PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan Puskesmas sesuai dengan sistem Kesehatan Nasional
tersebut maka UPTD Puskesmas Ambarawa mempunyai 3 fungsi yaitu :
1. Fungsi Pelayanan Upaya Kesehatan
Pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Ambarawa dilaksanakan secara terpadu
dan menyeluruh.
2. Fungsi Pembinaan Upaya Kesehatan
Puskesmas melakukan koordinator terhadap semua upaya dan sarana pelayanan
yang ada di wilayah kerjanya sesuai dengan kewenangan. Melaksanakan pembinaan
terhadap peran serta masyarakat Puskesmas Ambarawa, menerima rujukan dari
Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan Bidan Desa, sebaliknya puskesmas
merujuk ke RSU.
3. Fungsi Pengembangan Upaya Kesehatan
Pengembangan dan pembinaan kader, pengembangan bidang kesehatan ditingkatkan
sehingga mampu memelihara kesehatan mereka sendiri.
B. Tujuan
Adapun tujuan penyelenggaraan upaya kesehatan melalui puskesmas secara
umum adalah Menyehatkan Masyarakat Tahun 2018 secara optimal.
Sedangkan tujuan secara khusus adalah sebagai berikut :
1. Upaya pelayanan yang bermutu
2. Upaya pelayanan yang merata dalam kualitas dan kuantitas
3. Upaya pelayanan yang terjangkau oleh masyarakat
4. Peran serta masyarakat secara aktif
1
B. Sistematika Penyajian
BAB I PENDAHULUAN
Secara umum bab ini menjelaskan maksud dan tujuan disusun dan
diterbitkannya Profil UPTD Puskesmas Ambarawa angka tahun 2018. Juga
diuraikan secara ringkas isi dan sistematika penyajian profil berupa bab
demi bab secara berurutan.
BAB II GAMBARAN UMUM UPTD PUSKESMAS AMBARAWA
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Puskesmas Ambarawa. Selain
uraian letak geografis, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya, misalnya kependudukan dan
tingkat pendidikan.
BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN PUSKESMAS
Bab ini berisi tentang visi, misi dan strategi UPTD Puskesmas Ambarawa
untuk Menyehatkan Masyarakat Kecamatan Ambarawa tahun 2018. Juga
dibahas mengenai uraian upaya/kegiatan yang dilakukan di tahun tersebut
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
BAB IV PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI WILAYAH UPTD
PUSKESMAS AMBARAWA
Bab ini mengulas tentang indikator-indikator dalam bidang kesehatan
(indikator derajad kesehatan) yang telah ditetapkan baik dalam indikator
Standar Pelayanan Minimal (SPM) maupun indikator Indonesia sehat.
BAB V KESIMPULAN
Bab ini dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan
ditelaah lebih lanjut dari profil UPTD Puskesmas Ambarawa di tahun yang
bersangkutan.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
A. Keadaan Geografis
UPTD Puskesmas Ambarawa terletak di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten
Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah kerja 28.22 km2. Terdiri dari 8
kelurahan dan 2 desa yaitu Kelurahan Kranggan, Kelurahan Lodoyong, Kelurahan
Kupang, Kelurahan Panjang, Kelurahan Ngampin, Kelurahan Pojoksari, Kelurahan
Tambakboyo, Kelurahan Baran, Desa Bejalen dan Desa Pasekan.
Tabel 2.1. Data Umum Geografis UPTD Puskesmas Ambarawa
NO DESA RW RT
1 Ngampin 6 29
2 Panjang 10 52
3 Lodoyong 6 36
4 Kranggan 8 22
5 Kupang 13 64
6 Pojok Sari 5 21
7 Baran 8 31
8 Tambakboyo 8 30
9 Bejalen 4 10
10 Pasekan 9 30
Jumlah 77 325
Tabel 2.2. Data Umum Luas Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ambarawa
KODE NAMA DESA / LUAS WILAYAH
DESA KELURAHAN ( km2 )
01 Ngampin 3.04
02 Panjang 2.09
03 Lodoyong 1.13
04 Kranggan 0.23
05 Kupang 1.89
06 Pojok Sari 3.02
07 Baran 2.63
08 Tambakboyo 1.89
09 Bejalen 4.71
10 Pasekan 7.59
JUMLAH 28.22
3
B. Keadaan Penduduk
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang tahun 2018,
jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ambarawa adalah 62.310 jiwa,
dengan perbandingan jumlah penduduk laki-laki 31.053 jiwa dan perempuan 31.257
jiwa.
