Anda di halaman 1dari 16

1.

Sejarah Singkat Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLK) Yogyakarta


Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta berdiri sejak tanggal
25 Januari 1950. Pada mulanya, laboratorium ini merupakan Laboratorium
Assaineering DIY yang berada di bawah Fakultas Teknik Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta. Kemudian pada tanggal 25 Januari 1950 laboratorium ini
menerima gabungan dari bagian Kimia Laboratorium Pusat Klaten dan disebut
Laboratorium Umum atau Laboratorium Kesehatan Yogyakarta (SK Kem. Kes
Nomor: 126/Secr.Dj/64 tanggal 25 Januari 1950), beralamat di Jl. Polowijan,
Ngasem, Yogyakarta. Bagian yang dimiliki adalah Kimia (termasuk Horta
Medicus di Tawangmangu), Bakteriologi, Serologi, dan Kesehatan Teknik serta
dipimpin oleh Prof. Dr. Sardjito.
Pada tanggal 01 Januari 1952 nama laboratorium diubah menjadi
Laboratorium Kesehatan Daerah Yogyakarta (Labkesda) dengan wilayah kerja
meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian Selatan. Pimpinan
laboratorium pertama kali adalah M. Soepadi Sastrodarsono dengan supervisor
Prof. Dr. Sardjito. Pada bulan Agustus 1952, Bagian Kimia, Bakteriologi, dan
Serologi pindah menempati lokasi di Jl. Malioboro 16 Yogyakarta. Sedangkan
bagian Kesehatan Teknik bergabung dengan Laboratorium Ilmu Kesehatan
Teknik Bandung pada tanggal 01 Juli 1953.
Sejak 01 Maret 1960, Laboratorium Kesehatan Daerah menempati bekas
Dalem Ngadinegaran MD VII/48 Yogyakarta atau sekarang Ngadinegaran MJ
III/62 Yogyakarta bersama dengan Sekolah Penjenang Kesehatan Tingkat F
(SPKF). Bulan Juni 1974 Laboratorium Kesehatan Yogyakarta ditetapkan sebagai
nama dari Laboratorium Kesehatan Daerah.
Berdasarkan SK Men.Kes RI Nomor 142/Menkes/SK/V/1978, pada tanggal 28
April 1978 Laboratorium Kesehatan Yogyakarta berubah menjadi Balai
Laboratorium Kesehatan Yogyakarta (BLK Yogyakarta). Sesuai Undang Undang
No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dan Peraturan Pemerintah No. 25
tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Provinsi sebagai Daerah
Otonomi, maka Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta yang semula dikelola
oleh Pusat melalui Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Provinsi DIY
diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DIY (sekarang Pemda DIY).
Saat ini, BLK Yogyakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
di lingkungan Pemda DIY yang menyelenggarakan pelayanan pemeriksaan
laboratorium kesehatan, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Dinas
Kesehatan Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Visi, Misi, dan Tujuan BLK Yogyakarta


a. Visi
Menjadi pusat pelayanan laboratorium, penunjang medik, dan laboratorium
rujukan berkualitas mendukung terbentuknya masyarakat sehat.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan secara professional, terjangkau semua lapisan
masyarakat,
2) Menerapkan sistem mutu laboratorium,
3) Berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan sumber daya
manusia di bidang kesehatan.
4) Mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Tujuan
1) Meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan laboratorium sehingga
dapat memberikan pelayanan yang tepat, cepat, akurat dapat menunjang
ketepatan diagnose dan dapat memberikan kepuasan pelanggan,
2) Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan sehingga mudah diterima
oleh masyarakat, terjangkau dan dapat menjangkau semua lapisan
masyarakat,
3) Meningkatkan kesehatan masyarakat,
4) Meningkatkan kualitas cakupan pembinaan sehingga dapat memberikan
pembinaan secara professional serta meningkatkan SDM tenaga kesehatan
yang berkualitas,
5) Meningkatkan penelitian yang didukung Sumber Daya Manusia (SDM)
professional dan berpengalaman.
3. Fungsi dan Tugas BLK Yogyakarta
Balai Laboratorium Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
meliputi Laboratorium Klinik dan Laboratorium kesehatan masyarakat. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Balai Laboratorium Kesehatan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan program Balai.
b. Pelaksanaan kegiatan rujukan.
c. Pengelolaan sarana dan prasarana Balai.
d. Pelayanan pemeriksaan klinis, medis, dan penunjang medis.
e. Pelayanan pemeriksaan dan pengawasan kesehatan masyarakat, individu dan
institusi.
f. Pelayanan pengujian hygiene sanitasi.
g. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan mutu laboratorium kesehatan.
h. Penyelenggaraan kerjasama pendidikan dan pelatihan teknis laboratorium.

