Anda di halaman 1dari 9

Modul Pembelajaran Biologi

Kelas X Madrasah Aliyah

Virus

Disusun Oleh:
Raditya Prabawatmi, S.Si.

Islamic Center Bin Baz Yogyakarta


2023
A. Pendahuluan
Virus berasal dari Bahasa latin yang artinya toksin/racun. Sejarah
penemuan virus diawali ketika seorang ilmuwan Jerman bernama Adolf
Mayer meneliti tentang penyakit pada tanaman tembakau. Penelitian tersebut
dimulai pada tahun 1883, Mayer menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang
berpenyakit ke tanaman tembakau yang sehat. Hasilnya, tanaman tembakau
yang sehat mengalami kekerdilan dan muncul belang-belang pada warna
daun.

Fi
Gambar 1. Stunting (kekerdilan) dan bercak mosaik pada daun tembakau

Penelitian Mayer kemudian diuji lagi oleh ilmuwan Rusia Bernama


Dimitri Ivanowsky pada tahun 1892. Ivanowsky menyaring ekstrak daun
tembakau yang berpenyakit dengan saringan bakteri. Namun, ekstrak tersebut
tetap menyebabkan penyakit pada tanaman tembakau yang masih sehat.
Ivanowski menemukan bahwa penyebab penyakit pada daun tembakau
merupakan sebuah partikel yang lebih sederhana dari bakteri.
Sehingga pada penelitian generasi selanjutnya, Wendell Stanley
(1935), berhasil mengkristalisasi partikel infeksius penyebab penyakit
tersebut. Stanley menyebut bahwa partikel tersebut terdiri atas protein.
Bersamaan dengan hal itu, peneliti lain mulai mengklasifikasikan partikel
infeksius ini berdasarkan ciri biologis dan dinamakan Tobacco Mozaic Virus
(TMV).
Kemudian, peneliti era biokimia menyempurnakan lagi penelitian
tentang TMV ini dan menemukan adanya komposisi berupa gula ribosa dan
fosfat. Para peneliti menyimpulkan TMV tersusun atas protein dan RNA

2
(ribonucleic acid). Barulah ketika bersamaan dengan pengembangan
mikroskop elektron, pada tahun 1939 TMV ini dapat didokumentasikan
pertamakalinya dan dapat diketahui strukturnya. Berikut juga diikuti oleh
penemuan virus lainnya dalam bentuk yang beragam.

Gambar 2. Tobacco Mozaic Virus (TMV)


B. Struktur Virus
Secara umum, virus memiliki struktur yang terdiri atas kapsid, yaitu berupa
cangkang protein yang menutupi genom atau asam nukleat (RNA/DNA)
virus. Kapsid dapat berbentuk heliks (batang) contohnya pada TMV
polihedral pada adenovirus, bola seperti pada virus influenza atau bentuk yang
lebih kompleks (iksohedral) seperti pada virus bakteriofag (virus yang
menyerang bakteri). Setiap kapsid tersusun atas unit kecil dinamakan
kapsomer. Ada pula virus yang memiliki selubung membran yang
menyelubungi kapsid. Selubung membran berfungsi untuk memudahkan virus
menginfeksi inangnya. Tidak semua virus memiliki selubung membran, hanya
beberapa contohnya virus influenza.

3
Gambar 3. Struktur virus

C. Ciri-ciri Virus
Berikut ciri-ciri virus yang dapat membedakan dengan organisme lain,
yaitu:
1. Virus bukan termasuk sel karena hanya berisi partikel penginfeksi (asam
nukleat) yang terbungkus dalam lapisan protein pelindung.
2. Virus hanya memiliki salah satu asam nukleat sebagai pembawa materi
genetiknya, yaitu: DNA (Deoksiribonucleic acid) atau RNA (Ribonucleic
acid). Nama virus tergantung genom penyusunnya. Sehingga ada dua jenis
virus, yaitu: virus DNA dan virus RNA.
3. Berukuran kecil 20-300 nm.

Gambar 4. Perbandingan ukuran virus dengan bakteri.

4
4. Virus dapat dikristalkan sehingga bukan sel hidup. Karena sel paling
sederhana tidak dapat beragregasi menjadi kristal. Namun, virus memiliki
DNA atau RNA sehingga dapat dikategorikan sel hidup.
5. Bersifat parasit intraseluler obligat, yaitu hanya dapat hidup pada sel hidup
atau bergantung pada organisme lain.
6. Virus hanya menginfeksi inang tertentu. Misalnya TMV hanya
menginfeksi tanaman tembakau, HIV (Human immunodeficiency Virus)
hanya menginfeksi sel darah putih manusia, dan sebagainya.