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa Tahun 2017 – 2018
TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
2017 30.666 30.863 61.529
2018 31.053 31.257 62.310
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang
Menurut kelompok umur, jumlah penduduk tahun 2018 di UPTD Puskesmas
Ambarawa tertinggi di usia 35 - 39 tahun ke atas yaitu berjumlah 5.368 dan jumlah
kelompok umur lainnya terlihat seperti tabel di bawah ini:
Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur UPTD
Puskesmas Ambarawa Tahun 2018
4
Tabel 2.5.Jumlah rumah tangga atau Kepala Keluarga (KK) di wilayah Puskesmas
Ambarawa Tahun 2018
No Desa / Kel. Jml.Penduduk Jml. Rumah Tangga
1 Ngampin 5516 1.778
2 Panjang 8.557 2.888
3 Lodoyong 6.477 2.268
4 Kranggan 2.880 978
5 Kupang 14.850 4.771
6 Pojoksari 3.174 1.044
7 Baran 6.502 2.032
8 Tambakboyo 5.699 1.842
9 Bejalen 1.808 590
10 Pasekan 6.847 2.245
Jumlah 62.310 20.436
Jumlah kepadatan penduduk diwilayah UPTD Puskesmas Ambarawa / km2 adalah 2,180 km2.
Tabel 2.6.Jumlah Rasio Beban Tanggungan dan Rasio Jenis Kelamin wilayah UPTD Puskesmas
Ambarawa Tahun 2018.
Rasio Jenis
No Kecamatan Jml.Penduduk Kepadatan penduduk Kelamin
1 Ambarawa 62.310 2.180 99,35
BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN PUSKESMAS
5
Untuk mewujudkan visi UPTD Puskesmas Ambarawa perlu menetapkan fungsi,
peran dan kinerja yang bersifat komplementer guna mendukung kegiatan peningkatan
upaya kesehatan optimal.
A. Dasar
Dasar pembangunan kesehatan adalah nilai kebenaran dan aturan pokok yang
menjadi landasan untuk berpikir dan bertindak dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan. Dasar-dasar ini merupakan landasan dalam penyusunan visi, misi dan strategi
sebagai petunjuk pelaksanaan pembangunan kesehatan.
1. Perikemanusian
Setiap kegiatan, proyek, program kesehatan harus berlandaskan
perikemanusian yang dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pemberdayaan Dan Kemandirian
Individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya bukan saja obyek
namun sekaligus pula subyek kegiatan, proyek, program kesehatan. segenap
komponen bangsa bertanggungjawab untuk memelihara dan meningkatkan
derajad kesehatan individu, keluarga, masyarakat serta lingkungannya. Setiap
kegiatan, proyek, program kesehatan harus mampu membangkitkan peran serta
individu, keluarga dan masyarakat sedemikian rupa sehingga dapat menolong
dirinya sendiri.
Dengan dasar ini, setiap individu, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan,
proyek dan program kesehatan difasilitasi agar mampu mengambil keputusan
yang tepat ketika membutuhkan pelayanan kesehatan.Warga masyarakat harus
mau bahu membahu menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongan agar
dapat menjangkau fasilitas sehataken sesuai kebutuhan dalam waktu sesingkat
mungkin. Di lain pihak, fasilitas pelayanan kesehatan yang ada perlu terus
diberdayakan agar mampu memberikan pertolongan kesehatan yang berkualitas,
terjangkau, sesuai dengan norma sosial budaya setempat serta tepat waktu.
3. Adil Dan Merata
Setiap individu, keluarga, masyarakat, mempunyai kesempatan yang sama
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sehingga dapat
mencapai derajad kesehatan yang setinggi-tingginya. Kesempatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan tepat waktu
tidak boleh memandang perbedaan ras, golongan, agama dan status sosial
ekonominya.
