Anda di halaman 1dari 36

Mar

14

PEWARNAAN KAPSUL BAKTERI


PENDAHULUAN
Beberapa jenis bakteri dan amoeba hijau-biru mengeluarkan bahan-bahan yang amat
berlendir dan lengket pada permukaan selnya, melengkungi dinding sel. Bila bahan berlendir
tersebut kompak dan tampak sebagai suatu bentuk yang pasti ( bundar/lonjong) maka disebut
kapsul, tetapi bila tidak teratur bentuknya dan menempelnya pada sel kurang erat maka
disebut selaput lendir.
Kapsul dan lendir tidaklah esensial bagi kehidupan sel, tapi dapat berfungsi sebagai makanan
cadangan, perlindungan terhadap fagositosis ( baik dalam tubuh inang maupun dialam bebas )
atau perlindungan terhadap dehidrasi. Kemampuan menghasilkan kapsul merupakan sifat
genetis, tetapi produksinya sangat dipengaruhi oleh komposisi medium tempat
ditumbuhkannya sel-sel yang bersangkutan. Komposisi medium juga dapat mempengaruhi
ukuran kapsul. Ukuran kapsul berbeda-beda menurut jenis bakterinya dan juga dapat berbeda
diantara jalur-jalur yang berlainan dalam satu spesies.
Pada beberapa jenis bakteri adanya kapsul sebagai petunjuk virulensi. Semua kapsul bakteri
tampaknya dapat larut dalam air. Komposisi kimiawi kapsul ada yang berupa glukosa (
misalnya dektrosa pada leokonostok mesendteroides), polimer gula amino (misalnya asam
hialuronat pada Staphylococcus piogenik), polipeptida (misalnya polimer asam D-glutamat
pada Bacillus antraksis) atau kompleks polisakarida protein ( misalnya B disentri).
Simpai biasanya diperlihatkan dengan cara pewarnaan negatif atau modifikasi dari cara itu.
Salah satu pewarnaan simpai (kapsul) ini ( metode Welch) meliputi pemberian larutan kristal
ungu panas disusul kemudian dengan pencucian dengan larutan tembaga sulfat. Tembaga
sulfat ini digunakan untuk menghilangkan zat warna berlebihan karena pencucian biasa
dengan air akan melarutkan simpai. Garam tembaga memberi pula warna pada latar belakang,
sehingga sel dan latar belakang akan tampak biru tua dan simpai berwarna biru yang lebih
muda.

PROSEDUR KERJA
Metode : Burry Gins
Tujuan : Untuk melihat kapsul bakteri
Prinsip : Kapsul pada kuman tidak dapat mengikat zat warna, sehingga pada pemberian cat
tinta cina dan calbol fuchsin terlihat bulatan terang atau transparan dengan latar belakang
gelap dan badan kuman berwarna merah dari fuchsin.
Cara Kerja :
Persiapkan 2 buah objek glass yang bersih dan bebas lemak
Letakkan 1 ose tinta cina pada bagian pinggir objek glass
Diambil 1 ose suspensi bakteri, campurkan dengan tinta cina sampai homogen
Dengan ujung objek glass yang lain, buat hapusan, dibiarkan kering dan fiksasi
Ditambahkan carbol fuchsin 1/10 selama 1 menit
Sisa cat dibuang dan dikeringkan..
Diperiksa dibawah mikroskop.

Interpretasi hasil : Kapsul: transparan dan Badan bakteri : warna merah.


Thanks for : Leka L, SKM dan Dra. Ratih DD,M.Kes
Diposkan 14th March 2010 oleh Ripani_Musyaffa
Label: Burry Gins Kapsul Bakteri
4

Lihat komentar

1.

Anonymous16 Agustus 2011 01.15

artikel bagus......
tpi aku g ngerti, burry-gins tu apa y???

Balas

Balasan

1.

agnes tri lestari30 April 2014 06.37


burri-Gins itu nama metode pewarnaan kapsulnya

Balas

2.

Ovilia Cintya9 April 2016 17.45

mau nanya, itu setelah cat safranin dibuang, setelah itu dibilas air gak?

Balas

3.

bella anindiya putri Bella13 April 2016 04.24

Iya dibilas, air mengalirnya melalui dinding tangan mengalirnyayaa

Balas
Ripani Musyaffa Ahdanlab Blog

Ilmu Laboratorium Kesehatan sebagai bagian integral ilmu kesehatan


merupakan ilmu yang membahas tentang aspek laboratorium, namun tidak
hanya dalam menunjang diagnosis, membantu diagnosis, menegakkan
diagnosis, differensial diagnosis, follow up penyakit dan prognosis penyakit,
tapi juga membantu dalam mengkontrol suatu kondisi epidemiologi penyakit,
kejadian keracunan, wabah menular dan tingkat sanitasi kesehatan melalui
parameter kimia air, kimia makanan minuman dan kimia farmasi toksikologi

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

Dec
1
KEWENANGAN KLINIS AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
(ATLM)

PENDAHULUAN

Kewenangan Klinis Ahli Teknologi Laboratorium Medik (selanjutnya disebut ATLM=Analis


Kesehatan) adalah uraian intervensi ATLM yang dilakukan oleh tenaga laboratorium Medik
berdasarkan area praktiknya yang tidak lepas dari standar profesi. Kewenangan Klinis Ahli
Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) didapatkan setelah melalui proses kredensial yang
dilakukan oleh Sub Komite Kredensial Komite Non Medik Non Perawatan (KNMNP)yang
dibentuk oleh Direktur RS.

