Anda di halaman 1dari 24

PENGENDALIAN

VEKTOR, INSECTISIDA
DAN RESISTENSI

Dr. Sahrun
Tujuan
• Mengurangi/menekan populasi vektor
• Menghindari/mengurangi kontak manusia
dengan vektor

Pemberantasan??
Pengendalian (lebih diutamakan)
Alami
Buatan
Pengendalian Vektor Alami
(Natural Control)
Berkurangnya populasi vektor bukan atas usaha
manusia akan tetapi karena pengaruh faktor
ekologis, misal :
 Adanya gunung, lautan, sungai mencegah
vektor masuk
 Perubahan musim mempengaruhi
pertumbuhan dan memperpendek umur
serangga
 Predator alami burung, katak, cecak
Pengendalian Vektor Buatan
(Artificial/Applied Control)
Pengendalian populasi vektor dengan:
Pengendalian lingkungan (Environmental Control)
Pengendalian Kimiawi (Chemical Control)
Pengendalian secara Mekanik
Pengendalian secara Fisik (Physical Control)
Pengendalian secara Biologik (Bioligical Control)
Pengendalian Genetika (Genetic Control)
Pengendalian Legislatif (Legal Control
Pengendalian Lingkungan
(Environmental Control)
1. Melakukan usaha modifikasi lingkungan
(Environmental Modification) mengubah
sarana fisik tempat perindukan vektor, misal :

 Pengaturan sistem irigasi, air tidak menggenang


 Pengeringan rawa tempat nyamuk berbiak
 Menimbun segala macam sampah
2. Melakukan usaha perbaikan lingkungan melalui
teknik manipulasi lingkungan (Environmental
Manipulation) merubah, memelihara atau
membersihkan sarana fisik yang sudah ada supaya
tidak terbentuk tempat perindukan atau tempat
istirahat serangga
Membersihkan tanaman air (eceng gondok,
ganggang dan lumut) di danau Anopheles
sundaicus
Mengatur kadar garam (salinitas) air payau di rawa-
rawa cara menambah dan mengalirkan air sungai
Anopheles subpictus, Anopheles sundaicus

Menghilangkan tumbuhan air supaya sinar


matahari langsung masuk jentik Mansonia sp.

Melancarkan aliran air dalam got atau selokan


jentik Culex sp.
Pengendalian Kimiawi
(Chemical Control)
Bahan kimia digunakan untuk:
Membunuh serangga insektisida (cida = membunuh,
membasmi). Sering disebut pestisida (pest = mahluk
perusak atau pengganggu).
Mengusir atau menolak serangga repellent (repell =
menolak, mengusir)
Insektisida berdasarkan efek mekanisme kerjanya:
Residual Effect: Bila disemprotkan ke dinding akan
meninggalkan residu yang efektif berbulan-bulan,
misalnya DDT, dieldrin
Knock Down Effect: Bekerja sesaat dan cepat
mengalami degradasi, misalnya Baygon, Raid, Fumakila
Pengendalian secara
Mekanik
Dipakai alat, langsung dapat membunuh,
menangkap atau menghalau serangga, misalnya :

 Memasang kawat kasa di jendela atau pintu


 Memakai alat pemukul lalat (fly swatter)
 Memasang perangkap lalat
Pengendalian secara Fisik
(Physical Control)
Dipakai alat fisika, misalnya :
 Suhu di atas 600 C dan suhu beku dapat
membunuh vektor
 Hembusan angin yang keras di pintu masuk yang
dipasang di restoran dan hotel
 Lampu kuning menghalau serangga
Pengendalian secara Biologik
(Bioligical Control)
Dipakai organisme hidup yang dapat menyebabkan vektor sakit
kemudian mati misalnya memakai parasit, bakteri, virus, jamur dan
pemangsa (predator)
Ikan pemangsa larva nyamuk :
- Panchae panchae (ikan kepala timah)
- Lebistus recticularis
- Gambusia affinis (ikan gabus)
Bakteri Bacillus thuringiensis untuk larva :
- Anopheles sp.
- Aedes sp.
- Bacillus sphaericus
Protozoa :
- Pleisthophora culicis (parasit nyamuk)
- Nosema algerae (parasit nyamuk)
Virus :
- Cytoplasmic polyhedrosis pengendalian larva kupu-kupu
Cacing Nematoda :
- Romanomermis culiciforax (percobaan)
- Romanomermis iyengari - dapat menembus badan larva nyamuk,
sebagai parasit bagi nyamuk tersebut
Jamur :
- Coelomomyces stegomyiae mengendalikan nyamuk Culex
Arthropoda :
- Arrenurus mandaraszi (tungau air), ektoparasit yang menyerang
nyamuk dewasa yang baru keluar dari pupa
Selain pengendalian biologik dikenal juga Pencegahan Biologik
(Biological Prophylaxis) mengalihkan perhatian nyamuk
(menempatkan kandang hewan diantara tempat perindukan
nyamuk dengan rumah penduduk)
Pengendalian Genetika (Genetic
Control)
Bertujuan untuk mengganti populasi serangga yang berbahaya
dengan populasi baru yang tidak merugikan, mengubah
kemampuan reproduksi (masih dalam tahap percobaan):
• Teknik memandulkan serangga jantan (Sterile Male Technique)
• Mengawinkan antar galur (strain) nyamuk vektor penyakit
dengan nyamuk lain sehingga sehingga tidak terjadi
pembuahan (Cytoplasmic Incompatibility)
• Dilakukan radiasi untuk mengubah lokasi letak keurutan
susunan gen dalam kromosom (Chromosome Translocation)
• Mengawinkan antar spesies terdekat, diharapkan akan
mendapatkan keturunan serangga jantan yang steril (Hybrid
Sterility)
Pengendalian Legislatif
(Legal Control
Untuk mencegah tersebarnya serangga berbahaya
(vektor) dari satu ke negara lain dibuat peraturan
oleh Pemerintah, misalnya peraturan karantina di
pelabuhan laut dan udara, kapal laut yang berlabuh
atau kapal udara yang mendarat disemprot dengan
insektisida
Insektisida
Insektisia menurut stadium serangga yang dibunuh:
Imagosida (adultisida) - membunuh stadium dewasa
Larvasida - membunuh stadium larva, nymfa
Ovisida - membunuh stadium telur

