Anda di halaman 1dari 15

PENGENDALIAN VEKTOR

MALARIA

Disusun Oleh : KELOMPOK 3

Alya Tri Cahya (P2.31.33.1.15.001)


Dwita indah sari (P2.31.33.1.15.014)
MuhammadIlham.N.H (P2.31.33.1.15.025)
Vektor adalah Arthropoda yang dapat memindahkan atau
menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi
kepada induk semang yang rentan (susceptible host).

Pengendalian vektor adalah semua usaha yang dilakukan


untuk mengurangi atau menurunkan populasi vektor
dengan maksud mencegah atau pemberantas penyakit
yang ditularkan vektor atau gangguan yang diakibatkan
oleh vektor.

Malaria merupakan penyakit yang dapat ditularkan oleh


nyamuk Anopheles betina. Nyamuk ini yang membawa
jamur atau parasit plasmodium dan menggigit orang yang
sekaligus menyebarkannya melalui peredaran darah.
Perbedaan nyamuk jantan dan betina

Nyamuk betina mempunyai proboscis yang lebih panjang dan


tajam, tubuh membungkuk serta memiliki bagian tepi sayap
yang bersisik (Brown, 1979). Palpus sama panjang dengan
proboscis dan tidak mengalami pelebaran seperti sendok pada
bagian palpusnya. Pada nyamuk jantan mengalami pelebaran
seperti sendok pada bagian palpusnya
Habitat vektor malaria
Spesies Anopheles secara garis besar dapat dibagi
menjadi 3 kawasan:

1. Kawasan pantai An. Sundaicus dan An. Subpictus


2. Kawasan pedalaman An. Aconitus, An. Baribirostis,
An. Sinensis
3. Kawasan kaki gunung An. Balabacencis, An.
maculatus
Pengendalian vektor malaria
Penggolongan
pengendalian
Alami (natural
control)

Pengendalian
buatan
Pengendalian alami
1. Suhu Udara: makin tinggi suhu makin pendek siklus
hidup parasit didalam tubuh nyamuk, makin rendah
suhu makin panjang siklusnya.

2. Kelembaban Udara: kelembaban rendah


memperpendek umur nyamuk, kelembaban tinggi umur
nyamuk lebih panjang.

3. Hujan Angin: kecepatan angin waktu senja dan pagi


Sinar Matahari, An.maculatus suka tempat terbuka
Pengendalian buatan
Pengendalian Lingkungan (environmental menagement)
buatan
Memanipulasi lingkungan (environmental
manipulation)
Pengendalian kimiawi

Pengendalian mekanik

Pengendalian fisik

Pengendalian biologik

Pengendalian Genetika (eksperimental laboratorium)


A. Lingkungan (environmental menagement)

Modifikasi lingkungan (environmental modification) Secara


prinsipil cara ini tdk merusak keseimbangan alam
(lingkungan) & tdk mencemari lingkungan syaratnya
dilakukan secara berkelanjutan. Contoh:

Pengaturan sistem irigasi


Penimbunan tempat penampungan air dan sampah
Pengaliran air yg tergenang menjadi kering
Pengubahan rawa menjadi sawah
Pengubahan hutan menjadi pemukiman
Penanaman padi serentak
B. Memanipulasi lingkungan (environmental manipulation)

1. pembersihan & pemeliharaan sarana fisik tmp istirahat serangga.


2. Membersihkan ganggang & lumut yg mengapung dipermukaan air
(breeding place An. sundaicus).
3. Mengatur kadar garam di lagoon) untuk menekan populasi An.
subpictus& An. sundaicus.
4. Melestarikan tanaman bakau untuk membatasi perindukan An.
sundaicus.
5. Membuang tumbuhan air yg tumbuh di kolam/rawa untuk menekan
populasi Mansonia spp.
6. Melancarkan aliran got supaya tidak menjadi tempat perindukan
nyamuk Culex spp.
7. Penanamandanrehabilitasikawasanhutanmangrove/bakaudi
daerahpantai(An.sundaicus, An.subpictus).
8. Pengeringanberkalatanamanpadidi
daerahpersawahan(An.aconitus).
9. Penggelontoran sungai secara berkala(An.maculatus).
10.Salinitas (kadar garam) An.sundaicus tumbuh optimal pada 12 18
& tidak dapat berkembang biak pada kadar garam > 40 %.
C. Pengendalian kimiawi

Dapat berkhasiat sebagai pembunuh serangga


(insektisida) dan menghalau serangga (repellent), Manfaat:
dapat dilakukan secara cepat & pada daerah yang luas &
menekan populasi dalam waktu singkat. Beberapa cara
antara lain:

Menuangkan minyak/solar di permukaan air >> b. place


Pemakaian paris-green, temefos & fention untuk
membunuh larva nyamuk
Penggunaan herbisida & zat kimia utk membunuh
tumbuhan >>> perindukan & istirahat nyamuk
Penggunaan insektisida residual spray utk nyamuk
dewasa
D. Pengendalian mekanik

langsung dengan alat yg dapat membunuh, menangkap,


menghalau, menyisir, & mengeluarkan serangga yaitu
memasang kawat kasa, memakai baju pelindung.

E. Pengendalian fisik

Yaitu pengendalian degan menggunakan alat fisika utk


pemanasan, pembekuan, dan penggunaan sarana alat
listrik utk pengadaan angin, penyinaran cahaya >>>
membunuh dan menghalau serangga. contoh : lampu
kuning atau hembusan angin keras di pintu masuk hotel,
restoran/supermaket/swalayan.
F. Pengendalian biologik

Yaitu dengan memperbanyak pemangsa/predator/musuh


alamiserangga vektor/hospes perantara (nematoda,
bakteri, jamur, virus & protozoa). Contoh:

Bakteri Bacillus thuringiensis (serotipe H-14) >>larva


Anopheles.
Spesies ikan(pengendalianlarva nyamuk), seperti Ikan
kepalatimah(Panchaxpanchax), Gambussiaaffinis,
Lebistusreticularis, ikancere.
BadanKesehatanDunia(WHO) danCenters for Disease Control
and Prevention (CDC) pun
merekomendasikanikanceresebagaipengendalibiologis(biokont
rol) populasinyamuk. Di AS, Iran, dan India, ia dipakai dalam
program resmipengendalian vektor yg menimbulkan penyakit.
Pembagian ikan pemakan jentik ke tempat perindukan
nyamuk.

Cattle barier (penempatan kandang ternak besar)>> yaitu


pengendalian nyamuk dari antropofilik menjadi lebih
zoofilikSapi/hewn ternak yg dikandangkan di sekitar rumah).

Beberapa jenis tanaman yang dapat dipakai sebagai tanaman


pengusir nyamuk seperti : Geranium, Rosemary, Selasih,
Zodia, Citrosa Mosquito Fighter, Mintrosa of lady Diana,
Citrosa Queen of Lemon, Tembelekan (Lantana camara L.) dan
Tai Kotok/Marigold (Tagetes patula L). Penyebabnya adalah
bau menyengat yang keluar dari tanaman ini. Bau menyengat
inilah yang diduga tidak disukai serangga.
G. Pengendalian Genetika (eksperimental laboratorium)

Yaitu, mengganti dari populasi vektor menjadi non vektor (lebih


banyak ke arah perubahan reproduksi). Contoh:

Sterile male technic releease >> pemandulan serangga, spt


menggunakan preparat Tepa/radiasi Cobalt 60 >>> merusak
DNA dlm Cromosom.
Chromosome tranlocation >> merubah letak kromosom
deradiasi.
Cytoplasmic incompotibility >> mengawinkan strain nyamuk yg
dpt menyebabkan sitoplasma telur tdk dpt ditembus
spermatozoa.
Hibryd sterility >> mengawinkan antar spesies terdekat >>
menghasilkan steril.
Adanya sifat rentan thdp insektisida juga dpt digunakan utk
pengendalian secara genetika.
Daftar pustaka
Harijanto, PN. 2000. Malaria: Epidemiologi, Patogenesis,
Manifestasi Klinis, & Penganganan. Penerbit Buku
Kedokteran. EGC .
Kreier, P., Julius. 1993. Parasitic Protozoa. Second
Edition. Volume 5. Academic Press, Inc. California.
WHO. 1975. Division of Malaria and Other Parasitic
Diseases. Manual on Practical Entomological Field
Techniques For Malaria Control. WHO, Geneva.
Bruce-Chwatt, L.J. 1985. Essential Malariology. WHMB
Ltd. London
Gandahusada, dkk. 2000. Parasitologi Kedokteran. Edisi
ketiga. FKUI

Anda mungkin juga menyukai