Sehubungan RS kami pertama kali mengikuti akreditasi terbaru berbasis keselamatan pasien
Desember 2015 ini, maka menjadi sebuah kelaziman bahwa laboratorium masuk dan aktif
dalam komite Non Medik Non Keperawatan, salah satu tugasnya adalah membuat
kewenangan klinis ATLM dan Kredensial ATLM.
3

Jul
8

COUNTING CHAMBER IMPROVED NUEBAUER BRIGHTLINE

Kita bahas tentang bilik hitung jenis lain dari yg biasa kita pakai, selama ini kita pakai jenis
Improved Nuebauer biasa, sehingga bila memakai jenis brightline maka akan kagum, ternyata
jauh lebih bagus......apa keistimewaan jenis brightline???? sesuai namanya, brightline, berarti,
garis baginya terang, sedangkan bidang hitung gelap. Berarti kebalikan dari Improved
Neubauer yang kita pakai selama ini.

Fiturnya:

- Jenis kaca yang digunakan merupakan kaca gelap, sejenis rayben lah.

Feb
5

VALIDASI REAGENSIA BDRS/UDDRS STANDAR UTDP PMI

PENDAHULUAN

Validasi merupakan kegiatan untuk memastikan reagensia yang digunakan dalam kondisi
baik dan bereaksi secara normal sesuai dengan yang diinginkan. Kegiatan ini dilakukan setiap
menggunakan kit reagensia yang baru dibuka dan juga suspensi sel yang baru dibuat dan akan
digunakan untuk reaksi silang.

Kegiatan ini seharusnya dilakukan oleh seorang analis kesehatan yang telah senior dan
bekerja di BDRS/UDDRS, namun tidak selalu.
Feb
5

Pengambilan darah (Flebotomi Sederhana)

Pengertian

Pengambilan darah di laboratorium sering diasumsikan dengan nama flebotomi. Flebotomi


(bahasa inggris : phlebotomy) berasal dari kata Yunani phleb dan tomia. Phleb berarti
pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/memotong (cutting). Dahulu dikenal
istilah venasectie (Belanda), venesection atau venisection (Inggris).
1

Nov
12

Bilirubin

BILIRUBIN

Bilirubin berasal dari pemecahan hemoglobin yang terjadi dalam sel-sel RES dan sel-sel
poligonal hati. Sebagian besar (85-90%) terjadi penguraian hemoglobin dan sebagian kecil
(10-15%) dari sentawa lain seperti mioglobinBilirubin yang terjadi tidak larut dalam plasma,
oleh karena itu untuk memungkinkan terjadinya transportasi ke dalam hepar maka pigmen
tersebut berikatan dengan protein plasma terutama albumin.

Nov
12

Jaminan Mutu Media

JAMINAN MUTU MEDIA

XII.1 Mutu media

Media powder didalam botol lebih baik daripada media buatan sendiri dan lebih ekonomis
daripada yang langsung pakai. Untuk mendapatkan media yang siap pakai, dapat diikuti
anjuran-anjuran sebagai berikut :

1. Pemilahan Media

- Stok media dipilah sedemikian rupa sehingga terjadi efisiensi yang tinggi.

- Media isolasi yang dipilih bersifat sangat selektif dan kurang selektif.

Nov
12
Bahan Klinik

BAHAN KLINIK

XIII.1 PENDAHULUAN

XIII.1.1 Pengertian

Bahan klinik dalam arti sempit laboratorium adalah semua bahan-bahan berupa spesimen
yang diperoleh dari pasien, baik dengan menampung, melakukan pungsi maupun dengan
teknik khusus cara pengumpulannya yang digunakan untuk bahan pemeriksaan laboratorium.
Bahan klinik dapat juga disebut dengan istilah material medik.
1

Nov
12

Reagensia

REAGENSIA

III.1 PENDAHULUAN

III.1.1 Pengertian

Reagensia adalah larutan zat dalam komposisi dan konsentrasi tertentu yang digunakan untuk
mengenali zat lain yang belum diketahui sehingga diketahui isi zat lain tersebut. Reagensia
yang baik harus memiliki sifat : mudah didapat, bahan murni, mudah dimurnikan, mudah
pembuatannya, stabil, tahan lama, dapat membantu reaksi kimia, bereaksi sensitif dan
spesifik dengan zat uji.

Nov
12

PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM

PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM

II.1 PENGENDALIAN PRA ANALITIK

II.1.1 Pengertian

Pengendalian pra analitik adalah serangkaian kegiatan laboratorium saat pelayanan dimulai
pada pasien berupa penerimaan pasien, pengambilan spesimen, pelabelan spesimen,
penerimaan spesimen, penilaian spesimen, pengolahan spesimen hingga pengiriman spesimen
dengan maksud agar spesimen benar-benar representatif sesuai dengan keadaan pasien, tidak
terjadi kekeliruan jenis spesimen, dan mencegah tertukarnya spesimen-

May
13

Survei Kepuasan Pelanggan Laboratorium

Survei Kepuasan pelanggan merupakan kegiatan rutin minimal 1 tahun sekali yang harus
dilakukan oleh laboratorium untuk melihat penilaian kinerja laboratorium oleh
pelanggan/pasien selaku pengguna jasa laboratorium. Yang perlu ditekankan disini,
sebaiknya survei dilakukan pada pasien/keluarga pasien yang memang benar-benar orang
luar, tanpa hubungan kekerabatan, karyawan RS atau karyawan laboratorium, sehingga hasil
akan lebih independent dalam penilaian skorsing hasil.

Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.

