Anda di halaman 1dari 37

PENCEGAHAN

INFEKSI

Ns. Adi Dwi Susanto,


S.Kep., M.Kep
Penyakit Infeksi
Adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit. Penyakit ini
menular dari satu orang ke orang lain. Orang yang sehat harus dihindarkan dari
orang-orang yang menderita penyakit dari golongan ini. Penyebab utama infeksi
diantaranya adalah bakteri dan jasad hidup (organism). Kuman-kuman ini menyebar
dengan berbagai cara dan vector.

2
ETIOLOGI PENYAKIT
INFEKSI

Bakteri

Penyeba Virus
b
Penyaki
t Infeksi Jamur
Internal
Parasit
Eksterna
l

3
BAKTERI
• TBC: ditularkan memalui udara
• Tetanus: melalui luka yang kotor
• Diare: lalat, air dan jari yang kotor
• Pneumonia: lewat batuk (udara)
• Gonorrhea dan sifilis: hubungan
kelamin
• Sakit telinga: dengan selesma
(masuk angin dan pilek)

4
VIRUS
• Selesma, influenza,
campak, gondok: ditularkan
melalui udara, batuk,
ataupun lalat
• Rabies: melalui gigitan
binatang
• Penyakit kulit: melalui
sentuhan

5
JAMUR

• Kurap, kutu air, dan gatal


pada lipatan paha :
ditularkan melalui
sentuhan atau dari
pakaian yang di pakai
secara bergantian

6
NEXT ...

PARASIT PARASIT
INTERNAL EKSTERNAL
Kutu rambut, kutu hewan,
Disentri : ditularkan dari kutu busuk berupa kudis :
kotoran ke mulut penularannya dari orang-
Malaria : malalui gigitan orang yang telah terinfeksi
nyamuk atau melalui pakaian.

7
RANTAI PENULARAN

8
Faktor Resiko Health Care Associated
Infections

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah


sakit atau dalam sistem pelayanan kesehatan yang berasal
dari proses penyebaran di sumber pelayanan kesehatan,
baik melalui pasien, petugas kesehatan, pengunjung,
maupun sumber lain.

9
Pasien

Petugas
Penyebab Kesehatan
Infeksi
Nosokomial Pengunjung

Sumber
Lain

10
Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Nasokomial
Tenaga
kesehata
n
FAKTOR ENDOGEN

Alat Lama
Umur
medis FE Rawat

Kondisi
Sex Lingkung
Lokal
an

FAKTOR EKSOGEN

Imun Komorbid
11
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
Cara efektif untuk mencegah penyebaran
penyakit dari orang ke orang atau dari peralatan
ke orang dapat dilakukan dengan meletakkan
penghalang di antara mikroorganisme dan
individu pasien atau petugas kesehatan.
Penghalang ini dapat berupa upaya fisik, mekanik
ataupun kimia yang meliputi pencucian tangan,
penggunaan sarung tangan, penggunaan cairan
antiseptik, pemprosesan alat bekas pakai, dan
pembuangan sampah.
CUCI TANGAN

Cuci tangan adalah prosedur yang


paling penting dari pencegahan
penyebaran infeksi.

Tujuan cuci tangan adalah


menghilangkan kotoran dan debu
secara mekanis dari permukaan kulit
dan mengurangi jumlah
mikroorganisme.

13
PROSEDUR CUCI TANGAN (WHO, 2022)

14
PENGGUNAAN SARUNG
TANGAN
• Sarung tangan digunakan
sebelum menyentuh sesuatu
yang basah (kulit tak utuh,
selaput mukosa, darah atau
cairan tubuh lainnya),
peralatan, sarung tangan, atau
sampah yang terkontaminasi
(APN, 2007: 17).

