Anda di halaman 1dari 4

STUDI LITERATUR

PERAN ZAT GIZI MAKRO TERHADAP


KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA
, :

' , '

Idral Purnakarya*

ABSTRACT

From 2000 to 2004, deathsfrom dementia increased by 32. 8 percent. One ofriskfactors dementia was diet (macronutrient
intakes). Several studies have shown significantly that a higher intake of carbohydrate and protein not only to improve
the general health but also to improve cognitive function and memories. Elderly intake the most totalfat and saturated
fat had the highest risk of dementia.
Keywords : macronutrient intakes, dementia, cognitive function

ABSTRAK

Peningkatan kematian akibat demensia sebesar 32% dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004. Salah satu faktor
penyebab demensia adalah diet yaitu asupan zat gizi makro. Beberapa penelitan menunjukkan secara signifikan bahwa
asupan karbohidrat asupan protein yang tinggi tidak hanya meningkatkan kesehatan tetapi juga meningkatkan fungsi
kognitif dan tnemori lansia. Lansia dengan asupan lemak dan asam lemak jenuh berlebihan beresiko lebih tinggi untuk
mengalami demensia.
Rata kunei : asupan zat gizi makro, demensia, kemampuan kognitif

I.PENDAHULUAN Problem Tenth Revision (ICD-10) merupakan suatu


Asupan makanan yang tidak seimbang telah sindrom yang disebabkan oleh penyakit diotak, biasanya
diketahui sejak lama sebagai salah satu faktor langsung bersifat kronis atau terjadi secara alamiah, yang ditandai
penyebab timbulnya penyakit degeneratif. Sejak abad 20 dengan terjadinya gangguan daya ingat, kemampuan
perkembangan prevalensi penyakit degeneratif mulai berpikir, orientasi, pemahaman, penjumlahan, kemampuan
menunjukkan peningkatan seperti demensia, penyakit belajar, bahasa dan pengambilan keputusan.5 Demensia
jantung koroner, stroke, diabetes melitus, osteoporosis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor
berbagai jenis kanker. Penyakit degenaratif tersebut tidak genetik, umur, tingkat pendidikan, pola makan, status gizi,
jarang berujung pada kematian. Di negara Amerika Serikat, asupan zat gizi makro dan asupan zat gizi mikro serta
demensia alzheimer menempati urutan ke sembilan penyakit degeneratif lainnya. 4 36
penyebab kematian.1 Laporan Alzheimer's Association
II. Klasifikasi dan Diagnosis Demensia
tahun 2007 menunjukkan terjadi peningkatan kematian
Demensia berdasarkan klasifikasi dari ICD-105
akibat demensia sebesar 32% dari tahun 2000 sampai
dibedakan dalam tiga kelompok besar adalah :
dengan tahun 2004, sedangkan kematian akibat penyakit
1. Demensia alzheimer, terdiri dari 2 tipe yaitu demensia
jantung mengalami penurunan sebesar 8,0% dan kematian
presinilis (alzheimer tipe 2) yang menyerang orang
akibat kanker prostat menurun sebesar 6,3% dalam kurun
dewasa sebelum berumur 65 tahun dan demensia sisnilis
waktu yang sama.2
(alzheimer tipe 1 ) yang menyerang setelah usia 65 tahun.
Prevalensi demensia pada lansia berumur 65 tahun
keatas di Amerika serikat sebesar 1 3% atau 1 dari 8 lansia 2. Demensia vaskular, terdiri dari 4 macam yaitu demensia
mengalami demensia.2 Peningkatan demensia tidak hanya vaskular serangan akut, demensia multi-infark (kortikal),
dialami oleh negara maju tetapi juga terjadi di negara-negara demnsia subkortikal dan demensia gabungan kortikal
berkembang, seperti di Indonesia. Prevalensi demensia dan subkortikal.
pada lansia di wilayah DK1 Jakarta tahun 2006 sebesar 3. Demensia yang disebabkan penyakit lainnya, seperti
62,5%.3 Pada tahun 2007, prevalensi demensia pada lansia penyakit Pick, Creutzfeld-Jakob, Hutington dan
di wilayah Jakarta Barat cukup besar yaitu 47,5%.4 Parkinson.
Demensia menurut defenisi International Seseorang dapat dikatakan mengalami gangguan
Statistical Classification Diseases and Related Health demensia harus memenuhi 2 kriteria2 yaitu :
1. Penyebab penurunan kognitif memenuhi sekurang-
* PS1KM Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, kurangnya 2 fungsi kognitif dari 4 fungsi kognitif yang

