Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

PROPOSAL MANAJEMEN ANALISIS PROGRAM GIZI DI


KELURAHAN BULAKREJO KABUPATEN SUKOHARJO

USULAN PENGABDIAN

Disusun Oleh :

Ayunda S. J310140083
Faiqqotul Himma J310140084
Khoirunnisa P . H. J310140086
Eka Indrawati J310140088
Fadia Ayu Puspita J310140091
Nuruz Zahrotun Nisak J310140094
Susi Prehana J310140096
Riza Rifananda J310140097
Nuraini Atika Sari J310140102
Muhammad Fulki K J310140110

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
Daftar isi

JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
RINGKASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. iii
BAB I
Judul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1
Analisis Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1
BAB II
Tinjauan Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 2
a. Pengertian PHBS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
b. Bidang PHBS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 3
c. Pengembangan PHBS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
d. Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
e. Manfaat PHBS di masyarakat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
f. Indikator PHBS di rumah tangga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
g. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku PHBS . . . . . . . . 7
Permasalahan Mitra . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
Solusi yang Ditawarkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
Pohon Analisis Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
BAB III
Rencana Kegiatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
a. PHBS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
b. Demonstrasi pembuatan sosis lele dan sayur . . . . . . . . . . . . . 17
c. Demonstasi pembuatan kebun gizi dengan pemanfaatan botol
bekassebagai media tanam sayuran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
d. Demonstrasi cuci tangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
e. Edukasi dan demonstrasi pembuatan MP ASI . . . . . . . . . . . . 21
f. Edukasi dan pameran makanan sehat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24
LAMPIRAN – LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
A. RINGKASAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat
berperan aktif dalam kegiatan–kegiatankesehatandanberperanaktifdalam
kegiatan–kegiatankesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007). Perilaku hidup
bersih dan sehat sangatlah penting untuk diperhatikan karena hal ini dapat
mempengaruhi kesehatan tubuh yang bisa berdampak negatif apabila tidak
dijalanakan dengan baik serta dapat meningkatkan taraf kesehatan hidup jika
diterapkan dalam berkehidupan.
Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya perilaku dan kesadaran
masyarakat mengena pentingnya PHBS dan Kesling yang ada dimasyarakat
maupun rumah tangga. Dari hasi survey hal tersebut terjadi karena, kurangnya
campur tangan tokoh masyarakat atau pemerintah mengenai pentingnya perilaku
hidup sehat, selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi kondisi lingkungan
masyarakat yang tidak sehat seperti banyak pabrik di sekitar lingkungan warga
yang dapat menimbulkan polusi udara dan debu.
Perlu adanya kegiatan yang dapat meningkatkan perilaku masyarakat
desa Bulakrejo menjadi lebih peduli akan pentingnya PHBS. Kegiatan ini
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan, kesadaran masyarakat
sehingga dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang
hidup bersih dan sehat adalah peyuluhan PHBS untuk ibu hamil, demonstrasi
pembuatan lele dan sayuran untuk meningkatkan asupan protein ibu hamil,
demonstrasi pembuatan kebun gizi dengan pemanfaatan lingkungan, kegiatan
cuci tangan untuk balita yang ada di PAUD desa Bulakrejo, pemeran makanan
sehat dan edukasi dan demosntrasi MP-ASI untuk ibu balita.
B. DEMONTRASI PEMBUATAN SOSIS SAYUR DAN PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT (PHBS) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS
HIDUP DIDESA BULAKREJO

C. ANALISIS SITUASI
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat
berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).PHBS di Rumah
Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu,
mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berper
anaktif dalam gerakan kesehatan dimasyarakat. PHBS di Rumah Tangga
dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti
mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota
rumah tangga dari gangguan penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif
untuk hidup sehat (Depkes RI, 2007).
Rumah TanggaBer-PHBSdidapatkan dari rumah tangga yang seluruh
anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat. Indikator ini merupakan
indikator komposit dari 16 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan, kunjungan K4, bayi diberi ASI eksklusif,balitaditimbangsetiapbulan,
gizi seimbang, menggunakanair bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun, menggunakan jamban sehat, memberantasjentik di rumah sekali
seminggu, melakukan aktivitasfisik atauberolahragasetiap hari, tempat
pembuangan sampah, gosok gigi, lantairumah, tidak mengkonsumsi miras dan
narkoba,memilikijaminankesehatannasional dantidakmerokokdidalamrumah.
Apabila dalamRumah Tanggatersebuttidakadaibu yang melahirkan, tidak ada
bayi dan tidak ada balita,makapengertianRumah Tangga BER-
PHBSadalahrumahtanggayangmemenuhi 16 indikator PHBS.
Hasil Susenas Kor 2015 mengenai persentase rumah tangga yang
memiliki akses terhadap sanitasi layak. Secara nasional, terdapat 62,14% rumah
tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak. Provinsi dengan persentase
rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak tertinggi yaitu DKI
Jakarta sebesar 89,28%, DI Yogyakarta sebesar 86,31% dan Bali sebesar
85,46%, sedangkan provinsi dengan persentase rumah tangga yang memiliki
akses terhadap sanitasi layak terendah adalah Nusa Tenggara Timur (23,90).
Berdasarkan data hasil kajian PHBS Tatanan Rumah Tangga yang dilaporkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tahun 2015 persentase
rumah tangga yang dipantau sebesar 46,45 persen. Rumah tangga sehat yaitu
yang diwakili oleh rumah tangga yang mencapai strata sehat utama dan sehat
paripurna tahun 2015 telah mencapai 76,73 persen
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo (2014), cakupan PHBS
Kabupaten Sukoharjo yang terkait PBHS antara lain:91,5% penduduk yang
merokok melakukannya didalam rumah, melakukan aktivitas fisik sedang setiap
hari 38,9%; pada indikator makan buah dan sayur setiap hari dijumpai 11,5%
masyarakat yang mengkonsumsi buah; dan86,5% mengkonsumsi sayur setiap
hari. Perilaku pemberantasan jentik nyamuk hanya mencapai37,7%, sehingga
angka kejadian DBD Kabupaten Sukoharjo yang termasuk tinggi yaitu dengan
indeks kematian 1,75% dapat ditekan (Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo,
2015).

D. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian PHBS
Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan
ujung tombak untuk pembangunan kesehatan dalam rangka meningkatkan
perilaku hidup sehat masyarakat. Program PHBS di Rumah Tangga
merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu,
mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah
Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga berperilaku hidup bersih
dan sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat seseorang sangat berkaitan dengan
peningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
Menurut teori HL BLUM diketahui bahwa status kesehatan individu erat
kaitanya dengan perilakunya, semakin baik perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan maka maka status kesehatanya akan semakin baik.
Pengertian PHBS di tatanan rumah tangga yang tertuang dalam peraturan
Menkes RI Nomor 2269/Menkes/Per/XI/2011 adalah di rumah tangga,
sasaran primer harus mempraktikan perilaku yang dapat menciptakan rumah
tangga ber-PHBS, yang mencakup persalinan di tolong oleh tenaga
kesehatan, memberi bayi ASI Eksklusif, menimbang balita setiap bulan,
menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
pengelolaan air minum dan makan di rumah tangga, menggunakan jamban
sehat (stop buang air besar sembarangan/stop BABS), pengelolaan limbah
cairan di rumah tangga, membuang sampah di tempat sampah, memberantas
jentik nyamuk, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik
setiap hari, tidak merokok di dalam rumah dan lain-lain (Anik Maryuni,
2013).
Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat
diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan
melalui panca indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan
atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan.
(Notoatmodjo, 2005).

2. Bidang PHBS
Bidang PHBS (Depkes RI, 2001) yaitu:
a. Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih
yang mengalir dan sabun, mandi minimal 2 kali sehari.
b. Bidang Gizi, seperti makan buah dan sayur tiap hari, mengkonsumsi
garam beryodium, menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)
setiap 6 bulan.
c. Bidang kesehata lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya,
menggunakan jamban, memberantas jentik.

3. Pengembangan PHBS
Menyadari bahwa prilaku adalah sesuatu yang rumit, prilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan
juga dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung prilaku. Maka
promosi kesehatan dan PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang
bersifat paripurna (Komprehensif). Ksususnya dalam menciptakan prilaku
baru. Kebijakan nasional promosi kesehatan telah menetapkan tiga strategi
dasar promosi kesehatan dan PHBS (Dinas Kesehatan Kota Surabaya, 2009).
a. Gerakan Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara terus-
menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran,
serta proses membantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari
tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu
menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu
melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice).
Oleh karena itu, untuk mendukung proses pemberdayaan
masyarakat, khususnya dalam upaya meningkatkan para
individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan bina
suasana.
Terdapat tiga pendekatan dalam bina suasana, yaitu:
1) Pendekatan Individu
2) Pendekatan Kelompok
3) Pendekatan Masyarakat Umum
b. Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana
untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak
yang terkait (stake holders). Pihak-pihak yang terkait ini bisa berupa
tokoh masyarakat formal yang umumnya berperan sebagai penentu
kebijakan pemerintahan dan penyandang dana pemerinta juga dapat
berupa tokoh-tokoh masyarakat informal, seperti tokoh agama, tokoh
pengusaha, yang umumnya dapat berperan sebagai penentu
”kebijakan” (tidak tertulis) dibidangnya dan atau sebagai penyandang
dana non pemerintah. Perlu disadari bahwa komitmen dan dukungan
yang diupayakan melalui advokasi jarang diperoleh dalam waktu
singkat. Sasaran advokasi umumnya berlangsung tahapan-tahapan,
yaitu
1) Mengetahui atau menyadari adanya masalah.
2) Tertarik untuk ikut mengatasi masalah
3) Peduli terhadap pemecahan masalah dengan
mempertimbangkan berbagai alternatif pemecahan masalah
4) Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah
satu alternatif pemecahan masalah
5) Memutuskan tindak lanjut kesepakatan

