KELOMPOK 1
ANGGOTA
Hal yang akan di
Ahmad bahas
Mutia 1. Sejarah penemuan
Maulana 2. Ciri-ciri virus
3. Cara hidup
Nur
4. Reproduksi
Randi 5. Klasifikasi
Dea 6. Peran
Sherly 7. Pencegahan
Rendy 8. Pembiakam
ADOLF MAYER
Virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun.
Virus ditemukan pertama kali oleh ilmuan Jerman,
dolf Mayer, pada tun 1883 saat sedang meneliti
enyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau.
enyakit tersebut menyebabkan bercak-bercak pada daun
embakau sehingga menghambat pertumbuhan tanaman,
leh karena itu disebut “mosaik”. Adolf Mayer berhasil
memindahkan penyakit tersebut dari tanaman yang sakit ke
anaman yang sehat dengan menyemprotkan getah yang
iekstraksi dari daun tanaman sakit ke tanaman yang sehat.
Dan akibatnya tanaman yang sehat itu pun menjadi sakit.
Melalui pengamatan di mikroskop, Mayer tidak dapat melihat
akteri penyebab penyakit tersebut. Mayer menduga bahwa penyakit
mosaik tersebut disebabkan oleh bakteri
ang lebih kecil dari biasanya, yang tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa.
MARTINUS BEIJERINCK
Pada tahun 1897, seorang ahli botani Belanda
bernama Martinus Beijerinck melakukan
eksperimen yang membuktikan
bahwa agen penginfeksi yang terdapat didalam
getah tembakau dapat berkembang biak. Beijerinck
menyemprotkan getah yang telah disaring ke tanaman
lainnya. Setelah tanaman tersebut sakit, maka getahnya
digunakan untuk menginfeksi tanaman berikutnya dan
seterusnya hingga beberapa kali pemindahan.
Ternyata, kemampuan patogen tersebut tidak berkurang
setelah beberapa kali pemindahan. Berbeda dengan bakteri,
agen penginfeksi tersebut tidak dapat dikembangbiakkan dalam
medium nutrisi di dalam cawan petri dan tidak dapat di nonaktifkan
dengan alkohol. Beijerinck memperkirakan agen penginfeksi tersebut
4
adalah partikel yang jauh lebih kecil dan lebih sederhana dari pada bakteri.
Ia menyebutnya sebagai virus lolos saring (filterable virus).
DIMITRI IVANOWSKY
Satu dasawarsa kemudian tepatnya pada tahun 1892, seorang
ilmuan Rusia bernama Dimitri Ivanowsky melakukan
percobaan dengan menyaring getah tanaman tembakau yang
berpenyakit dengan sringan yang di desain khusus untuk
menyaring bakteri. Kemudian hasil saringan ditularkan
kepada tanaman yang sehat. Ternyata, filtrat masih
menimbulkan penyakit mosaik pada tanaman sehat. Seperti
halnya Mayer, Ivanowsky berkesimpulan bahwa penyakit
tersebut disebabkan oleh bakteri patogenik yang sangat kecil
atau bakteri penghasil toksin yang dapat melewati saringan.
WENDELL STANLEY
Virus bukan sel atau makhluk hidup karena tidak memiliki sitoplasma dan organel sel tidak melakukan metabolisme serta berukuran
sangat kecil sehingga tidak mungkin memiliki struktur sel.
STRUKTUR VIRUS
Virus hanya terdiri dari materi genetic berupa DNA dan RNA yang dikelilingi suatu protein pelindung yang disebut kapsid.
Kapsid dibangun oleh subunit – subunit yang identic satu sama lain yang disebut kapsomer. Bentuk kapsomer sangat
simetris dan suatu saat dapat mengkristal.
akteriofage merupakan virus pemakan bakteri. Bakteriofage terdiri dari kepala, selubung ekor dan serabut – serabut ekor.
Kepala berbentuk heksagonal, terdiri dari kapsomer yang mengelilingi DNA-nya. Selubung ekor berfungsi sebagai
penginfeksi. Serabut – serabut ekor terdapat di dasar selubung ekor, berfungsi sebagai penerima rangsang.
