Tujuan
1. Mengurangi atau menekan populasi
vektor sampai batas serendahrendahnya sehingga tidak signifikan lagi
sebagai penular penyakit.
2. Menghindarkan kontak antara vektor dan
manusia.
PENGENDALIAN VEKTOR
Dibagi dalam 2 golongan:
1. Pengendalian alami (natural control)
2. Pengendalian secara buatan
(artificial=applied control)
Pengendalian alami
Adanya gunung, lautan, sungai yang mencegah
masuknya vektor ke suatu daerah.
Perubahan musim, angin kencang, curah hujan
yang tinggi, temperatur ekstrim atau
kelembaban nisbi yang tidak sesuai dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan
memperpendek usia serangga.
Adanya musuh alami yang memangsa
serangga.
Penyakit serangga.
Pengendalian lingkungan
1.
2.
Pengendalian kimiawi
Memakai bahan kimia, dengan tujuan:
Membunuh seranggainsektisida
Mengusir serangga repellant
Pengendalian genetik
Bertujuan untuk mengganti populasi serangga yang
berbahaya dengan populasi baru yang tidak merugikan.
Pengendalian legislatif
Untuk mencegah tersebarnya vektor
penyakit dari suatu negara ke negara lain
dibuat peraturan oleh pemerintah.
INSEKTISIDA
Insektisida dibagi berdasar:
1. Stadium serangga yang dibunuh
2. Macam serangga yang dibunuh
3. Cara masuk ke dalam tubuh serangga
4. Menurut macam bahan kimia
5. Menurut bentuk insektisida
Alam
Tumbuh-tumbuhan (Piretrum, Rotenon, Nikotin, Sabadila
Bumi (minyak tanah, minyak solar, minyak pelumas)
Sintetik
Organik fosfor, organik klorin, organik nitrogen, golongan
sulfur (Karbamat), golongan tiosianat
Seri klorden
Klorden, Dieldrin, Aldrin, Heptachlor, Endrin, Toksafen
Seri DDT
DDT, DDD, Metoksiklor
Seri BHC
BHC, Linden
Organik nitrogen
Dinitrofenol, Prolan
Baygon, Sevin
Golongan tiosianat
Letena, Tanit
Fenitrotion
Disebut juga Sumation atau Folition.
Bersifat sedikit menguap.
Toksisitas terhadap mamalia lebih tinggi
daripada DDT.
Daya residu lebih pendek (2 bulan).
Harga mahal.
Abate/Temefos
Bersifat toksik untuk larva nyamuk Aedes
aegypti akan tetapi tidak toksik untuk
manusia.
Berbentuk granula.
Daya residu 1 bulan.
Malathion
Larutan berwarna tengguli.
Berbau.
Tidak berbahaya untuk manusia dan
binatang.
Untuk memberantas nyamuk dewasa,
lalat lipas, pinjal.
Baygon
Disebut juga propoksur atau aprokarb.
Berbentuk spray.
Sedikit bau.
Daya residual lama (5 bulan).
Kurang toksik untuk manusia dan binatang.
Untuk memberantas lipas, lalat, nyamuk, labalaba.
Sebagai repellent terhadap nyamuk Culex.
Bentuk Insektisida
Padat
Larutan
Gas
Insektisida ideal
Memiliki daya bunuh besar dan cepat
Tidak berbahaya bagi manusia dan ternak
Harga murah, mudah didapat
Susunan kimia stabil, tidak mudah terbakar
Mudah digunakan, dapat dicampur dengan
berbagai pelarut
Tidak berbau & tidak berwarna
Ramah lingkungan, tidak menimbulkan polusi
Pengobatan:
Resusitasi, eliminasi
Antidotumnya dengan pemberian suntikan atropin dengan
dosis 2-4 mg i.v.
Reaktivator asetil kholin esterase: Pralidoxime=Protopam
Jika terjadi konvulsi diberikan Tridione 1 gr i.v.
Ringan
Berat
Pengobatan
Stadium serangga
Kompleksitas gen
Ada 2 macam resistensi, yaitu:
1.
Resistensi bawaan
2.
Resistensi yang didapat
Resistensi bawaan
Menurut mekanismenya resistensi bawaan
dibagi 2:
1.
2.
2.
3.
4.
Repellent
Bahan pengusir serangga yang harus bersifat:
Bentuk penggunaan:
Cairan
Pasta
Spray