4. Sasaran
Program pembinaan PHBS yang dicanangkan pemerintah sudah
berjalan cukup lama, namun pada kenyataanya capaian keberhasilannya
masih jauh dari harapan. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan tahun
2013, bahwa rumah tangga di Indonesia yang mempraktekkan PHBS baru
mencapai 55,6% sedangkan capaian ini masih jauh bila dibandingkan
dengan target tahun 2013 yaitu sebesar 65%. Angka tersebut masih
terlampau jauh dengan target Rencana Strategis (Restra) Kementerian
Kesehatan tahun 2010-2014 mencantumkan target 70% rumah tangga sudah
mempraktekkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada tahun 2014.
Sasaran umum program ini adalah keberdayaan individu, keluarga,
dan masyarakat dalam bidang kesehatan yang ditandai oleh peningkatan
perilaku hidup sehat dan peran aktif dalam memelihara, meningkatkan, dan
melindungi kesehatan diri dan lingkungan sesuai sosial budaya setempat,
khususnya pada masa kehamilan, masa bayi dan kanak-kanak, remaja
perempuan dan usia produktif, dan kelompok-kelompok lain dengan
kebutuhan kesehatan yang khusus (Syafrudin, 2009, p.237).

5. Manfaat PHBS di Masyarakat


Setiap anggota rumah tangga meningkatkan kesejahteraannya dan
tidak mudah sakit karena faktor perilaku mempunyai andil dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (30-35%). Rumah tangga
sehat dapat meningkatkan produktifitas kerja anggota rumah tangga.
Dengan meningkatnya kesehatan rumah tangga, biaya yang tadinya
dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi
seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan
kesejahteraan anggota rumah tangga.
PHBS merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja
pemerintah daerah kabupaten/kota di bidang kesehatan, yaitu pencapaian
65% rumah tangga sehat pada tahun 2010 (sesuai Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang
kewenangan wajib standar Pelayanan Minimal (KW SPM) bidang
kesehatan). Meningkatkan citra puskesmas dalam bidang kesehatan.
a. Manfaat PHBS bagi rumah tangga, antara lain :
1) Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah
sakit
2) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3) Anggota keluarga giat bekerja.
4) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk
memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk
menambah pendapatan keluarga.
b. Manfaat PHBS bagi masyarakar, antara lain :
1) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
2) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi
masalah - masalah kesehatan.
3) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
ada.
4) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan
Bersumber
5) Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu
bersalin, arisan
jamban, ambulans desa dan lain-lain.
6. Indikator PHBS di Rumah Tangga
a. Pertongan persalinan oleh tenaga kesehatan
b. Balita diberikan ASI
c. Mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesekatan
d. Tidak Merokok
e. Lakukan aktivitas fisik setiap hari
f. Makanlah dengan gizi seimbang (makan sayur dan buah setiap hari)
g. Tersedia air bersih
h. Tersedia jamban
i. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni
j. Lantai rumah bukan dari tanah

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku PHBS


Menurut Lawrence Green faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku 3
faktor utama. (Notoatmodjo, 2007:16-17), yakni :
a. Faktor-faktor Predisposing (Predisposing Faktor)
Faktor-faktor predisposing adalah faktor-faktor yang mempermudah
atau mempredisposisikan terjadinya perilaku seseorang. Faktor-
faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat,
tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya.
b. Faktor-faktor Pemungkin(Enabling Faktor)
Faktor-faktor pemungkin adalah faktor-faktor yang memungkinkan
atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Faktor ini
mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas
kesehatan bagi masyarakat. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung
atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan, maka faktor-
faktor ini disebut juga faktor pendukung. Misalnya Puskesmas,
Posyandu, Rumah Sakit, tempat pembuangan air, tempat
pembuangan sampah, dan sebagainya.
c. Faktor-faktor Penguat(Reinforcing Faktor)
Faktor-faktor penguat adalah faktorfaktor yang mendorong atau
memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang meskipun orang
mengetahui untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya.
Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh
masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku para petugas termasuk
petugas kesehatan. Termasuk juga disini undang- undang, peraturan-
peraturan baik dari pusat maupun dari pemerintah daerah terkait
dengan kesehatan.

E. PERMASALAHAN MITRA

Analisis situasi diatas dapat di identifikasikan masih banyak faktor


yangmempengaruhi rendahnya perilaku dan kesadaran masyarakat mengena
pentingnya PHBS dan Kesling yang ada dimasyarakat maupun rumah tangga,
dari hasi survey hal tersebut terjadi karena, kurangnya campur tangan tokoh
masyarakat atau pemerintah mengenai pentingnya perilaku hidup sehat, selain
itu faktor lingkungan juga mempengaruhi kondisi lingkungan masyarakat yang
tidak sehat seperti banyak pabrik di sekitar lingkungan warga yang dapat
menimbulkan polusi udara dan debu.
Perlu adanya suatu kegiatan untuk megatasi permasalahan tersebut.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan masyarakat dalam menjaga perilaku hidup sehat. Salah satu
indikator PHBS yang sangat penting adalah kebiasaan makan sayur dan buah,
oleh karena itu dalam kegiatan ini diadakan demonstrasi pembuatan sosis sayur
dan penyuluhanperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Pemahaman yang baik
mengenai PHBS penting bagi masyarakat khususnya para orang tua sehingga
dapat memberikan contoh tentang perilaku PHBS yang sesuai kepada anaknya
guna mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Identifikasi masalah yang telah dijabarkan diatas, dapat dirumuskan
bahwa dengan Penyuluhan PHBS rumah tangga , Demonstrasi pembuatan sosis
lele, Demonstrasi pembuatan kebun gizi dengan pemanfataan botol bekas,
Kegiatan ayo cuci tangan bersama balita, Edukasi dan pameran makanan sehat,
Edukasi serta demonstrasi pembuatan MPASI yang dapat meningkatkan
pemahaman, pengetahuan dan kreatifitaspada masyarakat, khususnya ibu hamil
dan ibu balita di desa Bulakrejo.