89
r

Jurnal Kesehatan Masyarakat, Maret - September 2009. Voi. 03. No. 2

ada yaitu : 1) daya ingat, 2) kemampuan mempertalikan Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan
pembicaraan atau memahami pembicaraan atau menulis, energi bagi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak dan sistem
3) kapasitas untuk merencanakan, membuat keputusan, saraf pusat yang membutuhkan asupan glukosa darah.
meiakukan latihan kompleks, dan 4) kemampuan untuk Setiap 1 (satu) gram karbohidrat menyediakan energi
melaksanakan dan berperan dalam informasi visual. sebesar 4 kalori. Selain itu karbohidratjuga berperan dalam
fungsi jaringan tubuh, membantu regulasi metabolisme
2. Penurunan harus cukup berat untuk mengganggu
protein, mempengaruhi metabolisme lemak, dan glikogen
kehidupan dari hari kehari.
merupakan cadangan energi yang berguna untuk
Penegakan diagnosis awal merupakan langkah tepat melindungi sel-sel, terutama sel-sel otak dari tekanan fungsi
untuk menentukan apakah sesorang mengalami demensia metabolisme dan cidera.9
atau tidak. Terdapat berbagai macam jenis tes yang dapat Kebutuhan karbohidrat bagi lansia Indonesia
memberikan gambaran klinis demensia, salah satunya yaitu menurut WNPG VIII tahun 2004 adalah sebesar 50-65%
tes menggunakan kuesioner Mini Mental State dari kebutuhan total energi bagi lansia.8
Examination (MMSE) yang dikembangkan oleh Folstein
b. Asupan Lemak
et al ( 1975).7 Tes MMSE sering digunakan dalam berbagai
Lemak merupakan zat gizi makro kedua yang
penelitian karena MMSE bisa mendeteksi penurunan
menghasilkan energi setelah karbohidrat. Komponen dasar
kemampuan intelektual, kemampuan mengingatyang sering
lemak adalah asam lemak dan trigliserida. Asam lemak
terjadi pada penderita demensia dan ledakan emosional.
berdasarkan ikatan rangkap dibedakan menjadi asam lemak
ill. Kebutuhan Zat Gizi Makro Pada Lansia jenuh atau saturatedfatty acid (SFA) yaitu asam lemak
Salah satu komponen zat gizi yang diperoleh dari yang tidak memiliki ikatan rangkap dan asam lemak tidak
asupan makanan adalah zat gizi makro selain zat gizi mikro. jenuh atau unsaturatedfatty acid (UFA) yaitu asam lemak
Zat gizi makro merupakan zat gizi yang dibutuhkan dalam yang memiliki ikatan rangkap. UFA dibedakan menjadi mono
jumlah besar oleh tubuh. Zat gizi makro secara garis besar unsaturatedfatty acid (fA\}K)y?iA\\mzm\\\Y\ 1 (satu) ikatan
dibedakan menjadi 3 macam yaitu karbohidrat, protein dan rangkap dan polly unsaturatedfatty acid (PUFA) yaitu
lemak. memiliki 2 (dua) atau lebih ikatan rangkap. Sedangkan
Kelompok zat gizi makro merupakan sumber utama trigliserida dibentuk oleh 3 asam lemak dan satu gliserol.
penghasil energi bagi tubuh. Berdasarkan Widya Karya Trigliserida merupakan cadangan asam lemak yang
Nasional Pangan dan Gizi VIII (WNPG VIII) tahun 2004 terdapat dalam tubuh.9
secara umum pola pangan yang baik adalah bila Lemak mempunyai beberapa fungsi khusus bagi
perbandingan komposisi energi bersumber dari asupan tubuh. Lemak yang berasal dari makanan berfungsi untuk
karbohidrat, protein dan lemak adalah sebesar 50-65% : 10- absorbsi vitamin larut lemak, menyediakan asam lemak
20% : 20-30% secara berturut-turut dari kebutuhan energi esensial dan menyediakan energi bagi tubuh. Energi yang
total.8 diperoleh dari lemak makanan sebesar 9 kalori setiap 1
Kebutuhan energi total bagi lansia Indonesia (satu) gram lemak. Disamping lemak yang berasal dari
menurut WNPG VIII berdasarkanjenis kelamin dan umur makanan, lemak yang terdapat dalam tubuh manusia juga
adalah bagi laki-Iaki berumur 60-64 tahun sebesar 2.250 memiliki fungsi sebagai alat pelindung organ-organ tubuh
kalori dan berumur e" 65 tahun sebesar 2.050 kalori. yang penting, menjaga suhu tubuh, transmisi impuls-impuls
Sedangkan, bagi perempuan berumur 60-64 tahun sebesar saraf, struktur membran sel dan prekursor fungsi
1.750 dan berumur e" 65 tahun sebesar 1.600 kalori. metabolisme.9
Komposisisi ini tentu dapat bervariasi pada masing-masing Kebutuhan asupan lemak yang dianjurkan bagi
individu sesuai dengan umur, ukuran tubuh, keadaan lansia berdasarkan WNPG VIII tahun 2004 adalah sebesar
fisiologis dan mutu protein makanan yang dikonsumsi.8 20-30% dari total energi lansia. Saat ini, proporsi konsunrsi
a. Asupan Karbohidrat
energi dari lemak adalah sebesar 20% dari total konsumsi
Karbohidrat terdiri dari karbohidrat sederhana dan energi dan sebaiknya tidak boleh melebihi 30% untuk
mencegah penyakit degeneratif dari sejak dini. Proporsi
karbohidrat komplek. Jenis monosakrida dan disakarida
maksimal untuk lemak jenuh (SFA) adalah sebesar 8% dari
digolongkan ke dalam karbohidrat sederhana, sedangkan
poli sakarida seperti glikogen, starch dan serat digolongkan energi total.8
ke dalam karbohidrat komplek. Karbohidrat sederhana atau c. Asupan Protein
disebut juga dengan gula sederhana mudah dicema untuk Protein dibentuk dari asam-asam maino yang
menghasilkan energi yang dapat langsung dipergunakan bergabung menjadi beberapa rantai peptida. Dari 20 asam
oleh tubuh. Sedangkan karbohidrat komplek seperti amino yang membentuk protein, 9 diantaranya tidak dapat
glikogen dan starch merupakan cadangan energi yang disintesis oleh tubuh dan harus diperoleh dari asupan
mudah dicerna ketika diperlukan sewaktu-waktu oleh tubuh. makanan atau dikenal dengan asam amino esensial. Asam
Karbohidrat komplek berperan dalam mengendalikan kadar amino esensial meliputi histidine, isoleucine, leucine,
gula darah tubuh.9 lysine, methionine, phenylalanine, threonine,