Pembangunan kesehatan yang cenderung harus terus diimbangi dengan
upaya-upaya pelayanan kesehatan yang bersifat rujukan, luar gedung maupun
6
satelit pelayanan. dengan demikian pembangunan kesehatan dapat menjangkau
kantong-kantong penduduk resiko tinggi yang merupakan penyumbang terbesar
kejadian sakit dan kematian. Kelompok - kelompok penduduk inilah yang
sesungguhnya lebih membutuhkan pertolongan karena selain lebih rentan terhadap
penyakit, kemampuan membayar mereka jauh lebih sedikit.
4. Pengutamaan Dan Manfaat
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan atau kesehatan
dalam kegiatan, proyek dan program kesehatan harus mengutamakan peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Kegiatan, proyek dan program kesehatan
diselenggarakan agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan, proyek dan program
kesehatan diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan standar
profesi dan peraturan perundangan yang berlaku serta mempertimbangkan dengan
sungguh-sungguh kebutuhan dan kondisi spesifik daerah.
B. Visi
Visi UPTD Puskesmas Ambarawa adalah “ Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Yang Bermutu Dan Profesional”.
C. Misi
Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi
kesehatan perlu dilaksanakan oleh penanggung jawab dan pelaksana program secara
teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Ambarawa.
Untuk mewujudkan visi tersebut ada 2 (dua) misi yang diemban oleh seluruh
petugas pelaksana kesehatan di masing-masing program dan administrasi UPTD
Puskesmas Ambarawa, yaitu :
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional.
b. Mengembangkan potensi masyarakat untuk mendorong kemandirian di
bidang kesehatan.
D. Sasaran
Sasaran pembangunan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ambarawa adalah tersedianya
pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. Kerjasama lintas sektoral meningkat secara bermakna dalam pembangunan
kesehatan dengan ditandainya adanya kontribusi positif sektor lain terhadap
kesehatan
7
2. Kemandirian masyarakat dan kemitraan swasta yang meningkat dengan terciptanya
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan memperbaiki keadaan kesehatannya
melalui pelayanan kesehatan yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan.
3. Meningkatnya perilaku hidup sehat yang ditandai dengan meningkatnya indikator
kesehatan masing-masing program secara bermakna.
4. Terciptanya lingkungan fisik dan sosial yang sehat di masyarakat
5. Upaya pelayanan kesehatan yang meningkat dengan terpenuhinya jumlah sarana
kesehatan yang bermutu, jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan,
pemanfaatan pelayanan yang promotif dan preventif.
6. Meningkatnya pengelolaan manajemen kesehatan sebagai dasar kebijakan
selanjutnya.
7. Meningkatnya indikator derajat kesehatan masyarakat
E. Strategi
Strategi yang dijalankan dalam bidang kesehatan di UPTD Puskesmas Ambarawa
sebagai berikut :
1. Konsolidasi seluruh sumber daya yang ada termasuk penyerasian nilai-nilai budaya
kerja sumber daya manusia setelah dilaksanakannya restrukturisasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Semarang .
2. Pemantapan manajemen kesehatan di Puskesmas Ambarawa yang mandiri dan
akuntabel.
3. Pemantapan kapasitas dan mutu pelayanan kesehatan melalui pendayagunaan
potensi seluruh sumber daya yang ada dengan pendekatan paradigma sehat.
4. Pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan pendekatan keluarga menuju
kemandirian masyarakat yang bertumpu pada potensi yang ada.
5. Meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan serta pemberian otonomi
fungsional pada unit pelayanan kesehatan terutama yang berada di lini depan
dengan berorientasi pada pelanggan.
6. Meningkatkan advokasi dan kemitraan kepada seluruh stakeholder dalam
mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan.
7. Mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan yang serasi.
8. Memantapkan sistem informasi manajemen di Puskesmas Ambarawa sehingga
setiap pengambilan keputusan selalu berdasarkan fakta.
9
Memberikan pelayanan kesehatan kerja seperti penyuluhan kesehatan kerja,
pembinaan kesehatan kerja, dan memberikan imunisasi pekerja wanita yang
hamil.
c. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Kegiatan :
Pelayanan pengobatan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di
Puskesmas
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Sekolah (UKGS)
d. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Kegiatan :
Mengadakan pemeriksaan usila
10
BAB IV
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS AMBARAWA
A. Derajat Kesehatan
Faktor terpenting yang mempengaruhi derajat kesehatan menurut Hendrik L.
Blum (planning for health) adalah faktor lingkungan yang mencakup lingkungan fisik,
biologis serta sosiokultural masyarakat.
