Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS TENTANG BUKTI BUKTI TEIRI

EVOLUSI
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Guru Pembimbing : Lilis Trisnawati

Di Buat Oleh
ILHAM CAHYO WICAKSONO
12 MIPA 1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup yang ada dibumi mengalami perubahan dari waktu kewaktu. Seiring
dengan perubahan lingkungan tersebut, terjadi pula pada makhluk hidup. Perubahan-
perubahan terjadi pada makhluk hidup dari zaman ke zaman yang dipelajari dalam suatu teori
yaitu teori evolusi.

Sejak abad ke-6 sebelum masehi, banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan
pendapatnya tentang asal-usul barbagai jenis makhluk hidup yang ada didunia dan banyak
pendapat mereka menjadi fondasi teori evolusi.

Banyak teori evolusi yang dikemukakan oleh para ahli, tetapi tampaknya belum ada
satupun yang dapat menjawabbeberapa teori yang menyimpang dan tidak sesuai dengan
Aqidah, misalnya bahwa manusia berasal dari kera. Hal itu sama sekali tidak sesuai dengan
al-qur’an (Q.S Al-hijr : 26,28,29,33,Q.S As-Sajdah:7,Q.S Al-Imron:59,Q.S Nuh:17,Q.S 80:
19,Q.S Al-Alaq: 2) bahwa manusia diciptakan d semua fakta dan fenomena tentang sejarah
perkembangan makhluk hidup. Namun kita perlu mengenal dan mempelari berbagai
fenomena dan fakta yang terjadi di bumi ini. Namun tidak dapat dijadikan sebagai landasan
kepercayaan atau keyakinan karena ada ari tanah liyat yang kemudian allah menjadikanya
nabi Adam As, untuk itu kita sebagai manusia harus dapat memilah dan menimbang dari teori
evolusi yang telah dikemukakan.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah untuk :

1. Mengetahui pengertian teori evolusi


2. Mengetahui bukti – bukti teori evolusi

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa itu evolusi pada virus ?
2. Apa itu resistensi hama ?
3. Apa itu kasus seleksi alam ?
2. PERMASALAHAN
3. PEMBAHASAN

BUKTI TEORI EVOLUSI


1. Evolusi Pada Virus

Evolusi virus adalah subfield biologi evolusioner dan virologi yang secara khusus
berkaitan dengan evolusi dari virus . Virus memiliki waktu generasi yang singkat, dan banyak
— khususnya virus RNA — memiliki tingkat mutasi yang relatif tinggi (dalam urutan satu
mutasi titik atau lebih per genom per putaran replikasi). Tingkat mutasi yang meningkat ini,
jika digabungkan dengan seleksi alam, memungkinkan virus beradaptasi dengan cepat
terhadap perubahan di lingkungan inangnya. Selain itu, sebagian besar virus menghasilkan
banyak keturunan, sehingga gen apa pun yang bermutasi dapat diturunkan ke banyak
keturunan dengan cepat. Meskipun kemungkinan mutasi dan evolusi dapat berubah
tergantung pada jenis virus (DNA untai ganda, RNA untai ganda, DNA untai tunggal, dll.),
Virus secara keseluruhan memiliki peluang tinggi untuk mutasi.

Evolusi virus merupakan aspek penting dari epidemiologi penyakit virus seperti
influenza ( virus influenza ), AIDS ( HIV ), dan hepatitis (misalnya HCV ). Kecepatan mutasi
virus juga menyebabkan masalah dalam pengembangan vaksin dan obat antivirus yang
berhasil , karena mutasi resisten sering muncul dalam beberapa minggu atau bulan setelah
dimulainya pengobatan. Salah satu model teoritis utama yang diterapkan pada evolusi virus
adalah model quasispecies , yang mendefinisikan quasispecies virus. sebagai sekelompok
strain virus yang berkerabat dekat yang bersaing dalam suatu lingkungan.