D. Reproduksi Virus
Reproduksi virus ada dua cara:
1. Daur Litik (lisis), yaitu siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang
menyebabkan kematian sel inang. Daur litik terjadi ketka suatu sel
diinfeksi oleh virus virulen. Tahapan daur litik:
a. Adsorbsi, partikel virus melekat pada sel inang yang diinfeksi.
b. Penetrasi, materi genetic virus dimasukkan ke dalam sitoplasma
inang.
c. Sintesis, sel inang dikendalikan oleh virus untuk mensintesis dan
memperbanyak komponen penyusun virus.
d. Perakitan, komponen-komponen virus disusun menjadi partikel virus
yang utuh.
e. Lisis, yaitu ketika partikel virus keluar dari sel inang dengan merusak
sel inang tersebut.

5
Gambar 5. Daur litik virus bakteriofag yang menyerang sel bakteri E. coli.
2. Daur Lisogenik, yaitu siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan
sel inang. Daur lisogenik dapat berlanjut menjadi daur litik apabila ada hal
yang memicu untuk terjadi daur litik. Tahapan daur lisogenik:
a. Adsorpsi dan penetrasi sebagaimana pada daur litik
b. Penggabungan, yaitu penggabungan antara materi genetik virus
dengan materi genetik sel inang menjadi gabungan keduanya, disebut
profage.
c. Pembelahan, yaitu materi genetik yang telah bergabung kemudian
mengalami replikasi dan diwariskan pada sel anakan hasil pembelahan
sel inang.

6
Gambar 6. Daur litik dan daur lisogenik

E. Peran Virus dalam Kehidupan


1. Virus yang menyerang makhluk hidup
a. Virus yang menimbulkan penyakit pada tumbuhan
1) Tobacco Mozaic Virus (TMV) menyerang tanaman tembakau
menyebabkan bercak mosaik pada daun dan mengakibatkan
tumbuhan menjadi kerdil.
2) Virus tungro (Nephottotix virescens) menyerang padi dengan agen
penyebar berupa hama wereng. Tanaman yang diserang akan
tampak kerdil dan pertumbuhannya terhambat.
b. Virus yang menimbulkan penyakit pada hewan
1) New Castle Disease (NCD), menyerang system syaraf pada ternak
ungags dan menyebabkan penyakit tetelo.
2) Rabies, menyerang anjing, kucing, rakun dan monyet.
3) Adenovirus, penyebab penyakit saluran pernafasan pada hewan
tertentu.

7
c. Virus yang menimbulkan penyakit pada manusia
1) Human Immunodeficiency Virus (HIV), menyeran system
kekebalan tubuh (sel darah putih) sehingga jika akut menyebabkan
penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).
2) Influenza virus, menyerang system pernapasan manusia
3) Virus Hepatitis B, menyerang sel jaringan hati
4) Corona Virus (CoV), menyerang system pernapasan manusia
sehingga menyebabkan COVID (Corona Virus Desease) atau
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
2. Pemanfaatan Virus
a. Antibakteri, virus dapat dimanfaatkan sebagai agen pembunuh
bakteri yang mengganggu
b. Pembuatan Insulin, virus penyebab kanker bersama dengan gen
penghasil insulin dapat dicangkokkan pada bakteri sehingga bakteri
dapat berkembangbiak dengan cepat dan menghasilkan insulin. Insulin
dapat bermanfaat bagi manusia terutama pada penderita diabetes.
c. Pembuatan vaksin, vaksin dibuat dari virus yang menyerang manusia
kemudian dilemahkan atau dibuat tidak dapat bereproduksi. Sehingga
dapat disuntikkan pada manusia supaya manusia tersebut dapat
memproduksi sistem kekebalan tubuh alami untuk virus tersebut.
Untuk melawan virus, para ahli memanfaatkan virus itu sendiri untuk
membuat penangkalnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., & Reece, J.B. 2015. Biology Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Rahmah, A., dkk. 2015. Big Book Biologi SMA Kelas 1, 2, &3. Jakarta: Cmedia.
Urry, L., dkk. 2020. Campbell Biology. New York: Pearson

Anda mungkin juga menyukai