Faktor kedua yang menentukan derajat kesehatan adalah faktor perilaku.
Termasuk dalam kategori ini adalah sikap dan gaya hidup. Pelayanan kesehatan yang
dapat berupa pelayanan promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif adalah faktor ketiga
terbesar yang menentukan derajat kesehatan. Faktor terakhir adalah faktor yang secara
alamiah dimiliki oleh penduduk sendiri yaitu faktor keturunan atau herediter.
Derajat kesehatan individu tidak ditentukan oleh satu faktor saja karena keempat
determinan tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Interaksi keempat
determinan tersebut dapat bersifat positif maupun negatif. Interaksi bersifat positif bila
interaksinya meningkatkan status kesehatannya, dan bersifat negatif atau merugikan bila
interaksinya menekan status kesehatannya.
Berikut adalah gambaran derajat kesehatan wilayah kerja UPTD Puskesmas
Ambarawa pada tahun 2018.
1. ANGKA KEMATIAN
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Jumlah kematian bayi wilayah UPTD Puskesmas Ambarawa
Tabel 4.1 Data Kasus Kematian Bayi Wilayah UPTD Puskesmas Ambarawa
Tahun 2016– 2017.
NO TAHUN KEMATIAN BAYI
1 2017 2
2 2018 3
11
Grafik 4.1 Grafik Angka Kematian Bayi Wilayah UPTD Puskesmas Ambarawa
.
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
Tabel 4.2 Data Kasus Kematian Balita Wilayah Puskesmas Ambarawa Tahun
2017 – 2018.
NO TAHUN KEMATIAN BALITA
1 2017 3
2 2018 2
2. Angka Kesakitan
a. Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) pada Anak Usia < 15 Tahun per-100.000
Anak UPTD Puskesmas Ambarawa adalah nihil (tidak ada kasus).
b. P2 TB Paru
Tabel 4.3 Data Kasus Kesakitan P2 TB Paru UPTD Puskesmas Ambarawa Tahun
2017 – 2018
NO TAHUN KASUS P2 TB PARU
1 2017 4
2 2018 4
12
Grafik 4.2. Angka kesakitan P2 TB Paru UPTD Puskesmas Ambarawa Tahun
2017 – 2018
Pada grafik diatas terdapat penderita TB paru di tahun 2017 terdiri dari 4 kasus dan
tahun 2018 terdapat 4 kasus.
c. Persentase balita dengan Pneumonia ditangani Tahun 2017 sebesar 22,8 % dari
jumlah balita wilayah kerja UPTD Puskesmas Ambarawa yaitu sebesar 4.123
balita. Perkiraan kasus Pneumonia tahun 2018 tidak ditemukan kasus pnemonia
pada balita.
d. Persentase Jumlah Kasus HIV, AIDS dan Syphilis di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Ambarawa termasuk data dari RS Tahun 2018 adalah Nihil.
e. P2 Diare
Tabel 4.4. Data Kasus Penderita Diare Puskesmas Ambarawa Tahun 2017 – 2018
NO TAHUN KASUS DIARE
1 2017 518
2 2018 978
g. Jumlah kasus dan angka kesakitan penyakit menular yang dapat dicegah dengan
Immunisasi (PD3I) di UPTD Puskesmas Ambarawa ada 1 kasus (Difteri).
h. P2 DBD
13
Tabel 4.5. Data Kasus Kesakitan Deman Berdarah Dengue UPTD Puskesmas
Ambarawa Tahun 2017 – 2018
NO TAHUN KASUS DBD
1 2017 37
2 2018 19
Pada grafik diatas diketahui bahwa penderita DBD tahun 2017 sebanyak 37 kasus
sedangkan pada tahun 2018 terdapat 19 kasus dan ditangani sebesar 19 kasus
(100%).
B. UPAYA KESEHATAN
1. PELAYANAN KESEHATAN
a. Tabel Persentase Cakupan kunjungan Ibu Hamil K-1 UPTD Puskesmas
Ambarawa Tahun 2017- 2018.
