secara litik:
1). Fase absorpsi Dengan serabut ekornya, fag melekat di bagian tertntu dari dinding
sel bakteri.Daerah itu disebut daerah reseptor. Daerah ini khas bagi fag tertentu
sehingga fag jenis lain tidak dapat melekat di tempat tersebut
2). Fase penetrasi Meskipun tidak memiliki enzim untuk metabolisme, bakteriofag
memiliki enzim lisozim yang berfungsi merusak dinding sel bakteri. Setelah
dinding sel bakteri terhidrolisis(rusak), maka DNA fag masuk ke dalam
sel bakteri.
3). Fase Replikasi dan Sintesis Selanjutnya, fage merusak DNA bakteri dan
menggunakannya sebagai bahan untuk replikasi dan sintesis.Pada tahap replikasi,
fag menyusun dan memperbanyak DNA-nya.Pada tahap sintesis, fag membentuk
selubung-selubung protein (kapsid) baru.
4). Fase Perakitan Komponen – komponen fag akan disusun membentuk fag baru.
Hasilnya adalah ratusan fag baru yang lengkap dengan molekul DNA dan
kapsidnya.
5). Fase Pembebasan Sesudah fag dewasa, sel bakteru akan pecah (lisis), sehingga fag
yang baru akan keluar. Jumlah virus ini dapat mencapai sekitar 200 buah.
Proses perkembangbiakkan virus melalui infeksi secara lisogenik:
1) Fase Absorpsi dan Infeksi DNA fag masuk ke dalam sel bakteri.
2) Fase Penggabungan DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profag.
Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi
sedikirnya ada satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode
protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profag tidak aktif.
3) Fase replikasi Saat profag akan bereplikasi, itu artinya DNA fag juga turut
bereplikasi. Kemudian ketika bakteri membelah diri, bakteri menghasilkan dua sel
anakan yang masing masing mengandung profag. DNA fag (dalam profag) akan
terus bertambah banyak jika sel bakteri terus menerus membelah.

3. Jelaskan 3 peranan virus yang menguntungkan bagi kehidupan sehari-hari!


Jawaban :
a. Memproduksi vaksin
Vaksin dibuat dengan cara virus dilemahkan atau dimatikan sehingga
kemampuannya menimbulkan penyakit menurun atau hilang. Jika vaksin ini
diberikan kepada orang yang sehat, maka akan mengakibatkan demam bagi
orang yang bersangkutan. Kemudian sistem imun (kekebalan) akan
merekamnya dan membentuk zat antibodi dalam tubuh. Sehingga apabila
penyakit-penyakit tersebut datang menyerang maka sistem imun tubuh akan
mencegah penyakit tersebut masuk.
b. Membuat Antitoksin
Antitoksin dibuat dengan cara menggabungkan sifat-sifat DNA yang
menguntungkan antara virus dengan gen lain, sehingga sifat yang
menguntungkan tersebut akan dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi oleh virus.
Sebagai contoh, DNA virus digabungkan dengan DNA manusia yang memiliki
sifat antitoksin (pelawan racun atau penyakit).
c. Bahan Pembuatan Hormon Insulin
Konsep pembuatan hormon insulin dengan memanfaatkan virus sama saja denga
konsep pembuatan antitoksin. Pada pembuatan insulin, virus disisipkan ke dalam gen
manusia yang menghasilkan hormon insulin. Setelah memiliki sifat genetik yang
identik dengan gen manusia, maka virus diinfeksikan
4. Jelaskan 3 peranan virus yang merugikan bagi kehidupan sehari-hari!
Jawaban :
a.Virus Penyebab Penyakit Polio
Penyakit polio disebabkan oleh virus poliomielitis. Penyakit polio pertama kali diteliti
oleh seorang ilmuwan Jerman bernama Jacob von Heine pada tahun 1840. Penyakit
polio sering menyerang anak-anak rentang usia 5 – 10 tahun. Virus polio memiliki
kapsid dengan bentuk ikosohedaral, virion tidak berselubung, sferis dan berukuran
20 – 30 nm, termasuk virus RNA.
b. Virus Penyebab Penyakit Cacar
Penyakit cacar atu variola disebabkan oleh virus smallpox. Virus cacar merupakan
virus DNA dengan ukuran 250 × 400 nm. Virus cacar berbentuk seperti bata yang
berlapis dua membran. Virus cacar terdiri atas inti yang berisi DNA pita rangkap yang
mengandung protein. Virus cacar tahan terhadap kekeringan sehingga mempunyai
daya tular yang tinggi.
c.Virus Penyebab Penyakit Influenza
5. Bagaimana prinsip rekayasa genetika dalam pembuatan vaksin ?
Jawaban :
a. Mengisolasi (memisahkan) gen-gen penyebab sakit dari virus/pathogen
b. Menyisipkan gen-gen tersebut ke dalam sel bakteri atau kultur sel hewan. Sel
bakteri atau sel hewan yang telah disisipi gen itu disebut rekombinan.
c. Rekombinan tersebut akan menghasilkan antigen. Selanjutnya rekombinan akan
dikultur, sehingga diperoleh antigen dalam jumlah banyak. Antigen itu diekstraksi
untu digunakan sebagai vaksin.
6. Gambarkan struktur tubuh bakteriofag beserta bagian-bagiannya !
Jawaban :

