Anda di halaman 1dari 27

DISINFEKSI,

ANTISPEPTIK &
STERILISASI
Nafolion Nur Rahmat
PENDAHULUAN
 Pencegahan & pengendalian infeksi
nosokomial tidak akan lepas dari upaya
mengeliminasi mikroba patogen. Pasien yg
sedang dalam perawatan berada dlm posisi
rentan & mudah terinvasi oleh berbagai
mikroba patogen yg ada disekitarnya.
 Pasien akan selalu terancam oleh adanya
mikroba patogen yg bersarang pd benda2
disekitarnya (medis maupun nonmedis),
bahkan udara dlm ruanganpun dpt m’beri
konstribusi terjadinya infeksi nosokomial
termsk petugas
LANJUTAN
 Menyadari pentingnya suatu kondisi bebas
mikroba patogen, maka diperlukan suatu
upaya untuk mengeliminasi mikroba patogen
tsb pada berbagai sarana/peralatan,
terutama sarana/peralatan yg langsung
digunakan pada prosedur atau tindakan
medis/keperawatan dan petugas
kesehatan(dokter, perawat, ahli gizi dll) &
non kesehatan (petugas kebersihan,
pengunjung, keluarga pasien dll). Hal tsb
memerlukan adanya upaya pecegahan dalam
bentuk disinpeksi, antiseptis & sterilisasi
ISTILAH PENTING
Beberapa istilah penting yg perlu diketahui
terkait dg upaya m’eliminasi mikroba
patogen m’gunakan bahankimia;
 Aseptik; kondisi relatif aman dr mikroba
patogen stlh adanya proses eliminasi mikroba
patogen, baik pd jaringan hidup (kulit,
mukosa) maupun pd brg/objek mati
(peralatan medis/kep, sarana lain)
LANJUTAN
 Antiseptik; zat kimia yg digunakan untuk
membunuh kuman & dipakai pd benda hidup,
misalkan cuci tangan
 Antisepsis; upaya membuatkondisi bebas
mikroba patogen pd jaringan hidup (kulit,
mukosa) dengan mengunakan zat kimia
(antisptik)
 Sterilisasi; upaya memusnahkan semua
bentuk mikroba termsk spora.
DISINFEKTAN; BAHAN KIMIA YG
DIGUNAKAN UNTUK DISINFEKSI PD
BENDA MATI.
 Disinfeksi; tindakan (upaya) destruksif
(membunuh) mikroba patogen (bentuk
vegetatif bukan endospora bakteri)
m’gunakan bahan kimia pd jaringan hidup
(kulit, mukosa) maupun pd brg/objek mati
(peralatan medis/kep, sarana lain)
 Disinfektan; bahan kimia yg digunakan u/
disinfeksi pd benda mati
ANTISEPTIK
Persyaratannya;
 Memiliki spektrum luas
 Tdk merangsang kulit atau mukosa
 Toksisitas atau daya absorpsi rendah
 Efek kerja cepat & bertahan lama
 Efektifitas tdk terpengaruh o/ drh atau pus
FAKTOR2 YG BERPENGARUH PD
EFEKTIVITAS ANTISEPTIK
 Faktor antiseptik (konsetrasi, pH, zat
pelarut)
 Faktor mikroba (jumlah, bentuk)
 Faktor lingkungan Waktu pemaparan
ADANYA GGN SISTEM ENZIM TERJADINYA
DENATURASI PROTEIN

Mekanisme kerja;
 Rusaknya dinding sel
 Adanya ggn sistem enzim
 Terjadinya denaturasi protein
 Rusaknya asam nukleat.
Penggunaan Antiseptik digunakan sbg bagian dr
prosedur/tindakan medis/perawatan al:
 Pengobatan lokal, mis kulit, mulut.
 Untuk irigasi daerah2 tubuh yg terinfeksi
 Mencuci luka, terutama luka kotor
 Mencegah infeksi pd perawatan luka
 Menyucihamakan kulit sblm op u/ cegah
infeksi.
 Mencuci tgn sblm op u/ cegah infeksi silang
PENGGOLONGAN ANTISEPTIK SCR
GARIS BESAR DIBAGI BBRP GOL:
 Alkohol
 Halogen & senyawanya (iodium dll)
 Oksidansia (Permanganat kalium, perhidrol)
 Logam berat & garamnya (merkuri
klorida;sublimat).
 Asam (asam borat)
 Turunan fenol
 Basa amonium kuarterner (quats)
BEBERAPA HAL YG HRS DIPERHATIKAN PD
SAAT MENGGUNAKAN ANTISEPTIK
 Spektrum thd mikroba patogen
 Respon kerja (kecepatan & durasi kerja)
 Efek samping yg ditimbulkan
BEBERAPA ANTISEPTIK YG
BANYAK DIGUNAKAN
 Alkohol
 Iodium
 Povidon iodine (nama dagang; betadine)
 klorheksidin. (nama dagang; Savlon)
 Heksaklorofen (nama dagang; pHisoHex)
DESINFEKTAN
PERSYARATANNYA;