2. Resistensi Hama
Secara umum resistensi hama bisa diartikan sebagai salah satu fenomena perubahan
hama. Biasanya dari hama yang tidak kebal terhadap pestisida menjadi didominasi hama
yang kebal terhadap pestisida dalam sebuah area pertanian. Untuk kasus di Indonesia,
resistensi hama pertama kali diketahui pada tahun 1910 silam dan kemudian berkembang dari
tahun ke tahun.
Beberapa hama yang memiliki sifat resistensi terhadap pestisida ini di antaranya adalah
hama yang terdapat pada sayuran kubis seperti plutella xylostella dan crocidolomia pavonana.
Hama lainnya juga bisa ditemukan pada umbi kentang yakni phthorimaea operculella
maupun ulat dari jenis spodoptera litura. Tidak hanya itu saja beberapa hewan lainnya pun
memiliki kekebalan pada pestisida di antaranya adalah wereng cokelat. Walang sangit dan
ulat penggerek batang juga masuk dalam kategori hewan yang memiliki sifat resistensi hama.

Penyebab terjadinya resistensi hama


Resistensi hama disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah efektivitas dari
pestisida yang menurun, sehingga tidak mampu mencegah hama dan kurang tepat sasaran.
Selain itu, faktor penyebab resistensi hama ini adalah karena daya tahan hama itu sendiri.
Memang, beberapa hama dapat dibasmi dengan sekali penggunaan pestisida.
Akan tetapi, di sisi lain ada pula beberapa jenis hama yang kebal terhadap pestisida ini.
Akibatnya, pestisida ini akan terus berkembang biak membentuk sel dan gen baru.
Kemunculan gen baru inilah yang juga mampu kebal dari serangan pestisida. Hal tersebut
terjadi karena adanya adaptasi genetik akibat adanya tekanan lingkungan hama berada. Jadi,
secara teknis bila hama jenis ini ditekan maka tingkat resistensinya semakin tinggi. Banyak
petani akhirnya mengganti pestisida mereka dengan jenis baru. Namun, penggantian pestisida
baru justru dapat menyebabkan hama sebelumnya semakin resisten pada pestisida yang
digunakan.

Cara mengatasi resistensi hama


Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir untuk mengatasi resistensi hama yang ada
tersebut. Setidaknya ada dua cara yang bisa Anda gunakan. Cara pertama adalah dengan
menggunakan pestisida yang tepat sasaran dan cara kedua adalah dengan mengembangkan
produk. Berikut penjelasan dari cara mengatasi hama yang resisten terhadap pestisida ini.

• Menggunakan pestisida dengan tepat


Menggunakan pestisida dengan teratur dinilai mampu untuk mengurangi tingkat
resistensi hama secara perlahan. Asalkan penggunaan tersebut harus berdasarkan waktu yang
tepat dalam pengaplikasiannya. Semisalnya Anda dengan mengetahui perubahan hama yang
menyerang tanaman. Anda pun perlu menghitung dan memperkirakan kepadatan populasi
yang tepat. Kemudian, hindarilah menyemprotkan pestisida saat kondisi cuaca hujan ataupun
berangin.
Penting pula bagi Anda untuk memperhatikan dosis pestisida yang diberikan.
Anggapan pemberian pestisida dalam jumlah besar dapat mencegah hama, tidaklah
sepenuhnya benar. Maka, Anda perlu menggunakan pestisida dalam jumlah sedikit.
Harapannya, dengan penggunaan pestisida yang sedikit semakin sedikit atau berkurang juga
resistensi hamanya.

• Pengembangan produk
Bila cara pertama berhasil untuk mengurangi resistensi hama, maka Anda bisa
melanjutkannya dengan melakukan pengembangan produk pestisida baru. Penggunaannya
pun haruslah diawasi secara ketat. Agar berjalan lebih efektif dan dosisnya pun tetap terjaga
dengan baik. Sebab bila dosis dalam jumlah terlalu besar maka dikhawatirkan akan muncul
resistensi hama baru yang lebih besar. Pengembangan produk pestisida bisa Anda lakukan
juga dengan teknik penjernihan atau saturasi. Tujuannya untuk memanipulasi sifat resistensi
hama baik dari sifat biokimianya maupun secara genetik.
Itulah ulasan singkat mengenai resistensi hama, penyebab dan cara pencegahannya. Semoga
dengan Anda mengetahui tentang resistensi hama tersebut dapat melakukan langkah terbaik
agar tanaman pertanian dalam kondisi baik terutama dari segi kualitasnya.