F. SOLUSI YANG DITAWARKAN


Praktik perilaku tentang hidup bersih dan sehat (PHBS) pada masyarakat
masih banyak kekurangan bahkan PHBS sering sekali tidak dihiraukan bagi
masyarakat khususnya yang tinggal di daerah pedasaan dan khususnya pada ibu
balita. Upaya peningkatan perilaku PHBS dapat dilakukan dengan meningkatkan
pengetahuan akan pentingnya PHBS untuk meningkatkan kualitas hidup yang
lebih baik. Tercapainya praktik dan pengetahuan mengenai PHBS yang baik
diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup yang lebik baik terutama dalam
kesehatan yang dapat mencegah terjadinya infeksi atau kontaminasi yang
disebabkan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat. Upaya peningkatan
pengetahuan ibu guna meningkatkan kualitas hidup dilakukan dengan dengan
pembuatan produk yaitu demonstrasi pembuatan sosis sayur, pemanfaatan sayur-
sayuran lokal untuk menunjang kebutuhan hidup dan dapat meningkatkan
pengetahuan ibu mengenai hidup bersih dan sehat (PHBS).
Target penurunan PHBS rendah belum tercapai secara optimal

Rendahnya praktek PHBS di desa Bulakrejo

Pengetahuan Pelaksanaan PHBS Kesadaran praktek


masyarakat rendah rendah PHBS rendah

Kurangnya peran tenaga Kurangnya pelatihan


Kurangnya
kesehatan dan tokoh kepada kader posyandu
penyuluhan
masyarakat dalam sehingga kader tidak
mengenai PHBS
memberikan informasi mengajarkan PHBS pada
kepada masyarakat
mengenai PHBS kepada ibu balita dan ibu hamil
masyarakat

Gambar 1. Analisis Masalah


Tercapainya target penurunan PHBS rendah secara optimal

Rendahnya praktek PHBS di desa Bulakrejo

Tercapainya Tercapainya Meningkatnya


pengetahuan pelaksanaan PHBS kesadaran akan
masyarakat yang yang benar praktek PHBS
tinggi

Terciptanya peran
tenaga kesehatan Masyarakat Terciptanya
dan tokoh mengetahui kesadaran kader
masyarakat dalam informasi tentang posyandu dalam
memberikan PHBS Rumah sosialisasi praktek
informasi mengenai Tangga yang benar PHBS Rumah tangga
PHBS Rumah tangga

Gambar 2. Analisis Tujuan


Tercapainya praktek PHBS secara optimal

Rendahnya praktek PHBS di desa Bulakrejo

Tercapainya pengetahuan masyarakat yang tinggi

Terciptanya peran tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat dalam


memberikan informasi mengenai PHBS Rumah Tangga

Melakukan Melakukan Melakukan penyuluhan


penyuluhan demonstrasi kepada kader posyandu
mengenai praktek kegiatan yang tentang praktek PHBS
PHBS yang benar masuk dalam untuk disampaikan kepada
kepada indikator PHBS ibu balita dan ibu hamil
masyarakat
Gambar 3. Analisis Alternatif Pemecahan Masalah

Mengenai permasalahan yang berada didesa Bulakrejo dari ketiga


permasalahan diatas dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi rendahnya
perilaku dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya PHBS yang ada
dimasyarakat maupun rumah tangga selain faktor lingkungan juga
mempengaruhi kondisi lingkungan masyarakat yang tidak sehat seperti banyak
pabrik di sekitar lingkungan warga yang dapat menimbulkan polusi udara dan
debu.

G. RENCANA KEGIATAN
Minggu
Tahap
1 2 3 4 5 6
Penyusunan proposal
Survey pendahuluan
Pengambilan data dasar
Pembekalan dan pelatihan teknis
Penyuluhan & demonstrasi
Evaluasi dan pelaporan
Tahap kegiatan ini dimulai dengan penyusuna proposal selama satu minggu,
kemudian di lanjutkan dengan survey pendahuluan ke desa Bulakrejo yang
dilakukan oleh Mahasiswa selama satu minggu. Pengambikan data dasar pada
survey pendahuluan di desa Bulakrejo di lakukan pada minggu ke 3, setelah itu
dilakukan pembekalan dan pelatihan untuk persiapan penyuluhan dan demonstrasi.
Penyuluhan dan demonstrasi dilakukan oleh mahasiswa. Evaluasi dan pelaporan
dilakukan untuk mengetahui hasil kegiatan yang dilakukan pada minggu terakhir
setelah kegiatan penyuluhan dan demonstrasi di lakukan.