90
Jurnal Kesehatan Masyarakat. Maret - September 2009, Vol. 03, No, 2

trypthophan, dan valine. Beberapa jenis protein lemak, asam lemak jenuh dan kolesterol yang rendah tidak
diantaranya yaitu myosin, kolagen, hemoglobin, albumin hanya meningkatkan status kesehatan tetapi juga secara
dan bentuk protein lainnya dengan fungsi khusus. Myosin signifikan meningkatkan fungsi kognitif.10 Beberapa
merupakan protein otot yang berperanpada saat kontraksi ilmuwanjuga melakukan penelitian pada 5000 lansia selama
otot, kolagen berperan dalam memperkuat jaringan tulang, 2 tahun menemukan bahwa lansia yang mengonsumsi
tulang rawan dan kulit untuk mempertahankan bentuk lemak dan asam lemak jenuh berlebihan beresiko lebih
tubuh. Hemoglobin berperan dalam menganggkut oksigen tinggi untuk mengalami demensia.6
keseluruh tubuh dan albumin merupakan plasma protein Penelitian case-control pada 101 lansia berumur 74 tahun
yang berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh." keatas,12 menemukan bahwa ada hubungan yang
Fungsi utama protein bagi tubuh adalah untuk signifikan antara ketidaknormalan beberapa asam amino
membantu dan mempertahankan jaringan tubuh, yang bertindak sebagai prekursor neurotransmitter
menghasilkan neurotransmitter bagi otak dan fungsi saraf, dengan penurunan kognitif ringan dan demensia. Asam
menghasilkan asam amino lainnya, pembentukan berbagai amino tyrosine digunakan untuk mensintesis
hormon, mempertahankan fungsi imunitas tubuh, neurotransmitter dopamine dan neropinephrine, serta
mempertahankan keseimbangan cairan dan sebagai sumber asam amino trypthopan merupakan prekursor
energi. 1 (satu) gram protein menghasilkan energi sebesar neurotransmitter seroiinin Kaplan et al, menemukan
4 kalori." bahwa pemberian asupan protein berhubungan secara
Berdasarkan WNPG VIII kebutuhan protein lansia signifikan dengan peningkatan memori."
iaki-laki sebesar 60 g/hari dan perempuan sebesar 50 g/
Kesimpulan
hari.8 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpuikan
f V. Peran Zat Gizi Makro Terhadap Demensia bahwa : (1) Asupan zat gizi makro (karbohidrat, lemak,
Makanan yang kita nrakan merupakan alat pembawa protein) berhubungan dengan demensia. (2) Asupan
berbagai zat gizi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat karbohidrat yang tinggi dapat meningkatkan skor MMSE.
gizi makro merupakan zat-zat gizi esensial yang dibutuhkan (3) Asupan lemak dan lemak jenuh yang berlebihan dapat
oleh tubuh dalam jumlah yang sangat besar terutama untuk meningkatkan resiko demensia. (4) asupan protein yang
memenuhi kebutuhan energi tubuh. Zat-zat gizi esensial cukup dapat menghindari terjadinya abnormalitas asam
tersebut berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, amino yang berguna untuk sintesis neurotransmitter.
penuaan, menjaga kesehatan dan mencegah atau penyebab
munculnya berbagai penyakit degeneratif.
Pada abad ke-2 1 ini kita temukan berbagai macam Daftar Pustaka
penyakit degeneratif baik menyerang pada usia muda I. Feldman G. Death of Senator : Life Expectancy and
inaupun pada usia tua. Penyakit tersebut muncul karena Causes of Death in 20lh Century US Senators. American