Tabel 4.8. Cakupan K1 UPTD Puskesmas Ambarawa Tahun 2016 - 2017
Tahun Jumlah Ibu Hamil Jumlah K1 %
2017 910 910 100
2018 910 910 100
b. Cakupan K4 UPTD Puskesmas Ambarawa Pada tahun 2017 sebesar 946 atau
104,0 % dan pada tahun 2018 sebesar 888 atau 97,9%
Tabel 4.9. Cakupan K4 UPTD Puskesmas Ambarawa Tahun 2017 - 2018
Tahun 2017 Tahun 201
Puskesmas
Hasil Presentase Hasil Presentase
Ambarawa 946 104,0% 888 97,9%
15
Grafik.4.5. Cakupan K4 di Wilayah Puskesmas Ambarawa Tahun 2017 – 2018.
Tabel 4.11. Persentase Ibu Nifas UPTD Puskesmas Ambarawa Tahun 2018.
Grafik 4.7 Cakupan Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Ditangani Puskesmas
Ambarawa Tahun 2018
17
.
Grafik 4.8 Cakupan PUS dan KB Aktif Puskesmas Ambarawa tahun 2017
CAKUPAN PUS DAN KB AKTIF TAHUN 2018
UPTD PUSKESMAS AMBARAWA
18
b. Peserta KB Aktif
Peserta KB aktif pada tahun 2018 sebanyak 8.395 atau 82,2% dari jumlah PUS
yang ada.
c. Tabel Cakupan peserta KB aktif UPTD Puskesmas Ambarawa Tahun 2018.
19
.
C. STATUS GIZI
Pelayanan Kesehatan Neonatal, Bayi & Balita
Tabel 4.17. Persentase BBLR Ditangani tahun 2017-2018
Tahun Jml.BBLR BBLR Ditangani %
2017 28 28 100
2018 49 49 100
1. KN (Kunjungan Neonatus)
Cakupan kunjungan neonatal (KN1) Puskesmas Ambarawa Tahun 2017 sebesar
887 atau 100,0 % sedangkan untuk tahun 2018 sebesar 870 atau 100,0 %
20
Grafik 4.10. Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) Puskesmas Ambarawa tahun 2017–2018
Tabel 4.19. Persentase Kunjungan Neonatal Lengkap Tahun 2017- Tahun 2018 UPTD
Puskesmas Ambarawa
Tahun Jumlah Bayi Kunjungan Neonatal Persen Kunjungan
Lengkap
2017 887 872 93,3%
2018 870 828 95,2%
2. Tabel Jumlah Bayi yang mendapat ASI Eksklusif Tahun 2018 :
Tabel 4.20 Jumlah Bayi yang mendapat Asi Ekslusif UPTD Puskesmas Ambarawa
Tahun 2018
Jml.Bayi yang Diberi ASI Ekslusif
N Desa / Kelurahan Jumlah %
Jumlah Bayi
o
1 Ngampin 26 13 50,0
2 Panjang 48 21 43,8
3 Lodoyong 37 17 45,9
4 Kranggan 18 11 61,1
5 Kupang 171 17 9,9
6 Pojoksari 27 6 22,2
7 Baran 36 17 47,2
8 Tambakboyo 33 18 54,5
9 Bejalen 13 8 61,5
10 Pasekan 46 27 58,7
3. Tabel Persentase Desa / Kelurahan yang mencapai UCI (Universal Child
Immunization) Puskesmas Ambarawa Tahun 2018.
Tabel 4.21 Presentase Desa yang mencapai UCI Puskesmas Ambarawa Tahun 2018
No Puskesmas Jml. Desa / Kel Nama Desa / Kel UCI % Desa / Kel UCI
Ngampin 100%
1. Ambarawa 10 Panjang 100%
Lodoyong 100%
Kranggan 100%
21
Kupang 100%
Pojoksari 100%
Baran 100%
Tambakboyo 100%
Bejalen 100%
Pasekan 100%
4. Cakupan Imunisasi Bayi di UPTD Puskesmas Ambarawa Tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
Imunisasi BCG jumlah 821 dengan persentase (98,3%), Imunisasi DPT+HB3/DPT-
HB-Hib3 jumlah 888 persentase (106,2%), Imunisasi Polio 4 jumlah 888 persentase
(106,2,0%), Imunisasi Campak jumlah 824 persentase 96,6%.