1 = Asam nukleat, berfungsi sebagai informasi genetik pada saat replikasi (penggandaan).
2 = Kapsid (selubung protein), berfungsi sebagai pemberi bentuk pada virus dan pelindung
asam nukleat virus dari kerusakan.
3 = Selubung ekor, berfungsi sebagai penginjeksi DNA virus ke dalam sel hospes dan juga
penghubung antara lempeng dasar virus dan kepala virus.
4 = Serabut ekor, berfungsi sebagai penerima rangsangan atau reseptor.
5 = Jarum penusuk, berfungsi untuk melubangi sel inang agar DNA virus dapat masuk ke sel
inang
7. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering terkena influenza. Namun setelah kita meminum
obat dan sembuh, ketika kita terkena influenza kembali dan meminum obat yang sama
justru tidak sembuh. Mengapa hal tersebut bias terjadi?
Jawaban :
Karena mutasi/perubahan RNA virus yang membuat turunannya terus berkembang,
sehingga memungkinkan virus menghindari kekebalan tubuh manusia - Kekebalan
tubuh menurun.
8. Bagaimana penelitian dari Ivanovski, Beijerinck, dan Stanley dapat menjelaskan ciri-ciri
virus? Cobalah uraikan hasil dari setiap penelitian tersebut.
Jawaban :
Dmitri Ivanovsky (1892), meneliti mengenai penyakit mozaik pada tembakau. Lalu
membuat eksperimen dengan mengoleskan ekstrak daun yang terserang penyakit
ke daun yang sehat. Hasilnya daun yang sehat terpapar penyakit juga. Akan
tetapi, bila ekstrak daun yang sakit dipanaskan sampai mendidih dan setelah
dingin dioleskan ke daun sehat, tidak menyebabkan sakit pada daun sehat. Lalu
Ivanovsky menyaring ekstrak daun tembakau yang terserang patogen dengan
saringan keramik, hasilnya masih tetap ada patogen dalam daun. Ivanovsky
menduga bahwa penyebab penyakit ini adalah bakteri yag sangat kecil.
Martinus Willem Beijerinck (1897), melakukan eksperimen dengan membuktikan
bahwa agen penginfeksi yang terdapat di dalam getah tembakau dapat
berkembang biak. Beijerinck menyemprotkan getah yang telah disaring ke
tanaman lainnya. Setelah tanaman sakit, maka getahnya digunakan untuk
menginfeksi tanaman berikutnya dan seterusnya hingga beberapa kali
pemindahan. Ternyata kemampuan patogen tidak berkurang setelah beberapa
kali pemindahan. Beijerinck memperkirakan agen penginfeksi tersebut adalah
partikel yang lebih kecil daripada bakteri dan ia menyebutnya virus lolos saring.
Wendell Stanley (1935), melakukan isolasi dan pengkristalan partikel penginfeksi
tanaman tembakau tersebut dan kemudian dikenal dengan nama Tobacco Mosaic
Virus (TMV). Dia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri.
9. Bacalah penggalan berita daring di bawah ini!
Penjelasan Soal Sifat, Bentuk, dan Cara Virus Corona Menginfeksi Manusia Penulis:
Mela Arnani Editor : Virdita Rizki Ratriani KOMPAS.com - Dunia tengah
menghadapi wabah virus corona SARS-CoV-2 yang telah menjangkiti lebih dari 172
negara. Virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun
lalu ini telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO). Melansir dari The Atlantic, sebuah studi mengungkapkan bahwa pada
dasarnya virus corona pada individu mudah dihancurkan. Setiap partikel virus terdiri
dari satu set gen kecil, dikelilingi oleh bola molekul lemak. Sementara, cangkang
lipid mudah terkoyak oleh sabun, maka pencucian tangan selama 20 detik yang
menyeluruh dapat menghilangkan vriusnya. Selain itu, cangkang lipid juga rentan
terhadap unsur-unsur tertentu. Sebuah studi baru juga menunjukkan, corona virus
SARS-CoV-2 bertahan tidak lebih dari satu hari di atas kertas karton dan sekitar dua
hingga tiga hari pada baja dan plastik.
Jawaban :
Virus memiliki cara hidup yakni menumpang di dalam sel hidup organisme
tertentu dan sel hidup yang ditumpangi tersebut dinamakan sel inang. Virus Corona
yang berada di atas kertas karton, baja, dan plastik disebut sebagai virus yang
terisolasi. Virus yang telah terisolasi dari sel inangnya tidak akan mampu bertahan
hidup dalam jangka waktu yang lama dan bereproduksi. Hal ini disebabkan karena
virus tidak mempunyai ribosom untuk menyintesis protein dan tidak mempunyai
enzim untuk bisa melakukan metabolisme sendiri.
10. Mengapa virus tidak dapat digolongkan sebagai sel!
Jawaban :
Ciri virus lainnya yang tidak dimiliki oleh sel makhluk hidup adalah tubuh virus hanya
tersusun atas selubung yang tersusun atas molekul protein dan bagian bagian isi tersusum
atas asam nukleat. Jadi virus tidak mempunyai sitoplasma seperi pada sel umumnya serta
tidak memiliki organel sehingga tidak melakukan metabolisme. Oleh sebab itu, para
pakar tidak menggolongkan virus sebagai sel atau organisme. Ukuran virus yang sangat
kecil tidak memungkinkannya untuk memiliki struktur sebagaimana struktur sel.

Anda mungkin juga menyukai