Rundwon

1. PHBS

Estimasi Penanggung Alat


Kegiatan Jam
Waktu jawab

Pendahuluan

Muhamad Microfon
Perkenalan 5 menit 08.00-08.05
Fulki Speaker
Microfon
Ice breaking 5 menit 08.05-08.10 Fadia Ayu P
Speaker

Pengkondisian 5 menit 08.10-08.15 Nuraini Atika

Kegiatan

Pemutaran Lcd /
Video Cuci 10 menit 08.15-08.30 Nuruz Z Proyektor
Tangan
Simulasi praktek Ember
cuci tangan oleh 5 menit 08.30-08.35 Fadia Ayu P Selang
fasilitator
Praktek cuci Ember
tangan oleh 15 menit 08.35-08.50 Ayunda Selang
balita Meja

Ice breaking 5 menit 08.50-08.55 Fadia Ayu Microfon


Speaker

Muhamad Microfon
Penutup 5 menit 08.50-09.00
Fulki Speaker

2. Demonstrasi Pembuatan Sosis Lele dan Sayur


Kegiatan Estimasi Jam Penanggung Alat

Waktu Jawab

Pendahuluan

- Perkenalan 5 menit 08.00- Susi


Prehana
- Pengkondisian 08.05 Wati

Penjelasan Materi Leaflet 30


lembar
- Pengertian 5 menit 08.05-08.10

protein

- Sumber- 5 menit 08.10-08.15

Sumber

protein 5 menit 08.15-08.20


Eka
- Fungsi protein 5 menit 08.20-08.25 indrawati

- Akibat

kekurangan

protein 5 menit 08.25-08.30

Pengertian 5 menit 08.30-08.35

sayur 5 menit 08.35-08.40

- Fungsi sayur

- Jenis-Jenis
sayuran 5 menit 08.40-08.45

beserta

kandungan dan 10 menit 08.45-08.55

fungsi

- Pengertian

sosis lele

- Langkah-

langkah

membuat sosis

lele dan

sayuran

Pengolahan sosis Faiqotul Dandang 1


Blender 1
sayuran himma
Coper 1
- Persiapan alat 10 menit 08.55-9.05
Sendok/ga
dan bahan rpu 5
Baskom 3
- Demonstrasi 80 menit 09.05-10.25
Plastik 1
pembutan sosis
bks
sayuran dari Telenan 2
Pisau 2
persipan,pengo
Kompor 1
lahan sampai

penyajian
3. Demontrasi Pembuatan Kebun Gizi dengan Pemanfaatan Botol Bekas
sebagai Media Tanam Sayuran

No. KEGIATAN WAKTU PJ ALAT

Pendahuluan

1. Perkenalan 5 menit Susi prehana Microfon

2.
Pengkondisian
Penjelasan Kegiatan

3. Pengertian Kebun 10 menit Leaflet

Macam – macam
4. 5 menit Leaflet
sayuran
Faiqqotul
Manfaat sayuran
5. 5 menit himma Leaflet
yang ditanam

6. Langkah - langkah 15 menit Leaflet

7. Jargon 5 menit Susi prehana

Penanaman bibit sayur

8. Persiapan alat dan 20 menit Susi prehana Sekop (2 buah)


bahan
Ember (1 buah)

Botol bekas
(6 buah)

Gayung (2buah)

9. Penanaman bibit 40 menit Faiqqotul Tanah


sayuran Himma
Bibit sayur
(2 bks)
Pupuk

Air
4. Demonstrasi Cuci Tangan

Estimasi Penanggung Alat


Kegiatan Jam
Waktu jawab

Pendahuluan

Muhamad Microfon
Perkenalan 5 menit 08.00-08.05
Fulki Speaker
Microfon
Ice breaking 5 menit 08.05-08.10 Fadia Ayu P
Speaker