i. Pelayanan konsultasi bidang kesehatan yang berkaitan dengan hasil laboratorium.

j. Pelaksanaan pemasaran produk Balai.

k. Penyediaan bahan dan reagensia riksaan laboratorium

1. Pelayanan uji sertifikasi analisis kesehatan.

m. Penyelenggaraan ketatausahaan.

n. Pelaksanaan manajemen mutu laboratorium.

o. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Balai.

P. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas

dan

fungsinya
Aspek Organisasi Struktur Organisasi Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta Struktur
organisasi menunjukkan tugas, wewenang dan tanggung

jawab setiap orang dalam laboratorium sehingga tercipta suatu kerjasama dan pembagian
tugas yang sesuai dengan bidangnya. Yogyakarta adalah :

Adapun struktur Balai Laboratorium

1) Kepala Balai

2) Sub bagian Tata Usaha

3) Seksi Pelayanan

4) Kelompok Jabatan Fungsional b. Realisasi kegiatan masing-masing bagian

1) Kepala Balai Laboratorium Yogyakarta bertugas memimpin dalam penyelenggaraan


kegiatan balai sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Uraian tugas kepala balai adalah sebagai berikut : a) Menyusun rencana dan program kerja
balai.

b) Memimpin, membina dan mengkoordinasi penyelenggaraan kegiatan balai.

c) Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan balai. d) Melaporkan pelaksanaan


kegiatan balai.
2) Sub bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kearsipan,

keuangan, kepegawaian pengelolaan barang, kerumahtanggan,

kehumasan, kepustakaan, serta penyusunan program dan laporan Untuk melaksanakan tugas
tersebut, Sub bagian Tata Usaha

kinerja.

mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Penyusunan program Sub bagian Tata Usaha

b) Penyusunan program Balai

c) Pengelolaan kearsipan

d) Pengelolaan keuangan

e) Penyelenggaraan keuangan

1) Penyelenggaraan kepegawaian

B) Penyelenggaraan kegiatan kerumahtanggaan


h) Pengelolaan barang

i) Penyelenggaraan kehumasan 3) Pengolahan data, pelayanan informasi dan pengembangan


sistem

informasi

k) Monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Balai 1) Pelaksanaan evaluasi dan
penyusunan laporan kerja Sub bagian

Tata Usaha

3) Seksi Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan

laboratorium kesehatan secara menyeluruh sesuai bidangnya.

Untuk

melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pelayanan

mempunyai fungsi :

a) Penyusunan program Seksi Pelayanan

b) Pengelolaan data dan informasi hasil pengujian laboratorium


c) Pengkoordinasian pelaksanaan dan pelayanan laboratorium

d) Pelaksanaan verifikasi teknis pemeriksaan laboratorium e) Pelaksanaan hubungan kerja


dengan instansi lain dan lintas

program

f) Fasilitas pelayanan pemeriksanan dan pengujian laboratorium sesuai bidangnya

g) Penyediaan media reagensia dan strain kuman

h) Fasilitasi pemeliharaan strain kuman dan pembuatan antigen Fl

pes i) Pengembangan program dan kualitas laboratorium kesehatan

j) Penerapan sistem manajemen mutu k) Fasilitasi penerapan jaminan mutu pengujian

1) Penyelenggaraan pemantapan mutu eksternal/uji profisiensi tingkat nasional dan regional.