Inti virus hanya terdiri dari satu rangkaian asam nukleat. Satu rangkaian
asam nukleat mengandung 3.500 sampai 600.000 nukleotida. Deoxyribonucleid
Acid (DNA) dan Ribonucleid Acid (RNA) adalah substansi genetic yang membawa
kode pewarisan sifat virus. Berdasarkan penyusun intinya, virus dibedakan menjadi
virus DNA dan virus RNA. Contoh virus DNA adalah virus cacar,
sedangkan contoh virus RNA adalah virus influenza dan HIV
REPRODUKSI VIRUS
Adalah kemampuan virus untuk berkembang biak yang memerlukan lingkungan sel yang hidup. Dalam
hidupnya, virus juga mengalami siklus/daur hidup yang akan dibagi menjadi 2 yaitu daur litik dan daur
lisogenik.
DAUR LITIK
a. Fase adsorpsi b. Fase injeksi atau c. Fase ekliptase dan
(penempelan) penetrasi sintesis
Fase adsorpsi ditandai dengan Setelah terbentuk lubang pada sel
bakteri, virus akan memasukkan DNA virus akan memengaruhi DNA bakteri.
melekatnya ekor virus pada sel bakteri. DNA bakteri akan mereplikasi bagian – bagian
Setelah menmpel, virus mengeluarkan materi genetic (DNA) kedalam
tubuh sel bakteri. Jadi, kapsid virus virus sehingga terbentuklah bagian – bagian
enzim lisozim (enzim penghancur)
sehingga terbentuk lubang pada dinding tetap berada di luar sel bakteri dan virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya
bakteri untuk memasukkan materi genetic berfungsi lagi itu disintetis virus dan protein yang dijadikan
virus. sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
DAUR LISOGENIK
a. Fase penggabungan b. Fase replikasi
Fase penggabungan ditandai dengan DNA virus yang Setelah menyisip DNA virus tidak aktif yang disebut
memutuskan DNA bakteri, kemudian DNA virus profage. Kemudian DNA bakteri mereplekasikan untuk
menyisip diantara benang DNA bakteri yang terputus melakukan pembelahan. Akibatnya, tiap kali sel
tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri membelah karena DNA-nya telah menyatu dengan DNA
terdiri materi genetic virus. Materi genetic virus virus dan membentuk profage maka DNA virus akan
bergabung dengan materi genetic sel inang, terus tergandakan.
kemudian membentuk profage.
Seperti benda yang lainnya, virus mempunyai sisi baik dan buruknya. Maka dari itu pada bab ini kita akan
mempelajari peranan virus bagi manusia, baik yang menguntungkan maupun merugikan.
VIRUS YANG MERUGIKAN
VIRUS PADA HEWAN
1. Polyoma, menyebabkan tumor
2. H5N1, menyerang unggas menyebabkan flu burung
3. New Castle Disease (NCD) atau Tetelo, memnyerang
system saraf pada ungags
4. Foot and Mouth Disease (FMD), menyerang kuku dan mulut
5. Rabies, menyebabkan rabies pada anjing, kucing, dan monyet
5. RSV (Rous Sarcoma Virus), menyebabkan kanker pada ayam
6. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu, dan juga
penyebab penyakit saluran pernafasan
VIRUS YANG MERUGIKAN
VIRUS PADA TUMBUHAN
1. Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan seperti
tembakau, kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa jenis labu.
2. Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster. Penyakit ini disebabkan oleh
geminivirus Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV)
3. Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang virus Turnip
Yellow Mozaic Virus ( TYMV ).