Pengkondisian 5 menit 08.10-08.15 Nuraini Atika

Kegiatan

Pemutaran Lcd /
Video Cuci 10 menit 08.15-08.30 Nuruz Z Proyektor
Tangan
Simulasi Ember
praktek cuci Selang
5 menit 08.30-08.35 Fadia Ayu P
tangan oleh
fasilitator
Praktek cuci Ember
tangan oleh 15 menit 08.35-08.50 Ayunda Selang
balita Meja
Microfon
Ice breaking 5 menit 08.50-08.55 Fadia Ayu
Speaker
Ember
Lomba
10 menit 08.55-09.05 Fadia Ayu Selang
Ayunan
Meja
Muhamad Microfon
Penutup 5 menit 09.50-09.10
Fulki Speaker
5. Edukasi dan Demonstrasi Pembuatan MPASI
Kegiatan Estimasi Jam Penanggung Alat
Waktu jawab
Pendahuluan
Perkenalan 5 menit 08.00-08.05 Nuraini A S Microfon
Pengkondisian 5 menit 08.05-08.10 Nuraini A S Microfon
Penyampaian Materi
Perkenalan 5 menit 08.10-08.15 Khoirunnisa P Microfon,LCD
pemateri , Proyektor,
Leaflet,Laptop
Pengertian MP 10 menit 08.15-08.50 Khoirunnisa P Microfon,LCD
ASI , Proyektor,
Tujuan MP Leaflet,Laptop
ASI
Manfaat MP
ASI
Syarat MP ASI
Cara
Pemberian MP
ASI
Break 10 menit 08.50-09.00 Khoirunnisa P Microfon
Sharing MP ASI
Bincang- 15 menit 09.00-09.15 Fadia Ayu P Microfon
bincang / Muhammad
diskusi Fulky
pengalaman
mengenai
MPASI ( tanya
jawab )
Demonstrasi Pembuatan MP ASI
Pembuatan 30 menit 09.15-09.45 Faiqatul H Panci, spatula,
MPASI mulai Nuraini A S blender,
anak usia 6 Riza R mangkong,
buan – 12 kompor gas,
bulan (demo saringan, pisau
memasak dan
pengenalan
bahan
makanan yang
sesuai)
Pengkondisian 5 menit 09.45-09.50 Riza R Microfon
Penutup 5 menit 09.50-09.55 Riza R Microfon

6. Edukasi dan Pameran Makanan Sehat

Estimasi Penanggungja Alat


Kegiatan Jam
Waktu wab

Pendahuluan

 Sound
07.50 – Ayunda
Briefing 10 menit Syste
08.00 Setiansah
m
 ATK
 Absen
08.00 – Susi Prehana si
Registrasi peserta 20 menit
08.20 Eka Indrawati  Meja
 Tapla
k
Pengumpulan  Meja
08.25 – Ayunda
hasil karya 15 menit  ATK
08.40 Setiansah
makanan sehat
 Kerta
08.40 – Muhammad s
Pembukaan 5 menit
08.45 Fulky Rund
own
Acara

 Stand
Pamer
Pameran Display 08.50 – Khoirunnisa P
20 menit an
Makanan Sehat 09.10 H
 Leafle
t

Penyampaian Materi

 LCD
09.10 –
Materi 15 menit Nuraini Atika  Sound
09.25
System
 LCD
09.25 –
Pemutaran Video 5 menit Susi Prehana  Sound
09.30
System
Pengumuman 09.30 – Muhammad  Hasil
10 menit
Pemenang 09.40 Fulky Lomba
09.40 – Riza  Sound
Penutup 5 menit
09.45 Rifananda System
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2001. Buku Pedoman Pembinaan PHBS. Jakarta : Pusat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.

Departemen Kesehatan RI, 2007. Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi
(KADARZI). Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina
Gizi Masyarakat.

Maryuni, Anik . 2013. Asuhan Bayi dengan Berat Lahir Rendah. Jakarta : CV . Trans
Info Medika.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan . Cetakan ke 2 . Jakarta :


PT. Rineka Cipta

Syafrudin, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC.


Lampiran 3

KUESIONER PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH


TANGGA

1. KARAKTERISTIK IBU
a. Nama :
b. Umur :
c. Agama :
d. Pendidikan Terakhir :
e. Pekerjaan :

A. PENGETAHUAN IBU TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


(PHBS) RUMAH TANGGA

Petunjuk Pengisian

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada
jawaban yang menurut Anda paling benar.

1. Salah satu indikator PHBS di rumah tangga adalah


a. Mencuci tangan dengan air dan sabun (1)
b. Keluarga sadar gizi (0)
c. Kepemilikan jaminan kesehatan (0)
2. Agar proses persalinan berjalan aman seharusnya dibantu oleh
a. Bidan (1)
b. Perawat (0)
c. Dukun (0)
3. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif
a. Memberikan ASI saja tanpa makanan tambahan selama 6 bulan (1)
b. Memberikan ASI serta makanan tambahan (0)
c. Memberikan ASI sampai 2 tahun (0)
4. Apa tujuan dilakukan penimbangan balita setiap bulan
a. Memantau pertumbuhan balita (1)
b. Agar dapat makanan tambahan (0)
c. Karena balita sakit (0)
5. Syarat air bersih adalah
a. Air yang berbau dan berwarna (0)
b. Air yang mengandung bahan kimia (0)
c. Air yang tidak berbau, tidak berasa, tidak keruh dan tidak berwarna (1)
6. Mencuci tangan sebaiknya menggunakan:
a. Air dalam ember (0)
b. Cukup dengan air saja (0)
c. Air bersih dan sabun (1)
7. Kegunaan mencuci tangan sesudah dan sebelum melakukan pekerjaan yaitu
untuk mencegah tangan dari:
a. Penyebab penyakit (0)
b. Mengobati penyakit (0)
c. Mikroorganisme dan kuman yang menyebabkan penyakit (1)
8. Makan buah dan sayur sebaiknya:
a. 2 hari sekali (0)
b. 1 minggu sekali (0)
c. Setiap hari (1)
9. Tujuan melakukan aktivitas fisik setiap hari adalah:
a. Agar hidup sehat tetapi capek (0)
b. Agar tubuh sehat dan bugar (1)
c. Merupakan gaya hidup bersih (0)
10. Apa tujuan dari 3M plus ( menguras, menutup, mengubur, menghindari gigitan
nyamuk)
a. Membuat rumah bersih (0)
b. Membebaskan rumah dari jentik nyamuk (1)
c. Membebaskan rumah dari bau tak sedap (0)
11. Dampak merokok didalam rumah adalah
a. Ekonomi keluarga menurun (0)
b. TBC (1)
c. Susah bernafas (0)
12. Syarat jamban yang sehat adalah
a. 5 meter dari sumber air minum (0)
b. >10 meter dari sumber air minum, penerangan yang baik dan mudah
dibersihkan (1)
c. 10 meter dari sumber air minum (0)