m) Fasilitasi pelaksanaan uji profisiensi

n) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan laboratorium kesehatan

pemerintah dan swasta


0) Pelaksanaan pelatihan dan pendidikan teknis laboratorium

Kesehatan

p) Pelaksanaan bimbingan teknis penelitian q) Pemeliharaan peralatan, pelaksanaan kalibrasi


dan uji kinerja alat

laboratorium

r) Pelaksanaan promosi dan advokasi jabatan s) Evaluasi dan menyusun laporan kerja
program Seksi Pelayanan

5. Aspek Teknis

a. Alur sampel

Sampel diterima kemudian masuk ke sub seksi yang bersangkutan. dilakukan preparasi
sampel (penyimpanan, pengawetan dan pengerjaan), dan analisis hasil. Hasil kemudian
diberikan kepada kepala urusan data dan pengetikan, kepala seksi pengetikan, kepala seksi
pengecekan, kepala seksi/kepala BLK, kepala urusan data pengarsipan, hasil diberikan
kepada pengirim sampel.

b. Keselamatan kerja

Maksud dan tujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari pekerjaan baik
bagi petugas maupun orang lain, bahkan lingkungan serta menghindari kerusakan alat sebagai
akibat dari kelalaian petugas.
1) Pembuatan tanda-tanda bahaya

2) Kotak P3K

3) Alat pemadam kebakaran

4) Pemakaian jas praktik, sarung tangan dan masker

5) Sterilisasi meja kerja

Pencucian alat-alat

gelas dilakukan terlebih dahulu dengan

6) merendamnya didalam larutan antiseptik

7) Bekerja sesuai protap.

c. Pengolahan limbah laboratorium

Untuk limbah cair yang sifatnya infeksikus diberi desinfektan terlebih dahulu baru dibuang
kesaluran pembuangan limbah selanjutnya dilakukan pengolahan limbah lebih lanjut dengan
cara acrasi, apabila limbah cair sudah aman selanjutnya dialirkan ke saluran lingkungan.
d. Pemantapan mutu / quality control

Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta telah melaksanakan kewajibannya dalam upaya


mempertahankan mutu pelayanan berupa kegiatan pemantapan mutu internal dan eksternal.

1) Pemantapan Mutu Internal (PMI) a) Pemantapan Mutu Internal Mikrobiologi dan


Immunologi meliputi:

1.1 Pemantauan suhu almari waterbath

1.2 Penyertaan bahan/strain kuman

pemeriksaan.

es,

inkubator, deepfreezer.

untuk kontrol kualitas

1.3 Uji kualitas media reagensia, zat warna

1.4 Pemeliharaan dan kalibrasi terhadap alat laboratorium seperti


mikroelisa, centrifuge, almari es, dll.

1.5 Pemantauan sterilitas ruang pemeriksaan secara rutin

b) Pemantapan Mutu Internal Kimia Kesehatan meliputi :

1.1 Pencatatan/pemantauan suhu almari es

1.2 Kalibrasi turbidimetri

1.3 Kalibrasi alat GC

1.4 Kalibrasi alat AAS

c) Pemantapan Mutu Internal Patologi meliputi:

1.1 Pencatatan/pemantauan suhu almari es

1.2 Kalibrasi alat fotometer

1.3 Pemeriksaan gula

1.4 Pemeriksaan SGOT


1.5 Pemeriksaan SGPT

1.6 Pemeriksaan creatinin

1.7 Pemeriksaan ureum 1.8 Pemeriksaan kolesterol

1.9 Pemeriksaan trigliserid

1.10Pemeriksaan uric acid

d) Pemantapan Mutu Internal Media dan Reagensia meliputi: 1.1 Mentoring suhu oven 1.2
Mentoring suhu autoclave

1.3 Mentoring suhu refrigenerator

1.4 Indikator autoclave tape

1.5 Uji kualitas media dengan kuman kontrol positif dan negatif 2) Pemantapan Mutu
Eksternal

a) Pemantapan Mutu Eksternal Mikrobiologi Biakan dan Uji

Kepekaan.
Jumlah peserta 59 laboratorium yang terdiri dari 25 BLK di Indonesia 33 laboratorium RS di
Indonesia dan 1 laboratorium FKUI di Jakarta. Kegiatan tersebut selama tahun 2002
dilaksanakan 1 periode dengan penilaian dan evaluasi dilakukan oleh Balai aboratorium
Kesehatan Yogyakarta dan feedback dikirim ke Dinas Kesehatan Propinsi DIY dan ke
Ditlabkes sebagai laporan.

b) Pemantapan Mutu Eksternal Regional (PMER) meliputi:

1.1 PMER-Urinalisa dengan peserta sebanyak 40 laboratorium Puskesmas Kab/Kota


dilaksanakan 1 periode.