Insektisida menurut jenis serangga yang dibunuh:


Akarisida (Mitisida) - membunuh tungau
Pedikulisida (Lousisida) - membunuh tuma
Insektisida
Insektisida menurut cara masuk insektisida ke tubuh
serangga:
Racun kontak - insektisida masuk terserap melalui
dinding atau kulit tubuh serangga (eksoskelet)
Racun perut - insektisida termakan dan masuk
saluran pencernaan serangga
Racun nafas (Fumigans) - Insektisida masuk melalui
pori/lubang pernafasan pada dinding tubuh
serangga (spirakel/stigma) - masuk kedalam saluran
pernafasan (trakea) serangga
Insektisida
Insektida menurut jenis kandungan bahan
kimia:

Insektisida Anorganik (Inorganik)


Sulfur (SO2, CuSO4)
Merkuri (HgCl2)
Arsen (Paris green, Dinitro-benzena, Arsenal)
Fluor (Fluorine)
Insektisida
Insektisida Organik Alam
Asal dari tumbuhan
- Pirethroid (contoh : pyretrum - dari bunga matahari
Chrysantemum cinerariafolium)
- Rotenoid (contoh : Rotenon dari akar Derris,
Tephrosia
- Nikotina (dari alkaloid tembakau Nicotiana
tabacum)
Asal dari bumi
- Minyak tanah
- Minyak solar
Insektisida
Insektisida Organik sintetik
Organik Fosfor (Organo-fosfor): Parathion, Malathion,
Diazinon, Dichlorvos, Abate (Temefos)
Organik Klorin (Chlorinated Hydrocarbon)
- Seri DDT : DDT, DDD, DMC, Metoksiklor, Klorobenzilat
- Seri BHC : BHC, Linden
- Seri Klorden : Dieldrin, Aldrin, Endrin, Klordin, Heptachlor,
Toksafen
Organik Nitrogen : Dinitrofenal
Golongan Sulfur (Karbamat) : Baygon, Sevin
Golongan Tiosianat : Letena, Tanit
Insektisida
Insektisida menurut bentuknya:
Bentuk padat, dapat berupa
- Serbuk (dust) dengan ukuran 35-200 m
- Granula dengan ukuran sebesar gula pasir
- Pellet berukuran 1 mm3
Bentuk larutan, dapat berupa
- Aerosol (fog), ukuran 0,1-50 m
- Kabut (mist), ukuran 50-100 m
- Semprotan (spray), ukuran 100-500 m
Bentuk gas, dapat berupa
- Asap (fumes dan smokes), ukuran 0,001-0,1 m
- Uap (vapours), ukuran < 0,001 m
Syarat Insektisida yang
Baik
Daya bunuh besar dan cepat
Tidak berbahaya bagi manusia dan ternak (hanya
membunuh serangga sasarannya saja - Target
Spesifik)
Harga murah dan mudah didapat
Susunan kimia stabil, tidak mudah terbakar
Mudah digunakan, dapat dicampur dengan
berbagai pelarut
Tidak berbau dan tidak berwarna
Ramah lingkungan, tidak menimbulkan polusi
Resistensi Insektisida
Serangga disebut resisten terhadap
insektisida bila dengan dosis biasa serangga
tidak mati
Ada 2 macam resistensi :
Resistensi bawaan
Resistensi didapat
Resistensi Bawaan
Resistensi fisiologis bawaan
Daya absorbsi insektisida lambat
Daya penyimpanan insektisida dalam lemak,
sehingga alat vital tidak kena
Daya ekskresi insektisida yang cepat
Detoksikasi insektisida oleh enzim dalam tubuh
serangga
Resistensi kelakuan bawaan
Perubahan habitat serangga
Serangga dapat menghidarkan diri (avoidance
Resistensi Didapat
Serangga yang menyesuaikan diri terhadap pengaruh
insektisida sehingga tidak mati, membentuk populasi baru
yang resisten
Resistensi fisiologik yang didapat :
 Timbulnya resistensi karena dosis subletal
Resistensi kelakuan yang didapat :
 Serangga menghindar karena dosis subletal
Resistensi silang :
 Satu spesies serangga yang resisten terhadap 2 macam
insektisida segolongan atau seseri
Resistensi ganda :
 Satu spesies serangga yang resisten terhadap 2 macam
insektisida dari 2 golongan atau 2 seri

Anda mungkin juga menyukai