6. Tabel 4.22 Tabel Presentase Balita UPTD Puskesmas Ambarawa Tahun 2018
No Desa / Kel Jumlah Balita Mendapat Vitamin A %
1 Ngampin 660 660 100,00
2 Panjang 916 916 100,00
3 Lodoyong 631 631 100,00
4 Kranggan 264 264 100,00
5 kupang 1.601 1.601 100,00
6 Pojok sari 316 316 100,00
7 Baran 798 798 100,00
8 Tambak boyo 649 649 100,00
9 Bejalen 213 213 100,00
10 Pasekan 898 898 100,00
7. Status Gizi Balita
Untuk menjaring balita BGM di wilayah UPTD Puskesmas Ambarawa maka
dilaksanakan program penimbangan serentak. Hasil dari penimbangan selama
tahun 2018 ditemukan balita BGM dengan indikator D/S sejumlah 5 anak.
Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
23
13. Tabel Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila Yang mendapat Pelayanan kesehatan
Puskesmas Ambarawa Tahun 2018.
Tabel 4.27. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila yang mendapat pelayanan
kesehatan UPTD Puskesmas Ambarawa Tahun 2018.
CAKUPAN YANKES USILA TAHUN 2018
Puskesmas
Jumlah Dilayani %
Ambarawa 5.623 5.623 100,00
Tahun 2018
Bulan
Umum PBI NON PBI
Januari 2.265 2.271 334
Februari 1.855 4.432 644
Maret 3.225 3.091 249
April 3.702 3.057 303
Mei 3.565 3.127 257
Juni 3.565 3.127 257
Juli 2.208 3.026 441
Agustus 3.542 3.143 433
September 2.932 2.880 412
Oktober 2.967 2.687 561
Nopember 2.704 3.090 446
Desember 2.589 3.129 598 Grafik
TOTAL 35.119 37.060 4.935
4.33
Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Ambarawa Tahun 2018.
.
24
E. PERILAKU MASYARAKAT
1. PHBS
Persentase Rumah Tangga BER-PHBS adalah jumlah 19.829 di pantau 16.019
rumah atau 80,8%. Jumlah BER-PHBS 14.530 rumah atau 90,7%. Pada keterangan
tersebut dapat dilihat pada diagram dibawah ini :
F. KEADAAN LINGKUNGAN
Rumah / Bangunan
1. Jumlah rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Ambarawa selama tahun 2018
jumlah rumah seluruhnya 14.432 dan jumlah rumah sehat 13.272 atau sebesar
(91,96 %), dapat terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.29 Data Cakupan Rumah Sehat di Wilayah UPTD Puskesmas Ambarawa
Tahun 2017.
25
JUMLAH RUMAH JUMLAH RUMAH
TAHUN %
DIPERIKSA SEHAT
2017 14.432 13.272 91,96%
Grafik 4.14 Cakupan Rumah Sehat di Wilayah Puskesmas Ambarawa Tahun 2018
.
2. Persentase kualitas air minum di penyelengara air minum yang memenuhi syarat
kesehatan adalah 12 jumlah penyelenggara air minum, jumlah sampel diperiksa 21
dan yang memenuhi syarat 21 penyelenggara air minum atau 100,00%.
3. Persentase penduduk dengan akses sanitasi yang layak ( jamban sehat ) yaitu
55.488 penduduk atau 89,4%.