1.2 PMER-Kimia Klinik dengan peserta sebanyak 60 terdiri dari 54 laboratorium RSU di
DIY dan Jawa Tengah dan laboratorium RS Swasta di Yogyakarta dilakukan I periode

1.3 PMEM-TB, Malaria dan Telur cacing dengan peserta 70 laboratorium Puskesmas dan
Rumah sakit Kab/Kota di Propinsi DIY dilakukan 1 tahap

1.4 PME Pemantapan Kualitas Air dengan peserta sebanyak 15

laboratorium dan dilakukan I periode.

Disamping sebagai penyelenggara, Balai Laboratorium Kesehatan

Yogyakarta juga sebagai peserta Pemantapan Mutu Nasional dan Internasional, sebagai
berikut :

1) Nasional
a) Pemantapan Mutu Bidang Immunologi yaitu HBs Ag. Anti HIV, VDRL dan Widal

b) Pamantapan Mutu Bidang Toksikologi dan Kimia Air.

c) Pemantapan Mutu Bidang Kimia Klinik dan Hermatology 2) Internasional

Pemantapan Mutu Bidang Mikrobiologi/Immunologi yaitu isolasi virus campak oleh CDC di Atlanta
serta IgM Campak dan IgM Rubella oleh WHO SEARO India-Australia

e. Peningkatan Mutu Pelayanan

Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta dalam upaya meningatkan mutu pelayanannya telah
mengikuti akreditasi yang dilaksanakan oleh:

1) Komite akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) dari hasil audit memperoleh nilai akhir 88,66%
sehingga memiliki status penuh sesuai SK Kepala Dinas Kesehatan Prop.DIY tanggal 14 Januari 2006
No.445/0299/IV.2

2) KAN ISO 17025 pada tahun 2008

3) BSM TELAPI TUK pada tahun 2010

f. Kegiatan Unggulan
1) Satu-satunya Laboratorium Kesehatan di Indonesia yang mampu membuat antigen FI untuk
pemeriksaan Serologi Pes, yang hasilnya setara dengan dengan produk dari Ford Collins Amerika
Serikat.

2) Memelihara kurang lebih 174 strain kuman yang sangat bermanfaat untuk penelitian/pendidikan
dan Program Pemantapan Mutu Eksternal Mikrobiologi.

3) Pemeriksaan isolasi virus campak (wilayah DIY dan Jawa Tengah)

4) Sebagai laboratorium rujukan pemeriksaan NAPZA

5) Penyelenggaraan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) a) Tingkat Nasional

1.1 PME Isolasi dan identifikasi kuman

1.2 Uji kepekaan kuman terhadap antibiotik (peserta Balai Laboratorium Kesehatan seluruh
Indonesia, laboratorium RS kelas A dan B)

b) Tingkat regional

PME pemeriksaan kadar gula, kolesterol, SGOT, total protein dan birilubin (peserta RS wilayah DIY
dan Jawa Tengah)

c) Tingkat Propinal

PME pemeriksaan kualitas air, PME pemeriksaan mikroskopis BTA, Malaria dan telur cacing serta
pemeriksaan urinalisa (peseta laboratorium puskesmas dan RSUD wilayah Propinsi DIY).
6. Disiplin Kerja di Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta

Jam kerja: a. Pukul 07.30 sampai 14.30 (Hari Senin-Kamis)

b. Pukul 07.30 sampai 11.30 (Hari Jum'at)

c. Pukul 07.30 sampai 13.00 (Hari Sabtu)

Anda mungkin juga menyukai