Mar
14

PEWARNAAN KAPSUL BAKTERI


PENDAHULUAN
Beberapa jenis bakteri dan amoeba hijau-biru mengeluarkan bahan-bahan yang amat
berlendir dan lengket pada permukaan selnya, melengkungi dinding sel. Bila bahan berlendir
tersebut kompak dan tampak sebagai suatu bentuk yang pasti ( bundar/lonjong) maka disebut
kapsul, tetapi bila tidak teratur bentuknya dan menempelnya pada sel kurang erat maka
disebut selaput lendir.
Kapsul dan lendir tidaklah esensial bagi kehidupan sel, tapi dapat berfungsi sebagai makanan
cadangan, perlindungan terhadap fagositosis ( baik dalam tubuh inang maupun dialam bebas )
atau perlindungan terhadap dehidrasi. Kemampuan menghasilkan kapsul merupakan sifat
genetis, tetapi produksinya sangat dipengaruhi oleh komposisi medium tempat
ditumbuhkannya sel-sel yang bersangkutan. Komposisi medium juga dapat mempengaruhi
ukuran kapsul. Ukuran kapsul berbeda-beda menurut jenis bakterinya dan juga dapat berbeda
diantara jalur-jalur yang berlainan dalam satu spesies.
Pada beberapa jenis bakteri adanya kapsul sebagai petunjuk virulensi. Semua kapsul bakteri
tampaknya dapat larut dalam air. Komposisi kimiawi kapsul ada yang berupa glukosa (
misalnya dektrosa pada leokonostok mesendteroides), polimer gula amino (misalnya asam
hialuronat pada Staphylococcus piogenik), polipeptida (misalnya polimer asam D-glutamat
pada Bacillus antraksis) atau kompleks polisakarida protein ( misalnya B disentri).
Simpai biasanya diperlihatkan dengan cara pewarnaan negatif atau modifikasi dari cara itu.
Salah satu pewarnaan simpai (kapsul) ini ( metode Welch) meliputi pemberian larutan kristal
ungu panas disusul kemudian dengan pencucian dengan larutan tembaga sulfat. Tembaga
sulfat ini digunakan untuk menghilangkan zat warna berlebihan karena pencucian biasa
dengan air akan melarutkan simpai. Garam tembaga memberi pula warna pada latar belakang,
sehingga sel dan latar belakang akan tampak biru tua dan simpai berwarna biru yang lebih
muda.

PROSEDUR KERJA
Metode : Burry Gins
Tujuan : Untuk melihat kapsul bakteri
Prinsip : Kapsul pada kuman tidak dapat mengikat zat warna, sehingga pada pemberian cat
tinta cina dan calbol fuchsin terlihat bulatan terang atau transparan dengan latar belakang
gelap dan badan kuman berwarna merah dari fuchsin.
Cara Kerja :
Persiapkan 2 buah objek glass yang bersih dan bebas lemak
Letakkan 1 ose tinta cina pada bagian pinggir objek glass
Diambil 1 ose suspensi bakteri, campurkan dengan tinta cina sampai homogen
Dengan ujung objek glass yang lain, buat hapusan, dibiarkan kering dan fiksasi
Ditambahkan carbol fuchsin 1/10 selama 1 menit
Sisa cat dibuang dan dikeringkan..
Diperiksa dibawah mikroskop.

Interpretasi hasil : Kapsul: transparan dan Badan bakteri : warna merah.

Thanks for : Leka L, SKM dan Dra. Ratih DD,M.Kes


Diposkan 14th March 2010 oleh Ripani_Musyaffa
Label: Burry Gins Kapsul Bakteri
4

Lihat komentar

1.

Anonymous16 Agustus 2011 01.15

artikel bagus......
tpi aku g ngerti, burry-gins tu apa y???

Balas

Balasan
1.

agnes tri lestari30 April 2014 06.37

burri-Gins itu nama metode pewarnaan kapsulnya

Balas
2.

Ovilia Cintya9 April 2016 17.45

mau nanya, itu setelah cat safranin dibuang, setelah itu dibilas air gak?

Balas

3.

bella anindiya putri Bella13 April 2016 04.24

Iya dibilas, air mengalirnya melalui dinding tangan mengalirnyayaa

Balas

Ripani Musyaffa Ahdanlab Blog


Ilmu Laboratorium Kesehatan sebagai bagian integral ilmu kesehatan
merupakan ilmu yang membahas tentang aspek laboratorium, namun tidak
hanya dalam menunjang diagnosis, membantu diagnosis, menegakkan
diagnosis, differensial diagnosis, follow up penyakit dan prognosis penyakit,
tapi juga membantu dalam mengkontrol suatu kondisi epidemiologi penyakit,
kejadian keracunan, wabah menular dan tingkat sanitasi kesehatan melalui
parameter kimia air, kimia makanan minuman dan kimia farmasi toksikologi

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

Dec
1

KEWENANGAN KLINIS AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


(ATLM)

PENDAHULUAN
Kewenangan Klinis Ahli Teknologi Laboratorium Medik (selanjutnya disebut ATLM=Analis
Kesehatan) adalah uraian intervensi ATLM yang dilakukan oleh tenaga laboratorium Medik
berdasarkan area praktiknya yang tidak lepas dari standar profesi. Kewenangan Klinis Ahli
Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) didapatkan setelah melalui proses kredensial yang
dilakukan oleh Sub Komite Kredensial Komite Non Medik Non Perawatan (KNMNP)yang
dibentuk oleh Direktur RS.

Sehubungan RS kami pertama kali mengikuti akreditasi terbaru berbasis keselamatan pasien
Desember 2015 ini, maka menjadi sebuah kelaziman bahwa laboratorium masuk dan aktif
dalam komite Non Medik Non Keperawatan, salah satu tugasnya adalah membuat
kewenangan klinis ATLM dan Kredensial ATLM.
3

Jul
8

COUNTING CHAMBER IMPROVED NUEBAUER BRIGHTLINE

Kita bahas tentang bilik hitung jenis lain dari yg biasa kita pakai, selama ini kita pakai jenis
Improved Nuebauer biasa, sehingga bila memakai jenis brightline maka akan kagum, ternyata
jauh lebih bagus......apa keistimewaan jenis brightline???? sesuai namanya, brightline, berarti,
garis baginya terang, sedangkan bidang hitung gelap. Berarti kebalikan dari Improved
Neubauer yang kita pakai selama ini.

Fiturnya:

- Jenis kaca yang digunakan merupakan kaca gelap, sejenis rayben lah.

Feb
5

VALIDASI REAGENSIA BDRS/UDDRS STANDAR UTDP PMI

PENDAHULUAN

Validasi merupakan kegiatan untuk memastikan reagensia yang digunakan dalam kondisi
baik dan bereaksi secara normal sesuai dengan yang diinginkan. Kegiatan ini dilakukan setiap
menggunakan kit reagensia yang baru dibuka dan juga suspensi sel yang baru dibuat dan akan
digunakan untuk reaksi silang.