26
JUMLAH DIPERIKSA
% SEHAT
%SEHAT
RUMAH SAKIT
% SEHAT
JUMLAH YANG ADA
SD
SLTP
SLTA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
1 2 3 4 5 6 11 12 13 14 15 16
1 Ngampin - - - - 5 - 100 1 100 - - 8 8
2 Panjang 1 1 1 100 6 3 100 1 100 1 100 14 14
3 Lodoyong 2 2 2 100 5 - 100 1 100 1 100 10 10
4 Kranggan - - - - 3 1 100 1 100 1 100 8 8
5 Kupang 2 2 2 100 6 5 100 1 100 - 17 17
6 Pojok Sari - - - - 2 - 100 1 100 - - 4 4
7 Baran - - - - 3 - 100 1 100 - - 5 5
8 Tambak Boyo 2 2 2 100 3 1 100 1 100 - - 8 8
9 Bejalen - - - 1 - 100 1 100 - - 2 2
10 Pasekan - - - 4 - 100 1 100 - - 6 6
JML
7 7 2 28,6 38 14 10 100 10 100 3 100 61 61
(PUSKESMAS)
6. Tempat Pengelolaan Makan (TPM) Menurut Status Hygiene Sanitasi Tahun 2018
Jumlah Jasa boga Rumah Depot Air Makanan Total %
27
TPM makan/Restoran minum jajanan
(DAM)
56 2 1 16 38 56 100
MAKANAN JAJANAN
MAKANAN JAJANAN
JASA BOGA
JASA BOGA
TOTAL
TOTAL
PUSKESMAS
Ngampin 0
0 0 0 0 0 0,00 3 0 0 0 0 0 0,00
Panjang 0 0 0 0 0 0 0,00 4 0 0 1 2 3 75,00
Lodoyong 0 0 0 0 0 0 0,00 5 0 0 0 2 2 40,00
Kranggan 0 0 0 0 0 0 0,00 3 0 0 1 2 3 100,00
Kupang 0 0 0 0 0 0 100 29 0 0 6 3 9 31,03
Pojoksari 0 0 0 0 0 0 100 5 0 0 2 2 4 80,00
Baran 0 0 0 0 0 0 0,00 3 0 0 2 0 2 66,67
Tambakboyo 0 0 0 0 0 0 0,00 2 0 0 1 1 2 100,00
Bejalen 0 0 0 0 0 0 0,00 1 0 0 0 1 1 100,00
Pasekan 0 0 0 0 0 0 0,00 1 0 0 0 0 0 0,00
Jumlah 0 0 0 0 0 0 100 56 0 0 13 13 26 46,43
8. Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Gawat Darurat.
Sarana kesehatan dan kemampuan gawat darurat UPTD Puskesmas Ambarawa
Mempunyai 1 (satu) kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat.
9. Persentase posyandu aktif Tahun 2018 di UPTD Puskesmas Ambarawa adalah
Pratama 0% , Madya 0% , Purnama 59.46% ,Mandiri 154.05%. Jadi jumlah
posyandu aktif keseluruhan 100% (79 Posyandu). Dari keterangan tersebut dapat
dilihat pada diagram.dibawah ini
28
10. Persentase Desa/Kelurahan dengan garam beryodium yang baik di wilayah
Puskesmas Ambarawa Tahun 2018 adalah 100%. Jumlah dari 10
desa/kelurahan yang disurvei dan dengan garam beryodium yang baik ada10
desa/kelurahan.
11. Penyakit Tidak Menular
Jumlah kasus baru penyakit tidak menular di Puskesmas Ambarawa Tahun
2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.32. Cakupan penyakit tidak menular di Puskesmas Ambarawa Tahun
2018.
Grafik 4.16. Cakupan Penyakit Tidak Menular Di Puskesmas Ambarawa Tahun 2018
.
29
12. Jumlah sarana pelayanan kesehatan menurut kemampuan laboratorium
kesehatan di UPTD Puskesmas Ambarawa memiliki 1 Labkes, pemeriksaan
yang dapat dilakukan : pemeriksaan darah, urine, dahak, faeces.
13. Jumlah ketersediaan obat esensial dan generik sesuai kebutuhan.
Jumlah kebutuhan obat yang dibutuhkan UPTD Puskesmas Ambarawa pada
tahun 2018 adalah obat essensial yang dibutuhkan 113 dan jumlah obat
essensial yang tersedia sebesar 113 atau (100,00%) Sedangkan jumlah obat
generik yang dibutuhkan 117 dan jumlah obat generik yang tersedia 117 atau
(100,00%).
Grafik 4.17. Presentase Kebutuhan Obat Esensial dan Obat Generik
Puskesmas Ambarawa Tahun 2018
30
.