3. Seleksi Alam
Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk hidup
yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat terus bertahan hidup.
Makhluk hidup yang terus dapat bertahan hidup  akan tetap hidup sedangkan makhluk hidup
yang tidak dapat bertahan hidup akan mati. Selama kehidupan di bumi ini terus berlangsung,
peristiwa alam juga akan terus berlangsung menyertai aktivitas kehidupan makhluk hidup.
Peristiwa alam tersebut dapat berlangsung setiap saat dan setiap waktu tanpa adanya kesiapan
dari makhluk hidup yang ada di alam ini. Peristiwa alam tersebut erat hubungannya dengan
kelangsungan hidup makhluk hidup seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa
bumi, dan bencana alam lain.
Keadaan tersebut dapat di artikan bahwa alam telah melakukan seleksi terhadap mahluk
hidup yang ada di dalamnya. Mahluk hidup yang mampu bertahan hidup akan dapat bertahan
hidup, sedangkan mahluk hidup yang tidak bertahan hidup akan mati dan mengalami
kepunahan. Seleksi alam erat kaitannya dengan jenis (spesies), macam (varian), rantai
makanan, jaring-jaring makanan, perkembangbiakan secara kawin, genetika dan adptasi.
Proses perubahan karena seleksi alam tersebut berlangsung secara perlahan, sedikit demi
sedikit, dan dalam jangka waktu yang relatif sangat lama (ratusan, ribuan bahkan jutaan
tahun).

Seleksi alam adalah keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi (kemampuan


individu yang tidak sama untuk bertahan hidup dan reproduksi), seleksi alam terjadi melalui
suatu interaksi antara lingkungan dan keanekaragaman yang melekat diantara individu
organisme yang menyusun suatu populasi. Produk seleksi alam adalah adaptasi pepoulasi
organisme dengan lingkungannya. Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah
teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama
kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan
lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan
hidupnya.

Sejarah Seleksi Alam


Charles Darwin (1809-1882) memiliki nama panjang Charles Robert Darwin adalah
ilmuwan asal negara Inggris yang menemukan hasil penelitian di pulau galapagos untuk
menunjang teori evolusi. Charles Darwin disebut sebgai bapak evolusi karena memiliki data
yang lebih lengkap untuk menguatkan teori evolusi. Charles Darwin mengeluarkan dua buah
buku yang memberikan andil yang cukup penting bagi perkembangan teori evolusi, yakni :

1. On the origin of species by means of natural selections – tahun 1859. Darwin


menelusuri asal-usul manusia berdasarkan bukti sisa-sisa kehidupan masa lalu.
Sayangnya, ia tidak menemukan jawabannya, karena saat itu belum ditemukan fosil
hominid yang menunjukkan evolusi ke arah manusia. Ia hanya menyimpulkan
makhluk hidup saat ini merupakan hasil proses evolusi yang sangat panjang, dari
makhluk bersel satu yang membelah menjadi makhluk bersel banyak. Ia pun yakin
bahwa umur bumi sangat tua dan manusia sudah sangat panjang riwayatnya. Namun,
baginya, asal-usul manusia tetap masih menjadi tanda Tanya (Aziz, 2013).

2. The descent of man – tahun 1857

Dua inti pokok dari teori darwin :

 Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup yang berasal dari
masa lampau.
 Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural selections)

Persamaan teori lamack dengan tori darwin adalah evolisi sama-sama terjadi karena
pengaruh faktor lingkungan. Sedangkan perbedaannya adalah pada yang menyebabkan
perubahan makhluk hidup, di mana lamarck disebabkan oleh kuantitas penggunaan organ
tubuh, sedangkan darwin pada seleksi alam (Nusantari, 2013).

Teori Seleksi Alam

Teori seleksi alam bersandar pada tiga prinsip utama :

 Pada setiap generasi dihasilkan keturunan yang jumlahnya banyak, lebih banyak
daripada yang apat didukung oleh sumber-sumber terbats (makanan, air, tempat teduh
dan pasangan kawin)
 Terdapat variasi yang dapat diwariskan dalam populasi keturunan yang terlalu besar.
 Terjadi kompetisi demi kesintasan, yang menyebabkan varian-varian yang teradaptasi
denga lebih baik terhadap lingkungan tertentulah yang akan berhasil dan
menghasilkan keturunan yang mewarisi sifat-sifat adaptif tersebut.