• Menurut Tietjen (2004: 4-3)


ada 3 jenis sarung tangan yaitu
sarung tangan bedah, sarung
tangan pemeriksaan, sarung 15
PROSEDUR PENGGUNAAN SARUNG TANGAN
STERIL
Langkah-lankah Melepas
Sarung Tangan

16
PENGGUNAAN TEKNIK
ASEPTIK

• Aseptik meliputi penggunaan


perlengkapan perlindungan pribadi,
antisepsis, menjaga tingkat sterilitas
atau DTT.
• Penggunaan perlengkapan
perlindungan pribadi.
• Seperti kacamata pelindung, masker
wajah, sepatu boot atau sepatu
tertutup, celemek.

17
NEXT ...

Antisepsis
• Antisepsis adalah pengurangan jumlah
mikroorganisme pada kulit, selaput lendir,
atau jaringan tubuh lain dengan
menggunakan bahan antimikroba.
• Menjaga tingkat sterilitas atau desinfeksi
tingkat tinggi
• Prinsip menjaga daerah steril harus
digunakan untuk prosedur pada area tindakan
dengan kondisi desinfeksi tingkat tinggi.

18
PEMROSESAN ALAT BEKAS
PAKAI

Dalam mencegah
penularan infeksi, terdapat
tiga langkah pencegahan
infeksi yaitu
dekontaminasi, pencucian,
dan desinfeksi tingkat
tinggi (sterilisasi)
(Depkes, 2000: 2).
CONTOH LARUTAN ANTISEPTIK

• Alkohol (60%- 90%) • Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau


PCMX)
• Setrimid/klorheksidin Glukonat (2- Contoh : Dettol  tidak bisa digunakan untuk
4%) antisepsis vagina karena dapat membuat iritasi
contoh : Hibiscrub, Hibitane pada selaput lendir yang akan mempercepat
pertumbuhan mikroorganisme dan tidak boleh
• Klorheksidin Glukonat (2%) digunakan pada bayi baru lahir
Contoh : Savlon • Iodofor (7,5-10%)
Contoh : Betadine
• Heksaklorofen (3%)
• Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur)
Contoh: pHisoHex tidak boleh seperti iodin
digunakan pada selaput lendir Contoh : Yodium tinktur
seperti mukosa vagina • Triklosan (0,2-2%)

20
NEXT ...

STERILISASI
Tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua
Tindakan yang dilakukan untuk mikroorganisme kecuali
menghilangkan semua endospora bakteri pada benda
mikroorganisme (bakteri, jamur, mati dengan cara merebus,
parasit dan virus) termasuk mengukus atau penggunaan
endospora bakteri pada benda desinfektan kimiawi
mati atau instrumen dengan cara
uap air panas tekanan tinggi DESINFEKSI TINGKAT
(otoklaf), panas kering (oven), TINGGI (DTT)
sterilan kimia atau radiasi

21
Adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi
DESINFEKTANmikroorganisme
:
Contoh larutan desinfektan :
Klorin pemutih 0,5%
untuk dekontaminasi permukaan yang lebar
Klorin 0,1%
Untuk DTT kimia
Glutaraldehida 2%
mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia atau
sterilisasi kimia
Fenol, klorin
tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan
dipakaikan pada bayi baru lahir
22
DEKONTAMINASI

 Proses yang membuat objek mati lebih aman


ditangani staf sebelum dibersihkan
(menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV
tetapi tidak membasmi)
 Peralatan medis dan permukaan harus di
dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau
cairan tubuh

23
PEMBERSIHAN (MENCUCI DAN MEMBILAS)

 Tindakan yang dilakukan untuk


menghilangkan semua darah, cairan, tubuh,
benda asing dari kulit atau instrumen.