Kegiatan ini seharusnya dilakukan oleh seorang analis kesehatan yang telah senior dan
bekerja di BDRS/UDDRS, namun tidak selalu.

Feb
5

Pengambilan darah (Flebotomi Sederhana)


Pengertian

Pengambilan darah di laboratorium sering diasumsikan dengan nama flebotomi. Flebotomi


(bahasa inggris : phlebotomy) berasal dari kata Yunani phleb dan tomia. Phleb berarti
pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/memotong (cutting). Dahulu dikenal
istilah venasectie (Belanda), venesection atau venisection (Inggris).
1

Nov
12

Bilirubin

BILIRUBIN

Bilirubin berasal dari pemecahan hemoglobin yang terjadi dalam sel-sel RES dan sel-sel
poligonal hati. Sebagian besar (85-90%) terjadi penguraian hemoglobin dan sebagian kecil
(10-15%) dari sentawa lain seperti mioglobinBilirubin yang terjadi tidak larut dalam plasma,
oleh karena itu untuk memungkinkan terjadinya transportasi ke dalam hepar maka pigmen
tersebut berikatan dengan protein plasma terutama albumin.

Nov
12

Jaminan Mutu Media

JAMINAN MUTU MEDIA

XII.1 Mutu media

Media powder didalam botol lebih baik daripada media buatan sendiri dan lebih ekonomis
daripada yang langsung pakai. Untuk mendapatkan media yang siap pakai, dapat diikuti
anjuran-anjuran sebagai berikut :

1. Pemilahan Media

- Stok media dipilah sedemikian rupa sehingga terjadi efisiensi yang tinggi.

- Media isolasi yang dipilih bersifat sangat selektif dan kurang selektif.

Nov
12

Bahan Klinik

BAHAN KLINIK
XIII.1 PENDAHULUAN

XIII.1.1 Pengertian

Bahan klinik dalam arti sempit laboratorium adalah semua bahan-bahan berupa spesimen
yang diperoleh dari pasien, baik dengan menampung, melakukan pungsi maupun dengan
teknik khusus cara pengumpulannya yang digunakan untuk bahan pemeriksaan laboratorium.
Bahan klinik dapat juga disebut dengan istilah material medik.
1

Nov
12

Reagensia

REAGENSIA

III.1 PENDAHULUAN

III.1.1 Pengertian

Reagensia adalah larutan zat dalam komposisi dan konsentrasi tertentu yang digunakan untuk
mengenali zat lain yang belum diketahui sehingga diketahui isi zat lain tersebut. Reagensia
yang baik harus memiliki sifat : mudah didapat, bahan murni, mudah dimurnikan, mudah
pembuatannya, stabil, tahan lama, dapat membantu reaksi kimia, bereaksi sensitif dan
spesifik dengan zat uji.

Nov
12

PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM

PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM

II.1 PENGENDALIAN PRA ANALITIK

II.1.1 Pengertian

Pengendalian pra analitik adalah serangkaian kegiatan laboratorium saat pelayanan dimulai
pada pasien berupa penerimaan pasien, pengambilan spesimen, pelabelan spesimen,
penerimaan spesimen, penilaian spesimen, pengolahan spesimen hingga pengiriman spesimen
dengan maksud agar spesimen benar-benar representatif sesuai dengan keadaan pasien, tidak
terjadi kekeliruan jenis spesimen, dan mencegah tertukarnya spesimen-

May
13
Survei Kepuasan Pelanggan Laboratorium

Survei Kepuasan pelanggan merupakan kegiatan rutin minimal 1 tahun sekali yang harus
dilakukan oleh laboratorium untuk melihat penilaian kinerja laboratorium oleh
pelanggan/pasien selaku pengguna jasa laboratorium. Yang perlu ditekankan disini,
sebaiknya survei dilakukan pada pasien/keluarga pasien yang memang benar-benar orang
luar, tanpa hubungan kekerabatan, karyawan RS atau karyawan laboratorium, sehingga hasil
akan lebih independent dalam penilaian skorsing hasil.

Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
Leelou Blogs

CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE!

CORETAN PENA ISRA


kata orang bahagia itu sederhana. Dan menurutku itu benar hanya dengan berbagi kita akan
merasakan kebahagiaan...:) :)

About Me

Israyanti Anur

Perubahan akan terjadi jika anda mau melakukannya


Tidak akan ada perubahan jika kamu hanya berdiam diri..
So...Do it everything you can
(y)

Lihat profil lengkapku

Blog Archive

2013 (16)
o Juli (3)
PEWARNAAN GRANULA
PEWARNAAN KAPSUL
DOKUMENTASIKU
o Juni (8)
o Mei (5)

Followers

My Blog List

My Blog List

My Blog List

Subscribe To
Pos

Komentar

Pages

Beranda

Google+ Followers
Diberdayakan oleh Blogger.

Google+ Badge

Popular Posts

PEWARNAAN NEGATIF

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR


BELAKANG Pewarnaan negatif atau pewarnaan asam mer...

PEWARNAAN GRAM

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB 1


PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELA...

PEWARNAAN KAPSUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Beberapa jenis bakteri dan amoeba hijau-biru
mengeluarkan bahan-bahan yang amat berlendir da...

PEWARNAAN BTA ZIEHL NEELSON

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


Mikroorganisme di dunia ini ada yang menguntungkan da...

PEWARNAAN GRANULA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di antara bakteri bentuk batang Gram positif,
ada yang di dalam selnya ditemukan granula p...

GLIKOGENOLISIS

A. DEFINISI GLIKOGENOLISIS Kata "Glikogenolisis" di jabarkan menjadi Glikogen yaitu


glikogen dan lisis yaitu pemecahan a...

PEWARNAAN SEDERHANA

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


Pewarnaan sederhana merupakan tekhnik pewarnaan yan...
PCR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dunia sekarang sedang mengalami


perkembangan teknologi secara besar-besaran. Hal ini dap...

makalah K3 karena Fisik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesehatan adalah hak asasi manusia dan
merupakan investsi, juga merupakan karunia Tuhan, ...

DOKUMENTASIKU

Namaku israyanti Anur ini mamaku "wanita terhebat yang pernah kutemui " Dan
keluargaku " yang membe...

Popular Posts

PEWARNAAN NEGATIF

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR


BELAKANG Pewarnaan negatif atau pewarnaan asam mer...

PEWARNAAN GRAM

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB 1


PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELA...

PEWARNAAN KAPSUL
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Beberapa jenis bakteri dan amoeba hijau-biru
mengeluarkan bahan-bahan yang amat berlendir da...

PEWARNAAN BTA ZIEHL NEELSON

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


Mikroorganisme di dunia ini ada yang menguntungkan da...

PEWARNAAN GRANULA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di antara bakteri bentuk batang Gram positif,
ada yang di dalam selnya ditemukan granula p...

GLIKOGENOLISIS

A. DEFINISI GLIKOGENOLISIS Kata "Glikogenolisis" di jabarkan menjadi Glikogen yaitu


glikogen dan lisis yaitu pemecahan a...

PEWARNAAN SEDERHANA

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


Pewarnaan sederhana merupakan tekhnik pewarnaan yan...

PCR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dunia sekarang sedang mengalami


perkembangan teknologi secara besar-besaran. Hal ini dap...
makalah K3 karena Fisik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesehatan adalah hak asasi manusia dan
merupakan investsi, juga merupakan karunia Tuhan, ...

DOKUMENTASIKU

Namaku israyanti Anur ini mamaku "wanita terhebat yang pernah kutemui " Dan
keluargaku " yang membe...

Popular Posts

PEWARNAAN NEGATIF

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR


BELAKANG Pewarnaan negatif atau pewarnaan asam mer...

PEWARNAAN GRAM

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB 1


PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELA...

PEWARNAAN KAPSUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Beberapa jenis bakteri dan amoeba hijau-biru
mengeluarkan bahan-bahan yang amat berlendir da...

PEWARNAAN BTA ZIEHL NEELSON

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


Mikroorganisme di dunia ini ada yang menguntungkan da...

PEWARNAAN GRANULA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di antara bakteri bentuk batang Gram positif,
ada yang di dalam selnya ditemukan granula p...

GLIKOGENOLISIS

A. DEFINISI GLIKOGENOLISIS Kata "Glikogenolisis" di jabarkan menjadi Glikogen yaitu


glikogen dan lisis yaitu pemecahan a...

PEWARNAAN SEDERHANA

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


Pewarnaan sederhana merupakan tekhnik pewarnaan yan...

PCR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dunia sekarang sedang mengalami


perkembangan teknologi secara besar-besaran. Hal ini dap...

makalah K3 karena Fisik


BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesehatan adalah hak asasi manusia dan
merupakan investsi, juga merupakan karunia Tuhan, ...

DOKUMENTASIKU

Namaku israyanti Anur ini mamaku "wanita terhebat yang pernah kutemui " Dan
keluargaku " yang membe...

Popular Posts

PEWARNAAN NEGATIF

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR


BELAKANG Pewarnaan negatif atau pewarnaan asam mer...

PEWARNAAN GRAM

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB 1


PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELA...

PEWARNAAN KAPSUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Beberapa jenis bakteri dan amoeba hijau-biru
mengeluarkan bahan-bahan yang amat berlendir da...

PEWARNAAN BTA ZIEHL NEELSON

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


Mikroorganisme di dunia ini ada yang menguntungkan da...

PEWARNAAN GRANULA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di antara bakteri bentuk batang Gram positif,
ada yang di dalam selnya ditemukan granula p...

GLIKOGENOLISIS

A. DEFINISI GLIKOGENOLISIS Kata "Glikogenolisis" di jabarkan menjadi Glikogen yaitu


glikogen dan lisis yaitu pemecahan a...

PEWARNAAN SEDERHANA

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


Pewarnaan sederhana merupakan tekhnik pewarnaan yan...

PCR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dunia sekarang sedang mengalami


perkembangan teknologi secara besar-besaran. Hal ini dap...

makalah K3 karena Fisik


BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesehatan adalah hak asasi manusia dan
merupakan investsi, juga merupakan karunia Tuhan, ...

DOKUMENTASIKU

Namaku israyanti Anur ini mamaku "wanita terhebat yang pernah kutemui " Dan
keluargaku " yang membe...

Jumat, 12 Juli 2013

PEWARNAAN KAPSUL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Beberapa jenis bakteri dan amoeba hijau-biru mengeluarkan bahan-bahan yang


amat berlendir dan lengket pada permukaan selnya, melengkungi dinding sel. Bila bahan
berlendir tersebut kompak dan tampak sebagai suatu bentuk yang pasti ( bundar/lonjong)
maka disebut kapsul, tetapi bila tidak teratur bentuknya dan menempelnya pada sel kurang erat
maka disebut selaput lendir. Kapsul dan lendir tidaklah esensial bagi kehidupan sel, tapi dapat
berfungsi sebagai makanan cadangan, perlindungan terhadap fagositosis (baik dalam tubuh inang
maupun dialam bebas) atau perlindungan terhadap dehidrasi. Kemampuan menghasilkan kapsul
merupakan sifat genetis, tetapi produksinya sangat dipengaruhi oleh komposisi medium tempat
ditumbuhkannya sel-sel yang bersangkutan. Komposisi medium juga dapat mempengaruhi ukuran
kapsul. Ukuran kapsul berbeda-beda menurut jenis bakterinya dan juga dapat berbeda diantara
jalur-jalur yang berlainan dalam satu spesies.Pada beberapa jenis bakteri adanya kapsul sebagai
petunjuk virulensi. Semua kapsul bakteri tampaknya dapat larut dalam air. Komposisi kimiawi kapsul
ada yang berupa glukosa (misalnya dektrosa pada leokonostok mesendteroides), polimer gula amino
(misalnya asam hialuronat pada Staphylococcus piogenik), polipeptida (misalnya polimer asam D-
glutamat pada Bacillus antraksis) atau kompleks polisakarida protein (misalnya B disentri). Simpai
biasanya diperlihatkan dengan cara pewarnaan negatif atau modifikasi dari cara itu. Salah satu
pewarnaan simpai (kapsul) ini (metode Welch) meliputi pemberian larutan kristal ungu panas disusul
kemudian dengan pencucian dengan larutan tembaga sulfat.

Tembaga sulfat ini digunakan untuk menghilangkan zat warna berlebihan karena pencucian
biasa dengan air akan melarutkan simpai. Garam tembaga memberi pula warna pada latar belakang,
sehingga sel dan latar belakang akan tampak biru tua dan simpai berwarna biru yang lebih
muda.

Kebanyakan bakteri mengeluarkan lendir pada permukaan selnya yang melapisi dinding sel.
Jika lapisan lendir ini cukup tebal dan kompak maka disebut dengan kapsula. Pada beberapa bakteri
adanya kapsula menunjukkan sifat yang virulen. Kapsula bakteri tidak berwarna sehingga untuk
mengetahui ada tidaknya kapsula bakteri perlu dilakukan pewarnaan khusus (Hastuti, 2008).
Pewarnaan ini bisa dilakukan dengan menggunakan nigrosin, merah kongo atau tinta cina. Setelah
ditambahkan pewarna yang tidak menembus kapsul, maka kapsul dapat tampak dengan
menggunakan mikroskop cahaya. Ini merupakan penampilan negatif kapsul yang terlihat jernih
dengan latar belakang gelap (Schlegel, 1994).

Kapsula merupakan lapisan polimer yang terletak di luar dinding sel. Jika lapisan polimer ini
terletak berlekatan dengan dinding sel maka lapisan ini disebut kapsula. Tetapi jika polimer atau
polisakarida ini tidak berlekatan dengan dinding sel maka lapisan ini disebut lendir (Darkuni: 2001).
Baik kapsula maupun lendir terdiri dari polisakarida dan polipeptin (komplek polisakarida dengan
protein). Kapsula bukan organ yang penting untuk kehidupan sel bakteri. Hal ini terbukti bahwa sel
bakteri yang tidak dapat membentuk kapsula mampu tumbuh dengan normal dalam medium.
Kapsula berfungsi dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya. Misalnya berperan dalam
mencegah terhadap kekeringan, mencegah atau menghambat terjadinya pencantelan bakteriofag,
bersifat antifagosit sehingga kapsul memberikan sifat virulen bagi bakteri. Kapsula juga berfungsi
untuk alat mencantelkan diri pada permukaan seperti yang dilakukan olehStreptococcus
muans (Darkuni, 2008).

Hal yang serupa juga dijelaskan dalam Dwidjoseputro (2005) bahwa lapisan lendir terdiri atas
karbohidrat dan pada beberapa spesies tertentu, lendir itu juga mengandung unsur N atau P. Lendir
bukan suatu bagian integral dari sel, melainkan suatu hasil pertukaran zat. Lendir memberikan
perlindungan terhadap kekeringan, seakan-akan merupakan suatu benteng untuk bertahan.
Kapsula merupakan gudang cadangan makanan (Pelczar: 2007). Kapsula bakteri-bakteri penyebab
penyakit (patogen) berfungsi untuk menambah kemampuan bakteri untuk menginfeksi. Selain itu,
bakteri berkapsula juga menyebabkan adanya gangguan lendir dalam proses industri. (Pelczar:2007).
Ukuran kapsula sangat dipengaruhi oleh medium tempat ditumbuhkannya bakteri tersebut. Pada
beberapa kejadian tebalnya kapsula hanya satu per sekian diameter selnya, namun dalam kasus-
kasus lainya ukuran kapsula jauh lebih besar daripada diameter selnya.

Kapsul cukup tebal sehingga sulit diwarnai, oleh karena itu diperlukan suatu pewarnaan
khusus. Salah satu cara pewarnaan kapsula menurut Raebiger yaitu dengan menggunakan pewarna
larutan formol-gentian violet Raebiger atau kristal violet. Satu lagi cara untuk perwarnaan kapsula
bakteri adalah dengan pewarnaan negatif (pewarnaan tidak langsung ). Pada pewarnaan negatif
latarbelakangnya diwarnai zat warna negatif sedangkan bakterinya diwarnai dengan zat warna basa.
Kapsula tidak menyerap warna sehingga terlihat lapisan terang yang tembus dengan latar belakang
yang berwarna (Waluyo, Lud: 2007).
Kapsul tidak memiliki aktifitas yang besar terhadap bahan-bahan cat basa. Beberapa kapsul
cepat rusak oleh gangguan mekanis atau larut bila dicuci dengan air. Karena kapsul dari berbagai
spesies berbeda dalam susunan zat-zatnya, maka tidak semua kapsul dapat diperlihatkan dalam
proses pewarnaan yang sama. Beberapa cara pewarnaan telah dikemukakan dalam usaha
memperlihatkan adanya kapsul, cara tersebut antara lain adalah cara pewarnaan negatif dan cara
pewarnaan kapsul (Irianto, 2006). Hasil pewarnaan dengan menggunakan cara pewarnaan negatif
menunjukkan bakteri berwarna merah, sedangkan kapsul tampak sebagai daerah yang kosong di
sekitar tubuh bakteri, dan latar belakang berwarna gelap. Cara pewarnaan negatif ini dikemukakan
oleh Burri-Gins (Irianto, 2006). Menurut Tarigan (1988), pengecatan negatif bertujuan untuk
mewarnai latar belakang atau bidang pandang di bawah mikroskop dan bukan untuk mewarnai sel-
sel mikroba yang diperiksa. Pengecatan negatif dapat digunakan untuk melihat kapsul yang
menyelubungi tubuh bakteri dengan hanya menggunakan satu macam cat saja. Sedangkan
pewarnaan kapsul (pewarnaan positif) pertama dikemukakan oleh Tyler. Dalam pewarnaan positif
ini digunakan senyawa kristal violet 0,18 gram. Hasil dari pewarnaan kapsula ini adalah kapsul
tampak berwarna biru-ungu yang terletak disekitar tubuh bakteri. Sedangkan bakterinya sendiri
berwarna biru kelam (Irianto, 2006).
Fungsi kapsula pada bakteri:

a) Berperan sebagai antifagosit sehingga memberi sifat virulen pada bakteri.


b) Mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.
c) Meningkatkan kemampuan bakteri untuk menimbulkan penyakit.
d) Melindungi sel dari kekeringan dan kehilangan nutrisi. Karena kapsula mengandung banyak air.
e) Sebagai penyeimbang antara sel dan lingkungan eksternal.
f) Menghambat terjadinya pencantelan bakteriofag.
g) Sebagai alat untuk mencantelkan pada permukaan seperti yang dilakukan oleh Streptococcus
mutans.

Hubungan antara kapsula dengan virulensi bakteri.


Kapsula berperan sebagai antifagosit sehingga kapsula memberikan sifat virulen bagi bakteri.
Kapsula melindungi bakteri dari fagosit oleh sel-sel yang berperan dalam imunitas dari inang. Jika
bakteri ini tidak dapat difagosit oleh sel-sel imunitas (seperti leukosit, limfosit, dan makrofag), maka
bakteri tersebut akan bersifat virulen.
Kapsula merupakan lapisan polimer (terdiri atas polisakarida, polipeptida atau kompleks
polisakarida dengan protein) yang berlekatan dengan dinding sel. Koloni bakteri yang tidak
berkapsula umumnya tergolong tidak virulen (tidak ganas).Dengan tidak adanya kapsula maka bukan
termasuk bakteri yang virulen. Hal ini terkait dengan fungsi bakteri yang mempunyai kemampuan
untuk menimbulkan penyakit. Apabila bakteri kehilangan kapsulanya sama sekali, maka bakteri
tersebut kehilangan virulensinya, dan dengan demikian kehilangan kemampuannya sebagai
penyebab infeksi.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
a. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pewarnaan kapsul
b. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk-bentuk dari kapsul.

TUJUAN
a. Mahasiswa mampu membuat sediaan untuk pewarnaan kapsul
b. Melakukan proses pewarnaan kapsul
c. Mengamati bentuk bakteri pada preparat di bawah mikroskop
d. Mengetahui reagen apa yang digunakan pada pewarnaan kapsul

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

Pada dinding sel, banyak bakteri terdapat zat dengan kadar air tinggi, beberapa lapisan-
lapisan dengan berbagai ketebalan merupakan selubung lendir dan kapsul. Bagi bakteri, selubung
lendir dan kapsul ini tidak begitu penting untuk hidup, akan tetapi dengan memiliki selubung, banyak
bakteri patogen menjadi resisten terhadap fagositosis, sehingga meningkatkan virulensinya untuk
hewan percobaan, sel dapat berfungsi sebagai cadangan makanan, erlindungan terhadap kekeringan
karena dehirasi. Kapsul tidak memiliki afinitas yang besar terhadap bahan-bahan zat warna yang
bersifat basa. Kapsul tampaknya tidak larut dalam air.Beberapa kapsul tidak dirusak oleh gangguan
mekanik atau larut bila dicuci dengan air. Karena kapsul dari berbagai species bebeda dalam susunan
zat-zatnya, maka tidak semua kapsul dapat diperhatikan dalam proses pewarnaan yang sama.
Komposisi kimiawi kapsul berbeda-beada menurut organismenya, ada yang berupa polimer glukosa
contohnya: dekstran pada Leucunostoc mesentroides, polmer gula-amino misalnya pada
Staphilococcus sp. , Polipeptida misalnya: Bacillus disentri, polimer asam D-glutamat, yaitu: Bacillus
anthracis

Seringkali, pada beberapa spesies ditemukan mutan yang berkapsul, disamping itu
disamping yang tidak berkapsul. Hal ini, mempengaruhi bentuk koloni pada medium pembiakkan.
Sehingga bakteri dapat dibedakan menjadi: (1) Koloni bakteri berkapsul disebut koloni smooth (S),
(2) Koloni bakteri tidak berkapsul disebut koloni rough (R). Pembentukkan kapsul berdasarkan zat-
zat makanan, yaitu apakah makanan yang dimakan bakteri mengandung kapsul atau tidak. Ada
saatnya bakteri pembentuk kapsul tidak membentuk kapsul.

Beberapa kerugian bakteri berlendir dapat mengganggu perindustrian misalnya, pembuatan


gula tebu, bakteri tersebut antara lain Betacrocus dextranicus menempatkan pipa-pipa mesin
pembuat gula. Lalu, Bacillus subtilis terrkadang mengganggu pembuatan roti. Bakteri tersebut
membentk lendir yang sangat kenyal yang disebabkan kotornya tepung dan pembakaran yang
kuranng panas. Kemudian, Acetobacter xylinium, membuat lendir dalam milieu yang manis dan
mengandung alkohol. Lendirnya dapat kering , lalu menjadi keras dan dapat digunakan sebagai sol
sepatu.

Beberapa keuntungan dari bakteri berlendir antara lain, dalam dunia kedokteran kapsul
dapat dipakai sebagai indikasi untuk menentukan patogenitas bakteri. Bakteri yang patogen yang
dapat membentuk kapsul menunjukkan bahwa virulensinya semakin tinggia saat dibentuk kapsul.
Jka tidak dibentuk kapsul, maka virulensinya rendah atau bahkan hilang sama sekali. Contoh bakteri
berkapsul antara lain: Bacillus anthracis, Diplooccus pneumoniae, Klebsiella, Acetobacter xylinium,
Bacillus subtilis, Betacrocus dextranicus.