Seleksi Alam merupakan suatu populasi memiliki kemampuan yang sama untuk
bertahan hidup dan menghasilkan keturunan. Populasi terdiri dari individu yang bervariasi
dan rata-rata beberapa varian menghasilkan lebih banyak keturunan dibandingkan yang lain.
Keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi ini adalah seleksi alam dan alel akan diturunkan
ke generasi berikutnya.

Seluk-beluk seleksi alami adalah pentingnya populasi dalam evolusi. Suatu populasi
adalah satuan terkecil yang dapat berkembang. Evolusi dapat diukur sebagai peruahan dalam
pembagian relative variasi dalam suatu populasi selama beberapa generasi. Contoh kerja
seleksi alam adalah kegiatan para saintis menguji hipotesis Darwin bahwa paruh burung
Finch Galapagus merupakan adaptasi evolusioner terhadap sumber makanan yang berbeda.

Masih jelas teringat di benak kita tentang teori evolusinya yang menceritakan bahwa
awalnya jerapah ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Lalu jerapah yang
berleher panjang lebih mudah menjangkau daun-daun muda yang tempatnya memang lebih
tinggi dibandingkan dengan jerapah berleher pendek. Akhirnya, jerapah berleher panjang
dapat bertahan hidup dan jerapah berleher pendek perlahan-lahan akan punah. Ini yang
disebut Charles Darwin sebagai “Seleksi Alam”.

Seleksi alam adalah proses dimana mutasi genetika yang meningkatkan reproduksi menjadi
(dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke generasi yang lain pada sebuah populasi. Ia
sering disebut sebagai mekanisme yang “terbukti sendiri” karena:

1. Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.


2. Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup.
3. Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan
bereproduksi.

Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk bertahan hidup dan
bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan
lebih berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan
cenderung tidak akan diwariskan ke generasi selanjutnya.
1. J.B Lamarck

Jean Baptiste Lamarck (1774-1829) adalah seorang ahli biologi dari Perancis yang membuat
suatu teori mengenai makhluk hidup yang sederhana dengan yang modern mamiliki suatu
hubungan asal-muasal. Teori Lamarck dikenal dengan paham “use and disuse” dari buku
Philosophie Zoologique yang sudah tidak dapat diterima alias gagal.
Dalam bukunya lamarck menjelaskan teorinya dengan inti sari sebagai berikut di bawah ini :

 Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang sempurna /
modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.
 Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.
 Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf yang lebih
baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah digunakan akan
menghilang.
 Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi berikutnya atau
keturunannya.

2. Charles Darwin

Charles Darwin (1809-1882) memiliki nama panjang Charles Robert Darwin adalah ilmuwan
asal negara Inggris yang menemukan hasil penelitian di pulau galapagos untuk menunjang
teori evolusi. Charles Darwin disebut sebgai bapak evolusi karena memiliki data yang lebih
lengkap untuk menguatkan teori evolusi. Charles Darwin mengeluarkan dua buah buku yang
memberikan andil yang cukup penting bagi perkembangan teori evolusi, yakni :

 On the origin of species by means of natural selections – tahun 1859


 The descent of man – tahun 1857

Dua inti pokok dari teori darwin :

1. Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup yang berasal dari
masa lampau.
2. Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural selections)
3. Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788). Buffon berpendapat bahwa variasi-
variasi yang terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga terjadi
penimbunan variasi.
4. Alfred Russel Wallace (1823-1913) mengadakan pengamatan tentang adanya
penyebaran flora dan fauna di wilayah oriental yaitu Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
yang ternyata mempunyai banyak persamaan dengan wilayah Australia dan Maluku
serta Sulawesi sebagai daerah transisi.

Dengan gagasan dan teori kedua tokoh yaitu, Malthus dan Wallace, maka Darwin
menggunakan teori evolusinya lebih lanjut. Ide-ide Darwin berdasarkan hasil observasinya
antara lain seperti berikut.