 Memiliki spektrum luas


 Daya absorpsinya rendah pd karet, zat2
sintetis
 Tdk korosif (bereaksi scr kimia) thd alat2
metal
 Toksisitas rendah thd petugas
 Baunya tdk merangsang.
LANJUTAN
 Sebelum proses disinfeksi dikerjakan,
peralatan medis hrs diproses melalui 2 fase
perlakuan:
 Fase dekontaminasi .tujuan; u/
menginaktivasi serta mengurangi jlh mikroba
patogen yg ada, serta agar peralatan medis
lbh aman saat ditangani o/ petugas pd fase
brktnya. Scr tekhnis dikerjakan dg merendam
peralatan dlm larutan klorin 0,3% selama 10
mnt
 Fase pembersihan; fase pembebasan
peralatan medis scr fisik dr kotoran, darah,
pus, potongan jaringan tbh yg melekat pd
peralatan, serta mikroba patogen yg tersisa,
dg cara menyikat/menggosok, selanjutnya
dicuci dg larutan sabun atau detergen,
dibilas dg air bersih serta dikeringkan
FAKTOR2 YG BERPENGARUH PD
EFEKTIVITAS DESINFEKTAN
 Faktor mikroba patogen (jenis, jlh)
 Faktor peralatan medis
 Waktu pemaparan (durasi)
 Faktor desinfektan
Mekanisme kerja;
 Rusaknya dinding sel
 Adanya ggn sistem enzim
 Terjadinya denaturasi protein
 Rusaknya asam nukleat.
Bbrp hal yg hrs diperhatikan pd saat melakukan
disinfektan peralatan medis adalah:
 Larutan disinfektan bersifat mudah menguap
shg ventilasi rg perlu diperhatikan
 Pengeceran disinfektan hrs sesuai dg
petunjuk & setiap aplikasi hrs dibuat
pegeceran baru
 Hindari kontak langsung tgn petugas dg
larutan disinfektan dgn m’gunakan srg tgn &
perhatikan perawatan tgn sesudahnya
 Seluruh peralatan medis yg akan didisinfeksi
hrs kontak dg disinfektan
 Durasi hrs tepat jgn diangkat sebelum
wktnya.
Beberapa disinpektan yg byk digunakan
 Alkohol
 Klorin & derivatnya
 Formaldehit (nama dagang; formalin)
 Glutaraldehid. (nama dagang; Cidex)
 Fenol (nama dagang; lysol, kreolin)
3 (tiga) tk kategori proses disinfeksi
(memperhatikan spektrum mikroba patogen
yg akan terbunuh)
 Disifeksi tingkat rendah
 Disifeksi tingkat menengah
 Disifeksi tingkat tinggi
 Disifeksi tingkat rendah; dipakai u/ m’bunuh
sebagian bakteri, tdk memiliki daya bunuh
thd spora bakteri, mikobakterium, semua
fungi, maupun semua virus ukuran kecil &
sedang.
 Disifeksi tingkat menengah; m’bunuh
mikroba vegetatif, fungi, mycobacterium
tuberculosis, virus ukuran kecil & sedang ttp
tdk pd spora.
 Disifeksi tingkat tinggi; dpt m’hancurkan
semua mikroba vegetatif, tubercle bacilli,
fungi, virus ukuran kecil & sedang kecuali
sejlh ttt spora bakteri.
Dr.E.H.Spaulding, mengelompokan peralatan
medis/perawatan scr berjenjang, terkait dg
resiko infeksi yg mungkin timbul pd saat
dimanfaatkannya peralatan tsb;
 Peralatan Kritis; alat yg msk kedlm jaringan
steril tbh, spt; implan, kateter jantung.
 Peralatan Semikritis; alat yg kontak dg
membran mukosa tbh. Spt; ETT.
 Peralatan Non-Kritis;alat yg kontak dg
permukaan kulit utuh. Spt; tensimeter.
METODE STERILISASI
1. Metode uap panas bertekanan tinggi
(autoclave)
2. Metode panas kering (Oven)
3. Metode gas kimia (etilen oksida,
formaldehid)

Anda mungkin juga menyukai