B. SIKAP IBU TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


RUMAH TANGGA
Petunjuk Pengisian
Pada pertanyaan di bawah ini baca dan simaklah kalimat tersebut dengan
baik. Jawablah pertanyaan dengan tepat dan benar sesuai dengan yang Anda
ketahui. Berilah tanda checklist () pada kotak yang telah disediakan.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju (4)
S : Setuju (3)
TS : Tidak Setuju (2)
STS : Sangat Tidak Setuju (1)
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Mengkonsumsi air bersih yang memiliki ciri tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau untuk
kebutuhan hidup sehari – hari
2 Mempergunakan air bersih untuk diminum yang
selalu dimasak hingga mendidih
3 Setelah beraktivitas di luar rumah dan sebelum
memulai aktivitas di rumah sebaiknya ibu mencuci
tangan menggunakan air bersih dan sabun
4 Konsumsi buah dan sayur setiap hari agar keluarga
sehat
5 Ibu melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki,
senam setiap hari
6 Ibu menguras bak mandi sekali seminggu
7 Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit
8 Menggunakan jamban sehat setiap BAB
9 Ibu melarang anggota keluarga merokok di dalam
rumah
10 Mengkonsumsi sayur lebih baik dengan cara
dikukus

KUESIONER PEMBUATAN KEBUN GIZI DENGAN PEMANFAATAN BOTOL


BEKAS SEBAGAI MEDIA TANAM SAYURAN

Pilihlah jawaban dengan memberi tanda centang (√)

No Pernyataan Benar Salah


1 Kebun gizi merupakan suatu tempat yang berisikan berbagai
tanaman sayuran dan apotek hidup.
2 Kebun gizi bermanfaat untuk keindahan pekarangan atau
halaman rumah
3 Pemupukan pada tanaman sayuran sangat baik untuk
pertumbuhan tanaman.
4 Dosis pemupukan diberikan sesuai dengan jenis tanaman.
5 Penyiraman sayuran yang baik di lakukan sebulan dua kali.
6 Botol bekas dapat digunakan media tanam sayuran
7 Penyiraman yang baik dilakukan satu kali seminggu.
8 Salah satu cara menanam sayuran dengan botol bekas adalah
dengan melubangi sedikit bagian bawah botol.
9 Tidak mengganti tanah dengan tanah yang baru untuk
memperbarui nutrisi tanaman.
10 Tidak membersihkan tanaman dapat mempersubur tanaman.
11 Kangkung mengandung vitamin A, B, C, fosfor, zat besi,
serat, selenium, asam amino, dan kalsium.

12 Sawi bermanfaat untuk menyehatkan tulang


13 Kangkung bermanfaat untuk menghilangkan rasa pegal pada
tubuh.
14 Kurang mengkonsumsi sayuran pada ibu hamil dapat
menyebakan bayi lahir prematur.
15 Sawi merupakan sumber antioksidan
16 Tomat mengandung vitamin A, C, E dan likopen.
17 Tomat bermanfaat untuk mencerahkan kulit.
18 Keterbelakangan mental adalah akibat kurangnya konsumsi
sayuran.
19 Tomat dapat menyebabkan sariawan.
20 Kangkung mengandung vitamin B.
KUESIONER PAMERAN MAKANAN SEHAT

1. Apakah yang dimaksud dengan makanan bergizi menurut Ibu?


a. Segala sesuatu yang dimakan yang mengandung nilai gizi dan
bermanfaat
bagi tubuh.
b. Segala sesuatu yang bermanfaat bagi tubuh.
c. Makanan yang enak-enak.

2. Menurut Ibu apakah yang dimaksud dengan menu seimbang?


a. Menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan porsi yang
sesuai dengan daya toleransi si balita.
b. Menu makanan yang beraneka ragam.
c. Menu makanan yang jumlahnya cukup untuk balita.

3. Biasanya dalam hal menyediakan menu untuk balita Ibu, menu apa saja yang Ibu
hidangkan ?
a. Nasi + ikan + sayur + buah + susu.
b. Nasi + ikan + sayur/buah.
c. Nasi + ikan/sayur.

