Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM GIZI

DEMONTRASI PEMBUATAN SOSIS SAYUR DAN PENYULUHAN


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) GUNA MENINGKATAN
KUALITAS HIDUP DIDESA BULAKREJO

Disusun Oleh
Ayunda S. : J310140083
Faiiqotul Himma : J310140084
Khoirunnisa P. H. : J310140086
Eka Indrawati : J310140088
Fadia Ayu Puspita : J310140091
Nuruz Zahrotun N. : J310140094
Susi Prehana Wati : J310140096
Riza Rifananda A. : J310140097
Nuraini Atika Sari : J310140102
Muhamad Fulki K. : J310140110

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
A. DEMONTRASI PEMBUATAN SOSIS SAYUR DAN
PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
GUNA MENINGKATAN KUALITAS HIDUP DIDESA
BULAKREJO

B. ANALISIS SITUASI
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan
aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah
Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga,
meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga
dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif
untuk hidup sehat (Depkes RI, 2007).
Rumah Tangga Ber-PHBS didapatkan dari rumah tangga yang
seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat. Indikator ini
merupakan indikator komposit dari 16 indikator, yaitu pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan, kunjungan K4, bayi diberi ASI
eksklusif, balita ditimbang setiap bulan, gizi seimbang, menggunakan air
bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan
jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, melakukan
aktivitas fisik atau berolahraga setiap hari, tempat pembuangan sampah,
gosok gigi, lantai rumah, tidak mengkonsumsi miras dan narkoba,
memiliki jaminan kesehatan nasional dan tidak merokok di dalam rumah.
Apabila dalam Rumah Tangga tersebut tidak ada ibu yang melahirkan,
tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka pengertian Rumah Tangga ber-
PHBS adalah rumah tangga yang memenuhi 16 indikator PHBS.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo (2014),
cakupan PHBS Kabupaten Sukoharjo yang terkait PBHS antara lain:
91,5% penduduk yang merokok melakukannya di dalam rumah;
melakukan aktivitas fisik sedang setiap hari 38,9%; pada indikator makan
buah dan sayur setiap hari dijumpai 11,5% masyarakat yang
mengkonsumsi buah; dan 86,5% mengkonsumsi sayur setiap hari.
Perilaku pemberantasan jentik nyamuk hanya mencapai 37,7%, sehingga
angka kejadian DBD Kabupaten Sukoharjo yang termasuk tinggi yaitu
dengan indeks kematian 1,75% dapat ditekan (Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukoharjo, 2015).
Selanjutnya menurut hasil Riskesdas Tahun 2014, hasil
pendataan untuk PHBS tatanan rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo
53% keluarga belum menjadi peserta dana sehat dan sebesar 48% keluarga
belum bebas asap rokok. Hasil survei pemetaan PHBS, dari 16
indikator PHBS Kabupaten Sukoharjo hanya 9 indikator yang mencapai
target. Indikator yang belum memenuhi syarat yaitu cakupan bebas asap
rokok, air bersih, sampah, buah dan sayur, saluran pembuangan air limbah,
pemberantasan sarang nyamuk, dana sehat dan tanaman obat keluarga,
sehingga Kabupaten Sukoharjo untuk PHBS dikategorikan sehat madya.

Anda mungkin juga menyukai