Virus
Disusun Oleh:
Raditya Prabawatmi, S.Si.
Fi
Gambar 1. Stunting (kekerdilan) dan bercak mosaik pada daun tembakau
2
(ribonucleic acid). Barulah ketika bersamaan dengan pengembangan
mikroskop elektron, pada tahun 1939 TMV ini dapat didokumentasikan
pertamakalinya dan dapat diketahui strukturnya. Berikut juga diikuti oleh
penemuan virus lainnya dalam bentuk yang beragam.
3
Gambar 3. Struktur virus
C. Ciri-ciri Virus
Berikut ciri-ciri virus yang dapat membedakan dengan organisme lain,
yaitu:
1. Virus bukan termasuk sel karena hanya berisi partikel penginfeksi (asam
nukleat) yang terbungkus dalam lapisan protein pelindung.
2. Virus hanya memiliki salah satu asam nukleat sebagai pembawa materi
genetiknya, yaitu: DNA (Deoksiribonucleic acid) atau RNA (Ribonucleic
acid). Nama virus tergantung genom penyusunnya. Sehingga ada dua jenis
virus, yaitu: virus DNA dan virus RNA.
3. Berukuran kecil 20-300 nm.
4
4. Virus dapat dikristalkan sehingga bukan sel hidup. Karena sel paling
sederhana tidak dapat beragregasi menjadi kristal. Namun, virus memiliki
DNA atau RNA sehingga dapat dikategorikan sel hidup.
5. Bersifat parasit intraseluler obligat, yaitu hanya dapat hidup pada sel hidup
atau bergantung pada organisme lain.
6. Virus hanya menginfeksi inang tertentu. Misalnya TMV hanya
menginfeksi tanaman tembakau, HIV (Human immunodeficiency Virus)
hanya menginfeksi sel darah putih manusia, dan sebagainya.
D. Reproduksi Virus
Reproduksi virus ada dua cara:
1. Daur Litik (lisis), yaitu siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang
menyebabkan kematian sel inang. Daur litik terjadi ketka suatu sel
diinfeksi oleh virus virulen. Tahapan daur litik:
a. Adsorbsi, partikel virus melekat pada sel inang yang diinfeksi.
b. Penetrasi, materi genetic virus dimasukkan ke dalam sitoplasma
inang.
c. Sintesis, sel inang dikendalikan oleh virus untuk mensintesis dan
memperbanyak komponen penyusun virus.
d. Perakitan, komponen-komponen virus disusun menjadi partikel virus
yang utuh.
e. Lisis, yaitu ketika partikel virus keluar dari sel inang dengan merusak
sel inang tersebut.
5
Gambar 5. Daur litik virus bakteriofag yang menyerang sel bakteri E. coli.
2. Daur Lisogenik, yaitu siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan
sel inang. Daur lisogenik dapat berlanjut menjadi daur litik apabila ada hal
yang memicu untuk terjadi daur litik. Tahapan daur lisogenik:
a. Adsorpsi dan penetrasi sebagaimana pada daur litik
b. Penggabungan, yaitu penggabungan antara materi genetik virus
dengan materi genetik sel inang menjadi gabungan keduanya, disebut
profage.
c. Pembelahan, yaitu materi genetik yang telah bergabung kemudian
mengalami replikasi dan diwariskan pada sel anakan hasil pembelahan
sel inang.
6
Gambar 6. Daur litik dan daur lisogenik
7
c. Virus yang menimbulkan penyakit pada manusia
1) Human Immunodeficiency Virus (HIV), menyeran system
kekebalan tubuh (sel darah putih) sehingga jika akut menyebabkan
penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).
2) Influenza virus, menyerang system pernapasan manusia
3) Virus Hepatitis B, menyerang sel jaringan hati
4) Corona Virus (CoV), menyerang system pernapasan manusia
sehingga menyebabkan COVID (Corona Virus Desease) atau
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
2. Pemanfaatan Virus
a. Antibakteri, virus dapat dimanfaatkan sebagai agen pembunuh
bakteri yang mengganggu
b. Pembuatan Insulin, virus penyebab kanker bersama dengan gen
penghasil insulin dapat dicangkokkan pada bakteri sehingga bakteri
dapat berkembangbiak dengan cepat dan menghasilkan insulin. Insulin
dapat bermanfaat bagi manusia terutama pada penderita diabetes.
c. Pembuatan vaksin, vaksin dibuat dari virus yang menyerang manusia
kemudian dilemahkan atau dibuat tidak dapat bereproduksi. Sehingga
dapat disuntikkan pada manusia supaya manusia tersebut dapat
memproduksi sistem kekebalan tubuh alami untuk virus tersebut.
Untuk melawan virus, para ahli memanfaatkan virus itu sendiri untuk
membuat penangkalnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., & Reece, J.B. 2015. Biology Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Rahmah, A., dkk. 2015. Big Book Biologi SMA Kelas 1, 2, &3. Jakarta: Cmedia.
Urry, L., dkk. 2020. Campbell Biology. New York: Pearson