1. Tidak ada individu yang sama. Antara individu satu dengan yang lainnya mempunyai
perbedaan atau variasi walaupun dalam satu spesies dan variasi tersebut bersifat
menurun.
2. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena mempunyai kemampuan untuk
bereproduksi.
3. Bertambahnya populasi tidak akan berjalan terus-menerus, tetapi kenaikan populasi
akan dipengaruhi oleh faktor-faktor pembatas.
4. Jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada individu yang dapat bertahan
hidup.
5. Individu-individu akan mengadakan persaingan untuk mendapatkan makanan agar
dapat mempertahankan hidupnya.
6. Adanya seleksi alam akan mengakibatkan individu harus beradaptasi dengan
lingkungannya. Individu yang dapat beradaptasi akan dapat terus hidup dan akan
mewariskan sifat-sifatnya pada keturunannya.

Macam-macam Seleksi Alam

Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya bervariasi,
misalnya tinggi badan, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah seleksi
berarah (directional selection), yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang
waktu tertentu, misalnya organisme cenderung menjadi lebih tinggi. Kedua, seleksi pemutus
(disruptive selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai
yang berbeda menjadi lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata). Hal ini terjadi
apabila baik organisme yang pendek ataupun panjang menguntungkan, sedangkan organisme
dengan tinggi sedang tidak. Ketiga, seleksi pemantap (stabilizing selection), yaitu seleksi
terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata. Hal ini
dapat menyebabkan organisme secara pelahan memiliki tinggi badan yang sama.

 Seleksi Penstabilan

Seleksi alamiah sering bekerja untuk menyingkirkan individu dari kedua fenotip
ekstrim tersebut,di samping meningkatkan keberhasilan reproduksi fenotip yang mendekati
nilai rata-rata. Dalam hal yang demikian, seleksi alamiah merupakan kekuatan yang bekerja
untuk memelihara suatu keadaan tetap pada saat tertentu. Misalnya, ekor panjang dan ekor
pendek itu keduanya tidak menguntungkan bagi tikus. Faktor-faktor yang mungkin
melibatkan seperti halnya daya tarik pada lawan jenis, kemudahan gerak, kerugian karena
pemangsa. Pada manusia misalnya, insiden mortalitas bayi itu lebih tinggi baik pada bayi
dengan bobot sangat berat maupun dengan bobot yang sangat ringan. Jadi bayi dengan bobot
rata-rata pada waktu lahir terseleksi,dan yang bobotnya pada kedua ekstrim itu tersingkir.
Polimorfisme berimbang yang terjadi karena kemampuan superior heterozigot merupakan
contoh yang lain.

 Seleksi Berarah

Suatu populasi mungkin dapat berada dalam keadaan dimana individu-individu yang
menempati satu ekstrim dari kisaran fenotiplebih disukai daripada yang lain-lain. Hal ini
terjadi akibat perubahan pada lingkungan fisiknya. Polusi udara yang disebabkan oleh
revolusi industri di Britania Raya berakibat evolusi populasi berwarna lebih gelap pada
banyak sekali spesies ngengat-melanisme industri. Pergeseran fenotip ini biasa disebut
penggantian ciri. Ini adalah akibat dari seleksi berarah. Jadi seleksi berarah adalah kekuatan
dinamis yang menyebabkan perubahan progressif dalm genotip dan oleh karena itu
perubahan evolusioner.

Gambar diatas menunjukkan bahwa ada tiga cara seleksi alamiah yang dapat mengubah
distribusi fenotipe populasi. Pada setiap kasus, sumbu X merupakan kisaran variasi sifat yang
dipertimbangkan  sedangkan sumbu Y merupakan kisaran jumlah individu dalam populasi di
tempat tersebut.

Grafik sebelah kiri  menunjukkan seleksi penstabilan bekerja melawan individu yang
ekstrim dari sifat yang terseleksi. Polimorfisme berimbang merupakan salah satu contoh
seleksi penstabilan. Grafik tengah menunjukkan seleksi berarah menguntungkan fenotipe
pada stu ujung kisaran tersebut, sehingga menimbulkan pergeseran bertahap dalam distribusi
fenotipe pada populasi tadi. Grafik kanan menunjukkan seleksi distruptif menguntungkan tipe
ekstrim di ats tipe intermediate. Hal ini dapat menyebabkan pemisahan populasi itu menjadi
dua subpopulasi.