4. Menurut Ibu bahan makanan apa yang menjadi sumber kalori?


a. Tahu, tempe, ikan, daging
b. Beras, singkong, jagung
c. Bayam, wortel, kangkung

5. Menurut Ibu bahan makanan apa yang menjadi sumber protein?


a. Tahu, tempe, ikan, daging
b. Beras, singkong, jagung
c. Bayam, wortel, kangkung
6. Menurut Ibu bahan makanan apa yang menjadi sumber vitamin dan mineral?
a. Tahu, tempe, ikan, daging
b. Beras, singkong, jagung
c. Bayam, wortel, pisang

7. Menurut Ibu apakah manfaat makanan bagi anak balita?


a. Untuk pertumbuhan tubuh balita, mengganti sel-sel tubuh yang rusak dan
untuk memenuhi kebutuhan akan zat gizi.
b. Untuk pertumbuhan badan.
c. Agar anak gemuk.

8. Barapa kalikah Ibu sebaiknya memberikan makanan kepada balita Ibu dalam
sehari?
a. 1-3 kali + makanan selingan
b. 1-3 kali
c. 1-2 kali

9. Menurut Ibu, kapankah sebaiknya mulai diberikan makanan tambahan kepada


anak?
a. Setalah anak berusia 6 bulan
b. Setelah anak berusia 4 bulan
c. Sejak lahir
10. Menurut Ibu, bagaimanakah cara mencuci bahan makanan sebelum dimasak?
a. Dicuci dengan air bersih yang mengalir.
b. Dicuci dengan air bersih.
c. Tidak perlu dicuci.

11. Jika Ibu ingin memasak nasi, bagaimana cara mencuci beras yang benar?
a. Dicuci satu atau dua kali (secukupnya)
b. Dicuci berulang-ulang sampai benar-benar bersih
c. Tidak perlu dicuci

12. Jika Ibu ingin memasak sayuran, bagaimanakah cara mencuci sayuran yang
benar?
a. Dicuci dahulu kemudian dipotong-potong
b. Dipotong dahulu kemudian dicuci
c. Tidak perlu dicuci

13. Jika Ibu ingin membuat sayuran berkuah bagaimana cara memasak yang benar?
a. Air dimasak dahulu sampai mendidih baru kemudian sayuran dimasukkan
b. Air dan sayuran sama-sama direbus
c. Tidak tahu

14. Menurut Ibu kapankah ditambahkan garam kepada bahan masakan pada saat
pemasakan?
a. Setelah masakan hampir matang
b. Saat masakan setengah matang
c. Saat awal memasak

15. Apakah manfaat penambahan garam dalam makanan bagi kesehatan?


a. Untuk mencegah penyakit gondok dan kecerdasan balita
b. Untuk mencegah penyakit gondok
c. Untuk mencegah kebutaan

KUESIONER KEGIATAN EDUKASI DAN DEMONSTRASI MP ASI DI


KELURAHAN BULAKREJO

Berikan tanda centang (√) pada jawaban yang menurut anda benar.

No Pernyataan Ya Tidak
1 Makanan pendamping ASI adalah maknan tambahan yang
diberikan kepada bayi berusia 6 bulan smapai 24 bulan
2 ASI tetap diberikan walaupun bayi mendapatkan makanan
pendamping ASI
3 Makanan pendamping ASI mulai diberikan hanya saat bayi tidak
lagi mendapat cukup energi dan nutrisi dari ASI
4 Makanan pendamping ASI diberikan untuk melengkapi zat-zat
gizi yang kurang terdapat dalam ASI
5 Makanan pendamping ASI dapat mengembangkan kemampuan
bayi untuk menerima bermacam makanan
6 Bayi yang berumur < 6 bulan hanya diberikan ASI saja
7 Makanan pendamping ASI dapat mengembangka kemampuan
bayi untuk mengunyah dan menelan
8 Makanan pendamping ASI yang salah dapat menimbulkan resiko
jangka panjang seperti alergi makanan
9 Pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan satu
persatu dengan memperhatikan bahwa makanan benar-benar
dapat diterima oleh bayi
10 Pemberian makanan pendamping ASI <6 bulan dapat menjadikan
kelebihan berat badan
11 Tanda bayi siap menerima MPASI adalah bayi sudah bisa
menahan kepalanya
12 Bentuk makanan bayi usia 6 bulan adalah makanan cair
13 Bayi usia 7 bulan diberikan makanan nasi tim ayam sayur
14 Bayi usia 12-24 bulan sudah bisa diberikan makanan keluarga
15 Pemberian makanan kepada bayi sebelum 6 bulan dapat
membantu bayi mengatasi rasa lapar dan tidak akan menangis
16 Bayi setelah umur 6 bulan cukup diberikan makanan pendamping
ASI saja
17 Syarat makanan pendamping ASI adalah harga relatif murah
18 Memberikan makanan bayi 3 kali sehari seperti orang dewasa
19 Ibu memberikan makanan pendamping ASI bertahap dari yang
cair sampai yang kental
20 Bayi 5 bulan sudah bisa diberikan pisang yang di haluskan
Lampiran 2

MEDIA

Anda mungkin juga menyukai