Tanpa pewarnaan, kapsul bakteri sangat sukar diamati dengan mikroskop cahaya biasa
karena tidak berwarna dan mempunyai ideks bias yang rendah. Karena kapsul bersifat non-ionik,
maka pewarnaanya tidak dapat dilakukan menggunakan prosedur yang sederhana dan biasa.
Masalah utama dalam pewarnaan kapsul ialah bila olesan bakteri yang telah disiapkan difiksasi
dengan panas menurut metode yang biasa. Masalah utama dalam pewarnaan kapsul ialah bila olean
bakteri yang telah isiapkan itu difiksasi dengan panas menurut metode yang biasa, maka kapsul
tersebut akan rusak, namun apabila tidak difikasi dengan panas, maka organisme tersebut akan
meluncur pada waktu pencucian. Dalam banyak pekerjaan bakteriologis, yang kita perlukan
hanyalah sekedar memperagakan ada atau tidaknya kapsul. Tujuan ini dapat digunakan dengan cara
menggabungkan proses pewarnaan negatif dengan pewarnaan sederhana. Teknik pewarnaan lain
untuk melihat kapsul pada bakteri antara lai dengan metoda pewarnaan Anthony, Pewarnaan Hiss,
Pewarnaan Leifson, dan pewarnaan Tyler.

BAB III

ALAT DAN BAHAN

III.1 ALAT

Aquades
Bak pewarnaan
Batang Ose
Kapas
Kertas saring
Korek api
Mikroskop cahaya
Object glass
Pembakar Spiritus
Pipet Tetes
Tabung Reaksi
Tissue

III.2 BAHAN

Air fuchsin
Alkohol 70 %
Aquades
Minyak imersi
Suspensi bakteri Bacillus subtilis
Tinta cina
Xylol
III.3 SAMPEL

Biakan bakteri

III.4 METODE KERJA

1) Sediakan dua buah object glass yang sudah dibersihkan dengan alkohol sehingga bebas lemak.
2) Kedua object glass dibersihkan dengan alkohol 70% sampai bersih agar terbebas dari lemak.
3) Kedua object glass dipanaskan diatas pembakar spirtitus
4) Kawat ose dipijarkan diatas pembakar spirtitus lalu didinginkan
5) Pada kaca objek pertama diletakkan satu suspensi bakteri dan satu ose tinta cina dengan
perbandingan (1:1)
6) Suspensi bakteri dan satu ose tinta cina dengan perbandingan (1:1) dicampurkan dengan sudut
object glass sampai keduanya homogen.
7) Preparat apusan dibuat untuk membentuk sudut 45% hingga campuran tersebut menjadi lapisan
film tipis.
8) Preparat dikeringkan dan difiksasi selama 3 kali.
9) Tetesi preparat dengan zat warna air fuchsin selama 5 menit.
10) Zat warna berlebihan dibuang, tetapi jangan dicuci, kemudian dikeringkan. Preparat ditetesi dengan
minyak imersi, lalu diamati dibawah mikroskop.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 HASIL PENGAMATAN

IV.2 PEMBAHASAN

Kapsul adalah lapisan polimer yang terdapat diluar dinding sel. Kapsul pada bakteri dapat
diamati dengan mikroskop dengan teknik pewarnaan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
(Hadioetomo,1990).
Pada kegiatan praktikum ini pewarnaan secara tidak langsung dilakukan dengan menggunakan
tinta cina. Pewarnaan secara tidak langsung ini dimaksudkan untuk mewarnai latar belakangnya.
Apabila bakteri mempunyai kapsul, maka dalam pengamatan sel bakteri akan tampak transparan
dan diselubungi oleh kapsul yang berwarna kecoklatan.

Tinta cina merupakan larutan yang mempunyai kromophore atau butir pembawa warna yang
bermuatan negatif (memiliki anion), sedangkan muatan yang ada di sekeliling bakteri juga
bermuatan negatif (memiliki anion), sehingga terjadi adanya tolak menolak antara kedua ion
tersebut. Hal inilah yang menyebabkan bakteri berwarna transparan dan nampak hanya warna latar
belakangnnya yaitu hitam. Terbentuknya warna transparan ini dikarenakan sel bakteri tidak mampu
menyerap warna.

BAB V

KESIMPULAN

V. 1 KESIMPULAN

Pewarnaan kapsul ialah metode pewarnaan diferensial yang dikhususkan untuk melihat bagian kapsul
dari suatu bakteri.
Pewarnaan kapsul merupakan gabungan antara pewarnaan sederhana dan pewarnaan negatif.
Contoh bakteri berkapsul antara lain: Bacillus anthracis, Diplooccus pneumoniae, Klebsiella,
Acetobacter xylinium, Bacillus subtilis, Betacrocus dextranicus.
Hasil pengamatan: bakteri bewarna merah, sedangkan kapsul tampak sebagai bagian yang kosong di
sekitar tubuh bakteri dan sekitar kapsul berwarna gelap / agak pekat.
Bakteri Bacillus subtilis disamping merupakan bakteri yang dapat membentuk spora juga memiliki
kapsul.

V.2 SARAN

Adapun sehubungan dengan praktikum ini, khususnya ditujukan bagi mahasiswa yaitu:

1. Diharapkan bagi seluruh mahasiswa agar selama kegiatan praktikum ini berlangsung, Mahasiswa
harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).
2. Diharapkan pula bagi semua mahasiswa, bahwa selama kegiatan praktikum ini berlangsung, agar
semua mahasiswa bersungguh-sungguh dalam melakukan praktikum.
1 komentar:

Unknown mengatakan...

ga ada daftar pustaka nya

21 Maret 2016 01.46

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Snag a Button
Login dan password

Login

Password

Lupa username atau password anda? Temukan di sini!

Belum menjadi anggota? Click di sini untuk mendaftar.

Grab A Button

Snag a button

Free Blogger Templates by Leelou Blogs | Design Elements by Just So Scrappy | Dedicated Servers
and Colocation Sponsored by Colocation America

Anda mungkin juga menyukai