 Seleksi Disruptif

Tampaknya ada keadaan tertentu dimana individu pada kedua ekstrim dar kisaran
fenotipnya lebih sesuai dari pada yang terdapat di tengah-tengah. Hal ini dinamakan seleksi
disruptif atau seleksi terganggu. Arti penting evulisionermya terdapat pada kenyataan bahwa
seleksi disruptif itu dapat menimbulkan terpecahnya lungkang (pool) gen tungal menjadi dua
lungkang gen yang berbeda.

Hal ini dapat merupakan suatu cara pembentukan spesies baru. Residu dari operasi
pertambahan sering kali mengandung ion metal toksik dalam konsentrasi sangat tinggi,
sehingga sebagian besar tumbuhan tak dapat tumbuhan ditempat tersebut. Akan tetapi,
beberapa spesies yang kuat, misalnya rumput tertentu, mampu mentebar dari tanah sekitarnya
yang tak terkontaminasi sampai diatas timbunan limbah tersebut.
Pemeriksaan pada tumbuhan ini memperlihatkan bahwa mereka telah mengembangkan daya
tahan yang tinggi terhadap ion-ion toksik, disamping itu pada saat yang sama
mengembangkan pula kekurangmampuan tumbuh pada tanah yang tak terkontaminasi.
Karena penyerbukan pada rumput terjadi oleh angin, maka terjadi persilangan antara populasi
yang resisten dan tak resisten, namun akhirnya terjadi seleksi disruptif. Laju kematian yang
lebih tinggi pada tumbuhan yang kurang resisten yang tumbuh pada tanah yang
terkontaminasi, dibandingkan dengan laju kematian yang lebih tinggi pada tumbuhan yang
lebih resisten yang tumbuh pada tanah yang tak terkontaminasi, menyebabkan divergensi
meningkat dan populasinya terbagi menjadi dua sub populasi dengan perwujudan ekstrim
sifat ini.

Kasus khusus seleksi alam adalah seleksi seksual, yang merupakan seleksi untuk sifat-
sifat yang meningkatkan keberhasilan perkawinan dengan meningkatkan daya tarik suatu
organisme. Sifat-sifat yang berevolusi melalui seleksi seksual utamanya terdapat pada
pejantan beberapa spesies hewan. Walaupun sifat ini dapat menurunkan keberlangsungan
hidup individu jantan tersebut (misalnya pada tanduk rusa yang besar dan warna yang cerah
dapat menarik predator). Ketidakuntungan keberlangsungan hidup ini diseimbangkan oleh
keberhasilan reproduksi yang lebih tinggi pada penjantan.

Bidang riset yang aktif pada saat ini adalah satuan seleksi, dengan seleksi alam
diajukan bekerja pada tingkat gen, sel, organisme individu, kelompok organisme, dan bahkan
spesies. Dari model-model ini, tiada yang eksklusif, dan seleksi dapat bekerja pada beberapa
tingkatan secara serentak. Di bawah tingkat individu, gen yang disebut transposon berusaha
menkopi dirinya di seluruh genom. Seleksi pada tingkat di atas individu, seperti seleksi
kelompok, dapat mengijinkan evolusi ko-operasi.

Contoh seleksi alam

 Peristiwa seleksi alam adalah pada kupu-kupu biston betularia

Contoh kupu-kupu Biston betulariadi inggris. Kupu-kupu biston betularia terdapat dua
jenis, yaitu yang bersayap terang cerah dengan yang bersapap gelap. Awal mulanya
lingkungan inggris yang bersih sangat baik untuk adaptasi kupukupu yang bersayap cerah.
Namun karena limbah jelaga industri di inggris yang semakin banyak dan mengotori
pepohonan sehingga pohon menjadi gelap yang akhirnya menjadi lebih adaptif untuk kupu-
kupu yang bersapap gelap daripada yang terang. Hasilnya perkembangan kupu-kupu
bersayap gelap meningkat tajam dan sayap cerah berkurang drastis.
Pada saat sebelum terjadinya revolusi di Inggris, udara di Inggris masih bebas dari asap
industri, sehingga populasi ngengat biston betularia hitam menurun karena tidak dapat
beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah revolusi industri, udara di Inggris menjadi
gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi ngengat biston betularia putih menurun
karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh
pemangsanya. Kettlewell’s seorang dari Oxford University pada tahun 1966 telah
menyelidiki kupu hitam dan putih Biston betularia (di Inggris). Kupu hitam banyak ditemui
di daerah industri (tercemar) dan sedikit di daerah yang tidak tercemar, dan kupu putih
sebaliknya.