MELEMAHKAN BAKTERI
Virus yang menyerang bakteri pathogen merupakan
virus yang menguntungkan. Jika DNA virus lisogenik
menginfeksi DNA bakteri pathogen, bakteri tersebut menjadi
lemah atau tidak berbahaya
VIRUS YANG MENGUNTUNGKAN
VIROID
Viroid merupakan molekul kecil RNA sirkuler telanjang
(tanpa kapsid) yang lebih kecvil dari virus. Viroid hanya
berupa asam nukleat yang terdiri atas beberapa ratus
nukleotida dan tidak mengkode protein, tetapi mampu
bereplikasi didalam sel inang dengan menggunakan enzim
seluler. Virpid biasanya menginfeksi tanaman. Molekul
RNA viroid akan mengganggu metabolisme sel dan
mengacaukan sistem pengendalim pertumbuhan sehingga
meghambat pertumbuhan pertanaman. Pada tahun 1927,
sekitar 10 juta tanaman kelapa mati karena terinfeksi viroid
di Fhilipina.
VIRUS YANG MENGUNTUNGKAN
PRION
Pada tahun 1997, ilmuan amerika , Stanly Prusiner,
mendapatkan Hadiah Nobel atas penelitiannya terhadap
proteinpenginfeksi yang lebih sederhana dari viroid, yaitu
prion. Berbeda dengan viroid, prion merupakan protein
yang tidak dapat bereplikasi, tetapi mampu mengubah
protein inang menjadi protein versi prion.
KLASIFIKASI VIRUS
Klasifikasi dan penamaan virus telah dirintis sejak 1966 oleh International Commitee on
Taxonomy of Viruses (ICTV) dan terpisah dari klasifikasi makhluk hidup. Taksonomi virus terdiri atas
empat tingkat, yaitu ordo, famili, genus, dan spesies. Taksonomi adalah ilmu klasifikasi makhluk
hidup, mengelompokkannya secara berurut sesuai dengan derajat persamaan dan perbedaan antara
mereka, lalu memberinya nama ilmiah.
Berikut contoh klasifikasi virus ebola berdasarkan ICTV
Ordo : Mononegavirales
Famili : Filoviridae
Genus : Filovirus
Spesies : Ebola virus zaire
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN INVEKSI
VIRUS
VAKSIN
Vaksin berasal dari bahasa latin vacca (sapi) dan vaccinia (cacar sapi). Vaksin adalah bahan antigenic yang digunakan untuk mnghasilkan
kekebalan aktif terhaap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar”.
Vaksin diciptakan oleh Edward Jenner pada tahun 1796 untuk cacar sapi.
Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa
organisme mati atau hasil – hasil pemurniannya (protein, pepptida, partikel serupa virus,dsb). Vaksin akan mempersiapkan system
kekebalan manusia atauu hewan untuk bertahan terhadap serangan pathogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga
bisa membantu system kekebalan untuk melawan sel – sel degenerative (kanker)
Pemberian vaksin diberikan untuk merangsang system imunologi tubuh untuk membentuk antibody tubuh untuk membentuk antibody
spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN INVEKSI
VIRUS
INTERFERON
Interferon adalah hormon berbentuk sitokina berupa protein berjenis glikoprotein yang disekrese oleh sel vertebrata
karena akibat rangsangan biologis, seperti virus, bekteri, protozoa, mycoplasma, mitogen, dan senyawa lainnya.
Interferon terdiri dari interferon alpha, beta, dan gamma.
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN INVEKSI
VIRUS
KEMOTERAPI
Kemoterapi adalah adalah pemberian obat anti kanker (sitostatika) yang bertujuan untuk membunuh sel kanker atau dapat
juga didefinisikan dengan penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit
Tujuan kemoterapi: dapat sebagai terapi kuratif, bagian dari terapi paliatif atau sebagai radiosensitizer.
Strategi pemberiannya: dapat sebagai terapi ajuvan, konsolidasi, induksi, intensifikasi, pemeliharaan, neoadjuvan, ataupun
paliatif.
Cara pemberiannya: dapat secara oral, intra vena, intraarterial, intraperitoneal, atau intrakavitas
PEMBIAKAN
PADA SEL HIDUP
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel
hewan, atau sel tumbuhan untuk bereproduksi. Cara reproduksi virus disebut proliferasi atau replikasi.
Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur litik,
virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur lisogenik, virus tidak
menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau
berkembangbiak virus pun ikut membelah.