TENAGA KESEHATAN
Persebaran Tenaga Kesehatan menurut unit kerja UPTD Puskesmas Ambarawa
Tahun 2017 terdiri dari :
1. Dokter umum : 2
2. Dokter gigi : 1
3. Perawat : 4
4. Bidan : 12
5. Pelaksana Farmasi : 1
6. Asisten Apoteker : 1
7. Gizi : 1
8. Analis kes : 1
9. Sanitasi : 1
10. Perawat gigi : 2
11. Rekam Medis : -
12. Kesehatan Masy : 2
13. Staf Admin : 8
14.Tenaga Penunjang Kesh : 2
G. KEUANGAN
Anggaran UPTD Puskesmas Ambarawa tahun 2018 dari APBD Kabupaten Semarang
1 2 3 4 5
434.807.9
1 APBD KAB/KOTA 470.493.000 49 98,11
31
2 APBD PROVINSI
3 APBN :
32
BAB V
KESIMPULAN
Angka Kematian Bayi ( AKB ) di UPTD Puskesmas Ambarawa pada tahun 2018
sebesar 2 per 1000 kelahiran hidup, angka Kematian Balita ( AKABA ) di UPTD Puskesmas
Ambarawa Tahun 2018 sebesar 2 per 1000 kelahiran hidup. Angka Kesakitan selama tahun
2018 ditemukan TB Paru BTA (+) 4 orang, persentase balita dengan pneumonia ditangani
22,8 %, persentase HIV/AIDS ditangani nihil, angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
terdapat 37 kasus ditangani, persentase DBD ditangani 100% per 100.000 penduduk, angka
Kesakitan Malaria per 1.000 penduduk nihil, kasus baru penderita kusta di wilayah ambarawa
nihil, kasus penyakit Vilaria ditangani tahun 2018 nihil, jumlah kasus angka kesakitan
penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di UPTD Puskesmas
Ambarawa Tahun 2018 nihil, persentase kunjungan neonatal 1 kali (KN 1) tahun 2018 adalah
100%, sedangkan kunjungan neonatal lengkap (KN Lengkap) adalah 98,3%, kunjungan
pelayanan kesehatan bayi tahun 2018 terdapat 100%, persentase BBLR ditangani 100%, balita
gizi buruk mendapat perawatan di wilayah UPTD Puskesmas Ambarawa Tahun 2018 adalah
Nihil, Cakupan Ibu Hamil K1 100,3%, Cakupan Ibu Hamil K4 97,9%, Persalinan oleh
Bidan/Nakes 100%, persentase Bumil yang mendapat Imunisasi TT 1 : 0,0%, TT 2 : 3,1%, TT
3 : 11,1 %, TT 4 : 15,9%, TT 5 : 11,1% mendapat Fe1 96,47% dan yang Fe3 88,42%
persentase peserta KB Baru Tahun 2018 adalah 1.005 atau 10,0%, persentase KB Aktif Tahun
2017 adalah 8.268 dari jumlah PUS 10.001 Adalah 82,7 %, persentase Peserta KB Baru
menurut jenis kontrasepsi IUD 6,9%, Implant 30,0%, dan suntik 51,4% persentase peserta KB
Aktif menurut jenis kontrasepsi tahun 2017 MKJP + Non MKJP 100%.
Desa yang mencapai UCI ( Universal Child Immunization ) adalah 8 Kelurahan dan
2 Desa di wilayah UPTD Puskesmas Ambarawa yaitu Kelurahan Kranggan, Lodoyong,
Kupang, Panjang, Ngampin, Pojoksari, Tambakboyo, Baran, Desa Bejalen, dan Pasekan.
Cakupan Imunisasi Bayi BCG : 101,10%, DPT1 + HB1, DPT3 + HB : 99,9%, Polio IV :
100,0%dan imunisasi Campak : 85,9%. Persentase Balita mendapat vitamin A adalah 100%,
persentasi balita ditimbang D/S adalah 90,8% balita BGM 0,4% (17anak) balita gizi buruk
mendapat perawatan di wilayah UPTD Puskesmas Ambarawa Tahun 2018 adalah Nihil.
Persentase siswa SD/MI yang diperiksa kesehatannya 100% (1.081 siswa), rasio
tambal / cabut gigi tetap tahun 2018 adalah 1,2%, murid SD / MI yang perlu perawatan 3.244
dan mendapat perawatan sebanyak 3.303 siswa atau 100%. Cakupan pelayanan kesehatan usia
lanjut adalah 83,51%. Cakupan Rawat Jalan UPTD Puskesmas Ambarawa Tahun 2018
Umum : 29.842 pengunjung dan kunjungan gangguan jiwa sejumlah 1 pengunjung, Jumlah
kebutuhan obat yang dibutuhkan UPTD Puskesmas Ambarawa pada tahun 2018 adalah obat
essensial 113 dan jumlah obat essensial yang tersedia sebesar 117 (10,00%) Sedangkan
jumlah obat generik yang dibutuhkan 162 dan yang tersedia 162 (100,00%).
33