Untuk mengecek adanya perbedaan yang dikaitkan dengan penambahan lingkungan


maka Kettlewell’s mempelajari perkembangan populasi kupu ini dengan cara “Marking
recapture” yaitu menandai sejumlah kupu dari dua warna itu, kemudian dilepas di daerah
tercemar (Birminghan) dan di daerah yang tidak tercemar (Dorset), setelah beberapa waktu
ditangkap kembali, hasilnya sebagai berikut:

Birminghan (tercemar)  Dilepas Ditangkap kembali


Hitam 477 19%
Putih 137 40%
Dorset(tak tercemar)
Hitam 437 6%
Putih 496 12,5%

Kesimpulan dari tabel diatas adalah:

 Penyebaran kupu hitam berkorelasi dengan derajat pencemaran.


 Ada mutasi putih ke hitam.

Demikian pula yang diperlihatkan dalam penggunaan DDT terhadap serangga.


Peningkatan penggunaan DDT mengakibatkan berkurang kekebalannya terhadap serangga.

 Terjadinya spesies baru burung Finch di Kepulauan Galapagos

Kepulauan Galapagos berada di kawasan Amerika Selatan. Pada waktu melakukan


ekspedisi di Kepulauan Galapagos, Darwin menemukan berbagai jenis burung yang
sebelumnya tidak pernah dikenal. Burung-burung memiliki paruh dan kebiasaan makan yang
berbeda-beda. Darwin memeperkirakan burung-burung tersebut merupakan keturunan burung
Finch yang berasal dari daratan Amerika Selatan. Pada mulanya lingkungan dan makanannya
yang baru. Lama-kelamaan muncullah berbagai spesies burung Finch yang baru. Berung
Finch yang tidak dapat beradaptasi akan terseleksi, sehingga hanya burung-burung Finch
yang mampu beradaptasi saja yang dapat bertahan hidup.
 Zarafah yang berleher panjang

Menurut Darwin, pada mulanya tidak semua zarafah berleher panjang. Oleh karena
sumber makanan mereka yang berupa daun-daun muda di pucuk-pucuk pohon yang tinggi,
hanya zarafah berleher panjang saja yang dapat bertahan hidup. Zarafah-zarafah berleher
pendek punah terseleksi oleh alam.
 Punahnya dinosaurus dan reptil-reptil raksasa

Punahnya dinosaurus dan reptil-reptil raksasa lainnya diduga karena tidak dapat
beradaptasi terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi pada zaman Mesozoikum
180 juta tahun yang lalu. Para peneliti menduga bahwa pada saat itu terjadi tabrakan antara
bumi dan meteor. Tabrakan tersebut menyebabkan bumi tertutup debu. Akibatnya, sinar
matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak dapat
melakukan fotosintesis dan akhirnya mati. Matinya tumbuhan diikuti dengan matinya
dinosaurus pemakan rumbuh-tumbuhan dan akhirnya dinosaurus pemakan daging juga mati.

 Contoh seleksi alam pada manusia

Manusia merupakan organisme paling maju di bumi. Manusia, organisme yang tidak
mempunyai senjata untuk membela diri, merupakan satu-satunya organisme yang kemudian
menggunakan kemampuan otak untuk dapat bertahan hidup. Secara umum terlihat bahwa
evolusi memberikan kecenderungan penyempurnaan. Hal-hal baik dipertahankan, sedangkan
hal yang buruk terseleksi dan punah. Salah satu hal baik yang selalu kita jumpai adalah
pertambahan ukuran yang berarti evolusi menuju kepada komponen tersier.

Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya bervariasi,
misalnya tinggi badan, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah seleksi
berarah (directional selection), yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang
waktu tertentu, misalnya organisme cenderung menjadi lebih tinggi. Kedua, seleksi pemutus
(disruptive selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai
yang berbeda menjadi lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata). Hal ini terjadi
apabila baik organisme yang pendek ataupun panjang menguntungkan, sedangkan organisme
dengan tinggi menengah tidak. Ketiga, seleksi pemantap (stabilizing selection), yaitu seleksi
terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata. Hal ini
dapat menyebabkan organisme secara pelahan memiliki tinggi badan yang sama.
Gen manusia berevolusi dengan cepat di benua Eropa, Asia dan Afrika. Namun
perubahan tersebut berbeda-beda sesuai dengan benua asalnya. Akibatnya, manusia secara
genetik menjadi semakin berbeda satu dengan lainnya. Contoh karakter yang semakin muncul
adalah mata biru dan kulit putih di Eropa Utara serta ketahanan terhadap malaria di Afrika.
Hal itu terjadi karena turunnya tingkat kawin mawin antar benua dibanding pada masa nenek
moyang manusia modern meninggalkan Afrika untuk menyebar ke seluruh dunia Lima ribu
tahun merupakan waktu yang sangat singkat bila menyangkut sebuah proses evolusi. Namun
dalam evolusi manusia ini, hanya dalam 100 sampai 200 generasi, gen yang menguntungkan
dan terseleksi telah dimiliki oleh 30%-40% populasi manusia. Salah satu faktor yang
menyebabkan evolusi cepat ini adalah perubahan lingkungan. Pola dan bahan makanan kita
berubah dengan cepat, demikian juga dengan timbulnya berbagai penyakit. Ini semua
memaksa spesies manusia untuk ’berubah’, agar dapat terus bertahan hidup walau apa pun
yang terjadi.
4. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa

Evolusi virus adalah subfield biologi evolusioner dan virologi yang secara khusus
berkaitan dengan evolusi dari virus . Virus memiliki waktu generasi yang singkat, dan banyak
khususnya virus RNA memiliki tingkat mutasi yang relatif tinggi (dalam urutan satu mutasi
titik atau lebih per genom per putaran replikasi).

Secara umum resistensi hama bisa diartikan sebagai salah satu fenomena perubahan
hama. Biasanya dari hama yang tidak kebal terhadap pestisida menjadi didominasi hama
yang kebal terhadap pestisida dalam sebuah area pertanian. Untuk kasus di Indonesia,
resistensi hama pertama kali diketahui pada tahun 1910 silam dan kemudian berkembang dari
tahun ke tahun.

Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk
hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat terus bertahan
hidup. Makhluk hidup yang terus dapat bertahan hidup  akan tetap hidup sedangkan makhluk
hidup yang tidak dapat bertahan hidup akan mati. Selama kehidupan di bumi ini terus
berlangsung, peristiwa alam juga akan terus berlangsung menyertai aktivitas kehidupan
makhluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj1_4nip_XuA
hWHb30KHYhLAN4QFjABegQIAhAD&url=https%3A%2F%2Ftranslate.google.com
%2Ftranslate%3Fu%3Dhttps%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FViral_evolution
%26hl%3Did%26sl%3Den%26tl%3Did%26client%3Dsrp%26prev
%3Dsearch&usg=AOvVaw3KzJoieovQ1HEzmjJ-Nv9G

https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjt0Ie3qPXuAh
VBOSsKHXI6BuoQFjAAegQIARAD&url=https%3A%2F%2Fkumparan.com%2Ftechno-
geek%2Fmengenal-apa-itu-resistensi-hama-
1rhK5pLrN9f&usg=AOvVaw2SSfZMb9_JMRLzCOvRwmSC

https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwit7ITVqPXuA
hXRUn0KHUsXC1oQFjABegQIARAD&url=https%3A%2F%2Fwww.gurupendidikan.co.id
%2Fseleksi-alam-dan-seksual%2F&usg=AOvVaw1skANh6rEmLiVSGPTM25Oh

Anda mungkin juga menyukai