kita kurang memperhatikan atau menjaga pola makan Juornal of Public Health [Online] May 2003; 93(No.5):
seimbang. Salah satu penyakit degeneratif yang muncul 77 1. Dari : http://www.ajph.org [31 Mei 2007]
adalah demensia. 2. Alzheimer's Association. Alzhaemer's Facts and
Berbagai penelitian telah menunjukan adanya Figures 2007. [Online] 2007; 1-30. Dari : http://
hubungan dan pengaruh yang ditimbulkan oleh asupan www.dementia-in-europe.eu/ [3 April 2007],
zat gizi makro terhadap demensia. Zat gizi makro tersebut 3. Handajani YS. Indeks Pengukuran Disabilitas dan
bila dikonsumsi dalam jumlah tertentu dapat mencegah Prediksi Kualitas Hidup pada Masyarakat Lanjut Usia
terjadinya demensia dengan meningkatkan fungsi kognitif, di DK1Jakarta, [Disertasi], Program Pascasarjana FKM
sebaliknya juga dapat mempercepat terjadinya demensia UI, Depok. 2006.
dengan memperburuk fungsi kognitif.4 4. Purnakarya I.Analisis Pola Makan dan Faktor Lainnya
Penelitan yang dilakukan oleh Ortega et al,i0 yang Berhubungan dengan Kejadian Demensia pada
menemukan bahwa nilai MMSE meningkat secara Lansia di Wilayah Jakarta Barat tahun 2007, [Tesis],
signifikan dengan peningkatan asupan karbohidrat. Begitu Program Pascasarjana FKM UI, Depok. 2008.
juga penelitian Purnakarya,4 menunjukan bahwa ada 5. Henderson AS. Dementia. WHO, Geneva. 1994.
hubungan yang signifikan antara asupan karbohidrat 6. Campbell TC & Campbell II TM. China Study. Ben
dengan demensia, yaitu rata-rata skor MMSE lansia Bella Books, Dallas. 2006.
dengan asupan karbohidrat < 100% AKG (angka 7. Lumbantobing SM. Kecerdasan pada Usia Lanjut dan
kecukupan gizi) lebihrendah dibandingkan dengan asupan Demensia (dengan perbaikan). Balai Penerbit Fakultas
karbohidrat e" 100%AKG. Menurut Kaplan et al," glukosa Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. 2006.
darah bisa meningkatkan memori. Peningkatan glukosa 8. LIPI et al. Prosiding Widya Karya Nasional Pangan
darah akan menuju pada pengambilan dan pemanfaatan dan Gizi VIII, Ketahanan Pangan dan Gizi di Era
glukosa oleh otak. Otonomi Daerah dan Globalisasi. LIPI, Jakarta. 2004.
Penelitian yang dilakukan pada 260 lansia berumur 9. Schelenker ED & Long S. Williams' Essentials of
65 tahun sampai dengan 90 tahun ditemukan bahwa asupan Nutrition & Diet Therapy Ninth Edition. Mosby

91
'
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Maret - September 2009, Vol. 03, No. 2

Elsevier, Missouri. 2007.


10. Ortega RM, Requejo AM, Andres P, Llpez-Sobarer AM,
Quintas ME, Rwedondo MR, et al. Dietary intake and
cognitif function in agroup of elderly people. Am J
Clin Nutr [Onlinne] 1997; 66: 803-9. Dari : http://
www.aicn.org [7 Maret 2007],
11. Kaplan RJ, Greenwood CE, Winocur G, and Wolever
TMS. Dietary protein, carbohydrat, and fat enhance
memory performance in the healthy elderly. Am J Clin
Nutr [Onlinne] 2001; 74: 687-93, Dari : http://
www.aicn.orgn Juni2008].
12. Ravaglia G, Forti P, Maioli F, Bianchi G, Martelli M,
Talerico T, et al. Plasma amino acid concentrations in
patients with amnestic mild cognitive impairment or
Alzheimer disesase. Am J Clin Nutr [Onlinne] 2004; 80:
483-8. Dari : http://www.aicn.org [7 Maret 2007],

92

Anda mungkin juga menyukai