24
25
STERILISASI :1. STERILISASI UAP
 121 ˚C , tekanan pada 106 kPa
 20 ' untuk alat tidak terbungkus
 30 ' untuk alat yang dibungkus
2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)
 170 ˚C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai setelah suhu
yang diinginkan tercapai
 160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2 jam
3. STERILISASI KIMIA
 Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-kurangnya 10
jam
 Formaldehid 8 %, direndam 24 jam
 Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali atau sebelum
disimpan
26
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT):

1. DTT dengan merebus 2. DTT dengan mengukus


 Mulai menghitung waktu saat air  Selalu kukus 20‘ dalam kukusan
mulai mendidih
 Kecilkan api sehingga air tetap
 Merebus 20‘ dalam panci tertutup mendidih
 Seluruh alat harus terendam  Waktu dihitung mulai saat
 Jangan menambah alat apapun ke air keluarnya uap
mendidih
 Jangan pakai lebih dari 3 panci
 Pakai alat sesegera mungkin atau uap
simpan wadah tertutup dan kering
yang telah di DTT, maksimal 1  Keringkan dalam kontainer DTT
minggu
27
DTT dengan Kimia : Desinfektan kimia untuk DTT
klorin 0,1%, Formaldehid 8%,
Glutaraldehid 2%
Langkah-langkah DTT Kimia :
Dekontaminasi  Cuci+bilas 
keringkan
Rendam semua alat dalam larutan
desinfektan selama 20‘
Bilas dengan air yang telah direbus
dan dikeringkan di udara
Segera dipakai atau disimpan dalam
kontainer yang kering dan telah di 28

Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat – 1
CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN
% larutan yang diinginkan

• JB air = 5,0% - 1 = 10 – 1 = 9
0,5%

• Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu


dimasak) kedalam 1 bagian larutan klorin
konsentrat
• Terdapat rumus 9 : 1
Air : Klorin
Contoh soal :
1. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 500 cc
2. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 1 liter
29
Jawab :
1. Air = 9 x 500 cc = 450 cc
10
Klorin = 1 x 500 cc = 50 cc
10 500 cc

2. 1 liter = 1000 cc
Air = 9 x 1000 cc = 900 cc
10
Klorin = 1 x 1000 cc = 100 cc
10 1000 cc

30
PEMBUANGAN SAMPAH

SAMPAH SAMPAH TIDAK


TERKONTAMINASI TERKONTAMINASI
Sampah terkontaminasi Sampah yang tidak
berpotensi untuk terkontaminasi tidak
menginfeksi siapapun yang mengandung risiko bagi
melakukan kontak atau petugas yang
menangani sampah tersebut menanganinya, tdk
termasuk angggota memberikan resiko infeksi
masyarakat

31
JENIS SAMPAH TERKONTAMINASI (SAMPAH DARI
LABORATORIUM)

DARAH NANAH URIN FESES

Sebagian besar limbah persalinan dan kelairan bayi adalah sampah terkontaminasi.
Tangani pembuangan sampah dengan hati-hati

32
INFEKSIUS TETAPI DIGOLONGKAN BERBAHAYA
KARENA MEMPUNYAI POTENSI BERBAHAYA PADA
LINGKUNGAN

WADAH BERKAS
SAMPAH YG BERISI GAS DAN
BAHAN KIMIA ATAU
SAMPAH SITOTOKSIK MENGANDUNG TIDAK DAPAT DI DAUR
FARMASI
LOGAM BERAT YG DAPAT MELEDAK
BILA DI BAKAR
misal kaleng atau botol misal obat-obat untuk misal air raksa dari misal kaleng penyembur
yang mengandung obat kemoterapi termometer yang pecah,
kadaluwarsa, vaksin, bahan bekas gigi,dll
reagen desinfektan

33
34
35
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

• Pelindung barier, yang disebut Sarung tangan


secara umum disebut sebagai Alat
Masker
Pelindung Diri (APD), telah
digunakan selama bertahun-tahun Alat pelindung mata
untuk melindungi pasien dari Topi
mikroorganisme yang ada pada
petugas kesehatan. Gaun pelindung
Kontaminasi
Apron
Pelindung kaki
36
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai